jAKARTA, KOMPAS.TV - Sinta Nuriyah Wahid dalam pidatonya menggunakan perumpamaan Indonesia seperti sebuah taman yang indah dengan berbagai ragam bunganya.
Semua bunga itu indah, namun tidak ada yang bisa memaksa anggrek atau mawar untuk menjadi bunga lainnya. Hal ini dimaksudkan bahwa keyakinan tidak bisa dipaksakan.
"Kita hidup di negara yang memang masyarakatnya adalah masyarakat yang majemuk, terdiri dari berbagai suku dan agama dan tinggal sama-sama. Artinya bahwa mereka adalah saudara-saudara kita, apapun suku, agamanya dia adalah saudara kita. Kalau memang mereka saudara kita, ya kita harus bersatu," katanya.
Saksikan dalam ROSI eps. Sinta Nuriyah Wahid, Bukan Sekadar Ibu Negara di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/3Yfegd-Cvm8
#sintawahid #gusdur #toleransi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/587764/serukan-pluralisme-dan-toleransi-sinta-wahid-indonesia-indah-seperti-taman-berbagai-bunga-rosi
Semua bunga itu indah, namun tidak ada yang bisa memaksa anggrek atau mawar untuk menjadi bunga lainnya. Hal ini dimaksudkan bahwa keyakinan tidak bisa dipaksakan.
"Kita hidup di negara yang memang masyarakatnya adalah masyarakat yang majemuk, terdiri dari berbagai suku dan agama dan tinggal sama-sama. Artinya bahwa mereka adalah saudara-saudara kita, apapun suku, agamanya dia adalah saudara kita. Kalau memang mereka saudara kita, ya kita harus bersatu," katanya.
Saksikan dalam ROSI eps. Sinta Nuriyah Wahid, Bukan Sekadar Ibu Negara di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/3Yfegd-Cvm8
#sintawahid #gusdur #toleransi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/587764/serukan-pluralisme-dan-toleransi-sinta-wahid-indonesia-indah-seperti-taman-berbagai-bunga-rosi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saya selalu senang dengan pidatonya Bu Sinta yang mengatakan memperumpamakan tentang bunga.
00:10Bahwa ada bunga mawar, ada bunga melati, ada bunga mawar, ada anggrek dan bunga-bunga lainnya.
00:17Semua bunga itu indah, tapi tidak ada yang bisa memaksa melati jadi anggrek atau mawar menjadi bunga lainnya.
00:26Ini sebenarnya Ibu ingin menganalogikan bahwa tidak ada satupun yang bisa dipaksa termasuk dalam hal beragama, dalam hal keyakinan begitu Bu Sinta?
00:40Betul, itu betul sekali.
00:43Apalagi kita hidup di negara yang memang masyarakatnya adalah masyarakat yang majmuk.
00:50Terdiri dari berbagai suku dan berbagai agama.
00:54Nah, kita berada dalam suatu negara yang masyarakatnya seperti itu.
01:02Apakah mungkin kita semuanya akan menjadi satu?
01:08Kalau kita itu adalah satu, itu bukan masyarakat yang majmuk.
01:14Tapi kita adalah masyarakat yang majmuk, terdiri dari berbagai suku, berbagai agama.
01:21Dan mereka tinggal bersama-sama bersama-sama kita.
01:25Artinya bahwa mereka adalah saudara-saudara kita.
01:30Apapun sukunya, apapun agamanya, dia adalah saudara kita.
01:35Kalau memang mereka saudara-saudara kita, ya kita harus bersatu.
01:40Dan dengan berkumpulnya mereka, dalam suatu negara akan membuat negara itu menjadi indah.
01:48Kalau satu model, monoton.
01:53Tidak ada indahnya.
01:54Tapi kalau terdiri dari berbagai.
01:56Katakanlah, kalau saya mengatakan bunga-bunga, maka tamannya akan menjadi indah.
02:03Nah, itulah Indonesia.
02:05Gambaran dari Indonesia.