KOMPAS.TV - Dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Jakarta, yang menjadi mitra pemerintah untuk pemenuhan gizi siswa disebut ada yang berhenti karena tidak dibayar. Langkah apa yang sudah dilakukan oleh pengusaha penyedia MBG dan apa tindakan konkret pemerintah hingga saat ini?
Kita akan membahasnya bersama Danna Harly, Kuasa Hukum Pengusaha Penyedia Makan Bergizi Gratis dan anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, Fraksi NasDem.
Baca Juga Dapur Makan Bergizi Gratis Belum Dibayar, Kepala BGN: Kewajiban dengan Mitra Sudah Selesai di https://www.kompas.tv/nasional/587290/dapur-makan-bergizi-gratis-belum-dibayar-kepala-bgn-kewajiban-dengan-mitra-sudah-selesai
#yayasan #bgn #dapurmakanbergizigratis #kalibata
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587297/full-dapur-makan-bergizi-gratis-belum-dibayar-kuasa-hukum-tempuh-jalur-hukum-ke-yayasan
Kita akan membahasnya bersama Danna Harly, Kuasa Hukum Pengusaha Penyedia Makan Bergizi Gratis dan anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, Fraksi NasDem.
Baca Juga Dapur Makan Bergizi Gratis Belum Dibayar, Kepala BGN: Kewajiban dengan Mitra Sudah Selesai di https://www.kompas.tv/nasional/587290/dapur-makan-bergizi-gratis-belum-dibayar-kepala-bgn-kewajiban-dengan-mitra-sudah-selesai
#yayasan #bgn #dapurmakanbergizigratis #kalibata
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587297/full-dapur-makan-bergizi-gratis-belum-dibayar-kuasa-hukum-tempuh-jalur-hukum-ke-yayasan
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Dapur makan bergizi gratis di Kalibata Jakarta yang menjadi mitra pemerintah untuk pemenuhan gizi siswa disebut ada yang berhenti karena tidak dibayar.
00:08Langkah apa yang sudah dilakukan oleh pengusaha penyedia MBG dan apa tindakan konkret pemerintah hingga saat ini.
00:16Kita akan membahasnya bersama Dana Harley, kuasa hukum pengusaha penyedia makan bergizi gratis serta anggota Komisi 9 DPR RI, Sudha dan Mbak Irma, Suryani Caniago dari fraksi Nasdem.
00:27Selamat petang Mas Dana, Mbak Irma, terima kasih sudah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
00:33Selamat petang.
00:35Saya ke Mas Dana terlebih dahulu. Mas Dana betul ya tadi Anda sudah mengkonfirmasi dan mendatangi BGN, lalu apa jawaban dari BGN?
00:44Ya dari BGN tadi kita sudah datang, kita sudah dimediasi, itu bersama Pak Dadan Langsung dan juga mitra dan juga dari BPS-an.
00:54Nah, hasilnya itu sebenarnya masalah ini sudah clear.
01:00Yang pertama ini perlu saya luruskan, pihak BGN ini telah menjalankan semua kewajibannya.
01:07Sudah mentransfer dua tahap kepada pihak keyesan.
01:11Tapi pihak keyesanlah yang tidak membayarkan sama sekali.
01:16Jadi saya harus clear dulu, BGN sudah menaksanakan kewajibannya.
01:19Keyesanlah yang menahan uang Ibu Ira.
01:21Kemudian yang kedua, besok dapur Kalibata milik Ibu Ira sudah mulai berjalan lagi.
01:28Mekanismenya ini sekarang lagi ditentukan oleh pihak BGN dan pihak Ibu Ira.
01:33Begitu kurang lebih tadi.
01:34Oke.
01:36Tapi di awal perjanjian dengan Badan Gizi Nasional, apakah disebutkan bahwa tanggung jawab pembayaran ada di yayasan yang ditunjuk?
01:45Ini di penunjukkan atau bagaimana yayasan ini?
01:47Iya. Jadi seperti ini, Mbak. Kita ini, Ibu Ira ini hanya kontrak dengan yayasan.
01:54Kita kontrak dua arah. Saya, Ibu Ira dengan yayasan.
01:57Dalam kontrak tersebut, dibayarkannya itu per porsi 15 ribu.
02:02Nah, dan pembayaran seperti apa?
02:04Dari BGN ke yayasan terlebih dahulu, barulah dibayarkan ke kita.
02:08Namun di lapangan, dari BGN sudah transfer, dua tahap sesuai,
02:12tapi ditahan sama pihak yayasan.
02:15Itu problematikanya. Jadi ini benar-benar hubungan perdatanya antara Ibu Ira dengan yayasan.
02:20Maka dari itu, kita kemarin sudah buat laporan polisi dan juga kita akan segera mengajukan gugatan perdata.
02:28Oke. Mas Dana, Anda tapi selaku kuasa hukum dari pengusaha penyedia jasa makan bergizi gratis ini
02:38sudah sempat menagih pembayaran ke pihak yayasan.
02:43Saya sudah somasi, saya sudah datang langsung dan duduk bareng dengan pihak yayasan.
02:48Saya pun telah menyampaikan hak pagi.
02:51Sudah semua dilakukan, tapi tidak ada respon.
02:54Bahkan saya kaget, pihak yayasan ini di media bisa bilang bahwa telah dibayar.
03:00Ini saya bawa bukti ini.
03:01Ini adalah mutasi rekening, sama sekali belum dibayarkan.
03:04Jawaban dari yayasan apa tadi, Mas? Boleh dikonfirmasi?
03:08Jawaban dari yayasan beda-beda.
03:10Pertama dia bilang, satu, ada invoice-invoice di tengah jalan yang dikeluarkan oleh yayasan saat pelaksanaan.
03:16Sehingga kurang 45 juta.
03:18Saya bilang gak make sense. Invoice apa saja 45 juta?
03:21Karena semua itu dibiayai oleh Ibu Ira. Itu yang pertama.
03:24Kemudian, sekarang berganti lagi.
03:26Karena Ibu Ira beli rantang, baru dibiayar 200 juta.
03:29Sehingga ada uang dari BGN masuk, langsung dipotong.
03:33Tanpa persetujuan tertulis.
03:36Nah, jadi ini memang sekarang problematikanya benar-benar antara Ibu Ira dengan yayasan.
03:40BGN sudah beres itu, dia sudah mentransfer.
03:43Jadi perjanjiannya memang betul dengan yayasan.
03:47Dan hingga saat ini yayasan yang belum membayarkan.
03:49Saya ke Mbak Irma.
03:51Mbak Irma, pengawasan dari Komisi 9 DPR RI seperti apa?
03:55Hingga terjadi seperti ini?
03:56Karena kurang lebih dana yang sudah dikeluarkan oleh pengusaha adalah hampir 1 miliar rupiah.
04:04Iya, barusan saya juga bicara dengan Pak Dadan terkait masalah ini.
04:11Dan beliau mengatakan kepada saya bahwa persoalannya sudah dimediasi.
04:16Sementara dana dari BGN itu sudah dibayarkan kepada yayasan.
04:21Tetapi memang yayasan membutuhkan bukti-bukti otentik berupa bil-bil yang memang harus diverifikasi.
04:31Karena banyak sekali memang catering yang tidak memberikan bukti-bukti verifikasi terkait pembelian barang-barang untuk menu.
04:43Itu yang disampaikan oleh BGN.
04:47Sementara memang kami dengan BGN sudah menyampaikan kepada BGN dan meminta BGN agar semua regulasi ataupun aturan yang sudah disepakati itu dilaksanakan sebaik mungkin.
05:02Nah, BGN menyampaikan kepada kami bahwa untuk keyayasan itu bahkan sudah dibayarkan seminggu sebelum barang dibeli.
05:13Jadi ada modal satu minggu lebih dulu keyayasan.
05:16Kalau keyayasan ini penunjukan atau seperti apa?
05:19Bu Irma, ada informasi terkait dengan hal ini?
05:21Kalau kami, bagaimana kami berkoordinasi dengan BGN, tidak ada penunjukan.
05:30Jadi semua masyarakat yang mau ikut serta itu bisa masuk dalam melalui online kemudian akan diverifikasi oleh BGN.
05:47Oke, jadi mohon maaf, jadi kalau untuk keyayasan ini sendiri, apakah dipilahnya dengan kriteria seperti apa?
05:57Keyayasan itu tentunya harus, yang pertama tentu mereka punya modal yang juga bisa menjadi bagian dari pertanggung jawaban mereka terhadap kinerja mereka.
06:16Walaupun BGN menyediakan lebih dulu dana dua minggu ke depan.
06:22Itu yang disampaikan oleh BGN kepada kami dalam pelaksanaan distribusi makanan.
06:28Artinya bisa dipastikan bahwa dananya tidak dibayarkan dulu oleh uang yayasan ya?
06:35Tapi uang BGN sudah masuk terlebih dahulu ya?
06:38Tidak, kalau sepengetahuan kami ya bagaimana BGN menyampaikan roadmapnya, kemudian tata kelolanya, BGN sudah lebih dulu memberikan modal kepada yayasan.
06:52Mas Dana, saat melampirkan keyayasan untuk menagih dana yang sudah dikeluarkan, apakah surat-surat ataupun dokumennya sudah cukup lengkap berdasarkan ini yang diminta?
07:07Jadi kita ini juga kebingungan, yang diminta seperti apa kita tidak pernah diberitahu.
07:12Maka dari itu ketika Ibu Yura memilih saya, saya langsung klasifikasikan dan saya pun sudah kirim hak lagi bersama invoice-invoicenya.
07:19Sudah saya kirimkan itu, tapi tidak pernah ada jawaban.
07:23Maka dari itu nanti jika bicara apakah benar atau tidak, kita nanti akan buktikan di pengadilan.
07:28Berarti akan ada langkah hukum dipastikan seperti itu?
07:33Iya, langkah hukum pidana kita sudah jalan, kita sudah buat laporan di Polres Jakarta Selatan dan segerapun kita akan ajukan gugatan perdata.
07:42Kalau Anda sempat mendatangi kantor yayasan tersebut?
07:45Iya, saya sudah pernah datang ke yayasan, saya itu kirim surat, hak tagi saya, saya datang sendiri.
07:52Saya datang ke yayasan itu, saya telepon orang di Kopi Yayasan, mereka malah tidak welcome dan menyuruh saya untuk lempar surat.
07:59Yaudah, saya kasih ke dalam surat itu.
08:01Jadi yayasan ini bentuknya itu rumah.
08:05Bentuknya rumah, bukan kantor ya?
08:06Bukan rumah.
08:07Sewa atau rumah yang memang dimiliki ya, yayasan?
08:11Saya tidak tahu kalau itu.
08:13Oke, boleh dipertegas lagi kerugian dari ibu klien Anda ini berapa?
08:21Kalau kerugian itu di angka 975 juta sekian ya.
08:27300?
08:27Karena kita kontrak 900 juta sekian.
08:30Karena kan kita ini kontrak dengan yayasan, yayasan itu sudah state, per porsi 15 ribu.
08:36Jadi hubungan kita dengan yayasan, kita sudah keluarkan per porsi itu 15 ribu.
08:40Kita state, turun kita dari situ.
08:42Itu sekitar 975 juta sekian.
08:44Oke, jadi artinya kami ingin kembali mengkonfirmasi, sejak melakukan kerjasama belum ada yang dibayarkan oleh yayasan?
08:53Betul.
08:54Yayasan belum membayarkan sepeser pun kepada klien, tapi dari BGN itu semua sudah dibayarkan ke yayasan.
09:00Baik, ibu Irma lalu dari data yang Anda miliki dari komisi 9, sebenarnya ada berapa kasus ini?
09:08Dan pengawasannya harus seperti apa?
09:11Kalau sampai saat ini yang saya tahu, yang kami mendapatkan laporan baru satu kali ini, baru sekali ini ada yang seperti ini.
09:19Maka kemudian, saya tadi barusan saja menyampaikan kepada Pak Dadan, untuk lebih menseleksi lagi yayasan-yayasan agar mempertanggungjawabkan kontrak kerjanya.
09:33Karena biar bagaimanapun juga, kan yang namanya catering, yang namanya catering itu kan dia juga harus menyediakan makanan, mendistribusikan makanan kepada anak-anak stola.
09:44Sehingga tidak boleh ada macet nih, tidak boleh macet nih.
09:48Nah, sementara Pak Dadan bilang kalau dari BGN-nya sudah selesai.
09:53Lalu pengawasannya akan seperti apa, Bu Mbak Irma?
09:56Pengawasannya akan seperti apa? Ini kejadian di kota besar, di Jakarta gitu.
10:00Bagaimana pengawasan di daerah-daerah?
10:01Untuk itu, kami dari Komisi 9 meminta kepada BGN untuk lebih selektif memilih yayasan.
10:10Lebih selektif lagi memilih yayasan dan punya, yayasan ini memang harus dipertanggungjawabkan.
10:17Lalu bagaimana dengan yayasan-yayasan nakal ini?
10:21Ya harus di, kalau saya sudah jelas menyampaikan kepada Pak Dadan, kontrak kerjanya dihentikan.
10:29Kontrak kerja harus dihentikan.
10:31Baik, terima kasih Mbak Irma Suryani.
10:33Karena ini merusak ya, merusak image MBG ya, di publik gitu.
10:39Ini harus ditindak tegas, nggak boleh dibiarkan.
10:42Oke, akan ditindak tegas.
10:44Terima kasih Mbak Irma Suryani Caniago, anggota DPR Komisi 9.
10:48Dan juga Mas Dana Harli, kuasa hukum dari pengusaha penyedia makan bergisi gratis.
10:54Terima kasih.
10:54Terima kasih.
10:55Terima kasih.
10:55Terima kasih.