KOMPAS.TV - Sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia atau OCI mengadu ke Kementerian Hukum dan HAM. Mereka mengaku mengalami penyiksaan dan eksploitasi oleh manajemen OCI.
Namun, pihak OCI dan Taman Safari membantah tuduhan tersebut.
Benarkah telah terjadi kekerasan dan eksploitasi? Dan langkah apa yang akan diambil oleh Kementerian HAM untuk menyelesaikan permasalahan ini?
Simak dialog KompasTV soal dugaan kekerasan di sirkus OCI bersama eks pemain sirkus OCI, Butet, bersama kuasa hukumnya, Muhammad Sholeh atau Cak Sholeh, Staf Ahli Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi dan Legislasi Kementerian Hukum dan HAM Rumadi Ahmad, dan Hasbiallah Ilyas, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB.
Disclaimer: KompasTV telah mencoba menghubungi pihak Taman Safari, namun hingga saat ini belum mendapatkan respons.
Baca Juga Geger Dugaan Penyiksaan Eks Pemain Sirkus OCI: Founder Membantah, Kemenham Bertindak? di https://www.kompas.tv/nasional/587681/geger-dugaan-penyiksaan-eks-pemain-sirkus-oci-founder-membantah-kemenham-bertindak
#sirkusoci #penyiksaan #pemainsirkus #oci
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587701/full-blak-blakan-eks-pemain-sirkus-oci-soal-penyiksaan-hingga-eksploitasi-kemenham-lakukan-apa
Namun, pihak OCI dan Taman Safari membantah tuduhan tersebut.
Benarkah telah terjadi kekerasan dan eksploitasi? Dan langkah apa yang akan diambil oleh Kementerian HAM untuk menyelesaikan permasalahan ini?
Simak dialog KompasTV soal dugaan kekerasan di sirkus OCI bersama eks pemain sirkus OCI, Butet, bersama kuasa hukumnya, Muhammad Sholeh atau Cak Sholeh, Staf Ahli Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi dan Legislasi Kementerian Hukum dan HAM Rumadi Ahmad, dan Hasbiallah Ilyas, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB.
Disclaimer: KompasTV telah mencoba menghubungi pihak Taman Safari, namun hingga saat ini belum mendapatkan respons.
Baca Juga Geger Dugaan Penyiksaan Eks Pemain Sirkus OCI: Founder Membantah, Kemenham Bertindak? di https://www.kompas.tv/nasional/587681/geger-dugaan-penyiksaan-eks-pemain-sirkus-oci-founder-membantah-kemenham-bertindak
#sirkusoci #penyiksaan #pemainsirkus #oci
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587701/full-blak-blakan-eks-pemain-sirkus-oci-soal-penyiksaan-hingga-eksploitasi-kemenham-lakukan-apa
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saudara sejumlah mantan pemain sirkus oriental Indonesia atau OCI mengadu ke Kementerian HAM.
00:08Mereka mengaku disiksa dan dieksploitasi manajemen OCI.
00:12Namun pihak OCI dan Taman Safari membantahnya.
00:15Benarkah ada kekerasan dan eksploitasi yang terjadi?
00:18Dan apa yang akan dilakukan Kementerian HAM untuk menyelesaikan masalah ini?
00:23Kami akan membahas dengan sejumlah narasumber.
00:25Di antaranya di studio sudah hadir ada eks pemain sirkus OCI Ibu Butet bersama dengan kuasa hukumnya Muhammad Soleh atau Cak Soleh.
00:33Selamat pagi Ibu Butet, Cak Soleh.
00:35Dan juga melalui sambungan Zoom ada Rumadi Ahmad, staf ahli bidang penguatan reformasi birokrasi dan legislasi Kementerian HAM.
00:42Dan juga ada Hasbiolog Ilyas, anggota Komisi 3 DPR RI.
00:45Selamat pagi Pak Rumadi dan Pak Hasbi.
00:48Selamat pagi, selamat pagi.
00:50Saya pertama mau ke Ibu Butet dan Cak Soleh dulu.
00:53Ibu Butet mungkin bisa diceritakan, sebetulnya awal mula bergabung dengan OCI itu seperti apa sih?
00:59Kemudian juga bisa digambarkan situasi ketika masih berada atau sebagai pemain sirkus di OCI itu seperti apa?
01:06Saya nggak tahu, waktu kecil saya sudah dibawa, saya sudah ada di Jalan Balikpapan, Petojo.
01:14Saya sudah ada di situ, saya tidak tahu sama sekali, usia saya masih kecil sekali, tapi menurut senior saya, saya itu masih kecil, saya paling kecil.
01:24Saya nggak tahu jadi.
01:25Terus saya dibawa selanjutnya ke Oriental Circus, itu sekitar mungkin umur 3 tahun sampai 4 tahun.
01:31Di situ saya melihat banyak anak-anak yang lain, di situ saya mulai kaget.
01:36Ini ada, ini apa seperti apa, saya anak kecil saya tidak tahu.
01:40Di situ saya latihan, dipaksakan, terus seterusnya.
01:45Saya itu semakin lama, semakin lama, aku ada dipukul apa, ditempeleng apa, pukul segala macam.
01:52Kalau buat kita itu dipukul, latihan itu suatu hal yang makan kita sehari-hari.
01:57Di situ saya melihat, saya kaget.
02:00Terus saya berjalan, waktu terus kehidupan, di situ saya berkau, kok seperti ini, teman-teman juga sama seperti ini.
02:07Terus saya juga pernah buat kesalahan, anak-anak masa kecil kita makan nasi bungkus semuanya di sana.
02:12Saya ambil masakannya bos, daging empal.
02:16Itu saya ketahuan, saya tidak ngerti buat mereka itu sangat fatal.
02:21Kesalahan saya itu, saya juga tidak faham.
02:23Karena saya masih kecil, itu sekitar umur sembilan tahun apa, saya tidak tahu.
02:27Tapi saya langsung dijejelin, dipegangin, dijejelin kotoran gajah itu.
02:32Saya tidak bisa apa-apa dimakan.
02:35Tambah hari saya tambah tertekan, masanya, untuk kehidupan saya.
02:39Dipukul apa, itu sehari-hari kita.
02:41Show juga, kalau kita jelek, masuk itu dipukul.
02:44Tidak tertawa, juga dipukul.
02:46Tidak senyum.
02:47Tidak senyum, kalau pas lagi show itu juga dipukul.
02:50Terus selalu hari lepas hari kita jalani seperti itu.
02:54Pagi kita bangun, jam lima sudah persiapan, jam enam kita latihan.
03:00Sampai jam sembilan kita sarapan sekitar setengah jam.
03:04Itu latihan lagi sampai jam dua belas siang.
03:08Itu makan, terus kita harus, kita sekolah.
03:11Tapi kita tidak mendapatkan pendidikan seperti formalnya di luar.
03:14Kita sekolahnya bisa baca, tulis, itu pun yang mengajarkan karyawati.
03:18Kita belajar, itu satu jam, terus kita istirahat.
03:23Dan persiapan lagi latihan, jam empat sampai jam enam, kita itu harus show.
03:28Show itu sekitar dua jam.
03:30Satu setengah jam sampai dua jam.
03:31Itu sampai jam sepuluh, itu hari-hari kita jalani seperti itu.
03:35Kita tidak mengenal luar.
03:37Dan kita lingkungan luar, kita hanya tahu di dalam sirkus, kita itu latihan.
03:42Kalau sehari-hari, pukulan itu sudah biasa buat kita.
03:44Terus saya punya pernah kejadian juga, saya di masa remaja saya, saya itu berhubungan dengan karyawan.
03:51Kan kita tidak boleh berhubungan, saya ada suka dengan karyawan berhubungan.
03:56Saya terjadi hamil.
03:58Itu sangat besar pelanggaran buat dia.
04:01Langsung saya dipukul, terus saya malam setiap tidur di rantai, kakinya saya pakai rantai gajah.
04:06Di tempat tidur saya.
04:08Untuk buang kotoran saja saya tidak bisa.
04:10Itu teman-teman semua melihat, tapi tidak bisa apa-apa.
04:13Tidak ada yang bantu saya.
04:14Tapi mereka membantu, saat saya buang kotoran, dia kasih plastik seperti itu.
04:18Karena di karavan itu kan tidak ada kamar mandi.
04:21Untuk kita buang air seperti apa, malam hari.
04:23Nanti besok pagi saya dibukaan untuk latihan.
04:25Itu juga posisi saya lagi hamil.
04:28Itu selama dua bulan saya diperlakukan seperti itu.
04:31Terus sudah selesai, dua bulan dilepaskan.
04:34Saya pada waktu hamil besar pun, delapan bulan itu saya suruh main.
04:39Tetap saya atrak sisyo, balet tali di atas itu tetap.
04:44Sampai akhirnya saya melahirkan, anak saya juga dipisahkan dari saya.
04:48Anak saya dipisahkan dari saya.
04:50Saya tidak menyusui, dari rumah sakit saya sudah dipisahkan.
04:54Dibawa ke Pondo Indah.
04:58Di situ anak saya dua tahun, saya baru ketemu dengan anak saya.
05:01Itu pun saya melihat, anak saya bersama bayi-bayi yang lain ada di Pondo Indah itu.
05:08Saya tidak tahu itu bayi dari mana, cuman saya hanya tahu yang saya menang, itu anak saya saja.
05:13Itu pun saya tahu dari baby sisternya.
05:15Memanggil nama Debbie.
05:17Karena pada saat melahirkan, itu saya yang kasih nama Deborah.
05:20Yaitu berjalannya waktu, saya tahun 94, saya kabur dari sana melahirkan diri.
05:28Saya tidak bawa anak saya, karena anak saya pada saat itu kan ada di Pondo Indah.
05:32Sirkus itu kan keliling.
05:34Saya berpikir, untuk hidup saya saja di luar seperti apa.
05:37Saya tidak punya identitas, dan saya juga tidak punya keluarga.
05:42Akhirnya saya tinggalkan.
05:43Terus di usia 16 tahun, saya baru ketemu lagi dengan anak saya.
05:48Pada waktu itu sirkus main di Magetan.
05:51Saya dikasih tahu dari salah satu mantan orientasius ada di Magetan.
05:56Dia dikasih tahu, anak kamu ada di sini lagi main sirkus.
05:59Itu saya samperin ke sana.
06:01Di situ saya baru ketemu.
06:03Tapi dia panggil saya Tante.
06:08Di situ kehidupan saya sudah lumayan.
06:11Hari lepas hari saya di luar.
06:12Dan saya pun juga sudah menikah.
06:14Pada saat saya punya keluarga yang sudah menikah.
06:17Akhirnya saya kasih dia handphone kecil.
06:20Untuk dia bisa komunikasi sama saya.
06:23Saya mau dia mengenal saya orang tuanya.
06:26Dan saya juga mau dia harus tahu duduk perkaranya.
06:29Seperti apa saya meninggalkan dia pada waktu itu di sirkus.
06:33Karena kan saya juga terpaksa saya melakukan seperti itu.
06:36Dan saya yang paling sakit, trauma saya tidak berangkat.
06:39Anak saya juga dididik untuk bermain sirkus seperti saya.
06:42Itu saya tidak bisa terima.
06:46Kadang sampai sekarang saya masih tetap trauma mendengar, ingat hal-hal seperti itu.
06:52Dan saat ini saya juga dengan apnya masalah ini, saya sakit hati rasanya.
06:57Tidak bisa hilang dengan permasalahan saya akan teringat semuanya kembali.
07:03Terus saya umur usia 20 tahun, akhirnya anak saya yang meminta untuk keluar.
07:08Itu seringkali saat saya ketemu 16 tahun itu saya tanya, kamu tidak keluar.
07:12Karena saya kan sampai besar sampai usia 20 lebih, saya kan di situ, tidak ada masa depannya.
07:21Dia bilang nanti, karena dia takut juga karena imbasnya saya.
07:25Akhirnya di usia dia 20 tahun, dia bilang, aku mau keluar, aku sudah capek.
07:29Akhirnya saya bawa kabur juga, dia kabur.
07:33Dia yang atur semuanya gini, ya saya samperin di Jakarta.
07:35Pada tahun itu sirkus main di Jakarta.
07:39Akhirnya saya bawa kabur.
07:40Alhamdulillah berjalanan waktu, dia hidup dengan saya.
07:44Akhirnya setelah sekian tahun disisakan itu ya Bu ya.
07:46Ya tentu kita perhatikan dan juga empati dengan apa yang terjadi kepada...
07:51Saya sangat sakit hati sekali, saya ingat penyiksaan di sana.
07:54Di waktu saya hamil, saya dipukulin pakai balok.
07:58Tunjukkan tangannya.
08:00Saya ingat itu.
08:02Membekas itu.
08:04Itu dilakukan dengan Fran Manangsang.
08:07Yang kasih makan setai gajah, istrinya Fran Manangsang.
08:16Saudara, tapi disclaimer dulu bahwa kami sudah mencoba
08:20untuk menghubungi pihak Taman Safari Indonesia.
08:23Tetapi memang sampai dengan saat ini masih belum ada respon.
08:26Ataupun juga kesediaan untuk bisa bergabung dalam dialog ini.
08:30Ibu Butet, artinya ketika di dalam itu pendidikan bahkan tidak diberikan secara formal.
08:37Kemudian juga Ibu Butet sendiri ketika di sana juga tidak tahu
08:40asal-usul saya dari mana, umur saya berapa.
08:43Saya tidak tahu.
08:44Sampai detik ini pun saya tidak tahu.
08:46Itu terjadi juga dengan anggota sirkusnya?
08:48Sama anak-anak yang lain juga seperti itu.
08:49Kebanyakan seperti itu.
08:51Kalau tahu juga mereka ketemu dengan anggota mereka karena usaha sendiri.
08:56Untuk mencari usaha sendiri.
08:58Seperti identitas kita juga.
09:00Saya berusaha setelah keluar dari sirkus, saya baru mencari sendiri.
09:04Identitas itu juga untuk anak saya itu yang carikan saya.
09:07Karena untuk menyamu hidup di luar ya,
09:09saya berjalannya waktu saya di luar saya baru sedikit pinter ya.
09:12Akhirnya saya mengerti.
09:14Oh kehidupan di luar itu seperti ini.
09:15Harus seperti ini.
09:16Akhirnya saya belajar itu.
09:17Benar-benar terkurung di dalam hanya ada latihan show, latihan show.
09:21Ya, itu saja yang saya lakukan.
09:22Saya tidak tahu apa-apa sama sekali.
09:24Dan itu berlangsung selama berapa tahun Ibu?
09:27Selama, saya tidak tahu umur saya berapa.
09:30Jadi saya tidak tahu.
09:30Saya tidak tahu.
09:31Mungkin sekitar 20 lebih saya keadaan di sana.
09:34Jadi saya tidak tahu juga.
09:36Karena sampai detik ini kan saya tidak tahu.
09:37Ibu ketika berada di dalam, pernah tidak ketika biasanya anak kecil bertanya,
09:46oh saya itu siapa, orang tua saya di mana?
09:48Bertanya kepada pemilik oci ataupun juga pelatih.
09:51Saya tidak berani kalau saya belum pernah tanya.
09:53Karena kita punya kehidupan kan sudah terpuruk seperti itu.
09:57Saya takut nanti ada pukulan apa gimana, saya tidak berani tanya.
10:00Kalau Ibu sendiri waktu itu di sirkus itu dilatih dengan siapa begitu?
10:08Apakah juga melakukan hal yang sama, penyiksaan dan lain sebagainya?
10:11Sama, karena kan dulu bos kita itu semua juga pemain oriental sirkus.
10:16Jadi dia sama-sama berkecimpung di situ bersama kita.
10:20Setelah berjalannya waktu, ada taman safari baru itu.
10:24Yang satu, enam bulan ada di oriental sirkus yang itu safari, berbagi.
10:29Sama yang di Hotel Garden, Cisarwa.
10:32Jadi terus muter seperti itu setelah punya taman safari.
10:37Kalau sebelumnya kita semua tinggal jadi satu di tenda itu.
10:41Muter ke satu kota yang lain dan yang kota yang lain.
10:43Berarti memang tidak hanya di taman safari itu tetapi ke Surah Indonesia?
10:47Tidak, pada awalnya di oriental sirkus itu.
10:49Nah saudara founder oriental sirkus Indonesia, Tommy Sumampo membantah adanya pemain sirkus yang dikurung dan tidak bisa bebas keluar arena.
10:58Tony juga menduga adanya aksi provokasi atas kasus ini.
11:02Dia bilang tidak segan untuk memproses secara hukum.
11:05Berikut pernyataan Tony Sumampo.
11:07Adanya meminta mereka untuk terisolasi dari dunia luar itu gimana Pak?
11:12Di sirkus tidak mungkin lah ya.
11:15Sirkus kan pagarnya cuma satu meter gitu ya.
11:18Bagaimana isolasi?
11:19Tidak bisa juga.
11:21Kan sirkus itu bebas ya.
11:24Malah anak-anak itu kan biasa bantu.
11:27Kalau ada filmnya bisa dilihat waktu sirkus berjalan itu ada tuh.
11:31Ya anak-anak kan bantu ini, bantu itu gitu ya.
11:34Bantu pengunjung, bantu apa, melayani gitu kan.
11:39Seperti itu.
11:40Adakah motif terselubung di baliknya viralnya kembali kasus ini?
11:46Ya kadang di belakang itu yang saya sebut ada sosok provokasinya gitu loh yang menciptakan ini.
11:55Kami sudah kebaca sih karena dia sudah minta sesuatu kan.
12:02Menjadi orang penengah lah gitu istilahnya kan gitu ya.
12:10Tapi tidak terhadap saya karena dia tahu saya pasti tidak happy sama dia kan.
12:15Tidak pernah saya disakiti gitu.
12:18Dia tahu sekali dan orang itu luar biasa memang luar biasa saya pikir.
12:24Bagaimana upaya hukum untuk berkait dengan kasus ini?
12:29Kalau terhadap anak-anak, kasihan lah ya mereka ya.
12:32Karena saya pikir terhadap, tapi kepada provokatornya itu harusnya kita harus bisa.
12:40Harusnya lagi mengupayakan upaya hukum ini?
12:42Ya kita akan mengupayakan itu.
12:44Tapi terhadap anak-anak ya kayak anak sendirilah ya.
12:47Bagaimana sih, bagaimana dia bicara juga kan.
12:50Kita harus sadar mereka memang terapa, dibawa karanya ke situ kan gitu ya.
12:58Pasti mereka akan sadar nantinya kan gitu ya.
13:01Oke saya ke Cak Soleh.
13:02Cak Soleh ini sudah berlangsung sekian lama.
13:05Dugaannya ini terjadi pada tahun 1970.
13:08Tahun 1997 sempat ada rekomendasi.
13:10Beberapa diduga memang ada pelanggaran HAM di situ.
13:13Kenapa sekarang baru di up lagi Cak Soleh?
13:15Karena kebetulan saya ini pengacara di Surabaya, suka bantu-bantu orang mencari keadilan.
13:21Ternyata salah satu ini ngechat.
13:23Mereka menceritakan tentang kasus mereka, wah menurut saya menarik.
13:28Saya sampaikan ke teman-teman, Wamin Ham ini backgroundnya adalah aktivis, sama seperti saya.
13:34Saya coba kontak dia.
13:35Dan Wamin Ham sangat proaktif, kita dibawa, diminta untuk ke Jakarta.
13:39Ya sudah, kita berangkat ke Jakarta akhirnya menjadi viral sekarang.
13:43Tetapi beginilah Mbak, Taman Safari pertama mengatakan tidak ada hubungannya antara Oci dengan Taman Safari.
13:52Kasus ini tahun 1997 ada investigasi dari Komnas HAM.
13:58Kekerasan terhadap salah satu pemain namanya Vivi itu bukan di Oci.
14:04Tapi terjadi di Taman Safari Bogor.
14:06Dia lari sampai disetrumi yang tidak diakui itu, itu vaginanya yang disetrumi.
14:14Setelah sekutur cubu sampai dia ngompol, baru itu dihentikan.
14:18Nah kekejaman-kekejaman ini sudah diakui oleh Komnas HAM.
14:22Makanya, Senin besok kita dipanggil oleh Komisi 3, saya minta Komnas HAM dihadirkan.
14:28Kami juga minta Mabes Polri dihadirkan.
14:32Kenapa? Ini sudah pernah dilaporkan tahun 1997 ke Mabes Polri.
14:37Tetapi tiba-tiba menurut Komnas HAM, tahun 2003 sudah di SP3.
14:43Tidak cukup bukti.
14:45Kita mau tahu, ini korban ini banyak.
14:48Oke lah soal eksploitasi, soal kekerasan tidak diakui.
14:52Oke, tetapi 60 balita butet dan kawan-kawan ini asal usul dari mana?
15:00Apakah tindak pidana perdagangan orang?
15:02Apakah ini hasil penculikan bayi-bayi ini?
15:06Ini yang gak pernah dijawab oleh Taman Safari.
15:09Tentu ini harus.
15:11Kenapa setiap keluarga negara punya hak untuk mengetahui asal usulnya dia?
15:16Orang tuanya siapa?
15:17Butet dan kawan-kawan masih banyak yang tidak tahu asal usulnya sampai detik ini.
15:25Kalau tadi diceritakan oleh Butet, anaknya tahu ibunya pemain sirkus.
15:30Kalau Butet, ada lima generasi mbak dalam kasus ini.
15:33Generasi pertama sampai generasi kelima.
15:36Dan pada saat 97 lebih terjadi dua pemain meninggal.
15:41Bukan yang cacat, yang cacat itu idah.
15:44Tapi ada yang meninggal.
15:45Meninggal ini pun dimakamkan di mana?
15:48Maka perlu yang namanya komisi tiga membentuk tim pencari fakta.
15:53Ayo kita gali lagi ini.
15:55Kekejaman ini bukan cerita film.
15:59Kekejaman ini adalah kisah nyata di Indonesia.
16:02Dilakukan bukan oleh aparat negara.
16:05Selama ini yang namanya pelanggaran HAM itu selalu oleh instrumen negara.
16:10Ini bukan.
16:11Ini swasta.
16:12Kalau swasta saja negara tidak berdaya, negara AB mau minta tolong ke siapa.
16:20Tapi saya yakin ini ada pemerintahan baru.
16:23Komisi tiga, banyak teman-teman backgroundnya aktivis.
16:26Wamin Ham, backgroundnya aktivis.
16:30Kami percaya ini adalah saat yang tepat untuk mengungkap asal-usul para korban.
16:36Soal menjadi pemain sirkus puluhan tahun tidak pernah mendapatkan gaji.
16:42Mereka diciptakan menjadi robot, latihan so, latihan so, dan tidur.
16:47Ada kesalahan selalu mendapatkan penyiksaan.
16:50Yang ketiga, Mbak, yang penting harus ada pengadilan kepada tiga pelaku itu.
16:55Janssen Manangsang, Fran Manangsang, dan Tony Sumampo.
16:59Negara sekali lagi harus hadir supaya menyelesaikan kasus-kasus ini.
17:03Cak, tapi sudah ketemu belum sama pihak Taman Safari Indonesia?
17:06Sudah bertemu ataupun juga ya meminta lah begitu?
17:10Apa saja yang...
17:10Menurut Vivi, salah satu korban yang laporan ke Komnasaham bahwa Taman Safari punya ikhtikat baik untuk menyelesaikan.
17:19Tapi janji tinggal janji.
17:21Sampai hari ini, jangkankan ngomong miliaran.
17:24Satu rupiah pun tidak ada.
17:26Yang paling tragis, ada pemain namanya Ida.
17:29Pada saat ketemu Wamin Ham, dia pakai kursi roda.
17:32Dia jatuh pada so dari ketinggian 15 meter.
17:36Mengalami cacat permanen.
17:37Sebelum mengalami cacat, dicari oleh keluarganya.
17:41Selalu disembunyikan.
17:42Tidak bisa.
17:43Tidak boleh ketemu.
17:45Pada saat dia cacat, tidak berguna di dunia sirkus.
17:49Dikembalikan ke orang tuanya.
17:51Artinya apa?
17:52Sebenarnya sejatinya Taman Safari masih tahu.
17:56Masih punya data asal-usul keluarga korban ini.
18:00Tapi memang disembunyikan begitu ya, Cak ya?
18:02Disembunyikan.
18:03Oke, artinya memang ada tuntutan.
18:06Atau juga tadi karena dikatakan harus diselesaikan sebetulnya di awal kekeluargaan begitu ya, Cak ya?
18:11Dengan tadi yang sekian miliar itu, tetapi memang tidak dilaksanakan.
18:14No, sekian miliar kita tidak tahu.
18:16Tetapi menurut Vivi, di depan Komnas HAM, diminta untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.
18:22Tidak hanya soal penyelesaian kekeluargaan.
18:25Asal-usul itu yang jauh lebih penting.
18:28Juga tidak pernah dibuka sampai sekarang.
18:30Dipanggili 60 ini korban-korban.
18:32Tidak ada. Sampai detik ini yang namanya Butet tidak tahu asal-usulnya siapa.
18:38Orang tuanya masih hidup atau sudah mati.
18:41Oke, saya ke Pak Rumadi.
18:44Pak Rumadi, ini kan kemarin juga sudah ada dialog dengan Wamenham begitu ya.
18:49Lalu, apa tindak lanjutnya Pak setelah kemarin ada berdiskusi,
18:54kemudian mendengarkan dari pihak korban dari Kemenham,
18:56seperti apa Pak akan memanggil pihak Taman Safari atau seperti apa?
19:00Atau menempuh jalur hukumkah dari hal ini?
19:02Ya, tentu kami terima kasih atas informasinya yang disampaikan oleh Cak Soleh
19:09dan juga beberapa teman yang menjadi korban dari peristiwa ini.
19:14Tetapi memang sampai saat sekarang kami berusaha untuk mengumpulkan informasi
19:20yang komprehensif dari berbagai macam sisi,
19:23termasuk pihak-pihak yang disebut apakah Taman Safari atau Kak Oci.
19:27Jadi, tentu kami harus mendapatkan informasi yang berimbang dari mereka,
19:32baru nanti kami akan menentukan sikap berikutnya.
19:36Itu terkait dengan laporannya.
19:38Kemudian yang lain, kami juga sedang berkomunikasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga,
19:43termasuk dengan kementerian PPA, kami sedang komunikasi.
19:46Bahkan kami juga mendapatkan informasi bahwa
19:49dari pihak Taman Safari juga sudah mengajukan surat ke Wamen PPA,
19:55tepatnya, minta audiensi,
19:58tapi Bu Wamen dari PPA sedang komunikasi juga dengan Pak Wamen HAM
20:04untuk menyamakan frekuensi tentang persoalan ini
20:08dan juga komunikasi dengan pihak-pihak lain dari pemerintah
20:12yang nanti akan terkait dengan persoalan ini,
20:15baik tadi Kemen PPA maupun lembaga-lembaga asasi manusia,
20:20Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan lain sebagainya.
20:22Jadi memang sampai tahap ini kami masih dalam tahap untuk menggunakan informasi.
20:29Tetapi apapun ya, fakta-fakta yang sudah disampaikan,
20:34memang ini menjadi keperhatian yang kita bersama,
20:36terlepas dari kenapa baru sekarang, tidak dari dulu-dulu,
20:40memang kadang-kadang membutuhkan waktu orang untuk berani speak up,
20:45menyampaikan apa yang pernah terjadi di masa lampau.
20:48Jadi prinsip kami adalah peristiwa-peristiwa seperti ini,
20:53kalau memang ada pelanggaran hukumnya, ada aspek pelanggaran hukumnya,
20:57itu nanti akan menjadi ranah APH, akan menjadi ranah apetar penegah hukumnya.
21:02Kami dari Kemengeran Hasil Manusia tentu yang paling penting adalah
21:05memastikan peristiwa seperti ini tidak terjadi di masa yang akan datang,
21:09jadi harus ada kepastian itu.
21:11Jadi baik Taman Safari maupun Oci juga harus melakukan perbaikan-perbaikan,
21:17melakukan evaluasi terhadap peristiwa seperti ini.
21:23Makanya juga perlu dilihat apakah peristiwa yang terjadi di masa lampau itu
21:27masih terus berlangsung hingga hari ini enggak.
21:29Misalnya praktek-praktek memang ngambil anak dipelihara,
21:33apakah melalui mekanisme anak angkat,
21:36atau melalui mekanisme-mekanisme lain,
21:38itu praktek yang sudah berhenti atau masih berlangsung hingga hari ini,
21:41itu kan perlu dilihat.
21:43Apakah ada evaluasi dari Oci, apakah ada evaluasi dari Taman Safari atau enggak.
21:47Ya meskipun kami sudah mendekat informasi
21:49yang seolah-olah memilah Taman Safari itu satu entitas,
21:53kemudian Oci itu entitas yang lain.
21:55Nah itu informasi-informasi seperti itu tetap tentu akan kami pelajari lebih jauh,
22:01tapi yang ingin kami pastikan adalah siapa sebenarnya yang bertanggung jawab
22:04dengan persoalan ini.
22:06Termasuk melakukan remedi,
22:08kalau misalnya ada hal-hal yang harus dipulihkan,
22:11termasuk yang tadi saya melalui Cah Soleh,
22:12saya kira penting banget tentang,
22:15kalau misalnya orang jangan bicara ganti rugi dulu lah,
22:18tapi bicara mengenai asal-usul misalnya ya,
22:22orang itu punya hak untuk mengetahui asal-usulnya,
22:25jadi kalau sampai ada orang yang memutus mata rantai asal-usul,
22:29kemudian orang tidak ngerti anaknya siapa,
22:32orang tuanya siapa, dan lain sebagainya,
22:34saya kira itu praktek-praktek yang sudah tidak bisa kita benarkan gitu.
22:39Nah itu yang hal-hal seperti itu yang harus dipulihkan,
22:42dalam waktu yang secepatnya,
22:45dan tentu kami akan,
22:47Kementerian Naham akan bekerjasama dengan berbagai macam pihak yang terkait
22:50untuk melakukan remedi,
22:52aspek-aspek mana yang paling mungkin untuk dilakukan remedi dalam waktu yang cepat,
22:57dan mana yang membutuhkan waktu yang lama gitu.
22:59Tetapi yang pasti korban tidak boleh dibiarkan.
23:03Jadi korban memang harus mendapatkan perlindungan,
23:06harus mendapatkan proteksi,
23:08harus mendapatkan penghormatan hak-haknya sebagai manusia.
23:12Itu prinsipnya.
23:13Oke, berarti sampai dengan saat ini masih akan berbicara juga dengan pihak-paktek terkait ya Pak,
23:18untuk bisa nanti apa langkah yang akan dilanjutkan kemudian.
23:21Saya ke Pak Hasbi.
23:22Pak Hasbi, dengan mendengar tadi bagaimana kisah yang diutarakan oleh Ibu Butet,
23:27kemudian juga bagaimana advokasi yang dilakukan oleh Caesoleh,
23:29Komisi 3 seperti apa menanggapinya?
23:31Kemudian juga apa yang nantinya akan dilakukan?
23:33Memanggilkah kedua pihak ini dari pihak mantan pemain sirkus,
23:37maupun juga dari pihak OCI ataupun juga dari Taman Safari?
23:41Terima kasih, Pak.
23:42Menurut saya yang pertama itu ini kasus mantan pemain OCI ini,
23:48kasus peranggaran HAM ya,
23:50dan juga eksploitasi terhadap anak-anak.
23:55Perbudakan ini, ini asal-usul perbudakan.
23:57Jelas, kita harus tuntut paling tidak ini minimal tuntutannya itu 5 tahun penjara.
24:07Itu yang pertama.
24:08Kedua, kasus ini harus segera, secepatnya diselesaikan oleh Komnas HAM.
24:16Komnas HAM tidak boleh bermain-main soal hal ini,
24:20atau mengulur-mulur waktu.
24:22Memang kasus ini, kalau kita lihat itu ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia,
24:31antara OCI dengan Taman Safari Indonesia.
24:36Saya tidak, saya sangat ironis mendengar tadi yang namanya,
24:40siapa itu Tommy?
24:41Tommy Pak ya, Pak Tommy ya?
24:43Tony Sumampau.
24:44Tony Sumampau.
24:46Itu Pak Tony Sumampau mengatakan bahwa tidak ada kaitannya.
24:51Harus diingat, bahwa Tony Sumampau adalah, kalau tidak salah,
24:56dia adalah salah satu komisaris di Taman Safari Indonesia.
25:01Itu info yang saya dapat.
25:04Apalagi kasus ini sudah terjadi sejak 1997.
25:11Dan semenjak reformasi, pada waktu itu di era kepemimpinan al-marhum,
25:18al-makul laki, hajab ul-rahman wakil, busdur,
25:22al-marhum, sangat jelas dalam artian,
25:26menyelesaikan kasus-kasus HAM yang kecil walaupun yang besar.
25:30Apalagi kasus ini melibatkan masyarakat kecil
25:34yang butuh perhatian pemerintah.
25:39Jangan, saya setuju dengan Cak Soleh,
25:42bahwa bagaimana kalau rakyat mengadu ke pemerintah tidak ditangani,
25:49ini DPR insya Allah pasti saya yakin DPR akan menangani ini
25:53dan akan membantu dan insya Allah bisa menyelesaikan kasus OCI.
25:58Sudah dijatuhkan belum Pak Asbi untuk pemanggilan atau misalnya dilakukan RDP
26:02begitu antara dari pihak OCI, Taman Safari, maupun juga dari pihak ini,
26:07mantan pemain sirkus?
26:09Di Komisi 3 yang kemarin kita baru setelah selesai,
26:14kemarin baru pembukaan masa sidang,
26:18belum ya, setahu saya belum, untuk hari Senin ini belum.
26:20Mungkin minggu depan atau sebelum akhir.
26:29Oke, nanti kita akan lanjutkan kembali.
26:33Pak Cak Soleh, Ibu Butet, kemudian juga Pak Rumadi dan Pak Hasbi,
26:38kita harus jadal sejenak,
26:39saudara, tetaplah bersama kami di Sampai Indonesia Pagi.
26:41Sampai Indonesia, pagi kembali menemani Anda, saudara,
26:55dan kita akan lanjutkan perbincangan dengan Cak Soleh dan juga Ibu Butet,
26:58kemudian juga ada staf ahli bidang penguatan reformasi,
27:01birokrasi dan legislasi Pak Rumadi Ahmad,
27:04dan juga anggota Komisi 3DPRRI fraksi PKB Pak Hasbiolog Iles saya ke Cak Soleh.
27:08Cak Soleh tadi dikatakan memang sebetulnya sudah ada
27:11atau sudah upaya nih dari KPM, kemudian juga tentunya dari Komisi 3,
27:16tetapi sebetulnya kalau dari pihak Cak Soleh,
27:18kemudian juga dari ex-pemain sirkus,
27:20apa sebetulnya yang menjadi tuntutan utama gitu?
27:23Ada empat tuntutan kita.
27:25Satu, buka asal-usul 60 mantan pemain sirkus ini.
27:31Ini tidak bisa tidak.
27:33Yang kedua, bentuk tim investigasi
27:35supaya bisa mendatangi lokasi Taman Safari.
27:38Menurut teman-teman di sana itu ada bangkar,
27:41rumahnya itu ada di bawah tanah,
27:42tempat mereka tinggal di situlah tempat penyiksaan.
27:46Ini berdasarkan mengakuan.
27:47Yang selanjutnya harus diajak ngomong,
27:51mantan para pemain sirkus yang masih ada di sana,
27:55baik Taman Safari Bogor,
27:57apa yang di Prigen atau yang di Bali,
27:59tanya satu persatu,
28:01masih mau kerja di situ,
28:03apakah sudah layak gajinya
28:04atau masih mendapatkan kekerasan
28:07atau mau keluar biar dibantu oleh negara.
28:10Yang ketiga, harus dibentuk pengadilan HAM.
28:14Tahun 97 belum ada undang-undang HAM,
28:17belum ada undang-undang pengadilan HAM.
28:20Sekarang sudah ada.
28:22Menurut undang-undang HAM,
28:23tidak mengenal jangka waktu surut.
28:27Artinya apa ketika kasus ini dibuka
28:31dan betul-betul ada fakta eksploitasi
28:34terhadap anak-anak itu,
28:36maka pengadilan HAM ini harus dibentuk.
28:38Supaya menjadi pelajaran ke depan
28:40buat bangsa ini.
28:41Bahwa tidak boleh melakukan kekejaman,
28:44eksploitasi dalam bentuk apapun.
28:46Selama ini sekali lagi mbak,
28:48kalau ada pelanggaran HAM,
28:49itu selalu dilakukan oleh instrumen negara.
28:52Ini bukan, ini swasta.
28:55Maka negara tidak susah.
28:56Yang keempat, baru bicara ganti rugi.
29:00Tapi tiga ini harus dilalui dulu.
29:02Kenapa teman-teman ini harus ada ganti rugi?
29:05Karena sejak kecil dieksploitasi
29:07sampai dia dewasa.
29:09Tidak pernah digaji.
29:11Kalau dihitung,
29:12satu hari gaji sekian,
29:14kali satu bulan,
29:15kali sekian tahun.
29:16Wajar kalau mereka itu menuntut ganti rugi.
29:19Juga terhadap kekerasan,
29:21sampai membekas tangannya dipukul sama balok.
29:24Belum idah sampai badannya cacat.
29:27Menurut saya wajar sekali,
29:29kalau mereka itu menuntut ganti rugi.
29:32Semakin Taman Safari melawan,
29:35menurut saya,
29:36ada baiknya kita sebagai bangsa ini melakukan boycott kepada Taman Safari.
29:41Ini ada kaitan antara Oci dan Taman Safari.
29:46Taman Safari itu sebelum ada Taman Safari itu cikal bakalnya dari Oci.
29:51Sirkus keliling.
29:53Tadi Tony Sumampo,
29:54Fran,
29:55sama Jansen.
29:56Semua ini tiga bersaudara.
29:57Ini adalah pemilik Oci juga sekaligus pemilik Taman Safari.
30:02Jadi tidak bisa dia mengelak.
30:03Oke, Cak.
30:04Berarti di sini dikatakan bahwa kalau dari pihak eks pemain sirkus,
30:08bahwa ada hubungan antara Taman Safari dengan Oci.
30:10Nah, dari pihak Oci ini menduga ada motif lain, Cak.
30:13Dengan adanya kasus ini akhirnya ramai dan lain sebagainya.
30:16Bagi saya wajar kalau dia mempertanyakan,
30:18oh, tidak mungkin punya uang sampai kejar silakan.
30:21Kalau saya katakan saya membiayai, kenapa?
30:24Jangan bicara soal motif dulu.
30:26Bicara fakta dulu.
30:28Kalau tidak mengakui eksploitasi,
30:30asal usul 60 korban ini siapa orang tuanya?
30:33Tidak dijawab.
30:34Artinya itu mengakui.
30:36Dia mengatakan mereka miskin,
30:37tidak mungkin begini.
30:38Ya memang, karena keluar.
30:40Lari dari Taman Safari,
30:42lari dari Oci itu hanya dengan modal baju di badan.
30:46Tidak punya kalau kita punya waris dari orang tua.
30:48Jangankan waris.
30:50Sepupu saja dia enggak tahu.
30:51Paman saja dia enggak tahu.
30:53Wajar kalau sampai sekarang,
30:55mereka rata-rata masih miskin.
30:57Karena memang tidak punya apa-apa,
30:58tidak punya pendidikan.
31:01Mereka tidak mengerti polisi itu penegak hukum,
31:03yang tahunya itu hanya sirkus,
31:05sirkus dan sirkus.
31:06Nonton TV tidak boleh.
31:09Yang paling tragis,
31:10ingin beli permen saja tidak pernah mampu.
31:13Karena tidak pernah kemana-mana.
31:15Jadi kalau mereka waktu masih kecil,
31:17hari Minggu waktu istirahat,
31:19mengambil sisa-sisa penonton,
31:22itulah apalah dan surganya dia.
31:24Tidak pernah makan coklat.
31:29Hidupnya tidak layak sebagai anak-anak.
31:32Andai kata kita sebagai orang tua tahu,
31:35punya anak,
31:36di pesantren misalnya,
31:37di asrama sekolah,
31:39tiba-tiba mendapatkan,
31:40pasti kita emosi.
31:41Sementara dalam kasus ini,
31:43puluhan tahun sejak bayi dia itu.
31:46Siapapun pasti emosi melihat.
31:48Oke, Ca, berarti kan gini,
31:49kalau misalnya kita mendengarkan pernyataan dari Taman Safari,
31:52bilang tidak ada hubungan dengan Oci.
31:53Oci juga, ya bisa dikata ini saling lepar begitu.
31:56Nah, yang paling bertanggung jawab di sini?
31:58Tiga orang.
32:00Dan kalau dia tetap tidak mengakui Vivi,
32:03itu dihajar, disiksa, disetrum.
32:06Vaginanya itu di Taman Safari.
32:09Oke, oke.
32:11Artinya memang dari pihak,
32:13ex-Pemain Sirkus juga,
32:16meminta bahwa tadi ada empat itu tadi aja ya?
32:18Iya, empat tuntutan itu.
32:19Asal-usul yang paling utama.
32:21Buka itu asal-usulnya.
32:22Kasian mereka itu.
32:24Terus saya menyampaikan tadi Pak Asbi,
32:27masih belum tahu jadwal Pak Asbi,
32:29saya infokan kita Senin jam 2 siang
32:32akan diterima oleh Komisi 3.
32:35Saya berharap Pak Asbi juga hadir
32:37untuk ikut mendorong mengawal kasus ini.
32:40Jangan sampai seperti tahun 97,
32:43Komnas HAM tidak boleh mandul.
32:46Komnas HAM tidak boleh tumpul.
32:48Mabes Polri harus dipanggil Pak.
32:51Kenapa kasus ini di SP3?
32:53Jadi begini Pak Asbi,
32:54di mata para korban,
32:56Taman Safari ini adalah kekuatan besar.
32:59Swasta seperti negara.
33:01Tidak mungkin bisa dihukum,
33:03tidak mungkin kasus ini bisa
33:04kebuka seperti sekarang.
33:06Maka momentum,
33:08Presiden baru,
33:09pemerintahan baru,
33:11ayo tunjukkan bahwa kita bisa
33:14menghadirkan pengadilan HAM
33:17untuk menghukum para pelaku kejahatan ini.
33:20Oke, Pak Asbi, gimana Pak?
33:21Ini nanti hari Senin rencananya ya, Cak?
33:23Jam 2 siang.
33:24Jam 2 siang akan ada dialog dengan
33:26mantan pemain sirkus.
33:28Apa yang disiapkan oleh Komisi 3?
33:29Apa dorongan apa ini
33:30untuk bisa segera menyelesaikan?
33:31Kalau tadi harapannya adalah
33:33segera bisa bentuk TPF,
33:35kemudian juga membuka asalsu,
33:37dan segala macam.
33:39Oh iya,
33:40kita mendengar hal ini
33:41bukan hanya geram dan emosi,
33:44sangat marah.
33:47Ini seakan-akan
33:48berkuasa di dalam negara ini,
33:53Taman Sabar ini.
33:54Seperti ini,
33:55Oci.
33:56Nah ini yang mesti,
33:58Insya Allah kita akan dorong,
34:00dan supaya diselesaikan secepatnya.
34:03Saya tidak setuju apa yang dikatakan
34:04oleh Tony tadi.
34:05Jangan selalu berbicara soal uang,
34:08soal ini, soal itu.
34:09Bagaimana keadilan ini
34:12bisa diterapkan untuk
34:13masyarakat yang,
34:16mohon maaf,
34:16masyarakat yang
34:17kecil ini.
34:19Ini mesti gitu.
34:20Insya Allah Komisi 3,
34:21dan ada beberapa kasus
34:23memang di Komisi 3,
34:24Alhamdulillah selesai.
34:26Dan saya yakin nanti,
34:27Insya Allah bisa diselesaikan
34:28di Komisi 3.
34:29Dan saya minta,
34:30kepada kepolisian,
34:32jangan bermain-main soal ini.
34:34Ini kan,
34:36kadang-kadang,
34:37apa yang dikatakan oleh Cak Soledak tadi,
34:39sebelumnya misalnya tidak selesai,
34:41polisi mengeluarkan SP3.
34:44Mungkin tidak viral.
34:45Ini
34:45agak ironis bagi saya.
34:48Kalau tidak viral,
34:50tidak selesai.
34:50Kalau viral,
34:51baru selesai.
34:52Seperti itu.
34:53Nah, saya berharap,
34:55Insya Allah,
34:55ke depan,
34:56di tangan Komisi 3,
34:58kita akan
34:59panggil di Komisi 3 ini
35:00siapa yang terkait
35:02di dalam
35:02kasus ini.
35:04Oke, akan dipanggil.
35:05Siapa pun yang terkait di Komisi 3.
35:06Oke, akan dipanggil.
35:07Ada dorongan juga dari Komisi 3.
35:08Kemudian juga,
35:09sekarang saya ke Pak Rumadi.
35:10Pak Rumadi,
35:10artinya sekarang begini Pak,
35:12ini kan sudah ada
35:12keterangan dari
35:13Cak Soledak,
35:14ada juga dari Bu Butet.
35:16Kalau nanti memang terbukti,
35:17apa yang bisa dipertanggungjawabkan?
35:18Kemudian apa yang nantinya
35:19akan didorong oleh
35:19Kementerian HAM,
35:20terutama untuk bisa
35:21menyelesaikan kasus ini
35:22secara cepat terutama?
35:23Ya, kalau yang secara cepat
35:25Pak, yang untuk memastikan tadi,
35:27yang tidak perlu
35:28terlalu rumit
35:29untuk penyelesaian,
35:30tadi tuntutan yang pertama
35:31tadi itu,
35:32itu sebenarnya
35:33tidak terlalu rumit
35:33soal asal-usulnya.
35:37Jadi pemberian
35:37keterangan tentang
35:39asal-usul dari
35:40para korban ini,
35:42menurut saya,
35:43itu sesuatu yang
35:44kalau mau ya,
35:45kalau ada etikat baik,
35:46itu sebenarnya
35:47mudah untuk dilakukan.
35:49Karena yang paling tahu
35:50asal-usulnya itu,
35:51kalau tadi Ibu Butet kan
35:53menyampaikan
35:53waktu diambil itu
35:54masih kecil,
35:55dia nggak ngerti
35:55orang-orangnya siapa.
35:56Itu yang bertanggungjawab
35:57kan yang ambil, gitu.
35:59Nah yang ambil ini
36:00yang harus bertanggungjawab
36:01untuk memberikan keterangan,
36:02memberikan informasi
36:03tentang
36:04asal-usulnya, gitu.
36:06Jadi
36:06tuntutan-tuntutan
36:08yang mudah
36:09dan bisa cepat
36:11untuk dilakukan,
36:11menurut saya,
36:12tidak perlu
36:12bertele-tele, gitu.
36:14Nah yang lain-lain
36:15soal misalnya
36:16apakah ada pelanggaran
36:17hak asasi manusia,
36:19itu kemenangan
36:19Komnas HAM
36:20nanti yang akan memberikan
36:21penilaian apakah ada
36:23pelanggaran hasil manusia
36:25atau tidak, gitu.
36:26Nah kami di Kementerian HAM
36:27tentu kami akan
36:28bekerja sesuai dengan
36:29koridor
36:30yang kami miliki
36:31untuk memastikan
36:33para korban ini
36:34diberikan hak-haknya,
36:37ada proses remedi
36:38di situ
36:38seperti yang saya
36:39kampaikan,
36:40termasuk mendapatkan
36:41pendampingan
36:43psikologis
36:43supaya trauma-trauma
36:45yang didapatkan itu
36:46bisa
36:46ada pendampingan
36:48secara
36:49psikologis.
36:49psikologis
36:50termasuk
36:50mungkin juga
36:51perlu komunikasi
36:52dengan LPSK
36:53misalnya
36:54Lembaga Perhidupan
36:54Saksi dan Korban
36:55untuk memastikan
36:57teman-teman
36:58yang sudah memberikan
36:59keterangan
36:59dan ini sebenarnya
37:00adalah proses
37:01untuk membantu
37:02pemerintah,
37:03membantu
37:04Komnas HAM,
37:05membantu
37:06kementerian-kementerian
37:06yang lain
37:07untuk mengungkalkan
37:08fakta-fakta ini
37:08supaya apa?
37:10Supaya kita bisa
37:11belajar
37:11dan memastikan
37:12hal seperti ini
37:14tidak berulang kembali.
37:16Itu-itu yang
37:16yang paling penting.
37:18Makanya
37:18menurut saya
37:19semua pihak
37:20terutama pihak-pihak
37:21yang tadi disebutkan
37:22apakah Taman Safari
37:23apakah OCI
37:24menurut saya
37:25memang juga harus
37:26kooperatif
37:27memberikan keterangan
37:28yang sebenar-benarnya.
37:30Oke baik
37:30tentu kita tunggu ya Pak ya
37:31bagaimana proses
37:32di kementerian HAM
37:33saya ke Ibu Butet
37:34Ibu Butet
37:34apa harapannya
37:35untuk penyelesaian
37:37dalam kasus ini
37:38terutama Ibu?
37:38Saya minta
37:39mereka bertanggung jawab
37:41atas perbuatannya
37:42dan saya minta keadilan
37:44saya minta
37:45asal susah dari mana
37:47kalau Tau juga
37:48sudah mati
37:50kan saya tahu
37:50kumpurnya di mana
37:51masa saya
37:52tidak ada sisa
37:53keluarga yang lain
37:54apa
37:55di mana
37:56itu semua
37:57itu
37:58pokoknya harus
38:01bertanggung jawab
38:02mereka
38:03harus bertanggung jawab
38:07Cah Soleh
38:07saya berharap
38:09Senin ini
38:10akan menjadi
38:11pintu atau
38:12lampu hijau
38:12bagi terbukanya
38:14kasus ini
38:15dan
38:16Taman Safari
38:17semakin tidak
38:18kooperatif
38:18ayo
38:19kita boykot
38:20Taman Safari
38:21ingat
38:22besarnya
38:22Taman Safari itu
38:23hasil dari
38:24kekejaman terhadap
38:25para pemain sirkus ini
38:27oke ini tentunya
38:28menjadi tanggung jawab
38:29bersama
38:29dan juga
38:30diharapkan nanti
38:32bagaimana proses
38:32di kementerian HAM
38:33bahkan juga di komisi 3
38:34kita tunggu ya
38:35Cah Soleh
38:35dan juga
38:36Ibu Butet
38:37nanti hari Senin
38:37ada beberapa
38:38yang akan disampaikan
38:39terutama bagaimana
38:40tuntutan soal
38:41membuka asal-usul itu
38:42terutama
38:42supaya kita tahu
38:43background
38:44ataupun juga
38:44identitas
38:45sama pun juga
38:45keluarga ini
38:46tentu yang akan
38:46diharapkan
38:47dan juga ada
38:47sifat yang kooperatif
38:49terutama dari
38:50pihak-pihak yang
38:50diduga terlibat
38:51maupun juga
38:51dari sejumlah
38:52stakeholder
38:52untuk bisa
38:53segera menyelesaikan
38:54perkara ini
38:55Saudara
38:55terima kasih
38:57Cah Soleh
38:57dan juga Ibu Butet
38:58sudah hadir
38:59di Studio Kompas TV
39:00tentu kami
39:01menyampaikan
39:02rasa empati yang
39:03sama dalam
39:04untuk Ibu
39:04dan juga seluruh
39:05bekas pemain sirkus yang lainnya
39:08kemudian juga terima kasih
39:09staff ahli bidang
39:09penguatan reformasi
39:10birokrasi dan legislasi
39:11Pak Rumadi Ahmad
39:12dan juga anggota
39:13komisi 3 DPR
39:14infraksi PKB
39:15Pak Hasbiolo Ilyas
39:15sudah bersama di
39:16sampai di siap pagi
39:17selamat salam
39:17bapak-bapak semua
39:18terima kasih