Asosiasi Pohon Natal Nasional AS memperkirakan sekitar 25 hingga 30 juta pohon cemara tebangan dijual setiap tahun untuk digunakan warga sebagai pohon Natal.
Tahun ini pasokan pohon relatif aman. Tapi menurut pekebun, banyak perkembangan yang bisa mengganggu pasokan di masa depan.
Selengkapnya dilaporkan tim VOA dari Washington, DC.
Category
🗞
NewsTranscript
00:00November dan Desember mencari bulan-bulan tersibuk bagi pekebun pohon cemara yang dijual sebagai pohon natal.
00:08Ini terlihat di sebuah perkebunan milik keluarga di negara bagian New Hampshire.
00:25Tahun ini kebakaran hutan dan kekeringan kembali melanda sebagian Amerika Serikat.
00:29menekan produksi pohon natal.
00:31Di Massachusetts, Mike Smolak memutuskan tak menjual pohon dari kebunnya sendiri
00:36karena khawatir mengecewakan pembeli.
00:49Kekeringan juga berdampak pada sebuah perkebunan milik keluarga di Pennsylvania.
00:59Pohon yang parah terkena adalah pohon muda yang butuh sedikitnya 6 tahun lagi sebelum siap dijual sebagai pohon natal.
01:15Pohon usia 8 tahun ke atas relatif aman.
01:18Tapi kekeringan tahun ini bisa berdampak pada pasokan pohon beberapa tahun ke depan.
01:21Tapi kekeringan tahun ini bisa berdampak pada pasokan pohon beberapa tahun ke depan.
01:46Jeff Hill telah berjualan pohon natal sejak usia remaja.
01:49Menurutnya, satu lagi yang berdampak pada pasokan adalah minimnya alih generasi di perkebunan Cemara yang umumnya bisnis keluarga.
02:07Persoalan ini juga dicermati pemilik perkebunan keluarga Weir di New Hampshire.
02:19Kekeringan itu hampir tidak mungkin. Membutuhkan banyak tanah.
02:22Anda harus memasukkan uang ke dalam produk selama 8-10 tahun sebelum mendapatkan balik.
02:27Jadi, tidak ada yang memulai baru.
02:30Di belakangan ada juga keluarga muda yang membeli perkebunan milik keluarga yang telah mapan.
02:35Tapi ini juga membutuhkan alih pengetahuan dan mentoring karena tidak mudah untuk membesarkan sebuah pohon Cemara
02:43hingga bisa mencapai ukuran yang siap dijual sebagai pohon natal.
02:47Dari Washington DC, saya Nova berwadidat Tim VOA.