Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
BANDUNG, KOMPAS.TV Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar, Atalia Praratya, menyoroti sederet kasus kekerasan seksual, mulai dari dugaan pemerkosaan oleh dokter PPDS anestesi Unpad hingga kasus Asusila eks Kapolres Ngada.

"Kita tahu bahwa ini fenomena gunung es, yang muncul adalah mereka-mereka yang berani speak up," ujar Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Atalia Praratya, pada Sabtu (12/4/2025).

"Data dari Komnas Perempuan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 60% korban kasus kekerasan seperti ini tidak berani untuk melapor." lanjutnya.

Baca Juga Kasus Dokter PPDS, Atalia Minta RSHS Bandung dan Institusi Pendidikan Dokter Tanggung Jawab di https://www.kompas.tv/regional/586406/kasus-dokter-ppds-atalia-minta-rshs-bandung-dan-institusi-pendidikan-dokter-tanggung-jawab

#ppds #rshs #ataliapraratya #dprri

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/586419/soroti-deret-kasus-kekersan-seksual-atalia-fenomena-gunung-es-yang-muncul-mereka-berani-speak-up
Transkrip
00:00Terima kasih banyak teman-teman, saya dari Komisi 8 hari ini juga turut serta mengecam ya terkait dengan tindakan yang dilakukan.
00:10Kita melihat ini adalah relasi kuasa, ini kasus-kasus seperti ini nampaknya sekarang sangat marak terjadi dan muncul keperbukaan.
00:19Kita tahu bahwa ini fenomena gunung es yang muncul adalah mereka-mereka yang berani speak up.
00:23Data dari Komnas Perempuan itu di tahun 2022 bahwa ternyata sekitar 60% korban kasus tindakan kekerasan seperti ini itu mereka tidak berani untuk melapor.
00:40Nah ini menjadi harus satu hal yang kita garis bawahi.
00:43Kasus-kasus belakangan ini begitu bermunculan ya dari mulai ini tercatat kasus guru besar UGM, ini diberhentikan karena terbukti melecehkan banyak mahasisinya.
00:56Kemudian kasus santren jombang, jadi ini antara relasi kuasa antara Kiai dengan santrinya.
01:02Kemudian kapolresnya ada, ini seseorang yang dianggap atau institusi yang dianggap mampu untuk melindungi keluarga masyarakat justru menjadi predator bagi anak-anak kecil.
01:15Termasuk yang terakhir ini adalah yang muncul keperbukaan yaitu dokter residen unpad spesialis ya, PAP yang kita sebut seperti itu.
01:23Nah jadi memang kasus-kasus seperti ini muncul ada banyak hal tentu saja.
01:30Apakah ini dari sistemnya begitu yang perlu diperbaiki ataukah hal lainnya?
01:38Nah tentu saya bersyukur ketika kasus ini menjuat, memberikan perhatian penuh terkait dengan pelindungan, khususnya perempuan dan anak menjadi lebih signifikan begitu ya.
01:49Saya bersyukur juga, berterima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras sehingga membuat proses dari mulai terjadinya kasus ini sampai dengan hari ini terlihat lancar begitu ya.
02:04Karena kita tahu banyak kasus-kasus yang dipendam sampai bertahun-tahun ya.
02:08Nah ini saya kira dengan dukungan semua pihak begitu ya, saya juga terima kasih banyak kepada RSHS sebagai lembaga atau institusi yang pada saat itu menaungi pelayanan kesehatan dan nampaknya sangat responsif begitu ya.
02:25Jadi melakukan pendampingan pelaporan korban, bahkan pada waktu itu agak susah masuk ke pores begitu mereka bantu sampai ke polda.
02:35Nah langsung pada hari itu pun prosesnya menjadi berjalan dengan sangat cepat sehingga pada dalam waktu beberapa hari saja sudah ditangkap pelakunya begitu.
02:45Nah kemudian juga mereka berkomitmen menjaga kerahasiaan, saya kira ini penting sekali sampai hari ini kita bisa menjaga korban sehingga tidak terganggu secara psikisnya begitu ya.
02:58Karena untuk menyelesaikan traumanya saja yang bersangkutan masih butuh waktu.
03:02Nah kemudian Kemenkes juga sangat responsif langsung membukukan program pendidikan spesialis untuk melakukan evaluasi dulu begitu ya.
03:11Termasuk mencabut izin praktek dokter yang bersangkutan.
03:15Kemudian UMPAD pun sama saya sudah langsung mengkonfirmasi ini ya.
03:20Yaitu memberikan sanksi tegas dengan memecat dan mengeluarkan korban dari Universitas Pajajaran.
03:25Kemudian kita juga mendapatkan bantuan dukungan Kemen PPA melalui UPTD PPA Kota Bandung dan juga Jawa Barat ya.
03:33Jadi mereka memberikan bantuan konseling dan juga psikologi forensik begitu.
03:37Nah kami juga bersyukur karena ternyata Jabar Bantuan Hukum juga mendapatkan percayaan dari keluarga korban untuk mendampingi kasus hukum ini begitu ya.
03:49Jadi yang dilakukan oleh kami adalah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit.
03:54Juga kemudian melakukan support monitoring mendatangi keluarga korban begitu termasuk melakukan pendampingan hukum.
04:03Dan yang paling penting adalah yang harus khususnya kami lakukan karena saya adalah di komisi 8.
04:09Mendorong agar supaya adanya perbaikan sistem.
04:11Baik di rumah sakit, perguan tinggi, ataupun lembaga-lembaga terkait begitu ya.
04:19Khususnya terkait dengan pelaksanaan undang-undang TPKS yang saat ini sedang kita kuatkan.
04:25Jadi undang-undang TPKS ini ternyata belum dipahami oleh banyak masyarakat begitu ya.
04:31Maksudnya juga institusi.
04:32Nah jadi kita berharap bahwa semua pihak bekerjasama agar supaya ke depannya tentu hal ini tidak terjadi lagi.
04:40Ada hal yang sangat menjadi krusial adalah kekhawatiran terkait dengan menurunnya kepercayaan masyarakat terkait dengan institusi-institusi tersebut.
04:51Apakah institusi kesehatan, apakah pendidikan, ataukah keamanan dan lain-lain.
04:56Jadi kita akan fokus di sana supaya betul-betul masyarakat merasa aman, merasa nyaman di ruang-ruang publik.
05:04Apalagi ruang-ruang yang berkaitan dengan tempat-tempat yang mereka merasa bahwa tempat itu harusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman buat mereka.
05:11Seperti itu.

Dianjurkan