• last year
Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST013 sejak 8 November 2024 sampai dengan 4 Desember 2024. Dengan demikian, ST013 menjadi surat berharga negara terakhir yang ditawarkan pada 2024.

Adapun ST013 ditawarkan dalam dua seri yang masing-masing memiliki tenor 2 tahun dan 4 tahun, serta kupon tetap sebesar masing-masing 6,4% dan 6,5%.

Melalui ST013, Pemerintah turut memberikan keempatan kepada setiap warga negara untuk berinvestasi sekaligus berpartisipasi membangun negeri, mengingat saat ini sejumlah proyek strategis nasional telah dibiayai dari penerbitan surat berharga negara.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Jangan lupa like, share, dan subscribe chanel ini, ya.
00:20Halo pemirsa, apa kabar anda hari ini?
00:22Langsung dari studio AID External Jakarta, saya Prasetyo Wibowo
00:25hadir dalam Market Review, yang akan mengupas isu-isu yang menjadi
00:28penggerak ekonomi di tanah air.
00:30Livestreaming kami bisa anda saksikan juga di aidxchannel.com
00:33dan langsung saja kita mulai Market Review selengkapnya.
00:46Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran suku ketabungan ST 013
00:51yang merupakan surat berharga negara terakhir yang diterbitkan
00:54untuk tahun 2024 ini.
00:56Melalui ST 013, pemerintah memberikan kesempatan kepada setiap warga negara
01:01untuk berinvestasi sekaligus ikut membangun negeri.
01:10Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran surat berharga negara
01:14retail seri suku ketabungan ST 013 sejak 8 November hingga 4 Desember 2024.
01:20Sehingga menjadi surat berharga negara terakhir yang ditawarkan pada tahun 2024.
01:24Adapun tanggal settlement ST 013 akan jatuh pada 11 Desember 2024.
01:30Sedangkan tanggal pembayaran imbal pertama dilaksanakan pada 10 Januari 2025
01:34kemudian pada tanggal 10 setiap bulannya.
01:37ST 013 diterbitkan dalam dual transis yaitu seri ST 013 T2
01:42yang memiliki tenor 2 tahun yang menawarkan tingkat imbalan
01:45atau kupon tetap sebesar 6,4% per tahun.
01:49Dan seri ST 013 T4 yang memiliki tenor 4 tahun
01:52dengan menawarkan tingkat imbalan tetap sebesar 6,5% per tahun.
01:56Melalui ST 013 pemerintah turut memberikan kesempatan kepada setiap warga negara Indonesia
02:01untuk dapat berinvestasi sekaligus berpartisipasi membangun negeri.
02:04Disamping itu penerbitan ST 013 yang dilakukan secara online
02:07juga bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan terutama dari kalangan generasi milenial.
02:18Ya Pemirsa untuk membahas tema kita kali ini
02:20ST 013 pilihan berharga untuk masa depan sejahtera.
02:24Kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Bapak Suhar Rianto
02:28bila adalah kasus update analisis keuangan dan pasar SBSN DJPPR Kementerian Keuangan.
02:33Halo apa kabar Pak Suhar?
02:36Baik baik sehat.
02:38Ya terima kasih atas waktu yang disempatkan
02:40dan sebelum membahas lebih jauh kita akan review terlebih dahulu nih Pak Suhar
02:44terkait dengan perkembangan dari penerbitan sukuk negara
02:47sejak pertama kali diterbitkan tahun 2008
02:49kemudian sukuk ritel sejak pertama diterbitkan tahun 2009 lalu.
02:54Silahkan Pak.
02:56Ya baik terima kasih atas kesempatannya.
03:00Tentunya kalau kita coba mereview dari perkembangan penerbitan SBSN
03:05sejak tahun 2009 ya.
03:09Khususnya jangkauan ritel 2009 hingga sekarang tentunya
03:12kita lihat menjadi bagian penting dari penuhan pembiayaan JPBN.
03:17Dan beranjak ataupun perlahan itu berkembang
03:22sehingga sekarang ini kalau kita lihat dari porsi penerbitan
03:26sukuk berharga negara sudah bisa penuh 30% penuhan pembiayaan.
03:32Selain suatu utama negara yang saat ini sudah mencapai 70%.
03:36Dan mungkin kalau secara angka ya kita menerbitkan
03:41sukuk negara ini lebih kurang sebesar 2.842 triliun
03:48dan outstandingnya sampai dengan saat ini sebesar 1.533 triliun.
03:55Dan kalau kita lihat di sisi ritelnya
03:57kita sudah terbitkan hampir 500 triliun
03:59atau tepatnya di 477 triliun.
04:04Jadi ini alhamdulillah untuk seri ritel
04:06kita sudah cukup banyak menerbitkan
04:10di antara untuk yang sukuk ritel yang tradable itu 25 seri
04:15lalu untuk yang sukuk pekabungan itu ada 15 seri
04:18dan sisanya dengan cash flow covering sukuk itu 13 seri.
04:22Jadi alhamdulillah perkembangan sejauh ini sangat baik
04:26dan tentunya atas partisipasi dari investor ya.
04:31Baik. Nah ini menarik ST 013 yang baru dirilis begitu oleh pemerintah.
04:36Sebenarnya apa yang latar belakangnya juga nih Kementerian Keuangan
04:39untuk menerbitkan ST 013 nih Pak Suhar?
04:43Ya. Jadi ST 013 ini tidak terlepas dari bagian strategi pembiayaan tahunan
04:52maupun strategi pembiayaan yang jangka menengah
04:55tapi juga hal ini merupakan daripada diversifikasi
04:59dan inovasi kita dalam rangka pemenuhan sumber pembiayaan
05:03melalui ritel. Dan ini juga menjadi bagian dari pendukung
05:09penyediaan infrastruktur yang merupakan alternatif
05:15dari penyediaan pembangunan di tengah sumber pembiayaan
05:20yang mungkin terbatas ya.
05:22Dan tentunya khususnya untuk yang sukuk ini
05:26menjadi bagian dari penopang untuk membiayai proyek-proyek
05:30yang dibiayai melalui seberagas area negara.
05:34Nah lantas proyek-proyek apa saja yang dibiayai
05:37begitu oleh SCSBSN sendiri sejauh ini?
05:40Ya. Sampai saat ini tahun 2004 ini ya
05:44kita sudah membiayai 6.104 proyek
05:49yang tersebar di wilayah Indonesia gitu ya.
05:52Dari mulai pembangunan jalan dan jembatan
05:56lalu juga pembangunan terminal, lalu juga pembangunan
05:59jalur kereta api gitu ya. Dari seluruh wilayah Indonesia
06:03termasuk juga Bandar Udara, lalu juga untuk
06:06pengembangan Asrama Haji gitu ya.
06:10Jadi dari berbagai sektor termasuk juga di sektor pendidikan
06:14pembangunan berbagai kampus atau universitas gitu.
06:18Berarti cukup banyak proyek yang sudah dibiayai
06:21oleh Suku Surat Berharga Seriah Negara ini.
06:24Dan ini sesuai dengan temanya begitu ya.
06:26Terkait dengan pilihan berharga untuk masa depan
06:29yang sejahtera begitu Pak Suhar.
06:31Betul-betul.
06:32Nah kalau kita lihat dengan minat masyarakat
06:35begitu-betul berinvestasi di Suku Negara sejauh ini
06:38bagaimana sih Pak kalau tadi Anda katakan
06:40sudah cukup banyak dan serapannya juga cukup oke.
06:44Iya. Jadi kalau kita lihat dari minatnya
06:48cukup tinggi ya untuk penelitian Sukuk Retail ini.
06:52Di mana ini merupakan penelitian retail kita yang terakhir
06:55di tahun 2024 ini.
06:57Dan kita tetap optimis dengan minat masyarakat.
07:01Di mana juga tingkat imbal hasil yang kita tawarkan
07:04sangat kompetitif gitu ya.
07:06Sehingga tentunya ini menjadi bagian yang
07:09diminati oleh masyarakat investor
07:12dan tentunya ini menjadi bagian yang penting
07:16untuk kemenuhan pemilihan kita.
07:18Jadi dengan beberapa kemudahan
07:21yang kita tawarkan dalam penelitian ini
07:23itu menjadi bagian yang mungkin menjadi
07:25minat dari para investor kita ya.
07:27Nah entah seberapa besar sih sebenarnya kontribusi
07:30kalau kita bicara Sukuk Negara dalam pembayaran APBN
07:32sampai dengan saat ini.
07:33Kita akan bahas nanti di segmen berikutnya.
07:35Kita akan jeda dulu sebentar Pak Suhar dan Pak Mirsa.
07:37Kami masih akan segera kembali usai pariwara berikut ini.
07:42Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review.
07:52Pemirsa dalam berikut ini kita akan cermati
07:54bagaimana dengan ST 013 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan.
07:58Begitu khususnya dari DJPPR.
08:00Selengkapnya bisa Anda saksikan di layar televisi Anda.
08:03Kita lihat ini memang ada dua tenor.
08:06Untuk yang seri ST 013 T2 itu tenornya 2 tahun
08:11dengan kupon sekitar 6,4 persen per tahun.
08:15Kemudian ada ST 013 T4 berarti tenornya 4 tahun.
08:20Ada pun kupon yang ditawarkan kepada investor 6,5 persen per tahun.
08:26Berikutnya apa sih keunggulan dari ST 013 ini?
08:30Yang pertama ini dijamin oleh undang-undang.
08:32Kemudian sesuai dengan prinsip syariah mudah dan terjangkau.
08:37Kemudian imbalan menarik.
08:39Kemudian ada juga pajaknya yang reda.
08:41Serta turut membangun negeri.
08:44Baik itu dia beberapa keunggulan dari ST 013.
08:47Kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Soeharyato.
08:51Ya baik Pak Soeharyato,
08:53kalau kita bicara mengenai beberapa informasi yang tadi sudah disampaikan.
08:56Dual transis begitu ya Pak.
08:58Ini mungkin bisa dijelaskan terkait dengan tenor-tenornya.
09:01Dan tadi kuponnya menarik juga begitu di atas.
09:04Cukup mengacuan juga begitu saat ini. Silahkan.
09:08Ya baik. Jadi memang untuk ST 013 ini pada dasarnya mungkin tidak terlalu beda jauh
09:14dengan beberapa seri detail yang pernah kami terbitkan sebelumnya.
09:18Cuma mungkin kita mulai tahun 2023 sudah menerbitkan dual transis.
09:23Tenor 2 dan tenor 4 tahun.
09:26Dan tentunya kita melihat tenor ini menjadi bagian yang penting.
09:32Karena memang masyarakat lebih cenderung saat ini
09:36untuk melihat bahwasannya likuiditas di tenor 2 tahun itu lebih memungkinkan
09:45dalam rangka mungkin pembiayaan personal daripada masing-masing individu gitu ya
09:50dibanding tenor 4 tahun.
09:52Namun demikian, kita melihat bahwasannya ini adalah tenor-tenor
09:57yang memang diminati oleh masyarakat investor kita.
10:00Dan tentunya dengan tingkat kupon yang kita tawarkan
10:04ini menjadi sangat kompetitif dibanding beberapa instrumen lainnya
10:09dimana untuk tenor 2 tahun itu 6,4 persen.
10:13Untuk tenor 4 tahun adalah 6,5 persen.
10:16Ada pun untuk minimal pembelian itu adalah 1 juta rupiah.
10:21Untuk tenor 2 dan 4 tahun.
10:24Sedangkan maksimal pembelian untuk tenor yang 2 tahun itu adalah 5 miliar.
10:28Dan maksimal pembelian untuk tenor 4 tahun adalah 5 miliar.
10:32Saya kira beberapa keunggulan-keunggulan lainnya
10:35seperti yang misalkan mudah dan terjangkau
10:38itu menjadi bagian penting juga karena investor dapat melakukan
10:42pembelian dimanapun dan kapanpun
10:45karena kita sudah menggunakan online system gitu ya.
10:49Lalu juga sisi pajaknya juga demikian
10:52lebih rendah dibanding instrumen lainnya hanya 10 persen.
10:55Dan tentunya menjadi kebanggaan buat kita sebagai investor adalah
10:58tetap dalam membangun negeri.
11:00Saya kira itu menjadi bagian yang penting.
11:02Nah sebagai upaya untuk mengoptimalkan sumber pembelian negara juga
11:05dan juga tadi untuk membeli proyek-proyek gitu ya
11:08untuk kepentingan masyarakat lantas bagaimana?
11:10Ini adalah bagian daripada kreatif dan inovatif financing
11:14mungkin bisa dijelaskan lebih jauh begitu.
11:16Seperti apa maksud dan tujuan dari kreatif
11:19kemudian inovatif financing sendiri untuk SBSN?
11:23Ya jadi betul sekali ini menjadi bagian daripada
11:29untuk mengoptimalkan sumber pembelian
11:31maka kita sangat penting untuk melakukan yang namanya
11:35kreatif dan inovatif financing dalam langkah pembelian.
11:38Dan beberapa kreatifitas dan inovasi yang sudah kita lakukan
11:43salah satunya adalah proyek financing suku
11:46yaitu ada terbikin dalam langkah untuk membiayai proyek
11:49yang dialokasikan dalam PBN dan ini sifatnya ilmak.
11:53Lalu juga kita menerbitkan yang namanya Green Sukuk.
11:57Ini kita terbitkan untuk pasar global maupun untuk yang retail.
12:03Jadi retail kita terbitkan juga Green Sukuk
12:06juga untuk yang domestik yang wholesale
12:09itu kita terbitkan dengan PBSG01 misalnya.
12:12Lalu juga kita menerbitkan dengan yang namanya Casual Cufflink Sukuk.
12:16Ini bertemakan untuk investasi sosial
12:20dan dalam rangka juga mendukung gerakan nasional wakaf Indonesia.
12:24Lalu SDG Bond itu terkait dengan pembiayaan
12:29yang memang ditargetkan dalam rangka
12:33untuk aspek sosial dan sustainable development gitu.
12:38Lalu juga kita menerbitkan yang blended finance
12:43dengan skema KPBU yaitu kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha.
12:48Dan ini menjadi bagian yang cukup diminati
12:53untuk kalangan-kalangan swasta maupun badan usaha lainnya.
12:56Baik, langkah dari Kementerian Keuangan sendiri
13:00dengan stakeholder terkait untuk mendorong minat masyarakat
13:03berinvestasi di sukuk negara ataupun ST013.
13:07Mengingat tadi beberapa keuntungan atau benefit
13:11yang dirasakan ini cukup menarik minat seharusnya untuk investasi di sana?
13:18Ya, jadi kembali kami sampaikan bahwasannya tentunya
13:23instrumen investasi yang kita tawarkan ini adalah memang
13:28semata-mata kita tawarkan untuk warga negara Indonesia.
13:32Dan memang masyarakat Indonesia ataupun investor kita
13:36mempunyai alternatif berinvestasi lainnya
13:40selain investasi yang selama ini diketahui misalnya apakah dalam bentuk deposito,
13:45apakah dalam bentuk saham, dan seterusnya.
13:48Jadi kita menawarkan jenis instrumen ini menjadi bagian yang memang
13:52tentunya akan menjadi pilihan dari masyarakat investor kita
13:56dengan tadi, penawaran yang tingkat berhasil yang sangat-sangat menarik
14:02dan kompetitif.
14:04Ya, dari sisi tingkat literasi, kemudian inklusi keuangan sendiri di masyarakat
14:08begitu bagaimana? Generasi milenial Gen Z yang memang ini menjadi salah satu juga
14:13generasi yang sering dituju nih kalau misalnya kita lihat pemerintah
14:17dalam menerbitkan instrumen investasi baru, Pak Soeharto?
14:22Ya, betul sekali. Jadi kita melihat animo investor kita dari generasi Z ini,
14:29Gen Z, itu luar biasa kalau kita lihat sejak ESBN ini ada,
14:37itu dari sisi jumlah investor terus bertambah dan didominasi oleh Gen Z.
14:43Walaupun secara nominal masih mungkin kalah dengan generasi X maupun mediumer,
14:51tapi dari sisi jumlah investor cukup dominan di atas 50%
14:56daripada investor kita yang untuk seri detail ini.
15:00Baiklah, kalau dari sisi kontribusi sukup negara dalam pembiayaan APBN
15:03sampai dengan saat ini juga, apakah ini sudah sesuai harapan juga dari pemerintah?
15:08Ya, betul. Jadi untuk kontribusi pemenuhan defisit atau pembiayaan,
15:16itu insya Allah dan Alhamdulillah kita bisa penuhi dengan penerbitan
15:22struk berharga negara yang secara khusus juga salah satunya melalui
15:27struk berharga seharian negara. Jadi kontribusi kita di dalam
15:32pemenuhan pembiayaan ini cukup besar. Jadi kalau kita lihat porsinya,
15:39lebih kurang kita bisa menuhi 30% dari pemenuhan pembiayaan
15:42dari struk berharga negara. Jadi 71% itu kita melalui struk utang negara,
15:47lalu yang SPSN kita bisa penuhi di angka 30%.
15:51Dan Alhamdulillah pasar, market masih support dengan kondisialnya saat ini
15:59dan tentunya kita di akhir tahun ini sangat optimis untuk bisa
16:04memenuhi target pembiayaan.
16:06Nah itu dia. Ada target khusus tidak yang akan dicapai juga oleh
16:09Kementerian Keuangan dengan penerbitan ST13 ini?
16:14Ya, kita sangat optimis untuk pemenuhan penerbitan ST13 ini
16:20insyaallah range 15-20 triliun bisa terpenuhi.
16:25Baik, jadi kita akan lihat seperti apa nanti proyeksi dari penerbitan ST13
16:29begitu ke depan dan bagaimana sih target-target capaiannya
16:32kita akan bahas lagi nanti di segmen berikutnya.
16:34Pak Silwar, kita akan jadah dulu sebentar ya.
16:36Dan Pemirsa, pastikan Anda masih bersama kami.
16:44Ya, Anda masih menyaksikan market review dan kita akan lanjutkan kembali
16:49perbincangan bersama dengan Bapak Silwar Rianto
16:51beliau adalah Kasus Update Analisis Keuangan dan Pasar SBSN dan JPPR Kementerian Keuangan.
16:56Baik Pak Silwar, kita akan lanjutkan kembali.
16:57Nah, bicara mengenai penerbitan ST013.
17:00Kalau kita coba sandingkan dengan penerbitan sekuk tabungan sebelumnya
17:04begitu bagaimana capaian-capaian yang telah terjadi saat ini.
17:08Apakah ST013 juga akan mendulang sukses seperti penerbitan sebelumnya?
17:14Ya, jadi kami melihat bahwasan dengan kehadiran SPN retail ini
17:20yang ST13 ini itu sangat baik sekali disambut oleh masyarakat
17:25dan kami mengamati perilaku dari investor kita ini
17:29yang selalu ingin menginvestasikan instrumennya
17:33dalam hormatnya amal.
17:39Dan saya kira ST013 ini merupakan jawaban atas keinginan dari masyarakat tersebut gitu.
17:46Oleh karena itu, mengulangi kesuksesan di ST012
17:50di tahun ini juga yang kami telah terbitkan
17:52maka kami anggap ini menjadi bagian yang memang harus kita lanjutkan
17:58dalam rangka penerbitan tadi
18:01yaitu tentunya dengan tagline yang sama
18:04yaitu dalam rangka pilihan barangga untuk masa depan yang sejahtera gitu.
18:09Jadi harapannya dengan beberapa fitur yang kita awarkan
18:13dengan tingkat kemudahan, tingkat kompetitif umbal hasilnya gitu
18:18itu menjadi bagian yang memang diminati oleh masyarakat investor kita.
18:24Baik, kalau kita cermati berarti sekuk tabungan seri ST013 ini
18:28merupakan ST ataupun sekuk tabungan terakhir begitu ya Pak di tahun 2024 ini.
18:34Lantas bagaimana melihat potensi hampir akhir tahun 2024
18:38kemudian proyeksinya di tahun depan begitu
18:40apakah minat investasi sendiri juga masih cukup tinggi
18:44kalau kita bicara mengenai surat berharga?
18:48Ya, kami melihat walaupun di kondisi global market
18:51memang tentunya banyak tantangan gitu ya
18:56tapi di sisi domestik kami sangat optimis dengan kondisi yang ada
19:02dimana kami melihat sampai sejauh ini capaiannya
19:06walaupun belum sampai dengan akhir masa penawaran
19:11kami melihat animo dari masyarakat untuk bisa menuhi setidaknya separuh dari target kami
19:16sudah bisa terpenuhi dan ini melihat kondisi yang seperti ini
19:23memberikan gambar kepada kami bahwasannya kita tetap optimis
19:26untuk bisa menuhi target pembiayaan di akhir tahun ini
19:29dan ini merupakan kesempatan yang mestinya tidak diabaikan
19:34karena merupakan kesempatan terakhir di tahun 2024
19:38dengan kondisi ataupun dengan tawaran imbal hasil yang menurut khidmat kami
19:45ini sangat kompetis sekali dimana di berbagai pihak
19:49tawaran instrumen dan beberapa kondisi ekonomi yang tidak begitu baik
19:54tapi kita bisa memberikan tawaran untuk memberikan tingkat kupon yang cukup baik
20:00kepada investor kita
20:02Oleh karena itu kami berharap masyarakat tidak melewatkan kesempatan yang baik
20:09Nah Pak Suhar caranya nih sekarang mekanismenya gimana
20:13kalau saya sebagai investor ingin membeli sukuk tabungan 013 ini harus kemana
20:18kemudian peseratan apa saja yang harus disiapkan
20:20kemudian pembelian yang untuk tenor yang 2 tahun 4 tahun ini beda gak sih Pak?
20:25Oh iya ini kita dengan mekanisme ISBN
20:31jadi kita dengan memanfaatkan mitra distribusi kita dari berbagai bank yang sudah ada
20:36maupun dari apa namanya dari mitra distribusi yang kita sudah kerjasamakan
20:43jadi teman-teman investor itu sudah bisa melakukan pembelian dengan beberapa tahapan
20:49tentunya teman-teman investor harus memiliki yang namanya SID
20:53Single Investor Identification itu
20:56lalu yang tahapan kedua tentunya adalah melakukan order pembelian minimal 1 juta rupiah
21:04dan maksimal 5 miliar untuk tenor 2 tahun
21:09dan maksimal 10 miliar untuk tenor 4 tahun
21:14lalu setelah melakukan order tentunya melakukan pembayaran
21:18lalu setelah melakukan pembayaran nanti ada notifikasi bahwasannya investor
21:23ten confirmasi sebagai pemilik dari SID 013
21:27jadi tahapannya hanya 4 itu saja dan nanti Bapak Ibu Investor dapat memanfaatkan
21:33di channel-channel apakah seperti apa namanya
21:37yang disiapkan oleh mitra distribusi melalui ISBN tadi
21:42Nah terkait dengan kupon yang ditawarkan 6,4% untuk yang 2 tahun
21:46kemudian 6,5% per tahun untuk yang 4 tahun ini
21:49kalau kita coba lihat begitu dimana rapat Ewan Gubernur Bank Indonesia kan
21:53akhirnya mempertahankan isu kebungkacuan BIR di level 6% ini
21:57apakah akan menjadi sinyal positif juga untuk serapan yang cukup oke untuk SD13 ini?
22:03Iya salah satu yang kami tawarkan fiturnya adalah floating with floor
22:09artinya dengan kondisi floating with floor
22:12dengan BIR 7% itu ada spread 4% yang untuk 2 tahun
22:19dan ada spread 5% untuk yang 4 tahun
22:23dalam hal Bank Indonesia menurunkan tingkat sekubungannya
22:29itu misalnya turun menjadi 5,5%
22:34maka tingkat imbalan yang diterima oleh Investor
22:40tetap di angka 6,4 dan 6,5
22:44jadi floating with floor, floornya adalah 6,4 dan 6,5
22:48tapi dalam hal Bank Indonesia akan menaikkan tingkat sekubungannya
22:54di level misalkan saja 6,25
22:58maka tentunya ini akan ada tambahan
23:05menjadi 6,4 plus 25 basis lagi
23:09jadi 6,65 lebih kurang seperti itu
23:14Ini keuntungan yang menarik ya
23:18Nah yang disasar kalau kita bicara mengenai SD13
23:23apakah Investor-Investor individu atau institusi pun bisa
23:27untuk membeli ataupun berinvestasi di sana?
23:31Iya ini target utama kita adalah individu
23:34jadi bukan institusi, bukan lembaga
23:37jadi jangan khawatir kalau warga negara Indonesia
23:40itu bersaing dengan institusi
23:43karena institusi relatif itu memiliki dana yang cukup besar
23:46Oleh karena itu, ini adalah seri retail
23:49yang memang bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat
23:53warga negara Indonesia, bukan institusi
23:56Baik, berarti sudah mulai bisa dibeli dong?
23:59Kalau SD13
24:01Iya, betul, kemarin kita sudah menawarkan di tanggal 8 November
24:05dan nanti kita akan berakhir di 4 Desember
24:08dengan memanfaatkan waktu yang ada
24:12kepada Investor untuk bisa melakukan pembelian di tanggal-tanggal tersebut
24:16Baik, itu dia, pemirsa jangan disia-siakan waktu
24:19dan tadi justru imbal hasil dari kupon yang ditawarkan ini
24:23di atas suku bunga acuan, bahkan kalau suku bunga acuannya berubah
24:26ada potensi penambahan lagi di sana
24:29begitu ya, menarik ini kalau kita bicara SD013
24:32Baik Pak Soeryanto, terima kasih banyak ini atas waktu sharing
24:35yang sudah ada sampaikan kepada pemirsa
24:37untuk penerbitan suku tabungan 013-nya
24:40selamat melanjutkan aktivitas Anda kembali
24:42Salam Sehat Pak Soehar
24:43Baik, terima kasih, salam sehat untuk semua juga

Recommended