Sorbansantri.com Surabaya menjadi saksi keresahan para perwakilan PWNU se-Indonesia yang hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) Pra-Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama. Ketua Panitia, KH Mas Maftuh, menyoroti meningkatnya perselisihan, perpecahan, dan saling curiga di tubuh NU selama kepemimpinan PBNU periode 2022-2027. Fenomena ini bahkan merambah hingga ke tingkat MWC dan ranting. Kiai Maftuh menilai, pemicunya adalah kebijakan PBNU yang dianggap kontra produktif terhadap amanat Muktamar ke-34 di Lampung. Dalam FGD, peserta mengevaluasi kinerja PBNU berdasarkan enam indikator utama, termasuk Qonun Asasi dan Khittah NU. Hasilnya, kinerja PBNU dinilai melenceng dan dikhawatirkan dapat menggerus nilai Aswaja dan tradisi pesantren. Apakah NU mampu kembali ke jalur semangat persatuan dan kasih sayang yang diwariskan Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari? Mari kita nantikan langkah selanjutnya.
Category
🗞
Berita