JAKARTA, KOMPAS.TV - Taman Safari dan Oriental Circus Indonesia (OCI) memberikan klarifikasi terkait dugaan penganiayaan dan eksploitasi terhadap mantan pemain sirkus.
Kuasa hukum OCI mengatakan laporan dugaan penganiayaan sudah pernah dibuat dan Komnas HAM telah melakukan investigasi.
"Sebenarnya cerita yang disampaikan sekarang heboh di media ini, sebenarnya bukan cerita baru. Ini sudah pernah dilakukan investigasi mendalam oleh Komnas HAM," ujar kuasa hukum OCI, pada Senin (22/4/2025).
Baca Juga [FULL] Buka-bukaan di DPR Bahas Dugaan Penaniayaan eks Pemain Sirkus OCI Taman Safari di https://www.kompas.tv/nasional/588429/full-buka-bukaan-di-dpr-bahas-dugaan-penaniayaan-eks-pemain-sirkus-oci-taman-safari
#tamansafari #pemainsirkus #sirkus
Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Agung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588454/full-klarifikasi-oci-dan-taman-safari-soal-dugaan-penganiayaan-eks-pemain-sirkus
Kuasa hukum OCI mengatakan laporan dugaan penganiayaan sudah pernah dibuat dan Komnas HAM telah melakukan investigasi.
"Sebenarnya cerita yang disampaikan sekarang heboh di media ini, sebenarnya bukan cerita baru. Ini sudah pernah dilakukan investigasi mendalam oleh Komnas HAM," ujar kuasa hukum OCI, pada Senin (22/4/2025).
Baca Juga [FULL] Buka-bukaan di DPR Bahas Dugaan Penaniayaan eks Pemain Sirkus OCI Taman Safari di https://www.kompas.tv/nasional/588429/full-buka-bukaan-di-dpr-bahas-dugaan-penaniayaan-eks-pemain-sirkus-oci-taman-safari
#tamansafari #pemainsirkus #sirkus
Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Agung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588454/full-klarifikasi-oci-dan-taman-safari-soal-dugaan-penganiayaan-eks-pemain-sirkus
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Jangan ribut-ribut mediasi, jangan ke media gitu.
00:04Kita sebenarnya sangat ingin menjalankan Pak Saruni dan kita sedang persiapan membuat surat undangan mediasi.
00:11Kita begitu tadi kita diperintahkan oleh Pak Saruni dan teman-teman di komisi,
00:17anggota Dewan di Komisi 3, kita langsung mempersiapkan.
00:20Tapi ternyata seperti yang teman-teman tahu juga,
00:23begitu pas selesai RDP tadi dan tim dari pengacara sudah langsung keluar tadi ya, Pak Adu ya.
00:32Sudah langsung keluar, kita mengikuti saran dari anggota Dewan untuk tidak speak up ke media,
00:40tapi ternyata dari pihak Kak Saruni yang langsung doorstop.
00:45Lagi-lagi mengkomunikasikan hal-hal yang menurut kami, kami bisa buktikan ketidakurasian, ketidakuratannya.
00:52Maka dari itulah kami mengundang teman-teman untuk ke sini,
00:58karena menurut kami ada banyak cerita yang teman-teman perlu dengar.
01:04Dan ini saya akan perkenalkan, mungkin nanti dari tim Pak Adu boleh perkenalkan Dili dengan Pak Sabam.
01:13Nanti dari samping kanan adalah dari tim kuasa hukum untuk Pak Yansen ya, Pak Yansen.
01:21Dan di samping saya adalah Pak Nasef, beliau mewakili Pak Hamdan Zulfa yang saat ini masih umroh ya Mas ya?
01:29Lagi di luar ya. Jadi sebenarnya kenapa Pak Hamdan Zulfa itu berkening?
01:33Karena beliulah yang pada waktu itu menjalankan rekomendasi Komnas HAM bersama-sama dengan tim Komnas HAM.
01:40Jadi nanti ceritanya Pak Hamdan, sebenarnya Pak Hamdan ingin hadir di sini, cuman masih berhalangan.
01:46Di sebelah kiri saya ada Ibu Gira.
01:49Ibu Gira ini sudah bekerja berapa puluh tahun, Bu?
01:5643 tahun di rumahnya Pak Hadi ya, di rumah keluarga di Pondok Indah, Bu ya?
02:01Di Pondok Indah, beliau inilah yang sejak puluhan tahun lalu merawat anak-anak yang ada di OCI.
02:11Ketika mereka berada di rumah tersebut, Ibu ya?
02:20Di paling bawah kiri ada Pak Murni.
02:24Pak Murni sudah bekerja berapa puluh tahun, Pak?
02:2854 tahun.
02:3054 tahun Pak Murni ini adalah pelatih gajah, Pak ya?
02:35Gajah. Dari dulu gajah terus, Pak ya?
02:36Jadi ketika melatih gajah, Pak Murni ini juga berlatih bersama dengan pemain sirkusnya, Pak ya?
02:44Karena atraksi gajahnya itu melibatkan pemain sirkusnya.
02:47Jadi nanti dari Ibu Gira, dari Pak Murni, teman-teman akan dengar cerita bahwa bukan seperti itu kejadiannya.
02:53Kalau mungkin selama ini kita hadirkan Pak Troni, kita hadirkan dari keluarga, mungkin ada keraguan,
03:00ya ini kan pemilik sirkusnya, nah ini sekarang bukan pemiliknya.
03:03Ini adalah karyawannya.
03:04Ini hanyalah dua dari tentunya, sebenarnya tadi kita bawa lima ya.
03:07Tadi ada lima di Komisi 3 DPR, mereka akan menceritakan perspektifnya.
03:13Tapi saya ingin mulai dulu ke timnya Pak Rikardo.
03:17Pak Rikardo yang akan menceritakan konteksnya, mungkin Pak Rikardo boleh mulai dengan menceritakan,
03:23dengan mengklarifikasi tuduhan-tuduhan, terutama tuduhan tentang Buter, tentang IDA,
03:27dan tuduhan-tuduhan lainnya yang perlu diklarifikasi.
03:30Dan teman-teman Pak Rikardo akan punya banyak dokumen, tapi kami akan tak punya dokumen di layar.
03:37Jadi, karena kami tidak ingin hanya bicara, jadi kami coba transparansi, kami coba menjadi transparan dengan membawa banyak bukti.
03:50Silakan Pak Rikardo.
03:51Selamat sore sebelumnya untuk perkan-rekan wartawan.
03:57Saya Rikardo dokumentas, penasihat hukum Bapak Jansen Manansang.
04:02Untuk masalah tidak yang dikatakan di podcast, bahwa dia setelah kecelakaan tidak diurus, terlantarkan.
04:17Saya ada, tadi sudah saya jelaskan, sudah dijelaskan oleh Pak Jansen sendiri di komisi tiga.
04:26Nah, ini saya bisa, kalau bisa lihat ini, mungkin akan akan melihat bukti-bukti tiket pesawat, kelas satu Garuda.
04:40Langsung diterbangkan dari lokasi kejadian di Lampung menuju Jakarta, dan langsung dibawa ke rumah sakit Sumeru Aras.
04:49Mungkin boleh dijelaskan Pak konteksnya, cerita lah.
04:53Oh iya, jadi kecelakaan Ibu Ida itu kecelakaan jatuh dari ketangkasan terapes ya, yang loncat.
05:03Kecelakaan terapes, yang kemudian karena kecelakaan, malam kejadian, jadi menunggu besok baru ada pesawat bawa ke Jakarta, langsung besok aja.
05:17Dan ini kita ada bukti tiket pesawatnya pada saat itu, dan kita ada bukti pembayaran rumah sakit, operasi, biaya operasi, termasuk dokter yang terbaik pada saat itu, dokter Lukas dari Sumeru Aras.
05:36Jadi kita mengklarifikasi cerita itu, dan itu bukan cuma sampai situ aja.
06:01Jadi Ida itu setelah dirawat jalan, tinggal di Pondong Indah di kediaman Pak Hadi Almarhum di Pondong Indah.
06:11Dan dirawat, ditemani oleh seorang suster, juga dirawat secara rutin ke rumah sakit Pak Moati dan Pondong Indah.
06:21Pondong Indah oleh dokter Putuk, dengan perawatan termasuk perawatan fisioterapis dan sebagainya.
06:33Selama beberapa tahun yang kemudian, Ida itu dipekerjakan di Cisarua, di bagian administrasi, karena beliau tidak bisa jalan.
06:49Jadi di bagian administrasi, yang akhirnya, yang bersangkutan sendiri minta berhenti, karena alasannya tidak jelas.
07:02Jadi tidak ada, terlantarkan tidak ada.
07:05Ini titansi fisioterapi, boleh ditunjukkan Pak Pak Pak Pak?
07:08Ini titansi fisioterapi Pak ya?
07:12Iya, fisioterapi, terus ada operasi ada juga.
07:15Itu ada total operasi awal itu aja 38 juta di tahun 1989.
07:23Di operasi di rumah sakit mana Pak?
07:26Superwaras.
07:28Oleh dokter Lukas.
07:30Jadi Pak Ado, mungkin tadi kan di rapat dengar pendapat, teman-teman menyaksikan bahwa saya mengutip pernyataan dari Cawasoleh, kuasa hukumnya.
07:53Dia menyatakan bahwa setelah Ida menjadi cacat, lalu dibuang.
07:58Tidak dipekerjakan lagi.
08:01Keterangannya dari kita, Ida ini dipekerjakan selama berapa lama setelah dia cacat Pak?
08:08Cukup lama lah, Ibu itu.
08:09Ibu Ida bisa ada sekitar, dia dirawatnya aja 3 tahunan, ditambah kerjanya ya bisa tambah 3 tahun lagi.
08:25Dan kita ada bukti slip gaji dari Ibu Ida.
08:29Jadi kita ada bukti slip gaji dari Ibu Ida.
08:35Kalau dibilang bahwa Ibu Ida dibuang, dikelantarkan, dan tidak diupah, kita ada bukti slip gaji dari Ibu Ida.
08:43Kalau ada yang mau lihat disini?
08:45Ya, tunjukkan gini aja Pak.
08:46Ada pertanyaan nggak dari kawan-kawan ini?
08:59Bukan lupa.
09:00Bukan lupa.
09:01Tepik kesawatannya seperti itu.
09:15Itu kita siapkan diumbukin Pak.
09:20Itu, Pak Basah, Dibu itu, sebanyak?
09:23Iya, coba ditampilkan Pak, kita siapkan sebuah ruang, sebuah ruang, sebuah ruang, sebuah ruang, sebuah ruang.
09:26Coba ditilang, sebuah ruang, sebuah ruang.
09:27Kita tidak.
09:27Jadi Pak Ricardo, konteksnya yang kita perlu pertegas di sini adalah
09:50karena kejadian cederanya adalah malam,
09:54dia diterbangkan esokan harinya, Pak.
09:56Ya, karena tidak ada pesawat.
09:58Dari Lampung ke Jakarta.
10:00Jadi tidak benar bahwa sengaja ditunda sehari, satu hari.
10:06Oke, baik.
10:06Ada tambahan lagi, Pak, terkait dengan Ibu Ida, kronologisnya,
10:10dan untuk mengklarifikasi tuduhan-tuduhan menyangkut Ibu Ida.
10:14Saya rasa cukup ya.
10:15Oke, baik.
10:17Berikutnya mungkin klarifikasi terkait tuduhan dari Ibu Butet, Pak.
10:22Ibu Butet, Pak, ini jelaskan.
10:24Ya, silakan.
10:26Ya, selamat malam.
10:29Selamat sore ya kepada rekan-rekan.
10:33Pak Ibu Butet itu...
10:39dia memang mempunyai masa remaja.
10:52Ubu Butet itu...
10:55Cuma dia ada tanggal lahir, bohong, dia tidak dikasih tanggal lahir.
11:00Dia mempunyai tanggal lahir, tanggal 9 Desember 1971.
11:03Saat menyerahkan butet itu identitas tidak...
11:15Baik, coba mungkin saya sambil nanti Pak Sanggam cari,
11:28saya akan mencoba menyimbangkan ceritanya dari Ibu Gira.
11:33Ibu Gira sudah di...
11:35Sudah bekerja di rumah Pak Hadi dari tahun berapa, Bu?
11:41Saya bekerja di tempat Pak Hadi itu dari mulai 15 Desember 1982 sampai saat ini.
11:56Dari tanggal 15 Desember 1982 sampai saat ini.
12:02Ibu, di rumah Pak Hadi tugasnya seperti apa, Bu?
12:05Saya tugasnya di sana, untuk membantu keperluan rumah tangga.
12:12Terus berikut, ya kalau misalkan pas kebetulan saya memang ada keperluan,
12:18ya baru saya...
12:20Misalnya pas gini, saya ulang kembali ya, maaf ya.
12:22Jadi kalau saya di sana, itu tugasnya kan untuk di administrasi rumah tangga.
12:26Dan juga keperluan rumah tangga lah, gitu ya.
12:28Saya bekerja untuk rumah tangga, rumah tangga di Pak Hadi.
12:33Jadi membantu untuk anak-anak itu juga melihat-lihat, mengawasi, dan itu.
12:38Seperti itu.
12:40Terus, ya untuk kalau misalkan memang mau belanja, ya saya belanja,
12:43tapi saya jarang lah untuk belanja.
12:46Baik, Ibu Gira berarti ketika Ibu di rumah itu,
12:50Ibu bertemu ya dengan anak-anak oci, ex-oci ini, Bu, ya.
12:55Jadi, Butet, Vivi, dan bahkan anaknya.
13:01Mereka yang semua yang sempat tinggal di rumah itu, Bu, ya?
13:05Kalau Butet, Butet itu sebenarnya saya ketemunya kalau pas kebetulan untuk show di Jakarta, ya, waktu itu.
13:13Terus kalau misalkan tidak show di Jakarta,
13:16Karena show di Jakarta itu tinggalnya nanti pulangnya kan di rumah Pak Hadi itu, almarhum, ya.
13:22Di situ nanti pada waktu mulai mau main kembali, itu baru pergi untuk ke tempat yang akan di show itu lagi.
13:29Gitu, itu saja.
13:30Ibu, ada tuduhan bahwa anak dari Butet, yaitu Deborah, Bu, ya, katanya sejak umur 2 tahun dilatih sirkus.
13:43Ibu kenal, Ibu tahu dan pernah melihat, pernah merawat Deborah, Bu?
13:47Saya, Deborah memang pernah ada juga di rumah Pak Hadi itu, ya.
13:53Di rumah Pak Hadi ada Deborah, ya.
13:55Tapi tidak latihan-latihan, enggak, tidak.
13:59Jadi, main-main saja, gitu ya.
14:01Main-main saja.
14:02Main-main saja.
14:04Nah, Ibu, keseharian mereka di rumah itu seperti apa?
14:07Kabarnya, tuduhannya adalah mereka kalau misalnya mereka makan, katanya makannya cuma seadanya nasi, telur.
14:13Mereka kalau makan, itu apakah memang dibedakan dari anak-anaknya Pak Hadi?
14:19Atau bagaimana? Ibu, kita bisa ceritakan.
14:21Kalau untuk makan-makan itu sebenarnya sama, ya.
14:24Jadi, kalau misalnya ada yang tukang masak di sana khusus, itu kalau misalnya masak satu ayam, ya semuanya ayam.
14:31Ya, dengan sayur, dengan ada buah, ada susu.
14:34Jadi, kalau menurut saya itu, ya, 4 sehat, 5 sempurna, ya.
14:37Karena susu ada, telur ada, daging, sayur.
14:41Nah, itu ada, semuanya ada.
14:43Ibu, bisa cerita lagi nggak, apa maksudnya, kalau dalam hal kesarian di sana, apakah memang Ibu pernah mendengar, melihat secara langsung ataupun nggak langsung,
14:55ada yang katanya sampai di jejolin makanan, karena ketahuan makan pisang, ada yang sampai katanya di, apa namanya, di rantai.
15:08Oke. Ibu, selama 40 sekian tahun di sana, pernah mendengar itu, Bu?
15:14Sama sekali saya tidak pernah mendengar hal itu. Sama sekali tidak pernah.
15:19Oke.
15:19Mungkin kalau Ibu bisa gambarkan, karena kan karakter dari Pak Frans digambarkan sebagai karakter yang sangat kejam, gitu ya.
15:30Kalau Ibu sendiri melihat Pak Frans itu bagaimana, Bu?
15:33Seberapa sering ketemu dan melihat Pak Frans itu orangnya bagaimana sih?
15:36Pak Frans itu sebetulnya orangnya baik sekali, ya.
15:39Baik semua, itu baik menurut saya, Kak.
15:41Itu baik. Jadi tidak pernah namanya kalau misalkan karyawan salah, kalau misalkan salah kan kita paling jauh, ini harus begini ya.
15:51Nah, seperti itu. Tapi kalau misalkan terus kita disakiti apa? Tidak pernah.
15:56Tidak pernah.
15:57Sama sekali tidak pernah.
15:58Oke.
15:58Saya selama ini kerja di tempat Pak Hadi sampai saat ini belum pernah.
16:03Oke. Baik.
16:04Nah, apakah Ibu tahu asal-usul dari anak-anak yang ada di rumah Pak Hadi ini, Bu?
16:13Saya tidak tahu.
16:15Tidak tahu, iya.
16:15Ayo, oke. Baik.
16:17Nah, baik.
16:19Nah, ini juga untuk mungkin menjelaskan ceritanya, di sampingnya juga ada Pak Murni.
16:27Mungkin Maiknya boleh tolong ke Pak Murni ya.
16:29Pak Murni kita cerita aja, Pak ya.
16:30Pak Murni kan sudah 40 tahun lebih, 50 tahun Pak ya?
16:3553.
16:3653 tahun melatih gajah, mulai dari sirkus Pak ya.
16:40Nah, ada tuduhan bahwa Butet ketika dia hamil 8 bulan, itu dia dipaksa untuk tampil, untuk perform di sirkus.
16:52Bapak pernah melihat ada orang yang hamil 8 bulan itu perform di sirkus dan menurut Bapak itu bagaimana?
16:58Itu gak ada, itu gak ada.
17:00Gak ada, itu.
17:02Soalnya saya yang paham gajah itu saya.
17:05Oke.
17:06Gak ada.
17:07Mungkin gak Pak, bagi seorang yang hamil 8 bulan itu untuk, karena Butet ini, dia perform itu, dia perannya sebagai apa?
17:16Dia naik di gajah?
17:17Naik-naik di gajah, dia.
17:20Ini gak naik di gajah dia.
17:22Terus dia gak paling naik di gajah?
17:24Naik di gajah aja, pegangan jalan naik di gajah biasa.
17:28Tapi kan kalau orang bunting kan gak bisa perutnya gede.
17:30Dan kalau dilihat, adakah tentang ikat dengan rantai gajah, Pak?
17:40Ya itu, kalau rantai gajah itu gak.
17:43Saya juga membata itu belum pernah tahu saya, gak pernah ada.
17:46Apalagi rantai gajah, rantai gajah kan dipakai, ikat gajah.
17:51Gak pernah ada, kalau gak pernah tahu saya selama di sirkus.
17:55Tapi apakah mungkin, bentuk rantai gajah itu gimana sih, Pak?
17:57Kan kita kan mungkin di sini belum pernah punya gambaran, Pak ya.
18:00Rantai gajah itu seperti apa?
18:02Apakah mungkin untuk diikatkan di badannya, apalagi anak-anak remaja gitu, anak-anak kecil di bawah 10 tahun?
18:10Rantai gajah itu besar, kayak rantai kapal itu.
18:20Kayak rantai kapal?
18:21Oke.
18:22Jadi diikat, kalau untuk gajah kan saya ikat di balok, masih patok,
18:27baru ikat ke kaki gajah, itu gak bisa dibuka.
18:30Gak ada yang bisa ngambil.
18:32Karena?
18:33Karena itu susu-susu gajah udah diikat mati.
18:36Oh diikat mati rantainya.
18:37Nah, oke.
18:39Jadi rantai itu diikat di sebuah balok kayu,
18:43lalu diikat mati, lalu nanti dicantelkan ke gajahnya?
18:45Di gajahnya.
18:46Jadi untuk ikat gajah.
18:48Jadi untuk ikat gajah.
18:49Jadi kalau orang diambil untuk ikat orang itu, itu udah bohong.
18:53Gak bisa, Pak ya?
18:54Baik.
18:55Ada juga tuduhan bahwa pada suatu waktu,
18:59Ibu Butet itu dijejeli dengan kotoran gajah.
19:05Dan di setrum pakai setrum gajah.
19:08Itu, Bapak, bagaimana?
19:11Bisa cerita, apakah pernah tahu, pernah dengar, atau seperti apa, Pak?
19:14Selama saya masih ada di OC itu, Pak ya.
19:18Itu ngurus gajah, ngurus apa itu,
19:19belum pernah dengar, belum pernah lihat
19:21bahwa ada berita di sumber daya gajah itu,
19:24belum pernah lihat.
19:25Atau setrum.
19:27Alat setrum itu sayang mega.
19:30Seperti apa, Pak?
19:30Seperti alat setrum, seperti apa itu, senter itu.
19:35Oke, ya.
19:36Ada ujungnya itu.
19:38Oke.
19:39Jadi enggak, bukan sembarangan orang bisa bawa.
19:42Alat setrum itu Bapak yang pegang, ditaruh di mana?
19:44Kalau Bapak lagi tidak pegang.
19:45Ya kalau saya, taruh di mes saya.
19:48Di mes, Bapak?
19:48Di ruangan saya, enggak tempat orang lain.
19:52Ketika kejadian Ibu Ida itu jatuh,
19:55Bapak waktu itu ada yang dia kecelakaan, Ibu Ida?
19:57Waktu Ida kecelakaan itu saya enggak ada itu, Pak.
20:01Pas enggak ada.
20:02Oke, baik.
20:05Apa, mungkin Pak Murni bisa ceritakan,
20:09kan ada lagi tuduhan.
20:12Ditutup dari dunia luar.
20:15Sekarang akan dikucilkan gitu, Pak ya.
20:18Bisa diceritakan enggak, Pak?
20:19Kehidupan anak.
20:22Ketika mereka tidak tampil atau tidak latihan,
20:26Mereka tuh ngapain aja sih, Pak, sehari-hari?
20:28Malam ngapain?
20:29Kalau enggak latihan, ngapain?
20:30Bisa diceritakan, Pak.
20:31Kan Bapak kan bagian dari mereka, kan, selama puluhan tahun.
20:35Tapi mereka tuh kalau enggak dibebasin itu enggak apa.
20:38Memang mereka bangun pagi, ya, Pak.
20:41Jam tujuh itu mereka udah mulai pemanasan.
20:45Latihan biasa.
20:46Semuanya mereka masing-masing.
20:48Itu termasuk pimpinan saya.
20:51Termasuk Pak Yangson, Pak Pran.
20:53Juga di situ melancarkan akrobatnya itu.
20:59Jadi bukan latihan, tapi memper, apa itu namanya, pemanasan.
21:05Tapi setelah itu paling sampai jam sembilan.
21:08Sampai jam sembilan mereka sarapan.
21:11Nah, sarapan itu kan mereka istirahat.
21:14Nanti jam sepuluh mereka mulai lagi.
21:18Yang mulai lagi tuh jam doblas mereka istirahat.
21:20Tidur.
21:20Semua harus tidur.
21:23Jadi bukan dipaksa mereka enggak dikeluar, tidur.
21:27Istirahat tidur.
21:29Nah, nanti jam tiga mereka bangun.
21:33Lalu performa jam, tampilnya jam berapa, Pak?
21:38Mulai atraksi kita kan malam, Pak.
21:41Mulai jam tujuh.
21:42Jam tujuh.
21:42Jam tujuh mulai so.
21:44Jadi kita kan, mereka kan, karyawan, biar pemahankan jam lima udah siap.
21:49Ya.
21:50Oke.
21:51Nah, lalu kalau selesai show itu apakah memang tidak dikunciin, boleh, tidak boleh keluar dari lokasi sirkus atau bagaimana, Pak?
22:02Boleh keluar-keluar atau seperti apa?
22:04Tapi kalau anak-anak, kalau zaman rombongan ini kan masih kecil-kecil, Pak.
22:08Ya.
22:09Masih umur sepuluh ke bawah itu memang enggak boleh.
22:12Enggak boleh.
22:13Kita kan takut.
22:14Anak-anak keluar.
22:15Ya.
22:16Bisa hilang, bisa kemana.
22:19Memang enggak boleh keluar pagar.
22:20Tapi kalau yang besar, kalau yang sudah belasan tahun, itu ada yang?
22:24Ada.
22:25Kemana biasanya mereka, Pak?
22:26Sampai ke depan-depan gitu masuk itu bisa.
22:28Oke.
22:29Mereka biasanya ngapain, Pak, keluar itu?
22:31Ya, cuman bantu lihat-lihat, jaga orang situ aja.
22:34Oke.
22:35Oke, baik.
22:36Ya.
22:37Ibu kira mungkin ada yang mau disampaikan lagi enggak, Pak?
22:41Maksudnya perasaan ibu sebagai orang yang sudah bekerja 40 sekian tahun sama keluarga Pak Hadi.
22:47Lalu ibu sudah baca kan, Bu, ya, pemberitaan akhir-akhir ini, ya, Bu, ya.
22:52Ibu bagaimana perasaannya, Bu?
22:54Ya, saya ikut sedih juga.
22:55Anakin lagi, Bu.
22:56Ya, saya sedih juga, ya.
22:58Kenapa sih kok bisa begini?
23:00Padahal kan kita harusnya, saya sendiri, ya, saya mengucapkan terima kasih banyak, ya, sebesar-besarnya kepada keluarga ini yang sudah membesarkan saya juga.
23:11Sudah, ya, sudah mengurusi saya juga.
23:13Sampai anak saya pun tinggal di situ juga.
23:16Dan sampai satu sudah menikah juga.
23:19Terus, saya masih tinggal di situ, saya masih bekerja di situ.
23:23Jadi, menurut saya, semua yang dituduhkan itu tidak benar.
23:27Karena saya tidak pernah melihat seperti itu.
23:29Dan saya juga tidak pernah mengalami hal seperti itu.
23:32Baik.
23:33Kalau Pak Murni, mungkin sebagai orang yang sudah bekerja 50 tahun, gimana, Pak, perasaan Bapak ngedenger berita yang kayaknya kok serem banget ini, Pak?
23:44Ya, memang saya dengar, ngelihat di TV, ngelihat di acara, ngelihat di Yusuf, apa itu, memang saya ngeri sekali, Pak.
23:51Ini kenapa kok bisa terjadi seperti itu?
23:53Selangkan mereka itu kan disayangin sama pimpinan OC itu, Pak.
23:59Cuma mereka kan pelarian itu kan bukan kesalahan dari OC, itu kan mereka lari sendiri, kabur, melarikan diri.
24:08Pernah saya cari, saya segati, merah, ketemu, saya ajak makan, udah duduk makan, izin ke toilet, atau kabur lagi.
24:18Itu terjadinya anak-anak itu kan seperti itu.
24:23Saya juga sangat kecewa sama anak-anak, soalnya kita kan bergaul situ kan siang malam, Pak, ya.
24:30Jadi kayak dibilang saudara-saudara, dibilang adik-adik, udah bercampur baur, gitu, Pak.
24:36Baik.
24:37Baik.
24:39Berikutnya mungkin dari tim kuasa hukum ada setambahan tentang tuduhan bahwa mereka tidak mendapatkan pendidik.
24:47Mungkin Pak Aldo, Pak Sanggam, boleh ditunjukkan bukti-buktinya dan dijelaskan kepada teman-teman ini adalah apa bukti-buktinya, gitu, mungkin.
24:56Kita punya bukti ijasa, ya?
24:58Loh, kita punya bukti ijasa anaknya Butet yang namanya Deborah, diberikan pendidikan sampai mendapat ijasa SD.
25:17SMP.
25:31Jadi diterlantarkan memang anak di sana tidak ada, itu ternyata ini bukti, salah satu bukti yang menyandakan anak-anak di kasih pendidikan yang layak.
25:46Boleh dijelaskan konteksnya mungkin, Pak Ricardo dan Pak Sanggam, bahwa kenapa mereka ini baru disekolahkan tahun 90 sekian, Pak?
26:00Dulu sebelum ada saran dari rekomendasi dari rekomendasi HAM, memang lu homeschooling, karena kan baru pindah-pindah ya.
26:10Semua anak-anak, adik-adik ya kita bilang, itu mereka dikasih pendidikan homeschooling, diberikan guru yang untuk wajar yang layak, agar mereka dapat layak hidup seperti kita semua.
26:28Ya, baik. Nah, berikutnya mungkin saya mau, di samping saya Pak Nasir, saya adalah perwakilan dari kantor hukumnya Pak Hamdan Zulfa ya.
26:40Mungkin Pak Nasir nanti bisa menceritakan, apa sih yang diceritakan oleh Pak Hamdan Zulfa kepada kami.
26:47Sekedar konteks teman-teman bahwa setelah ketika para teman-teman ex-OC ini melapor ke Komnas HAM tahun 1997, bulan April ya.
26:59Lalu dari Komnas HAM itu memerintahkan kita untuk membentuk tim gabungan, untuk menyelidiki, untuk menindaklanjuti rekomendasinya.
27:07Gabungan ini berasal dari tim OCI, diwakili dengan Pak Hamdan Zulfa ya, waktu itu.
27:15Ada juga terlibat Pak Tony, dan juga dari Komnas HAM itu sendiri.
27:19Nah, kebetulan untuk menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM terkait dengan asal-usul, itu yang pergi adalah Pak Hamdan Zulfa.
27:27Mungkin Pak Nasir bisa cerita sedikit, Pak, konteks teman-teman.
27:30Ya, terima kasih.
27:33Selamat suri, salam sejahtera oleh kita semua.
27:36Yang saya hormatirkan rekan-rekan media, tadi seperti yang dijelaskan, saya sebenarnya mewakili Pak Hamdan Zulfa.
27:45Pada saat itu, Pak Hamdan Zulfa memang ditunjuk oleh OCI, OCI, untuk menjadi kuasa hukum pada saat adanya laporan ke Komnas HAM
27:57berkait dengan permasalahan atau dugaan adanya penganyayaan dan seterusnya.
28:05Jadi, sebenarnya cerita yang disampaikan sekarang heboh di media ini, ini sebenarnya bukan cerita baru kira-kira gitu.
28:13Ini sudah pernah dilakukan investigasi mendalam oleh Komnas HAM.
28:21Nah, itu poin pertama.
28:22Artinya apa? Artinya dugaan-dugaan yang sekarang yang disampaikan ini, bahwa yang tadi diceritakan lah, macam-macam dia.
28:31Ada penyiksaan, kemudian bahkan dalam tanda kutip ada semacam perbudakan.
28:36Itu sebenarnya sudah diklarifikasi, diinvestigasi oleh Komnas HAM tahun 97.
28:42Jadi, di tahun 97 itu ada laporan terkait itu.
28:47Kemudian, pihak dari Komnas HAM tentu membentuk tim.
28:52Nah, di dalam tim itu ada pihak dari OCI tadi disebutkan juga, ada dari Komnas HAM, dan juga dari pelapor.
29:01Nah, investigasinya itu tidak hanya kemudian dilakukan melalui interview di kantor Komnas HAM,
29:08tetapi juga turun ke lapangan, termasuk melihat lokasi-lokasi yang diduga.
29:16Terjadinya ada dugaan yang dituduhkan itu.
29:19Jadi, tidak hanya sebatas wawancara di kantor Komnas HAM, tetapi juga melakukan peninjauan lapangan.
29:26Tentu ini untuk mengkonfirmasi apakah betul ada bukti-bukti yang valid gitu ya, terhadap dugaan-dugaan yang disampaikan.
29:37Dan itu sebenarnya, dalam tanda kutip, itu sebenarnya bukan investigasi.
29:43Kalau investigasi kan, itu seolah-olah sudah masuk ke proses periustisia, perhukum gitu ya.
29:50Ini pada saat itu sebenarnya istilahnya lepemantauan.
29:54Nah, dari sisi pemantauan itu, itu kemudian Komnas HAM menerbitkan rekomendasi.
30:01Yang tadi mungkin kalau rekan-rekan ikuti di komisi tiga itu sempat dibacakan rekomendasi.
30:08Nah, hal yang penting mungkin untuk dicermati juga, bahwa di dalam rekomendasi itu,
30:18sebenarnya tidak ada satupun kata atau kalimat yang menyatakan telah terbukti pelanggaran HAM-nya.
30:25Kalau teman-teman atau rekan-rekan media baca tadi di dalam rekomendasi itu, itu bahasanya adalah cenderung.
30:34Ada kecenderungan terjadi pelanggaran HAM.
30:36Mungkin kita semua kalau belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar, kira-kira kalau ada kata-kata cenderung itu,
30:44tentu itu bukan sesuatu hal yang sudah bisa dipastikan pasti begitu ya, atau terbukti pasti.
30:52Nah, dan itu juga terkonfirmasi dengan adanya press release dari Komnas HAM terakhir itu April, kalau nggak salah.
31:00Tanggal 25 ya?
31:04April 2025.
31:05Di situ bahasanya juga jelas, ini yang perlu kami pertegas.
31:11Bahasanya adalah, dia merefer ke laporan dan rekomendasi Komnas HAM tahun 1997.
31:20Bahasanya di situ disebutkan dugaan pelanggaran HAM.
31:25Jadi lagi-lagi, sebenarnya Komnas HAM sendiri tidak pernah menyimpulkan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM.
31:32Makanya kalau kita mau merefer ke bukti otentiknya, kira-kira gitu ya, ke yang rekomendasi itu, yang tadi ditampilkan di Komunistika itu,
31:44itu kita bisa melihat dengan pasti begitu ya, bahwa sebenarnya cerita soal pelanggaran HAM itu sebenarnya tidak ada.
31:55Itu yang pertama yang ingin kami pertegas.
32:00Kemudian yang kedua, bahwa ada indikasi terhadap itu memang di dalam rekomendasi itu ada.
32:08Indikasinya apa? Ini sekali lagi indikasi ya, artinya bukan sesuatu hal yang telah terjadi dan terbukti begitu.
32:14Indikasi baru, mungkin bisa ditampilkan di situ.
32:19Nah indikasi-indikasi pelanggarannya itu yang pertama adalah terkait dengan asal-usul, identitas, hubungan kekeluargaan, dan seterusnya.
32:28Itu yang pertama.
32:29Kemudian yang kedua, ada indikasi pelanggaran terhadap hak-hak anak untuk bebas dari eksploitasi,
32:36yang bersifat ekonomis.
32:39Ketiga, pelanggaran terhadap hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan umum yang layak.
32:45Kemudian pelanggaran terhadap hak-hak anak untuk mendapatkan perlindungan keaman dan jaminan sosial yang layak.
32:52Nanti akan kita elaborasi terkait dengan tindak lanjutnya.
32:55Jadi ada empat hal itu, itu yang sifatnya indikasi sebenarnya.
33:00Dan itu dikonfirmasi sekali lagi oleh Komnas HAM terakhir di April 2025.
33:04Nah, dari keempat ini kalau kita lihat, tidak ada di situ indikasi adanya penyiksaan.
33:12Kira-kira itu.
33:13Teman-teman nanti bisa cek sendiri langsung.
33:15Jadi tidak ada di situ Komnas HAM menyinggung soal penyiksaan.
33:21Artinya apa?
33:22Kalau itu memang benar terjadi pada saat itu, tentu hasil pemontauan Komnas HAM akan bicara soal itu.
33:28Pasti akan tertera di situ.
33:30Nggak mungkin.
33:31Nah, karena artinya apa?
33:33Kalau Komnas HAM tidak mencantumkan itu, berarti hasil pemantauannya memang tidak menemukan bukti-bukti yang valid terkait dengan adanya dugaan penyiksaan.
33:46Nah, itu poin yang kedua.
33:47Jadi hanya empat indikasi ini yang ditemukan oleh Komnas HAM.
33:52Kemudian yang ketiga, atas dasar adanya fakta-fakta itu, indikasi tadi, maka Komnas HAM memberikan empat rekomendasi.
34:02Yang pertama, OCI bekerja sama dengan instansi-instansi terkait Komnas HAM, Puskopau, Depdikbud, dan Menpora perlu segera secara koordinatif mencegah dan mengakhiri terjadinya perbuatan yang cenderung menimbulkan pelanggaran HAM.
34:21Nah, ini lagi-lagi kalau misalnya dari pihak sebelah mendasarkan pada rekomendasi bahwa terbukti ada pelanggaran HAM, mungkin salah baca kali ya.
34:30Di rekomendasi poin 3A ya, M4.1 itu jelas bahwa terjadi perbuatan yang cenderung menimbulkan pelanggaran HAM.
34:43Nah, itu satu. Kemudian yang kedua, M4.2, untuk menjernihkan asal-usul anak-anak pemain sirkus yang belum jelas asal-usulnya, OCI bekerja sama dengan Komnas HAM akan melakukan publikasi dan langkah-langkah yang diperlukan.
34:59Nah, terkait dengan rekomendasi M4.2 ini, pada saat tidak lama setelah terbitnya rekomendasi ini,
35:07memang Komnas HAM beserta, ada dari pengawasnya, jadi enggak hanya Komnas HAM sendiri, ada juga pengawas beserta tim lapor dan juga tim dari kuasa hukum OSIA yang pada saat itu Pak Ham dan Zulfa langsung yang ikut,
35:23itu menyisir sejumlah lokasi yang diduga itu tempat asal-usulnya anak-anak pemain sirkus ini.
35:31Nah, ketika terjun ke lokasi itu, ya memang tidak ditemukan lagi begitu ya, sulit karena ini udah beberapa tahun yang sebelumnya begitu ya,
35:45dan dalam tanda kutip memang sejumlah anak-anak yang kemudian diambil ini, katakanlah begitu,
35:52itu memang ada yang misalnya dari pandi asuhan, atau misalnya ada yang dia hanya punya ibu, tidak punya bapak,
36:04dan ibunya pun dalam tanda kutip sudah meniklaskan lah kira-kira gitu, udah enggak.
36:10Sehingga kalau ditanya tadi misalnya soal apakah ada pada saat awal ini perjanjian atau apa, mungkin ya sekarang kita sudah enggak bisa telusuri lagi.
36:20Karena pada saat itu Komnas HAM pun sudah berusaha keras untuk menelusuri ke arah sana memang sulit,
36:26apalagi sebenarnya pelakunya pada saat itu, dalam tanda kutip ya, yang membawa anak-anak itu merekrut lah kira-kira gitu,
36:35itu kan Pak Hadi Manansang ya, almarhum Pak Hadi Manansang,
36:39sehingga yang tiga orang sekarang ini memang enggak tahu menahu gitu,
36:43bagaimana kemudian anak-anak itu kemudian bisa sampai ke rumah Pak Hadi, kemudian ikut untuk bermain sirkus.
36:51Tetapi bukan berarti tidak ada upaya, sudah ada upaya terkait dengan hal itu.
36:57Nah pada saat itu ya prinsipnya dari Komnas HAM, karena sudah melihat langsung kondisinya,
37:03ketika didatangi sejumlah lokasi yang sekali lagi diduga tadi adalah tempat anak-anak ini kemudian diambil,
37:11nah itu kemudian ya Komnas HAM tentu tidak mau kemudian setback ke belakang lagi kira-kira gitu,
37:18mempersoalkan terus, karena tidak ada ujungnya begitu.
37:21Nah oleh karena itu pada saat itu Komnas HAM menyampaikan bahwa,
37:25ya ini yang penting kemudian berikutnya tentu ke depan ini identitas para anak-anak ini kemudian diuruslah kira-kira gitu.
37:32Nah itu pada fase berikutnya kemudian telah dilakukan oleh OCI gitu.
37:40Nah itu yang rekomendasi yang kedua.
37:44Kemudian yang ketiga, praktek latihan terhadap anak-anak atlet sirkus yang disertai dengan tindakan-tindakan disiplin yang keras,
37:51tindaknya dijaga jangan sampai menjurus ke arah penyisaan, baik mental maupun fisik.
37:56Nah ini kalau terkait ini tentu nanti testimoni-testimoni dari para saksi itu yang bisa meng-counter,
38:02karena kami juga tidak tentu tidak melihat secara langsung.
38:06Tetapi prinsipnya adalah Komnas HAM sendiri sebenarnya mengakui bahwa memang terkait dengan metode pelatihan di sirkus ini agak beda gitu,
38:17dengan atlet-atlet pada umumnya gitu, yang lain gitu.
38:22Karena apa? Karena disitu juga direkomendasi disebutkan butuh kedisiplinan dan lain sebagainya.
38:26Sehingga ada mungkin treatment-treatment khusus yang agak berbeda.
38:30Mungkin tingkat kedisiplinannya yang lebih tinggi dibanding yang lain.
38:33Tetapi memang Komnas HAM juga menyampaikan, walaupun itu ada dalam tanda kutip dalam rangka melatih kedisiplinan,
38:41tetapi tidak boleh sampai mengarah kepada kekerasan fisik maupun fisikis dan itu.
38:46Nah itu, kalau terkait tuduhan itu tentu yang tadi disampaikan saksi-saksi juga itu bisa membantah itu.
38:54Kalau itu kan harus dibantah dengan orang yang juga menyaksikan secara langsung pada saat itu.
39:01Kemudian yang terakhir, ini terkait dengan rekomendasi yang keempat,
39:04berbagai sengketa yang masih ada antara OCI dengan anak-anak atlet,
39:11sirus, sirkus, ex-atlet, sirkus, hendaknya disediakan secara kekeluargaan.
39:18Nah ini saya kira yang tadi juga menjadi penekanan dari Komisi 3 bahwa
39:23sebenarnya di dalam rekomendasi Komnas HAM itu jalan keluarnya itu sudah ada,
39:29yaitu penyelesaian secara kekeluargaan.
39:31Dan pada saat itu sebenarnya dari pihak OCI juga sudah melakukan apa yang direkomendasikan Komnas HAM ini.
39:40Nah, detailnya seperti apa?
39:42Ya tentu ini karena nanti Pak Amdan Langsung yang mengikuti pada saat itu,
39:46saya belum dapat informasi juga.
39:48Tetapi pada saat itu informasinya telah ada penyelesaian.
39:52Sehingga kan sekian lama itu kan dalam tanda kutip sudah tidak ada lagi yang mempersoalkan.
39:57Kan logikanya adalah kalau pada saat itu tidak selesai ya pasti.
40:01Ini kan akan dituntut terus.
40:03Buktinya dari 1997 sekarang tahun berapa?
40:082025.
40:09Baru muncul lagi kan itu.
40:11Nah ini yang dalam tanda kutip juga agak mengherankan.
40:14Nah itu kira-kira empat rekomendasi yang dikaitkan oleh Komnas HAM dan bagaimana secara garis besar tindak lanjutnya.
40:24Nah, kemudian terakhir mungkin kami juga ingin menyampaikan satu kesimpulan begitu ya dari peristiwa ini.
40:34Muara dari tuduhan-tuduhan itu sebenarnya adalah di rekomendasi Komnas HAM.
40:39Jadi cerita-cerita yang berkembang segala macam itu, entah yang sekarang masih otentik atau tidak atau sudah banyak di bumbu itu kita enggak tahu lah ya.
40:49Tetapi pada prinsipnya seluruh cerita itu muaranya kan ada di rekomendasi.
40:53Dan itu sudah dinyatakan secara tegas oleh Komnas HAM.
40:57Pertama, soal pelanggaran HAM itu baru dugaan dan itu baru kalimatnya tadi kan cenderung.
41:04Artinya tidak menyimpulkan terbukti.
41:08Kemudian oleh karena itu, rekomendasinya pun yang terakhir tadi yang sempat saya sampaikan tadi adalah diselesaikan secara kekeluargaan.
41:20Artinya ini sudah lebih ke hubungannya ke hubungan privat lah kira-kira gitu.
41:27Dan yang berikutnya, kalau pada saat itu Komnas HAM menemukan ada bukti-bukti yang kuat yang mengarah ke tuduhan-tuduhan atau laporan itu,
41:37itu pasti Komnas HAM akan meningkatkan status hasil pemantauannya itu ke tahap yang berikutnya kira-kira gitu.
41:46Kan kalau kita tahu misalnya penanganan pelanggaran HAM berat, ya itu nanti ada proses penyelidikan.
41:51Penyelidikan itu nanti dari Komnas HAM.
41:53Penuntutan di kejaksaan dan sampai ke pengadilan.
41:56Dari pihak sebelah misalnya menyampaikan pada saat itu belum ada undang-undangnya.
42:02Undang-undang HAM.
42:03Undang-undang HAM itu kan ada tahun 1999 kemudian tahun 2000.
42:07Sekira itu kan rentang waktunya tidak terlalu jauh.
42:10Apalagi pada saat itu juga kita tahu, mungkin sudah kita tahu, sudah ada laporan polisi di tahun 1999 kalau nggak salah ya.
42:17Eh, 1997 kemudian SB399.
42:23Artinya kalau memang di situ ditemukan ada bukti-bukti untuk mengarah ke misalnya Komnas HAM pun yang bertindak,
42:32misalnya itu masih bisa gitu.
42:33Masih ada kars untuk itu.
42:35Dan faktanya sekarang kan kita lihat semua itu tidak terjadi.
42:38Dan hanya sampai selesai di rekomendasi dari Komnas HAM.
42:43Oleh karena itu, terakhir sekali kami juga berharap dari semua pihak untuk dalam tanda kutip tidak menggoreng-goreng juga rekomendasi Komnas HAM ini.
42:53Karena ini yang menjadikan seolah-olah pelanggaran HAM ini terbukti.
42:57Nah itu sehingga bagi semua pihak ini, kalau memang mau melihat secara jernih masalah ini, khususnya terkait dengan rekomendasi itu,
43:06ayo mari kita baca-baca kata demi kata, kalimat demi kalimat yang tertera di dalam rekomendasi Komnas HAM.
43:13Jangan kemudian berspekulasi, beropini, apalagi menafsirkan semua omongnya sendiri.
43:19Itu yang kami tentu harapkan kepada semua pihak,
43:22agar permasalahan ini bisa on the track lagi, jernih sesuai dengan apa memang fakta yang sebenarnya.
43:29Mungkin sementara itu.
43:31Baik, terima kasih Pak Nasir.
43:32Berikutnya mungkin saya juga supaya tidak berspekulasi,
43:35mungkin teman-teman ketika melihat pemberitaan yang ada, ketika melihat wawancar di podcast,
43:40beranggapan bahwa situasinya sangat horor begitu ya.
43:42Kita mau kasih lihat gambaran kehidupan mereka sahari-sahari seperti apa.
43:46Ada kehidupan yang ada di rumah, ada yang di sirkus.
43:51Ini mungkin kita bisa play.
43:53Ini foto-foto sirkusnya.
44:07Ini ketika sama ada butin ya.
44:12Ini salah satu yang dinikahkan, tapi dinikahkannya kalau gak salah waktu itu di...
44:23Iya, ini salah satu anak sirkus yang dinikahkan.
44:27Ibu, ingat gak bu? Yang dinikahkannya cek cek bu.
44:29Tahu gak bu?
44:32Pada dinikahkan.
44:34Siapa anak bu?
44:35Enggak.
44:37Oke, tapi ada bu ya.
44:39Oke.
44:39Next lagi bu, mungkin.
44:43Ayo.
44:44Terus.
44:44Yang mana idah bu?
44:55Wajah kuning itu idah.
44:57Oke, iya.
45:00Iya.
45:00Oke.
45:01Next lagi.
45:04Ini ulang tahun saya bu ini bu.
45:06Paling baju kiri, Ibu Ted.
45:13Iya.
45:14TV.
45:18Ibu ingat bu, Pak Murni tahu yang ulang tahun siapa ini?
45:21Yang ulang tahun bapak saya tahu siapa ini?
45:23Yang baju hitam.
45:30Lisa.
45:31Yang baju hitam ini.
45:31Iya.
45:31Iya.
45:31Iya.
45:32Iya.
45:32Iya.
45:32Iya.
45:36Ini pas apa nih, Pak Murni?
45:51Mereka ini lagi ngapain?
45:52Ini di tenda sirkus, Pak, ya?
45:53Kelihatannya, Pak, ya?
46:02Ini sedang di tenda ini, Pak.
46:04Sudah mempelajar baca-nulis itu.
46:07Nah, dalam sehari ini mereka belajarnya, mereka belajar setiap hari, Pak?
46:11Setiap hari.
46:13Iya, ada guru lesnya.
46:15Ada guru lesnya.
46:15Berapa jam itu mereka belajar?
46:17Ada dua jam, Pak.
46:19Apabila makan siang.
46:21Apabila makan siang.
46:22Sebelum perform berarti banyak.
46:23Sebelum kapil, ya?
46:24Oke.
46:24Oke, ini liburan, ya?
46:30Pak Murni, kalau liburan ini, gak diajak, Pak, ya?
46:32Bapak, kalau liburan, gak diajak, Pak, ya?
46:36Gak diajak.
46:38Oke, baik.
46:40Kanak-kanak, ya?
46:42Guru diajak, cara jalan.
46:44Setiap hari Senin, kalau gak salah, Pak, ya?
46:46Ya, setiap hari Senin.
46:47Setiap hari Senin itu adalah libur latihan, Pak, ya?
46:50Tidak latihan, tapi tampil, Pak, ya?
46:52Lalu dimanfaatin buat?
46:54Imbir.
46:55Iya.
46:56Sebenarnya kita juga ada tadi satu kesansian dari keterangan dari supirnya, ya?
46:59Pak Johannes tadi, ya?
47:02Jo, ya Pak Jo, ya?
47:03Dia setiap hari Senin, dia mengantar mereka ini jalan-jalan.
47:08Iya, Pak.
47:08Ada yang jalan-jalan.
47:09Iya, Pak.
47:09Ibu, pasti ada.
47:11Pasti ada yang terbaru, Pak.
47:12Pasti keluar, ya?
47:13Iya.
47:14Ini Bang Baju Merah siapa, Ibu?
47:16Ibu, Ibu.
47:17Itu, Bu, Tep.
47:20Next, lagi.
47:24Ini, oke.
47:25Ini kayaknya makan-makan jalan-jalan, pasti jalan-jalan, ya?
47:28Next, lagi.
47:28Oke.
47:34Jalan-jalan.
47:37Iya.
47:40Iya.
47:41Masih terus, Bu.
47:43Sering, kayaknya banyak, ya, Pak, ya, foto jalan-jalan, ya, Pak Murni, ya?
47:50Ini Bucat Samaida?
47:51Bucat Samaida.
47:52Bucat Samaida.
47:53Yang Bucat yang kiri, Pak, ya?
47:55Pas ulang tahun, ya?
47:57Ulang tahun.
47:57Kayaknya ulang tahun Bucat, ya?
47:59Oh, iya, ulang tahun Bucat, tuh.
48:00Di kuenya Bucat, tuh.
48:02Ada kursor, nggak?
48:03Coba diperhatikan bawah kuenya, tuh.
48:06Enggak, nggak?
48:07Oh, nggak ada.
48:07Tuh.
48:10Tuh, dibawah-kan bawah, kelihatan.
48:12Bucat.
48:13Di bawah angka 16.
48:15Ada tulisan Bucat, ya?
48:16Ini ulang tahun Bucat, ya?
48:18Next, lagi.
48:19Ini ulang.
48:25Ini salah, Bu.
48:26Ini Diti.
48:27Ulang tahun ke-11.
48:28Oke.
48:29Baik.
48:33Ini di rumah, Bu, ya?
48:36Ini di rumah?
48:37Atau di mana?
48:39Bukan.
48:43Oke.
48:44Lanjut.
48:44Ini pastar apa, Bu?
48:54Bucat yang ke sebelah kanan?
48:57Oh, yang kanan sih, ya, Bu?
49:10Ini di...
49:11Ini angkatannya butat, berarti, Bu.
49:13Dinikahkan.
49:16Ibu datang ke nikah ini?
49:19Tidak.
49:22Pak Murni datang, Pak?
49:26Oke, baik.
49:27Masa lagi.
49:31Oke.
49:34Oke.
49:36Iya.
49:40Oke.
49:41Oke, jadi, itu tadi adalah foto-foto dari anak-anak.
49:51Jadi, teman-teman mungkin bisa menulai sendiri apakah memang mereka dalam suasana yang disekap,
49:56dalam suasana yang terancam,
49:58dalam suasana seseram seperti yang dijabarkan selama ini.
50:02Berikutnya adalah, konteksnya ini adalah Joshua.
50:03Beliau ini adalah memang di angkatan setelah Bucat, tidak jauhnya.
50:08Angkatan tahun 2000-an, Pak, ya, kalau nggak salah ya.
50:11Tapi ya, nggak, dia dua-duanya.
50:13Dia pernah di Oji.
50:14Jadi, Joshua ini, dia awal di Taman Safari, lalu ke Oji, lalu dipindahkan.
50:19Lalu sekarang, pada akhirnya, tetap di Taman Safari, dan dia sudah mendapatkan jabatan manajemen gitu ya, Joshua ini.
50:25Nah, kemarin saya ke Taman Safari untuk mencari perspektif dari Joshua.
50:31Karena Joshua ini sudah cukup lama.
50:33Sudah lumayan lama, Pak, Kamurni, ya?
50:35Joshua ini, ya?
50:36Udah belasan tahun kayaknya, Pak, ya?
50:38Dua di...
50:39Dua sekecil, ya?
50:41Iya.
50:42Nah, ini nanti di sini, silakan ditonton.
50:45Kurang lebih akan ada keterangannya dan menggambarkan perspektif dia itu seperti apa terhadap bahan ini.
50:52Ada keluar suaranya?
50:53Ada keluar suaranya di tahun 2013, Januari, awal tahun, sampai terakhir di tahun 2000.
51:16Oh, 2000.
51:17Oh, 2000 tahun itu ya.
51:19Iya.
51:19Iya.
51:19Iya.
51:19Iya.
51:19Iya.
51:20Iya.
51:20Iya.
51:20Iya.
51:20Iya.
51:20Iya.
51:20Iya.
51:20Iya.
51:21Iya.
51:21Iya.
51:21Iya.
51:22Iya.
51:22Iya.
51:22Iya.
51:23Iya.
51:23Itu yang membeli di dalam jadi, Jos.
51:23Perannya apa?
51:24Kalau di show school, saya perannya jadi performer.
51:27Oh, oke.
51:27Biasanya, kita ada acara di udara juga.
51:31Oh?
51:31Saya main di...
51:33O, yang main di udara.
51:34Udah?
51:35Playing Trafist namanya.
51:36Oh, yang lompat-lompat itu ya?
51:37Nah.
51:38Maafin, eh, subtitle-nya ya?
51:39Karena ini pakai AI.
51:41Apa caption-nya?
51:43Oh, oke.
51:44Itu yang ngajarin siapa, Jos?
51:45Kalau yang ngajarin.
51:46Iya.
51:46Iya.
51:47Kalau yang ngajarin, kita dulu juga dilahirai sama...
51:51Ada guru dari luar.
51:52namanya Mr. J yang bikin konsep buat Ilhan Xiong
51:59maksudnya tadinya kan bener-bener gak bisa terus dia ajarin lompat terapis gitu ya
52:05terapis apalagi tadi?
52:07Pak Ade yang ajarin susah?
52:09kalau belajar itu gimana jam ya, jam latihan
52:14kadang kita gak bisa ngomongin skill itu
52:18yang baru itu kalau hitungan hal jamnya kurang
52:21kalau cuma 1 jam, 2 jam itu kita gak akan datang
52:25kalau seputin ada jam ya, porsinya biasanya 4 jam sehari itu 4 jam
52:34kita akan nemu lebih rendahnya lagi nanti
52:37sehari latihan 4 jam itu apa? pagi, siang, malam?
52:41kalau malam berkom ya?
52:42ya kalau malam berkom
52:43kita cuma latihan pagi sampai siang
52:45pagi sampai siang?
52:46terus dari siang ke malam ngapain?
52:48kan kita akan show nya malam
52:50ya maksudnya waktu luang itu diisi apa itu?
52:53kita biasanya berdiskusi aja sih
52:56tim performance juga
52:58disitu makan bareng
52:59makan bareng
53:00makan barengnya bareng siapa aja?
53:01namanya SMP5
53:03dimana?
53:04ada di Ciber
53:05penyelamat teman-teman di Circus berarti?
53:07atau disini?
53:08di Safari
53:09di Safari
53:10coba setelah tau
53:11jadi konteksnya
53:12jadi konteksnya Joshua ini adalah
53:13dia ke Taman Safari dulu
53:15baru ke Oci
53:17tapi Oci nya ini
53:19kalau teman-teman lihat tadi kan tahun 2010an ya
53:21itu sudah manajemen Oci yang berbeda
53:23karena tahun segitu itu Oci nya sudah diisi sama orang-orang luar
53:27sama bule-bule
53:28jadi kalau teman-teman lihat ada orientasi di tahun segitu itu isinya banyak
53:32ya kalau nggak salah ya Pak
53:34Pak Murni ya
53:36Pak Murni Oci yang tahun-tahun 2010 ini kan isinya banyak orang luar Pak ya
53:39iya itu sudah
53:41itu sudah berpindah manajemen
53:42jadi sudah nggak dipegang sama
53:43tapi namanya masih Orenkel Circus Indonesia
53:45jadi Joshua ini
53:46besar di Taman Safari
53:48lalu sempat
53:49apa
53:50dipindah ke Oci
53:51lalu sekarang balik lagi ke Taman Safari
53:52makanya tadi ada
53:53tamennya agak lompat-lompat ya teman-teman ya
53:55dari tahun 2021
54:04saya dipercaya sama conference
54:06jadi wakil kembali di Sampari Danam
54:10sekarang saya juga menjadi kreatif
54:16sama performer di Jawa saya
54:20kalau saya
54:22itu
54:23ayah
54:24ayah
54:25ayah
54:26kenapa kau bisa ngembang dia gitu
54:27karena gini ya
54:29tambah conference juga saya bukanlah apa-apa
54:31oke
54:32gitu
54:33dari hati
54:35saya kayak melihat conference itu
54:37membimbing saya
54:40apalagi saya dipercayain
54:42untuk menggap sama di Jantar
54:45terus mengarahkan
54:47biar anak-anak itu
54:49jadi teamwork yang solid
54:51gitu
54:52jadi kalau mau ada
54:54event
54:55mau ada panggilan
54:56dari owner
54:57mungkin acara
54:58kita siap
54:59kamu galaknya?
55:00ha?
55:01yang bener
55:02balak kali?
55:03koaks itu
55:04hahaha
55:05gak galak emang?
55:06enggak
55:07kamu pelajari banget dari conference apa?
55:09lebih kayak
55:11kita
55:12jadi
55:15orang yang
55:17bisa
55:18terus di atas
55:21gitu
55:22jadi
55:23maksudnya
55:24kita tuh harus bisa
55:25jadi kapten ya
55:26untuk bawa
55:28skill yang kita punya
55:30itu
55:31kita harus
55:32jadi
55:33sini
55:34teman-teman bisa lihat
55:36bahwa
55:37reaksi dari
55:38Joshua
55:39ketika saya tanya
55:40tentang
55:41katanya Om Frans Galak
55:42teman-teman bisa lihat
55:43reaksinya bukan reaksi yang dibuat-buat
55:46bukan reaksi yang diarahkan
55:48teman-teman bisa lihat
55:50spontanitasnya
55:51dan teman-teman mungkin bisa merasakan
55:52ketulusan dari
55:53Joshua ini ya
55:54gitu
55:55ini
55:56FYI yang diwancara oleh pihak ketiga
55:57oleh saya sendiri
55:58tidak
55:59tidak diarahkan sama sekali
56:00karena saya
56:01terlibat dengan prosesnya begitu
56:02oke
56:03sebenarnya kita ada satu lagi
56:04cuman
56:05belum sempet diedit
56:06namanya
56:07Alex bahkan dia sudah sampai
56:08dia
56:09angkatannya
56:10Alex hampir sama kayak Joshua apa ya?
56:11angkatannya
56:13ya
56:14yang
56:15iya
56:16hampir sama pak angkatannya
56:17Joshua itu start
56:1890 akhir kali apa ya?
56:19kalau gak salah ya
56:20dia bahkan sudah sampai bisa
56:21sekarang dia lagi
56:22apa
56:23sekarang dia lagi renovasi rumah
56:24pak katanya pak
56:25di Purwokerto
56:26rumah ibunya itu
56:27dia
56:28renovasi
56:29300 juta
56:30sudah jalan
56:31hampir 3 tahun
56:32sudah mau selesai pak katanya
56:33itu menunjukkan
56:34bagaimana dia
56:35mereka
56:36diupah dengan
56:37sangat layak begitu ya
56:39baik
56:40ini sedikit cerita tentang personal life nya
56:42saya mau kembali ke aspek hukum
56:43ke pak Ricardo
56:45selain dari Komnas HAM yang sudah
56:47diceritakan oleh pak Nasef tadi
56:48ada juga proses SP3 di kepolisian ya
56:52mungkin boleh diceritakan kali pak
56:54SP3 di kepolisian itu
56:57detailnya seperti apa?
56:59itu pada tahun 1997 setelah
57:05rekomendasi Komnas HAM merupanya ada laporan
57:09ke baris krim ya
57:12yang kemudian diproses
57:15sampai dengan tahun 1999 ternyata
57:18tidak terbukti dan di SP3
57:21itu aja
57:22laporan awalnya kalau saya dapat infonya laporan awalnya dan laporan keduanya
57:27masalahnya berbeda pak ya
57:29ya itu
57:30awalnya kan
57:31peraniayaan ya
57:32ternyata
57:33yang
57:35dilaporkan yang setelah di
57:37baris krim itu 335 ya pak perbuatan tidak menjenangkan
57:41begitu
57:42jadi
57:44itu
57:46itu pun sudah di SP3
57:48di tahun 1999
57:50oke
57:51baik
57:52ya
57:53kurang lebih itu mungkin yang kita sampaikan
57:56teman-teman kalau ada pertanyaan silahkan mungkin kita
57:59terima kasih
58:01terima kasih
58:02terima kasih