Kategori
🛠️
Gaya hidupTranskrip
00:00Betapa beruntungnya orang yang berjalan dengan Allah ini.
00:09Sebab saudaraku ini menjadi bekal kekekalan, bekal abadi.
00:22Sehingga ketika seseorang meninggal dunia, jika ia telah berjalan dengan Allah,
00:30Ya saudara, hanya sebuah kepindahan saja.
00:36Kematian itu jalan lain untuk hidup.
00:40Dan jalan satu-satunya untuk hidup.
00:43Hidup yang sesungguhnya.
00:46Sehingga tidak mengalami jamping.
00:50Ya saudara, jamping artinya perbedaan.
00:56Dan kalau dalam dunia broadcast,
01:05Dua kamera yang berbeda kualitasnya itu kalau gambarnya dipadankan itu jamping.
01:13Jadi tidak sama.
01:16Yang satu jelas, yang satu tidak jelas.
01:19Waktu kita menutup mata, kita tidak takut.
01:24Di ujung maut juga tidak takut.
01:26Karena kematian itu jalan untuk bertemu dengan Allah.
01:31Yang dengannya kita sudah terbiasa berjalan bersama.
01:36Saudaraku, jika Allah adalah Allah yang hidup.
01:46Mestinya kita dapat mengalaminya secara real.
01:50Mengalaminya secara nyata.
01:54Bahkan mestinya Allah lebih dari segala sesuatu yang dapat kita temui dalam hidup ini.
02:01Mengapa?
02:03Kalau saya katakan lebih real, lebih nyata.
02:06Karena berjalan dengan Allah memiliki dampak yang nyata.
02:13Dan memiliki gemah, susten.
02:18Kekal.
02:20Kekal.
02:21Yang lain tidak berdampak positif dan bisa membinasakan.
02:28Tetapi berjalan dengan Allah.
02:34Lebih dari segala sesuatu.
02:39Allah harus kita alami lebih nyata.
02:43Dari segala sesuatu yang kita jumpai dalam hidup ini.
02:50Allah harus menjadi nyata yang dengannya kita berinteraksi.
02:54Sebab dia ada di dalam diri kita.
03:00Roh kudus dimetraikan.
03:02Sebuah perjumpaan, kebersamaan.
03:07Companionship yang tidak pernah berhenti.
03:11Malang sekali banyak orang Kristen yang merasa sudah berurusan dengan Tuhan.
03:22Karena rajin ke gereja menjadi jemaat yang setia ke gereja.
03:29Apalagi menjadi aktivis.
03:33Apalagi menjadi pendeta.
03:34Sudah aktif mengatur kegiatan organisasi di lingkungan gereja, berkutbah, memimpin puji-pujian, bermain musik, menjadi guru sekolah minggu, dan lain sebagainya.
03:53Perjumpaan dengan Allah hanya dalam kegiatan gereja ini memang kamuflase yang paling menyesatkan.
04:09Paling menyesatkan.
04:10Jadi kalau ada orang yang tidak aktif di gereja, di luar gereja, dia merasa memang tidak mengalami perjumpaan dengan Allah dan tidak berjalan dengan Allah.
04:22Nah celakanya kalau orang ada dalam kegiatan gereja, kegiatan organisasi tentunya.
04:29Tetapi dalam keseharian, dia tidak hidup dalam persekutuan dengan Allah.
04:37Itu kamuflase yang paling menyesatkan.
04:42Potensinya kuat, besar untuk membuat orang menjadi tidak mengenal keberadaannya.
04:51Dan betapa sulitnya menyadarkan orang-orang seperti itu.
04:55Apalagi kalau memiliki kesaksian-kesaksian ya saudara.
05:01Kalau bagi pendeta mengusir setan, mengadakan mujizat, mendoakan orang yang tadinya misalnya ya seorang ibu yang tidak memiliki anak, didoakan lalu memiliki anak.
05:15Wah anaknya meninggal dalam kandungan, didoakan bisa hidup lagi.
05:21Dia merasa berjalan dengan Allah itu.
05:25Tetapi tidak tahukah saudara, apakah kita tidak tahu Alkitab mengatakan orang-orang yang sudah mengadakan banyak mujizat, mengusir setan pun bisa tidak dikenal Allah.
05:39Artinya bukan ukuran perkenanan.
05:42Orang bisa mengusir setan, orang bisa mengadakan mujizat tetapi tidak berjalan dengan Allah.
05:49Artinya tidak memiliki kehidupan yang berkenan kepada Allah.
05:55Dan lebih konyol lagi, teolog-teolog yang cakap berbicara mengenai Tuhan.
06:03Telah membangun banyak konsep dan pengertian mengenai Tuhan tetapi tidak mengalami perjumpaan dengan Allah.
06:13Mereka merasa bahwa dengan mengkonsep Tuhan di dalam pikiran mereka, dengan belajar teologi, apalagi sudah mencapai gelar,
06:25Nah itu merasa sudah mengalami Tuhan.
06:28Mereka lebih berpotensi sesat saudara.
06:34Maka tidak heran kalau kualitas hidup teolog-teolog ini sering tidak lebih baik dari orang yang tidak pernah belajar teologi.
06:47Ya buktinya di media sosial kita melihat betapa tidak santunya para teolog yang berbicara tentang Tuhan.
06:56Tetapi mengucapkan kata kalimat yang benar-benar tidak patut diucapkan.
07:03Mereka bisa mengembangkan Tuhan di dalam pikiran mereka seluas-luasnya.
07:12Seakan-akan mereka mengalami realitas mengenai Allah itu.
07:17Dan cara berpikir yang salah ini, gaya hidup berteologi, tapi bukan gaya hidup berjalan dengan Allah ini ditularkan kepada jemaat.
07:31Maka tidak heran jemaat tidak berurusan dengan Allah.
07:36Coba, kurang hebat apa sekolah-sekolah tinggi teologi dan seminari-seminari yang ada di barat.
07:44Tapi masyarakatnya hanyut dalam kefasikat.
07:53Gereja-gereja tutup, nyaris tidak ada pengunjung, akhirnya menjadi obyek wisata, tempat orang bermain orkestra.
08:08Ya saudara, dan itu menyedihkan.
08:11Saya sudah mengunjungi beberapa negara ini, bahkan beberapa kali.
08:18Gereja-gereja yang bagus-bagus hanya menjadi obyek wisata, lalu menjadi tempat orang show, orkestra.
08:28Kita datang, kita membayar berapa ya, 50 dolar atau 100 dolar, begitu.
08:40Pernah juga ada yang hanya 5 dolar atau 10 dolar, begitu saudara.
08:48Lalu, kalau tidak salah itu pendetanya sudah tua, yang punguti uang.
08:54Aduh miris saudara, dia punguti uang yang ada di dalam gedung gereja itu, seperti kolekte.
09:00Gereja semegah itu dengan halaman yang luas, dengan pohon yang rindang, tetapi sepi pengunjung, hampir tidak ada.
09:19Jangan kita menggantikan perjumpaan dengan Allah, dengan segedar seremonial, liturgi, berteologi.
09:32Berteologi itu penting, saudara.
09:36Tetapi jangan menggantikan perjumpaan dengan Allah.
09:40Ya saudara, banyak orang Kristen yang bertahun-tahun, seperti saya dulu, sejak kecil sudah menjadi Kristen.
09:53Tapi tidak benar-benar mengalami Tuhan, tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
10:00Tidak heran kalau kualitas hidup saya waktu itu ya rendah, jika ditinjau dari kesucian Allah.
10:14Bahkan ketika sudah sekolah tinggi teologi, saudaraku.
10:20Tidak heran kalau kualitas hidup orang-orang ini jadi rendah.
10:25Perjumpaan dengan Allah itu akan membuat dampak yang luar biasa.
10:34Harus menciptakan manusia yang agung, saudaraku.
10:39Sebagaimana tokoh-tokoh Alkitab, bagaimana mereka berjalan dengan Tuhan,
10:45dan mereka mengalami Tuhan dan kualitas hidup mereka lebih dari manusia lain pada zamannya.
11:01Apa yang ditulis dalam Alkitab merupakan fakta kehidupan, pengalaman konkret
11:08yang dialami manusia dalam perjumpaannya dengan Allah.
11:15Saya mengajak semua kita, saudaraku sekalian, untuk sadar, belajar mengenai Tuhan.
11:24Dan dalam konteks ini, karena ini ibadah pembukaan semester genap,
11:31sekolah tinggi teologi ekumene,
11:34belajar teologi itu bukan seperti masuk gedung museum,
11:43hanya melihat barang-barang kuno,
11:46dan memang dengan teliti mempelajari barang-barang tersebut,
11:51dan mungkin ahli mengenali barang-barang tersebut.
11:54Tetapi tidak memiliki prelasi langsung dengan pelaku sejarah.
12:01Kalau sudah datang, saya datang ke museum,
12:04lalu kita melihat ada kris ken arok,
12:07ya kita tidak berurusan langsung kan,
12:10dan tidak ada urusan sama sekali bahkan dengan ken arok.
12:13Kita bisa melihat senapan bedil,
12:20yang digunakan Jenderal Sudirman ketika bergerilnya,
12:27tetapi kita tidak berurusan langsung dengan Jenderal Sudirman,
12:32walau karyanya tentu kita ikut mengecapnya hari ini, saudaraku.
12:38Tapi beda dengan Alkitab.
12:40Kita masuk Alkitab, kita masuk realitas hidup, saudaraku.
12:49Semua pelaku sejarah meninggal dunia,
12:52dan tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kita hari ini.
12:56Tetapi berbeda dengan Tuhan sebagai pelaku sejarah,
13:01yang tetap eksis hari ini,
13:03hidup bersama kita,
13:04dan mengukir sejarah,
13:06masih mau mengukir sejarah bersama dengan kita.
13:12Kita dapat mengalami Tuhan secara real seperti tokoh-tokoh iman.
13:17Makanya saya beberapa kali atau bahkan sering mengatakan dari sejak dulu,
13:22ya saudara,
13:24seakan-akan laut kolsom terbelah itu baru kemarin-kemarin ini loh.
13:27Tembok Jericho Robo itu kayaknya baru kemarin-kemarin ini loh.
13:38Air berubah jadi anggur itu baru-baru kemarin ini loh.
13:41Yesus disiksa di tempat seksaan Pilatus,
13:49kemudian diseret di sepanjang Via Dolorosa itu rasa-rasanya baru kemarin.
13:59Saudara memang waktu jalan-jalan ke Israel,
14:02lalu di situ ada jejak sejarah,
14:05bisa mengenang.
14:06Tapi setelah itu lenyap.
14:07Nah kita bisa membaca Alkitab.
14:13Eksistensi Allah yang tidak berubah di sepanjang waktu.
14:19Jadi kita jangan hanya mewarisi doktrin,
14:23pandangan teologi masa lalu,
14:26dan berkutat di situ,
14:28berdebat di situ.
14:30Sebab teologi itu bisa sangat relatif,
14:33bisa ditarik sana,
14:35tarik sini,
14:35seperti karet saudaraku.
14:42Tetapi saya ingatkan saudara bahwa
14:45perbuatanmu itu agamamu,
14:49sejauh mana engkau mengalami Tuhan,
14:52akan nampak dari perilaku atau perbuatanmu.
14:55betapa sukarnya mempercayai keberadaan Allah di dunia modern sekarang ini yang fasik dan bernuansa ateis.
15:06manusia telah hanyut dalam filsafat nihilisme.
15:14Kita tidak meragukan kecakapan teolog-teolog barat dengan karya buku mereka,
15:20jurnal-jurnal mereka.
15:22Tetapi apakah mereka mengalami perjumpaan dengan Allah,
15:26dan bisa menggarami masyarakatnya?
15:29Jangan sampai sekolah tinggi teologi ekumen ini hanya menjadi tempat orang belajar Alkitab mengaktualisasi diri untuk mencari dan mendapatkan gelar.
15:44harus menjadi tempat di mana gerakan suara kebenaran ini digerakkan.
15:57Supaya apa yang diwariskan Tuhan Yesus,
16:00yang dijalani oleh orang-orang percaya yang pada waktu itu tidak pernah sekolah tinggi teologi,
16:06tidak punya gereja, tidak mengenal anggaran dasar,
16:09anggaran rumah tangga gereja,
16:11tidak memiliki backup dana,
16:12namun bisa disebut Kristen.
16:16Bukan karena teologi mereka,
16:18bukan karena gedung gereja atau organisasi mereka,
16:22tapi hidup mereka yang seperti Kristus.
16:28Ironis ya?
16:30Tetapi kalau bicara begini nih saudara,
16:33masih saja orang tidak mau mengerti,
16:36aduh, tidak tahu bagaimana menjelaskannya,
16:39tapi baiklah Bapak Ibu yang mau mengerti dan rendah hati,
16:43ayo kita kembali kepada apa yang diwariskan Tuhan Yesus.
16:47Tuhan datang ke dunia hari ini mungkin bisa berkata,
16:51aku tidak pernah mewariskan agama ini,
16:55agama Kristen maksudnya,
16:57yang kuwariskan hidupku,
16:59yang kuberikan hidupku.
17:01seharusnya orang percaya benar-benar merealisasikan kepercayaan atau imannya itu dalam perilakunya secara konkret.
17:16Tetapi pada kenyataannya seringkali kita tidak memperlakukan Allah sebagai pribadi yang hidup.
17:27Dalam beberapa langkah salah yang saya lakukan,
17:31saya datang kepada Tuhan,
17:32saya berkata,
17:34betapa tidak hormatnya aku terhadap engkau ya Tuhan.
17:39Betapa konyolnya perbuatanku seolah-olah engkau tidak ada,
17:49aku mengucapkan kalimat itu,
17:51aku bersikap seperti itu.
17:54Bagaimana aku bisa layak
17:56berjalan dengan engkau dengan keadaan seperti ini.
18:09dan menjadi keberdihan hati saya,
18:12saudaraku.
18:15Saya bersyukur kalau masih bisa bertobat hari ini.
18:20Kalau tidak mungkin saya jadi dokter,
18:24mungkin juga bisa jadi profesor.
18:31Tetapi tidak mengalami Tuhan.
18:35Hari-hari ini atau minggu-minggu ini,
18:45saya tulis lagu ini, saudaraku.
18:50Angkat aku, ya Tuhan,
18:54di dalam kemuliaan,
18:58berjalan bersamamu,
19:02setiap waktu.
19:08Selalu bercakap-cakap,
19:13dalam mungku menetap,
19:16kau tinggal di dalamku.
19:23Ku tinggal di dalamku.
19:27Angkat aku, ya Tuhan,
19:34di dalam kemuliaan,
19:39berjalan bersamamu,
19:44setiap waktu.
19:46Selalu bercakap-cakap,
19:52selalu bercakap-cakap,
19:55dalam mungku menetap,
19:58kau tinggal di dalamku.
20:02ku tinggal di dalamku.
20:11Ku harus tinggalkan semua beban dan dosa-dosaku.
20:25Hanya dengan hidup,
20:31tak bercelang.
20:35Ku layak berjalan bersamamu,
20:46Tuhan, ku harus tinggalkan semua beban dan dosa-dosaku.
20:59Hanya dengan hidup,
21:05tak bercelang.
21:08Ku layak berjalan bersamamu,
21:21Tuhan.
21:21Ku layak berjalan bersamamu,
21:27Tuhan, ku harus tinggalkan semua beban dan dosa-dosaku.