SEMARANG, KOMPAS.TV - Bertempat di Jalan Simongan 1, Semarang Barat, Kota Semarang. Produksi kue keranjang dilakukan. Proses produksi kue keranjang dimulai sejak pagi hingga sore hari. Mulai dari mengolah bahan baku mentah, seperti mencairkan gula pasir, mengaduk adonan beras ketan dan perasa, proses pencetakan, proses pengukusan, hingga proses pengemasan.
Stefanus Yulianto, seorang pengusaha kue keranjang yang memulai bisnisnya sejak tahun 2008, mengaku dalam satu hari setidaknya tempat produksinya dapat mengolah rata-rata 500 kilogram adonan. Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576, proses produksi di tempatnya mulai tampak sibuk apalagi 10 hari menjelang Imlek. Ketika pesanan semakin meningkat. Sehingga ia dibantu dengan 10 karyawan yang merupakan penduduk lokal daerahnya.
"Satu hari ini kalau kondisi saat ini masih 500 kilo. (Menjual dalam bentuk grosir atau seperti apa?) Saya grosir, karyawan saat ini 10, kalau nanti menjelang Imlek biasanya ditambah," ujar Stefanus Yulianto, pengusaha kue keranjang
Meskipun dalam pengolahan produksi kue keranjang di sini menggunakan teknologi yang lebih modern, namun dalam proses pengukusan masih menggunakan kayu bakar. Tujuannya agar aroma dan rasa dari tepung ketan lebih sedap dan tetap otentik.
Ada empat varian rasa yang disuguhkan, yakni vanili, frambos, coklat, dan pandan. Perlu diketahui, kue keranjang produksi Stefanus tidak dijual secara eceran, namun dijual secara grosir dengan minimal pembelian satu karton, yang berisi 10 kilogram atau 40 buah kue keranjang. Pengiriman pesanan pun tak hanya di dalam Kota Semarang saja, namun juga hingga luar Kota Semarang, seperti Yogyakarta.
#imlek #kuekeranjang #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/568523/menilik-produksi-kue-keranjang-khas-imlek
Stefanus Yulianto, seorang pengusaha kue keranjang yang memulai bisnisnya sejak tahun 2008, mengaku dalam satu hari setidaknya tempat produksinya dapat mengolah rata-rata 500 kilogram adonan. Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576, proses produksi di tempatnya mulai tampak sibuk apalagi 10 hari menjelang Imlek. Ketika pesanan semakin meningkat. Sehingga ia dibantu dengan 10 karyawan yang merupakan penduduk lokal daerahnya.
"Satu hari ini kalau kondisi saat ini masih 500 kilo. (Menjual dalam bentuk grosir atau seperti apa?) Saya grosir, karyawan saat ini 10, kalau nanti menjelang Imlek biasanya ditambah," ujar Stefanus Yulianto, pengusaha kue keranjang
Meskipun dalam pengolahan produksi kue keranjang di sini menggunakan teknologi yang lebih modern, namun dalam proses pengukusan masih menggunakan kayu bakar. Tujuannya agar aroma dan rasa dari tepung ketan lebih sedap dan tetap otentik.
Ada empat varian rasa yang disuguhkan, yakni vanili, frambos, coklat, dan pandan. Perlu diketahui, kue keranjang produksi Stefanus tidak dijual secara eceran, namun dijual secara grosir dengan minimal pembelian satu karton, yang berisi 10 kilogram atau 40 buah kue keranjang. Pengiriman pesanan pun tak hanya di dalam Kota Semarang saja, namun juga hingga luar Kota Semarang, seperti Yogyakarta.
#imlek #kuekeranjang #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/568523/menilik-produksi-kue-keranjang-khas-imlek
Kategori
🗞
Berita