KOMPAS.TV - Pasca diperbolehkannya kembali pengecer menjual elpiji 3 kilogram oleh pemerintah, masyarakat diharapkan dapat membeli gas subsidi ini dengan lebih mudah.
Namun, kenyataannya tidak demikian bagi Muniroh, warga Palmerah, Jakarta Barat, yang mengaku masih kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram di pengecer.
Ia telah mendatangi beberapa pengecer, namun stok gas tidak tersedia.
Muniroh berharap stok elpiji 3 kilogram segera tersedia di pengecer agar ia tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Keluhan serupa juga datang dari sejumlah pemilik warung yang menjadi pengecer.
Mereka mengaku belum mendapatkan stok gas meskipun telah memesan dua hari sebelumnya dari agen pangkalan.
Selain itu, para pengecer juga mengeluhkan sulitnya proses pendaftaran melalui website untuk menjadi sub pangkalan resmi.
Tanpa status tersebut, mereka tidak diperbolehkan menjual elpiji 3 kilogram.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, merespons kekhawatiran para pengecer.
Ia memastikan akan ada tim sosialisasi yang turun langsung untuk membimbing para pengecer mendaftar menjadi sub pangkalan.
Dasco juga menyatakan bahwa persyaratan untuk menjadi sub pangkalan cukup mudah.
Di sisi lain, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana pembentukan badan khusus pengawasan penyaluran elpiji.
Langkah ini bertujuan untuk memantau distribusi elpiji 3 kilogram agar tidak terjadi penggelembungan harga di masyarakat.
Sebelumnya, antrean warga membeli gas terjadi di sejumlah pangkalan setelah pemerintah melarang penjualan elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer.
Namun, aturan tersebut akhirnya dibatalkan dan pengecer diperbolehkan kembali menjual gas subsidi dengan syarat mengubah statusnya menjadi sub pangkalan resmi Pertamina.
#elpiji
Baca Juga Kalahkan Koln, Bayer Leverkusen ke Semifinal DFB Pokal 2025 di https://www.kompas.tv/olahraga/572254/kalahkan-koln-bayer-leverkusen-ke-semifinal-dfb-pokal-2025
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/572256/stok-langka-warga-masih-sulit-dapatkan-elpiji-3-kg-di-pengecer
Namun, kenyataannya tidak demikian bagi Muniroh, warga Palmerah, Jakarta Barat, yang mengaku masih kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram di pengecer.
Ia telah mendatangi beberapa pengecer, namun stok gas tidak tersedia.
Muniroh berharap stok elpiji 3 kilogram segera tersedia di pengecer agar ia tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Keluhan serupa juga datang dari sejumlah pemilik warung yang menjadi pengecer.
Mereka mengaku belum mendapatkan stok gas meskipun telah memesan dua hari sebelumnya dari agen pangkalan.
Selain itu, para pengecer juga mengeluhkan sulitnya proses pendaftaran melalui website untuk menjadi sub pangkalan resmi.
Tanpa status tersebut, mereka tidak diperbolehkan menjual elpiji 3 kilogram.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, merespons kekhawatiran para pengecer.
Ia memastikan akan ada tim sosialisasi yang turun langsung untuk membimbing para pengecer mendaftar menjadi sub pangkalan.
Dasco juga menyatakan bahwa persyaratan untuk menjadi sub pangkalan cukup mudah.
Di sisi lain, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana pembentukan badan khusus pengawasan penyaluran elpiji.
Langkah ini bertujuan untuk memantau distribusi elpiji 3 kilogram agar tidak terjadi penggelembungan harga di masyarakat.
Sebelumnya, antrean warga membeli gas terjadi di sejumlah pangkalan setelah pemerintah melarang penjualan elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer.
Namun, aturan tersebut akhirnya dibatalkan dan pengecer diperbolehkan kembali menjual gas subsidi dengan syarat mengubah statusnya menjadi sub pangkalan resmi Pertamina.
#elpiji
Baca Juga Kalahkan Koln, Bayer Leverkusen ke Semifinal DFB Pokal 2025 di https://www.kompas.tv/olahraga/572254/kalahkan-koln-bayer-leverkusen-ke-semifinal-dfb-pokal-2025
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/572256/stok-langka-warga-masih-sulit-dapatkan-elpiji-3-kg-di-pengecer
Kategori
🗞
Berita