Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Prabowo Subianto berencana untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza yang terdampak konflik perang Palestina dan Israel ke Indonesia. Namun, kebijakan tersebut mendapat respon beragam dari berbagai kalangan di Indonesia? Mampukah Indonesia mengevakuasi warga Gaza? Apa urgensinya Indonesia mengevakuasi warga Gaza? Saksikan obrolan selengkapnya di On Point with Adisty #20 bersama Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/586682/evakuasi-warga-gaza-ke-indonesia-mampukah-on-point-with-adisty-20
Transkrip
00:00Memiliki niat untuk melakukan upaya evakuasi terhadap seribu warga Gaza yang terluka di gelombang pertama.
00:08Mengapa kemudian MPUI melakukan penolakan atau tidak setuju?
00:12Ini tidak membantu mereka karena mereka ingin merdeka di negaranya sendiri.
00:17Yang punya masalah bukan Palestina loh.
00:19Jadi ikut-ikutan Amerika sama Israel nih niatan untuk merelokasi, mengusir warga Gaza dari tanah mereka sendiri.
00:28Dan bahwa dengan cara evakuasi ke sini, lu menyelesaikan di sana itu gak punya landasan rasional sama sekali dengan bagaimana kejahatan yang dilakukan oleh Israel.
00:38Kalau nanti Gaza pun ini diangkut ke sini, Israel bukan membangun, tapi dimiliki.
00:46Dan setelah memiliki Gaza, gak akan berhenti di Gaza.
00:48Supaya evakuasi seribu warga Gaza untuk gelombang pertama ini ke Indonesia, warga Gaza yang terluka ini irasional?
00:56Irasional.
00:58Halo, kembali lagi di On Point with Adis Tilarasati.
01:16Dan banyak sekali isu dan juga informasi yang menjadi sorotan di pekan hari ini.
01:22Salah satu yang kemudian menjadi sorotan publik adalah soal bagaimana pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya sebelum lawatannya ke lima negara di Timur Tengah yang memiliki niat untuk melakukan upaya evakuasi terhadap seribu warga Gaza yang terluka di gelombang pertama.
01:41Tapi kemudian pidatonya tersebut menuai pro dan juga kontra.
01:46Kita akan membahasnya di hari ini bersama dengan Ketua MUI, Kiai Haji Holil Nafis.
01:54Selamat sore, Assalamualaikum.
01:57Selamat sore, Waalaikumsalam.
01:58Warahmatullahi Wabarakatuh, Mbak Adis Titi.
01:59Terima kasih ya sudah hadir di On Point with Adis Tilarasati, Pak Holil.
02:03Pak Kiai, ini kalau kita lihat pernyataan dari Pak Presiden Prabowo Subianto untuk punya niatan melakukan evakuasi terhadap warga Gaza yang terluka.
02:14Saya sekali lagi underline yang terluka begitu untuk dievakuasi ke Indonesia sementara.
02:19Mengapa kemudian MUI melakukan penolakan atau tidak setuju?
02:24Apa alasannya?
02:24Pertama saya mengapresiasi pada Pak Presiden bahwa beliau care dan melaksanakan sebagaimana politik kita.
02:32Kita non-block, bebas dan aktif.
02:35Kemudian kita punya komitmen bagaimana Palestina adalah bagian dari kita.
02:40Secara kemanusiaan, apalagi secara keagaman yang Indonesia adalah Muslim.
02:45Jadi pada poin kita semua ingin membantu Palestina untuk merdeka, mendamaikan Palestina, itu ada satu kata.
02:51Tapi caranya yang berbeda-beda antara kita.
02:57Jadi kalau kita ingin menyelesaikan bagaimana Palestina itu bisa merdeka, kemudian orang-orangnya diangkut ke Indonesia.
03:04Di Gaza itu kan sekitar 35 ribu penduduknya.
03:06Diangkut ke kita seribu.
03:08Untuk kelompok pertama saja.
03:10Kemudian diberangkatkan lagi.
03:13Pertama dari aspek kita ingin membantu.
03:18Kita tidak dulu lah mikir soal Trump atau Netanyahu yang ingin mengusungkan, lepaskan itu dulu pembangunnya.
03:25Tetapi ketika mereka ini dia ajak ke sini, mereka itu tidak keluar ingin mempertahankan tanah airnya.
03:32Kalau memang mau dievakuasi apalagi direlokasi.
03:36Dua hal ya.
03:37Kalau evakuasi mungkin karena korban perang.
03:38Tapi relokasi karena memang dipindahkan.
03:41Dua-duanya sudah tidak enak bagi kita dan tidak benar.
03:44Kenapa? Karena nanti para penjajah ini yang sudah kita ketahui memang adalah melakukan infansi ke Palestina.
03:52Dia dengan leluasa sudah tidak ada orang kok.
03:54Dan dulu pernah ada terjadi di peristiwa awal-awal tahun 1948 kan.
03:57Yang sekarang diperingati setiap 15 Mei itu dengan hari Nakba itu adalah pengusiran yang tidak kembali lagi.
04:03Dan kalau ini pergi ke sini maka kosong akan masuk pada orang-orang yang memang menjajah itu.
04:09Yang kedua, ketika mereka dibawa ke Indonesia, mereka yang di sekitar sana itu banyak juga pengungsi.
04:16Saya juga pernah mengikuti seminar di Lebanon.
04:18Dan juga yang ada di Mesir, saya kemarin juga ke Mesir.
04:21Yang ke Mesir ini banyak sekali yang stateless.
04:24Mereka tidak punya identitas.
04:26Kalau mereka ke sini tidak punya identitas, nanti mau balik ke sana.
04:29Apa jaminannya?
04:30Itu kalau bicara formal.
04:31Apalagi kalau kita tahu bahwa Israel adalah negara dalam konteks ini.
04:36Baru kemarin kita gencatan senjata, mereka nge-bom.
04:39Mereka tidak berapa ribu lah kalau dihitung ribu.
04:42Berapa perjanjian yang dilanggar.
04:45Jadi kalau dibawa ke sini tidak ada jaminan untuk balik kembali.
04:48Yang ketiga berkenaan dengan mereka dibawa ke sini.
04:52Ini tidak membantu mereka.
04:54Karena mereka ini ingin merdeka di negaranya sendiri.
04:56Yang punya masalah bukan Palestina loh.
04:59Kalau Palestina atau orang-orang Gaza yang punya masalah.
05:01Yang punya masalah adalah serangan dari Israel.
05:03Jadi kalau nanti Gaza pun ini memangnya diangkut ke sini.
05:08Israel bukan membangun.
05:10Tapi dimiliki.
05:12Dan setelah memiliki Gaza, tidak akan berhenti di Gaza.
05:15Bisa terus seluruh Palestina.
05:17Bahkan mungkin nanti bisa ke seluruh negeri timur tengah.
05:19Di Arab di sana.
05:20Itu bisa lebih banyak.
05:22Yang keempat persoalan di internal.
05:23Kita sampai sekarang saja divisit anggaran loh di Indonesia.
05:27Lagi efisiensi.
05:27Lagi efisiensi.
05:29Kemudian juga kalau kita hitung memangnya seperti kita melihat saudara-saudara kita di daerah.
05:34Saya enggak nyebut daerah itu juga banyak.
05:35Kalau saya orang Madura di daerah Madura banyak yang miskin.
05:37Di NTT, NTB dan seterusnya.
05:39Di Papua banyak sekali yang butuh bantuan.
05:42APBN kita enggak cukup lalu melakukan dengan pola seperti ini.
05:47Apakah kita ini malah tidak menambah masalah gitu lah.
05:49Jadi tidak menyelesaikan masalah orang.
05:52Karena hanya seribu sampai sepuluh ribu.
05:54Atau lima belas ribu.
05:55Ini diambil oleh Israel.
05:57Nyampe di sini ada masalah baru diantara kita.
05:59Kulture-nya juga ya.
06:01Andaikan mau sama-sama dievakuasi.
06:03Saya tidak setuju dengan regulasi.
06:04Andaikan evakuasi karena mereka tempatnya tidak layak.
06:07Itu adalah di tempat yang lebih dekat.
06:10Secara alam juga enggak jauh berbeda.
06:12Kemudian secara kultur juga enggak jauh berbeda.
06:14Nyampe di sini alamnya berbeda.
06:16Jadi kalau itu hitungan rasional dari aspek membela Palestina.
06:20Kemudian bagaimana kita menciptakan perdamaian di Palestina.
06:23Dengan cara evakuasi.
06:25Apalagi direlokasi ke Indonesia.
06:28Sama sekali tidak irasonal.
06:29Oleh karena itu kami menyampaikan.
06:31Karena Pak Presiden menyampaikan dalam pidatunya.
06:34Kalau ini mendapat persetujuan.
06:35Kami setuju.
06:36Kami menolak.
06:37Dan kami tidak setuju.
06:38Ini dievakuasi ke Indonesia.
06:41Apalagi direlokasi ke Indonesia.
06:43Anda mengatakan bahwa upaya evakuasi seribu warga Gaza.
06:48Untuk gelombang pertama ini ke Indonesia.
06:50Warga Gaza yang terluka ini irasional.
06:53Irasional.
06:54Jadi kalau dihitung dengan kebijakan.
06:56Dengan kondisi membela di Palestina.
06:59Itu juga tidak masuk akal.
07:01Kemudian kemampuan kita untuk mengelola.
07:04Dari si anggaran.
07:05Dan bagaimana kesejahteraan.
07:06Bahkan untuk meminaj konfliknya.
07:09Di sini.
07:10Itu tidak masuk akal juga.
07:11Tapi kalau kemudian yang dikedepankan oleh Pak Prabowo.
07:16Niat baiknya adalah soal kemanusiaan ini loh.
07:19Soal kemanusiaan kita sudah berhampir berapa bulan.
07:23Mungkin hampir setahun lebih ya.
07:25Sejak gencatan senjata.
07:27Atau sejak Israel terus menyerang.
07:29Bombardir.
07:30Membantai.
07:31Dalam tanda kutip.
07:32Kepada warga Gaza.
07:34Palestina.
07:34Begitu ya.
07:35Apa yang bisa kita lakukan?
07:36Hanya diam.
07:37Kita kan sesama muslim.
07:38Kita kan sesama manusia.
07:42Yang kita bisa bantu ya kita bisa bantu.
07:43Ini asas kemanusiaan.
07:45Kalau Pak Prabowo.
07:47Asas kemanusiaan.
07:48Apa kata Tapan Del?
07:49Ya kemanusiaan saya seterima.
07:51Tapi caranya tidak dievakuasi dan dilokasi ke Indonesia.
07:55Kemanusiaan itu bisa dilakukan.
07:56Contohnya.
07:56Kalau seluruh negara Islam dan negara Arab bersatu.
08:01Dan ini adalah menekan kepada Israel.
08:03Yang di belakangnya ada Amerika.
08:04Dan sebagian ada Uni Eropa.
08:06Ini yang bisa kita lakukan.
08:08Maka cara menekannya diantaranya adalah para ulama.
08:10Ibtihadul alamil muslimin.
08:12Yang mengeluarkan fatwa jihad secara militer.
08:15Karena menggunakan diplomasi.
08:17Perjanjian.
08:18Tak pernah diindahkan oleh Israel.
08:19Maka mungkin saking frustrasinya.
08:21Para ulama itu memberikan fatwa.
08:23Yang itu menunjukkan bahwa kesalnya kita.
08:26Sudah lebih dari 50 ribu yang meninggal.
08:29Nah akhirnya apa?
08:30Ya sudah kalau begitu.
08:31Kekuatan tentara.
08:33Militer kita.
08:34Yang masuk ke Gaza.
08:36Dan sekitarnya.
08:37Untuk menciptakan perdamaian.
08:38Bisa saja dengan perang.
08:40Tapi bisa juga dengan gertakan.
08:41Bahwa kekuatan lebih besar.
08:43Sehingga akan mengancat terap keamanannya Israel.
08:45Sehingga dia mau mundur.
08:46Itu kan yang diinginkan.
08:47Meskipun setelah itu.
08:48Ada bantahan lah.
08:50Dari Dewan Fatwanya di Al-Azhar itu.
08:51Bahwa menggunakan fatwa ini.
08:53Harus punya legalitas.
08:54Dan masalah dan maksadahnya.
08:57Apa mau kita menjadi perang dunia.
08:59Yang ketiga.
09:00Semua sama-sama tidak mau.
09:01Oleh karena itu.
09:02Caranya apa?
09:04Ya.
09:05Ini tidak bisa menyelesaikan.
09:06Seribu, dua ribu, tiga ribu.
09:07Dibawa ke Indonesia.
09:08Apakah akan menjamin.
09:10Hanya setelah itu akan damai.
09:12Akan tidak pindah kepada wilayah lainnya.
09:14Di Palestina.
09:15Yang terus akan digempur.
09:17Karena etnik cleansing kan sudah kita rasakan.
09:19Semua dihabisi kok.
09:20Dan setelah keluar tidak berarti berhenti.
09:22Kalau ini masalahnya Gaza saja.
09:24Dikosongin kemudian akan menjadi damai.
09:26Iya.
09:27Tapi ternyata.
09:28Enggak juga.
09:29Yarus alam timur dulu itu yang dikuasai oleh Jordan.
09:32Sekarang dikuasai oleh Israel.
09:35Bahkan kita sekarang mau masuk ke Palestina.
09:37Ke Bethlehem Maghdis itu.
09:38Itu visanya lewat dari Israel.
09:40Bukan dari Palestina loh.
09:42Artinya kalau ini pun kita lakukan.
09:44Tidak menciptakan perdamaian.
09:45Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk membantu Palestina khususnya warga-warga Gaza yang kita tahu.
09:52Banyak yang terluka.
09:53Banyak yang tidak tertangani.
09:54Kita tahu rumah sakit Indonesia yang berada di sana bahkan digempur habis begitu.
10:00Atau kemudian Indonesia punya solusi lain gitu.
10:03Misalkan membuat rumah sakit di negara-negara Jordan.
10:08Atau Mesir.
10:10Atau beberapa wilayah atau negara yang dekat dengan Palestina.
10:14Atau dekat dengan Gaza.
10:15Memungkinkan itu atau kemudian ada solusi lain.
10:18Sebenarnya hal ini sudah dilakukan oleh kita.
10:21Artinya kita secara diplomasi sudah dilakukan.
10:24Dulu masa zaman Pak Jokowi juga dilakukan ini.
10:28Bahkan aktif amin lu kita pada saat itu.
10:30Yang sekarang pun juga dilakukan.
10:31Kemudian kita melihat bagaimana delegasi parlamin kita juga melakukan.
10:36Jadi secara diplomasi dahulu.
10:37Tapi kan Israel sudah dikenal tak pernah patuh dengan perjanjian.
10:41Nah ini yang menjadi repot.
10:42Jadi ayah mau dipegang apanya?
10:44Gak ada.
10:44Gak ada bisa dipegang.
10:46Nah ini.
10:46Yang kedua kita melakukan rumahnya dengan cara bikin rumah sakit.
10:50Kami lakukan.
10:51Bahkan MUI mendorong.
10:53PMI juga melakukan hal itu.
10:55Saya kemarin ketika ke Mesir.
10:58Rumah sakit yang berdekatan itu banyak alat-alat bantuan.
11:01Dari Indonesia.
11:02Secara makanan kita juga datang ke Sheikhul Azhar.
11:05Dan juga Baitul Sadafahnya.
11:07Yaitu menjadi mitra kita untuk mengirim makanan.
11:10Itu banyak sekali dari Indonesia.
11:12Dan kerjasama dengan sekian.
11:13Sudah kita lakukan.
11:15Ini kan minimal yang bisa kita lakukan.
11:17Untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza.
11:20Nah atas nama kemanusiaan.
11:22Kalau itu dibawa ke sini.
11:24Itu tidak menyelesaikan.
11:25Maka kalau dimaksimalkan.
11:27Bisa enggak di sana tetap dilakukan.
11:29Kalau memang enggak bisa di sana.
11:31Terdekatlah di sana.
11:32Yang itu lebih aman dari serangan itu.
11:35Kemudian ini yang dilakukan.
11:37Gimana bisa mendamaikan.
11:38Makanya tadi bisa dengan cara bertah.
11:40Apakah kita militer.
11:42Dari kekuatan-kekuatan tentara kita.
11:46Di seluruh dunia.
11:47Islam dan Arab itu bisa bersatu.
11:49Meskipun ini tidak mungkin dilakukan.
11:51Maka saya berharap ketika Pak Presiden itu jalan.
11:54Sekarang beberapa negara.
11:56Negara yang memang punya kemitraan yang baik.
11:58Dengan Amerika.
12:00Karena kita tahu bahwa kekuatan dari Israel.
12:03Tidak hanya Israel.
12:04Tetapi adalah di belakangnya itu.
12:05Terutama adalah Amerika.
12:07Maka kita berharap seperti Mesir.
12:09Yang punya hubungan baik.
12:11Kemudian Qatar.
12:11Kemudian Jordan.
12:12Yang punya Emirat Arab.
12:14Yang punya hubungan baik.
12:15Kemudian banyak sekali yang membantu.
12:17Dari teman-teman.
12:18Saudara-saudara kita ini.
12:19Palestina adalah dari Turki.
12:20Kita berharap ini ada resolusi.
12:22Untuk bersama.
12:23Direlokasi di sana.
12:25Bukan di evakuasi di sana.
12:28Kalau memang tidak bisa dilaksanakan di tempat itu.
12:30Tapi lebih dari situ adalah.
12:32Bagaimana bisa melakukan komunikasi yang baik.
12:35Sehingga bisa menghentikan.
12:36Hei tidak tahu apa.
12:37Semua-semua tidak boleh kita frustasi.
12:39Sekecil apapun kita lakukan.
12:41Tetapi memindahkan.
12:43Atas nama pengobatan.
12:45Apalagi relokasi ke Indonesia.
12:47Itu kebijakan yang tidak tepat.
12:49Kebijakan yang tidak baik bagi orang Palestina.
12:52Yang di Gaza itu.
12:54Tidak baik bagi negara Indonesia.
12:57Karena apa?
12:57Karena otomatis.
12:59Tanah air mereka sudah diambil.
13:01Belum tentu mereka bisa kembali lagi.
13:03Yang kedua.
13:04Yang di sini pun.
13:06Secara.
13:06Kesejahteraan di Indonesia.
13:08Juga akan bermasalah.
13:10Melalui lokasi di mana?
13:11Melalui IKN.
13:13Kalau mau di evakuasi.
13:15Melalui di mana?
13:15Ini kan.
13:16Kalau anggaran kita defisit.
13:18Kemudian.
13:19Efisiensi lagi di mana-mana.
13:20Di mana lagi.
13:21Ya itu.
13:22Jadi aspek dari penyelamatan saudara kita di Gaza.
13:25Juga tidak bisa kita penuhi.
13:27Yang kedua.
13:28Aspek kita kemaslahatan kita di dalam.
13:30Juga tidak mendapat masalah.
13:32Jadi.
13:32Kalau kita menolak.
13:33Itu bukan menolak keberpihakannya kepada Palestina.
13:36Bukan menolak kemanusianya.
13:38Tapi cara men-evakuasi.
13:41Apalagi mengerekulorkasi ke Indonesia.
13:43Itu kebijakan tidak tepat.
13:44Cara memberikan pertolongan itu.
13:47Bukan tambah menolong.
13:48Marah-marah di jauhkan dari tanah airnya.
13:51Kan sama dengan dulu kita yang di sini.
13:53350 tahun kita di Gaza.
13:56Kalau hitung-hitungan sekarang.
13:57Kayak putus asa.
13:59Tapi disitulah kita.
14:00Bagi kami yang beriman.
14:02Ada pertolongan Tuhan.
14:04Dari Allah subhanahu wa ta'ala.
14:05Bagi kita yang muslim.
14:07Mungkin suatu saat.
14:08Dengan upaya yang kita lakukan.
14:09Sekecil apapun punya efek.
14:11Sehingga bisa menciptakan perdamaian di Palestina.
14:14Kalau hitung-hitungan akal.
14:15Hampir mentok.
14:16Kecuali peran dunia.
14:17Barangkali ya.
14:18Tetapi.
14:19Kita masih punya harapan.
14:20Dengan cara apa.
14:22Hubungan dekat dengan penyokong dari Israel.
14:25Kemudian juga kita bisa membentuk.
14:27Negosiasi gemenai yang baik.
14:28Usulan kita itu state solution.
14:31Dua negara yang berdiri dulu pernah diusulkan.
14:34Tapi ditolak oleh Palestina.
14:36Yang sekarang yang nolak adalah Israel.
14:38Karena mereka sudah merasa.
14:40Punya kekuatan lebih.
14:41Dan punya dukungan yang lebih.
14:42Oleh karena itu.
14:44Kita tetap mengupayakan dua negara.
14:46Yang berjalan sebagaimana mestinya.
14:48Merdeka dengan masing-masing ini.
14:50Dan bisa menciptakan perdamaian.
14:52Meskipun sulit.
14:53Karena apa.
14:53Karena Israel tak bisa dipegang.
14:55Tentang perjanjiannya.
14:57Berjanji pagi siang sudah ingkar.
14:59Sore janji lagi.
15:00Malam ingkar lagi.
15:01Jadi.
15:02Selalu agak sulit untuk.
15:05Memegang ya.
15:06Dan bagi mereka.
15:07Membunuh kepada orang-orang Palestina.
15:09Adalah.
15:10Mungkin.
15:11Ada doktrin-doktrin yang merasa itu kebaikan.
15:13Maksudnya kalau perebutan.
15:15Wah ini adalah dari nenek moyang kita.
15:17Bahwa ini adalah.
15:18Dari dulu ada punya kita.
15:20Kita juga punya klaim yang sama.
15:21Tetapi kalau kita pada hukum negara.
15:23Siapa yang menguasai terakhir.
15:25Kan disitu sebenarnya yang punya negara itu.
15:27Pernyataan Pak Prabowo.
15:33Soal niatan untuk mengevakuasi warga Gaza.
15:37Warga Gaza yang terluka ini.
15:39Kemudian direspon juga oleh Wakil Ketua Umum MUI.
15:44Wakil Ketua Pak Kiai.
15:46Itu ada Pak Anwar Abbas yang mengatakan.
15:48Kok jadi ikut-ikutan Amerika sama Israel nih.
15:51Niatan untuk merelokasi, mengusir warga Gaza dari tanah mereka sendiri.
15:58Ada khawatiran semacam itu?
16:00Ya.
16:01Kalau beliau kan menangkap.
16:03Karena dari sebelumnya pernah perdebatan.
16:05Saya pun juga pernah melakukan perdebatan tentang.
16:08Dulu niatan Netanyahu.
16:10Bahwa kita akan minta Indonesia.
16:12Kemudian direspon oleh Trump.
16:13Bahwa nanti kita minta orang-orang yang di Gaza ke Indonesia.
16:17Kan pernah sekitar tahun 2004 lalu ya.
16:19Akhirnya 2004 lalu itu.
16:20Sehingga mungkin ingatannya beliau kepada.
16:23Wah ini realisasi reprogramnya Trump.
16:25Dan Netanyahu gitu loh.
16:27Sehingga kita seakan-akan adalah.
16:29Orang yang merealisasikan keinginan penjajah sebenarnya.
16:32Karena kan memang penginginnya kosong.
16:34Kalau kita angkuh kan menjadi kosong.
16:37Dan orang yang di dalam aja diusir.
16:39Mana mungkin orang yang di luar bisa balik lagi.
16:42Nah karena itu mungkin beliau berpikirnya tentang.
16:46Bagaimana kita ini kurang independen sebagai negara.
16:49Tetapi hanya mengikuti orang yang itu melakukan kejahatan secara kemanusiaan.
16:53Kemanusiaan. Sudah jelas kok genosida kok.
16:56Dalam pengadilan internasional sudah disebutkan sebagai kejahatan kemanusiaan.
17:01Sementara program mengosongkan Palestina adalah Gaza khususnya adalah programnya mereka.
17:07Saya berpikir selain karena memang ya programnya namanya program yang penjajah pasti ingin dikosongkan kan diambil.
17:13Seperti kita dulu pengalaman di jajah lah di Indonesia.
17:17Orang-orang yang vokal pasti diusir.
17:19Yang di dalam menjadi pekerja paksa.
17:21Itu adalah kebiasaan lah dari sebuah penjajah itu.
17:25Oleh karena itu lepas dari mereka karena kita nuduh Amerika atau nuduh dari Netanyahu.
17:30Inilah sebenarnya yang diinginkan oleh penjajah untuk kosong.
17:33Jadi kita memfasilitasi niatnya menolong warga Palestina.
17:37Tapi sebenarnya adalah mengikuti para penjajah yang ingin mengusir Palestina.
17:42Jadi niat baik itu tidak cukup.
17:45Niat baik itu tidak cukup?
17:46Tidak cukup.
17:47Jadi niat baik itu harus dilakukan dengan program yang baik.
17:50Program yang baik adalah bagaimana memerdekakan mereka.
17:54Menghentikan serangan itu.
17:57Kemudian dijadikan mereka merdeka dengan negaranya.
18:00Kalau mereka luka diopatilah di tempatnya.
18:02Dilakukan di tempat itu.
18:04Ya kalau di tempat itu tidak layak, tempat terdekat lah.
18:07Tempat terdekat.
18:09Sehingga dia memang evakuasi untuk kebaikan.
18:12Dan kalau kita dihitung sebagai pengungsi, mereka kan bukan pengungsi.
18:16Dan negara kita bukan negara tujuan para pengungsi kan.
18:20Oleh karena itu dilihat dari aspek aturan, rasionalitas untuk kita menolong warga Gaza, Palestina pada umumnya.
18:29Dilihat dari kemampuan kita untuk menciptakan masalah baik yang pindah, yang evakuasi ke Indonesia.
18:34Mampu dari kemampuan kita untuk menciptakan kesejahteraan.
18:38Itu tidak ketemu rasionalitasnya.
18:40Untuk masalah itu tidak ketemu.
18:41Yang banyak ada mafsadahnya.
18:43Maka kami atas nama beban kemanusiaan.
18:47Di pimpinan Ormas yang gabungan Ormas-Ormas di Indonesia menjadi MUI.
18:51Kami pantas bersuara.
18:52Dan itu yang diminta oleh Presiden.
18:55Kami akan lakukan ini kalau memang mendapat persetujuan dari semua pihak.
19:00Semua pihak. Kami bagian dari pihak itu.
19:04Dan MUI sendiri menolak.
19:06MUI menolak. Sampai sekarang kita menolak itu.
19:09Karena di dalam fatwa MUI pada akhir tahun kemarin 2024 itu menyebutkan tentang wajibnya kita membantu Palestina.
19:18Bahkan kita mengharamkan orang-orang yang mendukung terhadap penjajahan Palestina.
19:25Nah ini itu mendukung menurut saya.
19:28Kenapa? Karena tempat menjadi kosong.
19:31Maka penjajah dengan nyaman akan menguasai tempat itu.
19:36Meskipun tidak niatnya adalah membantu penjajah.
19:40Tapi programnya adalah membantu penjajah.
19:43Kami menyatakan membantu penjajah hukumnya adalah haram.
19:46Sehingga kami dalam fatwa kami mengatakan memboikot bagian dari membantu kepada Palestina agar para pendukung yang punya kekuatan finansial dan ekonomi persenjataan itu berkurang untuk menyerang Palestina.
20:01Dan kalau kita mengevakuasi apalagi relokasi dari Gaza itu, itu jelas mendukung.
20:07Kenapa?
20:08Menyiapkan karpet merah pada penjajah untuk menguasai tempat itu.
20:13Dan itu bertentangan dengan akidah, dengan keyakinan kita, kemanusiaan kita itu bertentangan.
20:20Sehingga tidak ada jalan yang membenarkan untuk masalah kalau melakukan evakuasi, apalagi melakukan relokasi warga Gaza ke Indonesia.
20:29Jangan sampai kemudian justru niatan baik ini kemudian menjadi justru mendukung begitu ya?
20:35Ya, kan niat baik itu harus dengan program yang baik.
20:40Dengan cara yang baik.
20:42Nggak cukup hanya niat.
20:43Siapa yang tahu niat baik?
20:44Saya hanya harus nonton saja sama Pak Prabowo, bahwa Pak Presiden kita adalah orang yang baik.
20:50Tulus untuk rakyat.
20:51Tulus untuk perdamaian dunia.
20:53Kita apresiasi untuk dunia.
20:55Apresiasi.
20:55Dan kita mengapresiasi bahwa punya kepedulian terhadap perdamaian dunia.
21:00Pedulian terhadap kemanusiaan.
21:02Saudara kita yang di Gaza.
21:03Mengikuti bagaimana amanah konstitusi kita.
21:06Bahwa keyakinan kita Indonesia juga satu suara.
21:09Dalam kebijakan membantu dan mendukung Palestina, nggak ada suara yang sumbang di Indonesia.
21:17Semuanya satu suara?
21:18Semua satu suara.
21:18Dan itu disuarakan oleh Pak Presiden.
21:20Dan standing for Palestine.
21:22For Palestine.
21:23Oleh karena itu, programnya ini kita musyawarkan bersama.
21:26Minta masukkan sama kita, ya kita bilang nggak tepat.
21:29Ayo kita cari jalan keluar.
21:31Kita bisa duduk lagi satu meja.
21:33Programnya apa.
21:34Dan seperti apa kepedulian kita.
21:36Bisa diperkuat.
21:37Kami kemarin membasuh luka di Palestina.
21:41Programnya MUI selama Ramadan.
21:42Kita undang orang-orang Palestina yang bisa menyampaikan ceramah tentang kondisi di Palestina.
21:49Kemudian mereka di daerah.
21:51Itu banyak sekali kita.
21:52Dapat miliaran untuk disumbangkan ke sana lewat Basnas.
21:55MUI bukan yang...
21:56Lewat Basnas, kerjasama dengan Basnas, kita sumbangkan ke sana.
22:00Sehingga kebutuhan obat-obatan, makan, selimut, kita lakukan lewat Basnas.
22:04Basnas kerjasama diantaranya dengan baik itu sodakohnya Sheikhul Azhar di Mesir itu.
22:09Karena lewat situ lebih mudah untuk menyampaikan bantuan.
22:11Jadi kita sebenarnya sudah berbuat memang memaksimalkan.
22:16Ini butuh memang power.
22:17Dan saya mengapresiasi Pak Presiden turun tangan.
22:21Ini termasuk Presiden yang paling aktif untuk melakukan perdamaian.
22:25Tetapi program ini Pak Presiden kontraproduktif.
22:29Program ini bukan membantu Palestina.
22:32Tetapi membantu penjajah.
22:33Karena mereka dikosongkan dan tanah itu akan dikosong oleh Israel.
22:37Sudah jelas itu peristiwa nakbah, peristiwa memanya Yerusalem.
22:43Dan yang sudah makin kecil, makin kecil tanah yang diambil oleh Israel.
22:49Anda melihat ada pola yang sama seperti nakbah pada tahun 1948 di belakangan ini?
22:55Persis mirip itu.
22:56Kalau yang dulu diusir, ini adalah etnis cleansing.
23:00Jelas.
23:00Semua itu adalah pembersihan etnis.
23:03Kalau punya, gak usah hati nurani lah.
23:06Punya hati kemanusiaan.
23:08Gak usah panik manusia.
23:09Hewan saja itu.
23:10Siapa yang tega 50 ribu orang tak berdosa?
23:13Coba.
23:14Dari mana kita?
23:15Gak usah berpikir agamanya.
23:17Kita ngelihat, saya ini punya piaraan di rumah kayak hewan-hewan.
23:22Hewan saya ada yang mati, burung itu saya gak tega.
23:26Gimana orang tak berdosa di bom orang yang sedang dengan keluarganya.
23:31Kalau kita lihat, saya itu gak tega.
23:32Yang ngelihat itu gak sampai.
23:33Kalau itu punya, gak usah pakai hati nurani.
23:37Hati biasa saja.
23:39Sebagai orang yang hidup di muka bumi, saya pikir tidak akan melakukan itu.
23:42Sesama manusia.
23:43Makanya dari mana kita bisa percaya bahwa kalau mereka di sini hanya sebentar.
23:49Landasan itu untuk percaya itu apa?
23:51Gak punya kita landasan percaya.
23:54Dan bahwa dengan cara evakuasi ke sini, lu menyelesaikan di sana itu,
23:57Gak punya landasan rasional sama sekali dengan bagaimana kejahatan yang dilakukan oleh Israel.
24:05Gak ada.
24:06Jadi hanya satu berangkali, kita mengobati yang orang tak berdosa, kemudian bagaimana kita melakukan?
24:12Ya, mereka menghentikan.
24:14Termasuk tadi itu, fatwa para negara-negara sekitar, Arab, kemudian negara Islam bisa bersatu juga.
24:23Melawan tentara Israel karena gak teganya kita, gimana bisa menghentikan?
24:27Dia omongin gak bisa.
24:29Nah, kemudian dia juga dengan kekuatan merasa juga bisa menghancurkan negara-negara yang mau membantu pun sekarang kan tak terlihat bahwa dia agak berani untuk membantu.
24:40Oleh karena itu, kita berharap Pak Presiden dalam kunjungan konsultasi itu bisa membawa ide-ide baru.
24:45Kita tunggu kedatangannya beliau dari kunjungan itu.
24:48Kita gak memfonis, tidak menyalahkan program beliau.
24:51Itu adalah ikat baik, tetapi program itu tidak baik.
24:54Ikatikannya adalah, tetapi program itu tidak baik.
24:56Nanti mungkin diantaranya yang disampaikan ingin mengevakuasi ke sini bisa menggugah negara sekitar untuk membuka lebih luas.
25:04Termasuk juga, apa harapan dari MUI sendiri dengan lawatan Pak Presiden ke lima negara?
25:11Kita tahu ada lima negara begitu yang dikunjungi oleh Pak Presiden.
25:16Apa yang Anda harapkan sebenarnya dari kunjungan Pak Presiden di lima negara di Middle East ini?
25:20Soal rekonstruksi Gaza pada Liga-Liga Arab ini?
25:24Ya, saya berpikir ada resolusinya nanti.
25:27Artinya kunjungan itu nanti akan ada kesepakatan baru dari negara-negara yang dikunjungi ini untuk bagaimana menyelesaikan Gaza dengan pemikiran-pemikiran baru.
25:37Kita berharap barangkali tak pernah terlintas oleh kita, sehingga pertemuan kepala negara, orang-orang hebat ini, negara ini juga bisa menemukan ide baru.
25:44Kita kan tidak boleh menutup.
25:46Hanya sampai di sana dulu, apalagi ini yang bisa saya lakukan, tapi belum benar, tapi mungkin bisa dicari cara baru.
25:51Sambil ya tentu kalau kita punya iman berdoa kepada Tuhan yang mahasiswa diberikan inspirasi, berikan ide-ide.
25:56Yang kedua adalah lebih aktif peran negara-negara yang dikunjungi ini.
26:00Karena secara kedekatan, kalau kita dalam kontek keagamaan, kita bertetangga itu yang lebih dekat, itu yang lebih utama.
26:08Kita minta lebih aktif negara-negara yang dekat ini.
26:12Dan ini negara-negara yang dekat dengan Israel dan Palestina, juga dekat dengan Amerika.
26:19Jadi kita berharap juga ini bisa memberi pengaruh, sehingga orang-orang yang dianggap bukan musuh oleh Amerika atau Israel,
26:26seperti Jordan yang dianggap musuh, Qatar tidak dianggap musuh, Yuni Mere tidak dianggap musuh.
26:32Saya tidak tahu kalau Turki ya, Turki mungkin diajak teman atau mitra.
26:35Ini bisa memberikan suara yang berpengaruh lah.
26:39Saya pikir sehingga nanti kalau tidak sama sekali tapi mengurangi dari kejahatan kemanusiaan ini,
26:45sehingga di sana tidak lebih banyak makan korban.
26:48Atau nanti bisa sama sekali bisa menghentikan, sehingga two-state solution itu bisa dilakukan.
26:54Dua negara yang entitasnya sama-sama berdiri dan diakui oleh kita.
26:58Itu yang kita harapkan pula.
26:59Kita tunggu datangnya dari sana, rumusan-rumusan dari Pak Presiden, hasil konsultasi, berkomunikasi dengan yang lain.
27:07Tetapi kami punya keyakinan bahwa proses evakuasi ke Indonesia, apalagi relokasi,
27:14sedua hal yang saya ulang-ulang, karena kalau evakuasi itu adalah penyelamatan dari luka anak-anak dan orang tua,
27:19relokasi adalah memindahkan mereka menjadi tanah airnya yang baru.
27:23Ini dua-duanya sama-sama tidak membawa masalah baik bagi rakyat Palestina, apalagi kepada rakyat Indonesia.
27:30Mungkin malah yang harusnya memberikan manfaat lebih besar, malah mendatangkan motorat lebih besar.
27:35Motorat bagi rakyat Palestina, karena memang tanah airnya yang bela mati-matian,
27:40dengan korban banyak, dengan mudah diambil oleh Israel, kemudian bagi kita di Indonesia,
27:46tidak cukup untuk mesejahterakan mereka, dan juga butuh waktu.
27:50Kalau nanti maunya 35 ribu, berapa yang mau diambil ke sini?
27:55Sudah mati 50, kita masih berapa? Maunya 20 ribu ke sini.
28:00Apa kira-kira yang bisa kita berikan kepada mereka?
28:03Bukankah malah mendatangkan mafsada lebih besar,
28:05yang awalnya tidak terkena musibah, malah dengan datangnya bisa terkena musibah kita.
28:12Rakyat kita masih butuh banyak yang untuk kita bantu.
28:15Oke, tadi Anda juga sempat menyinggung Pak Kiai, soal pemboikotan.
28:19Pak FUI juga punya standpoint untuk pemboikotan negara-negara yang dalam tanda kutip sekutu dari penjajah di Israel.
28:31Sejauhnya efektif pemboikotan itu yang dilakukan?
28:33Sebagian efektif.
28:34Jadi yang kita lakukan memang tidak menyebut nama-nama.
28:37Karena sekarang kalau mencari yang berafiliasi dengan Israel, itu nggak usah kita sebut orang udah tahu.
28:44Dunia terbuka seperti sekarang, kita nggak perlu untuk memberikan daftar.
28:49Dihawatirkan juga, memangnya daftarnya itu tidak valid.
28:52Apalagi kan gitu ya.
28:53Oleh karena itu, secara narasi dan secara keputusan, bahwa kita memberikan hukum haram bagi kita membeli produk-produk yang itu sudah jelas berafiliasi dan mendukung terhadap Israel.
29:06Beberapa para yang melakukan ini, ada yang klarifikasi bahwa dia tidak ada afiliasi, sebelumnya afiliasi.
29:17Ada yang memang itu ditarik, sahamnya ada di situ sehingga dia lebih murni, barangkali.
29:23Ada yang juga masih bertahan dengan polanya, ya dia bisa tutup.
29:27Itu tidak kita inginkan kepada bisnisnya.
29:32Yang kita inginkan sebenarnya adalah bagaimana bisa melemahkan kepada Israel.
29:38Jadi boycott itu tidak kepada pebisnisnya yang kita inginkan.
29:42Tetapi bagaimana bisa melemahkan Israel.
29:45Jadi ketika perusahaan ini, mungkin perusahaan dari karyawannya dan afiliasinya adalah orang yang pro-Palestina.
29:53Tapi ketika mereka spend di situ, belanja di situ, malah mendukung Israel.
29:58Nah, yang model seperti inilah, yang kita tidak inginkan menguatkan Israel.
30:02Kalau memangnya bisa, oke saya tidak ada hubungan dan tidak mau memberikan bantuan kepada Israel.
30:08Dan dari semua saham yang berafiliasi dengan Israel dikeluarkan, kita ingin tumbuh perusahaan itu.
30:14Jadi jangan salah sangka bahwa kita ingin membunuh perusahaan-perusahaannya.
30:17Bukan.
30:18Yang kita ingin cegah adalah bantuan-bantuan dari perusahaan itu sehingga menguatkan secara finansial dan persen jahatan kepada Israel.
30:26Itu yang kita inginkan.
30:27Ini banyak orang yang salah paham.
30:28Boycott menjadi persaingan usaha untuk mematikan usaha temannya meskipun semuanya tidak ada hubungan dengan Israel.
30:34Dibilang ada hubungan dengan Israel demi penjualan.
30:37Kita tidak ingin itu.
30:38Itu bukan keinginan kita.
30:39Kita ingin semua usaha di Indonesia tumbuh.
30:41Tetapi yang kita ingin adalah memotong hubungan dan dukungan dari sebuah bisnis di tempat kita yang menolak terhadap penjajahan itu tetapi malah menguatkan.
30:53Nah secara keagamaan tentu itu adalah bertentangan dengan hasil keputusan kita.
30:59Bahwa orang yang mendukung terhadap Israel, yang menjajah Palestina adalah hukumnya haram-haram.
31:04Itu artinya kalau disanakan dosa, kalau kita tinggalkan demi taat pada agama, itu adalah mendapatkan pahala.
31:12Jadi artinya orang yang memang sudah tahu ini adalah afiliasi dengan Israel, kemudian dimendukung pada Israel, kita belanja di situ.
31:20Dan sebagian keuntungannya digunakan oleh Israel, dia dosa dan dosa pasti kenraga.
31:26Bagi keyakinan, umat yang mayoritas di kita, bagi kami yang muslim, tentunya kita ingin memberikan gaih dan kepada umat, ini loh hukum yang ada.
31:35Persoalan nanti ada yang taat dan tidak taat, ya kembali kepada umat.
31:38Tapi yang saya lihat, mayoritas taat.
31:40Mayoritas taat.
31:41Untuk melaksanakan boycott tidak membeli.
31:44Dan saat yang bersamaan, disitulah kita membangkitkan kepada masyarakat kita, ghirroh.
31:50Bahwa saudara kita kemanusiaan.
31:52Jangan diperkecil menjadi agama.
31:54Meski mayoritas taat juga muslim, 96% adalah muslim di Palestina.
31:59Kita iya itunya.
32:00Tapi lebih dari situ, sebagai common sense kita adalah kemanusiaan yang kita belah.
32:04Jadi nggak usah lihat kayak orang kecelakaan itu, kalau kecelakaan ditanya, kamu agamanya apa?
32:09Mu saya tolong.
32:09Kalau agamanya sama, saya tolong.
32:11Kalau nggak, saya tolong.
32:11Nggak.
32:12Jadi pokoknya orang yang kena musibah kemanusiaan, yang dilakukan pendoliman oleh negara lain, yang mereka dalam keadaan lemah,
32:20maka kita berkewajiban untuk membela mustad Afin, kelompok-kelompok lemah itu.
32:24Oke, jadi kalau menurut Pak Kiai, apa yang bisa kita lakukan sebagai seorang sesama manusia?
32:32Begitu ya, saya mengatakan tidak soal Islam, sesama manusia.
32:35Sesama manusia.
32:36Sesama manusia.
32:37Apa yang bisa kita lakukan untuk Palestine, untuk Gaza?
32:40Cita-cita besarnya adalah merdeka.
32:44Ingin Palestine itu merdeka.
32:47Dan Israel mau tidak mau diaku entitas merdeka.
32:51Kalau dulu mungkin kita menolak, karena itu memang nggak punya negara dalam perspektif sejarah.
32:56Tetapi sekarang faktanya, realnya dia adalah sebuah entitas negara.
33:01Maka yang kita perjuangkan menjadi negara yang sah dua-duanya.
33:06Israel sah, Palestina juga sah.
33:08Nah, bagaimana menuju sah yang kedua-duanya adalah,
33:12pertama tentu bisa menciptakan perdamaian.
33:16Gimana bisa menghentikan serangan.
33:18Karena kalau serangan dari umamanya Gaza ke Israel, kan tak sebanding.
33:25Kelompok-kelompok Hamas, kita bukan mendukung Hamas loh.
33:28Kita tidak berkenaan dengan mendukung Fatah, enggak.
33:31Jadi kita tidak masuk pada friksi.
33:33Itu yang disayangkan oleh kita juga di internal Palestina,
33:36yang mau kita dukung kemerdekaan, di dalamnya ada friksi.
33:40Tapi kita lepas.
33:41Jangan sampai kita mendukung Palestina merdeka, anti terhadap, etnik cleansing.
33:45Dianggap kita pendukung Hamas.
33:47Kita tidak masuk pada persoalan di dalam negerinya.
33:51Kita lebih kepada soal bagaimana negerinya ini bisa merdeka.
33:54Makanya kita mengupayakan bagaimana menciptakan perdamaian.
33:58Upaya inilah yang dilakukan oleh kita.
34:02Mulai dari perjanjian, fasilitasi, pertemuan di Mesir, pertemuan di Yurung.
34:06Pertemuan-pertemuan itu karena mencarikan bagaimana solusinya.
34:09Kemudian sambil mencarikan solusi, karena ini serangan terus, lalu dan korban banyak,
34:14ya tentu adalah bantuan makanan dan obat-obatan.
34:17Kesehatan kepada mereka, tenaga medis kita.
34:20Kita hampir putus asa kalau tidak karena ingat kepada kemanusiaan kita.
34:25Tapi karena kita ingat kepada kemanusiaan kita, kita yakinlah nanti satu saat,
34:29pada waktunya akan ketemu solusinya, dan akan ada jalan keluarnya.
34:33Kalau sekarang terasa mentok kan tidak boleh putus asa.
34:35Kalau mentok kemudian kita merasa, sudah lah, ditinggal lejak, tidak ada masalah.
34:39Itu namanya orang yang putus asa.
34:40Jadi, kalau dalam sejarah Nabi Ibrahim itu, ketika ada burung,
34:45Nabi Ibrahim dibakar, kemudian burung itu hanya meludah.
34:49Meludah tidak mungkin bisa untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim.
34:53Tapi apa katanya burung itu?
34:55Itulah bentuk pertanggung jawaban kita kepada Tuhan.
34:59Kalau kita bicara, pertanggung jawaban kita kepada kemanusiaan.
35:02Apa, sedikit, apapun yang bisa kita lakukan,
35:05ya kita lakukan itulah untuk kemerdekaan Palestina,
35:09dan itulah untuk perjuang kemanusiaan yang didolimi.
35:12Kalau kami berbicara begini,
35:14semuanya, kok berani-berani menentang presiden,
35:17kok seakan-akan tidak, bukan tidak menghargai.
35:19Itulah bagian perjuangan kami untuk Palestina,
35:23agar rakyat Palestina damai,
35:25dan tidak kontraproduktif dengan awal tujuan kita,
35:29menjadi negara sendiri.
35:30Karena kalau keluar, akan hilang,
35:32etnisnya juga hilang,
35:34kemudian entitasnya juga hilang,
35:36saya yakin juga tanah airnya juga akan hilang.
35:39Terusir dari negaranya sendiri,
35:40terusir dari tanah lahir mereka sendiri.
35:43Yang mereka bela mati-matian,
35:45ternyata diberikan secara cuma-cuma,
35:48ketika mereka dievakuasi, apalagi direlokasi.
35:51Dari pandangan Anda, dari kacamata Anda,
35:54K.H. Kholil Nafis,
35:57upaya ini tidak akan terrealisasi?
36:00Ya.
36:01Saya punya keyakinan,
36:03Pak Prabowo mendengar apa yang kita sampaikan.
36:06Pak Prabowo mendengarkan dari rakyatnya,
36:12yang kami juga semua adalah sayang kepada presiden kita,
36:16sayang kepada Indonesia,
36:17dan kami sayang kepada rakyat-rakyat Palestina.
36:20Jadi tidak ada yang antara kita itu membenci presiden,
36:23tetapi perbedaan pendapat ini,
36:25atau program ini adalah usulan.
36:27Saya pikir dalam satu titik yang sama,
36:30sama-sama ingin mendukung Palestina.
36:31Jadi tidak ada istilah kita ini membangkang kepada siapa,
36:36tidak.
36:36Tetapi dalam bentuk memang permintaan presiden.
36:39Kalau disetujui semuanya,
36:41ketika kami tidak setuju,
36:43saya melihat juga NU tidak setuju,
36:45Muhammad juga tidak setuju,
36:47mungkin organisasi lain,
36:48agama-agama lain,
36:49juga bersebagian partai,
36:51Indonesia tidak setuju semua.
36:52Saya pikir Pak Presiden wajib mendengarkan ini.
36:56Dan itu sesuai dengan permintaannya.
36:57Jadi kalau kami berikan pendapat,
36:59karena memang kalau disetujui,
37:01dan kalau kita tidak berpendapat,
37:03bagaimana bisa diketahui setuju atau tidak disetujui,
37:05maka kami menyampaikan pendapat,
37:07kemudian kami menyampaikan alasan-alasannya.
37:09Jadi kami sayang terhadap rakyat Palestina,
37:12dan bentuk sayang kami,
37:13kami ingin orang-orang Palestina di negaranya sendiri,
37:16dan merdeka.
37:17Mereka tidak butuh dievakuasi.
37:19Kalau itu butuh dievakuasi,
37:20mulai awal pergi keluar,
37:21mereka sudah leluasa.
37:23Tetapi,
37:24itu tidak bisa menyelesaikan masalah.
37:25Karena watanya Israel,
37:27selesai satu wilayah ke wilayah yang lain.
37:29Mencaplok lain-lain.
37:30Ya, harus salam timur.
37:32Kemudian di beberapa tempat yang ada sekarang itu,
37:35terberdekatnya Gaza pun juga adalah dulu,
37:37ada yang milik Mesir,
37:38ada yang milik The Jordan,
37:40dan tidak berhenti terus ngambil.
37:41Kalau ini kita lakukan pun,
37:43bukan berhenti mereka akan berhenti.
37:45Mungkin setelah negara Palestina selesai,
37:47bisa nyaplok Mesir.
37:48Bisa nyaplok Yordan.
37:50Dan mereka lagi defensif nih semuanya nih ya.
37:52Lagi gimana caranya,
37:53ngatur strategi semuanya.
37:54Tidak dicaplok.
37:55Tidak dicaplok,
37:56dan bagaimana kita menghindari perang dunia ketiga sebenarnya.
38:00Karena hanya orang yang mungkin kurang waras lah ya,
38:05yang pengen ada perang.
38:06Kalau bagi kita yang waras,
38:07saya pikir semuanya pengen damai,
38:09pengen enak.
38:10Tetapi kan tidak semuanya orang berpikir waras.
38:13Kadang-kadang ada berpikir tidak waras.
38:15Termasuk kalau waras mana mungkin tegang memanye lima puluh.
38:19Tidak ada yang berpikir bisa untuk membantai.
38:23Tidak bisa.
38:24Sesama manusia.
38:24Tidak bisa.
38:25Orang yang tidak berdosa.
38:27Kalau tentara yang dibunuh segitu,
38:29saya masih bisa memaklumi.
38:32Tapi kalau anak-anak, ibu-ibu, orang tua yang begitu,
38:36rasional apa yang bisa dipakai?
38:39Kemanusiaan mana yang bisa dipakai?
38:41Itu yang saya bilang,
38:42saya tidak percaya bahwa mereka itu bisa diajak berpikir waras.
38:47Karena kalau waras pasti tidak tega.
38:50Oke.
38:52Tiga kata, Pak Kiai, untuk Gaza-Palestin.
38:56Saya mendukung Palestina.
38:58Saya mendukung Palestina.
39:00Saya juga mendukung Palestina.
39:01Tiga kata untuk Israel.
39:03Saya mengutuk Israel.
39:06Saya mengutuk Israel.
39:07Tentu kita berharap ada solusi segera
39:11yang nanti didapatkan.
39:13Termasuk juga
39:14rencana-rencana besar dari Pak Prabowo
39:17yang nantinya didiskusikan juga
39:18di lima negara
39:20yang saat ini dikunjungi oleh Pak Prabowo.
39:22Tentu saja
39:23kita tetap berdiri di atas
39:25pendirian kita.
39:26Tetap mendukung Palestina
39:28untuk kemerdekaan Palestina
39:29demi kemanusiaan.
39:31Insya Allah.
39:32Kita sambil berdoa
39:34sesuai dengan keyakinan masing-masing
39:36lalu kita berupaya
39:37untuk mendukung kemerdekaan Palestina
39:39dan perdayaan di Palestina.
39:41Oke.
39:42Demi kemanusiaan untuk Palestine.
39:43Terima kasih Pak Kiai Haji Khalil Nafis
39:46yang merupakan ketua umum dari
39:49Ketua Majelis Ulama Indonesia
39:51telah mau hadir di On Point with Adi Siddharasati
39:54membahas bagaimana perspektif MUI
39:56melihat niatan upaya terhadap
39:59evakuasi terhadap warga Gaza.
40:01Terima kasih.
40:02Sekali lagi.
40:03Nah itu tadi perbincangan kita
40:04bagaimana pandangan dari MUI sendiri
40:07Majelis Ulama Indonesia
40:08terkait dengan niatan
40:10dari Presiden Prabowo Subianto
40:12untuk mengevakuasi
40:14di gelombang pertama
40:15ada seribu warga Gaza yang terluka
40:17yang dievakuasi ke Indonesia.
40:20Tentu nanti kita akan lihat
40:21apakah akan ada solusi benar-benar nyata
40:23dan juga dari lawatan
40:25atau dari kunjungan Pak Presiden ini
40:27ke lima negara di Middle East.
40:29Terima kasih sudah menyaksikan On Point with Adi Siddharasati.
40:31Kita nanti ketemu lagi di episode selanjutnya yang lebih menarik.
40:34Terima kasih.
40:35Assalamualaikum.
40:36Waalaikumsalam.
40:37Waalaikumsalam.
40:37Waalaikumsalam.
40:53Sub indo by broth3rmax
41:07Sub indo by broth3rmax

Dianjurkan