Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah mencuat di tahun 2019, publik mempertanyakan kembali keaslian ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Pakar telematika, Roy Suryo membeberkan analisa atas temuannya soal ijazah dan skripsi Jokowi ketika mengunjungi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Tim Pembela Ulama Aktivis (TPUA).

"Kami bertiga memegang skripsinya Jokowi tahun 1985 dan di situlah terdapat banyak yang pantas dipertanyakan," ujar Roy Suryo, Jakarta, 18 April 2025.

Sementara itu, Presiden ke-7 RI, Jokowi mempertimbangkan menempuh jalur hukum terkait tudingan ijazah palsu yang dinilainya sebagai pencemaran nama baik.

Di lain pihak, Wakil Rektor UGM Wening Udasmoro memastikan Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM dan memiliki bukti-bukti.

Baca Juga [FULL] Kontroversi Ijazah Jokowi: Publik Tuntut Klarifikasi-UGM Siap Buktikan Keaslian Dokumen di https://www.kompas.tv/nasional/587369/full-kontroversi-ijazah-jokowi-publik-tuntut-klarifikasi-ugm-siap-buktikan-keaslian-dokumen

#roysuryo #ijazahjokowi #jokowi

Host: Aisha Amalia Putri

Video Editor: Joshua



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/587955/full-roy-suryo-blak-blakan-soal-ijazah-jokowi-ungkap-temuan-baru-usai-sambangi-ugm
Transkrip
00:00Ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo kembali dipertanyakan keasliannya setelah sebelumnya diungkit pada tahun 2019.
00:07Baru-baru ini, malas yang tergabung dalam tim pembela ulama aktivis termasuk Rizmon Hasi Holland,
00:12Tifau Zia dan Pakar Telematika Roy Suryo menyambangi Fakultas Kehutanan UGM untuk menanyakan perihal ijazah Jokowi.
00:19UGM menegaskan bahwa Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM.
00:23Kalau dari sisi kami, kami dipikir ini kami sebagai institusi pendidikan yang kami selalu mematuhi peraturan akademik
00:34mulai ketika mahasiswa hadir di kampus ini dengan segala macam dokumen sampai di akhir.
00:40Jadi kami tadi sampaikan bahwa dalam kapasitas kami UGM adalah memberikan informasi
00:49bahwa Jokowi Dodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan pridahma perguruan tinggi di unitas Gajah Mada.
01:00Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Pakultas Kedokteran.
01:06Pakultas Kedokteran.
01:07Pakultas Kedokteran.
01:08Maaf, jangan liru.
01:10Pakultas Kedokteran.
01:12Pakultas Kedokteran.
01:14Jadi itu telah kami sampaikan secara, apa namanya, secara lengkap ya.
01:20Misalnya kami memiliki ujasa mulai dari STT, Bedia, Pakultas SMA, kemudian dokumen-dokumen lain termasuk proses perbar ketika ujian skripsi.
01:32Dan kami tadi juga membawa skripsi beliau juga pada kesempatan pagi tadi.
01:38Tadi itu teman-temannya hadir, sebetulnya banyak sekali yang hadir satu angkatan, ada yang terutama yang disuduhnya bersamaan itu pada hadir.
01:47Dan mereka juga membawa skripsi-skripsi yang juga dilihat oleh beliau-beliau, plus tadi juga mereka membawa foto-foto dokumen-dokumen.
01:57Tak sampai di situ, masa tim pemela ulama aktivis pun mendatangi kediaman Jokowi perihal ijazah tersebut.
02:02Namun, Jokowi enggan menunjukkan ijazahnya kepada masa.
02:05Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan itu kepada mereka.
02:17Dan juga tidak ada kewenangan mereka untuk mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki.
02:30Ini sudah sangat jelas, kemarin di UGM juga sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas.
02:42Dan yang ketiga, saya mempertimbangkan, karena ini sudah menjadi fitnah di mana-mana,
02:59mencemarah nama baik, saya mempertimbangkan untuk melaporkan ini, membawa ini ke ranah hukum.
03:09Lantas apa yang didilai janggal dari ijazah dan skripsi Jokowi sehingga diungkit kembali?
03:15Mas, kita ingin membahas soal isu yang kembali mencuat akhir-akhir ini dan juga sedang ramai diperbincangkan,
03:21yaitu soal ijazah Presiden ke-7, Presiden Jokowi Dodo,
03:25yang sempat mencuat 2019 lalu dan kembali ramai diperbincangkan sekarang.
03:31Apakah yang menjadi dasar, hal ini diungkit kembali? Apakah ada teman fakta baru?
03:38Ya, jadi sebenarnya ada banyak hal yang menarik ya, terutama setelah kunjung langsung,
03:45kami bertiga, saya, Dr. Esmo, dan juga Dr. Tifa, Kampus Universitas Gejamada,
03:52yang selama ini dikatakan apa yang kami analisis itu hanya berupa hal-hal yang ada di medsos.
03:58Itu kami bantah sama sekali. Tidak, ya.
04:01Karena ketika kami di Universitas Gejamada, akhirnya itu telah melalui suatu bincangan yang cukup bincang,
04:08karena awalnya UGM berdalih menggunakan Undang-Undang Keterbuka Informasi yang dikerikan.
04:14Saya katakan kepada mereka, mereka mungkin lupa bahwa selama sepahun,
04:18saya itu ada di Komisi 1 DPR RI, mulai tahun 2009 sampai 2019,
04:23dan saya juga ikut membahas atau mengegas Undang-Undang nomor 11 tahun 2008,
04:29termasuk ketika kami juga membahas Undang-Undang 11 tahun 2008 soal PTE.
04:35Nah, jadi Undang-Undang Keterbuka Informasi itu, nomor 11 itu,
04:38itu saya ikut membahas dan bahkan mengawal terus sampai dengan 2019,
04:43dan bahkan ketika ada di sini tentang Undang-Undang Keterbuka Informasi Rik
04:46nomor 27 tahun 2022 pun, saya pun masih ikut juga membahas.
04:51Jadi artinya, saya ingat ketika berdalih dengan Undang-Undang Keterbuka Informasi Rik,
04:55di pasal 17 yang dikecualikan itu adalah hanya yang bersifat sangat-sangat pribadi.
05:02Misalnya, data-data tentang nilai, data tentang prestasi,
05:07jadi misalnya nilai atau misalnya transkrip gitu ya,
05:12atau misalnya penyakit, lewahat penyakit seorang,
05:16itu memang dikecualikan, itu harus perintah pilihan.
05:19Nah, tapi untuk skripsi dan apalagi juga ijazah,
05:23itu tidak termasuk yang kecualikan.
05:25Jadi artinya, akhirnya pada tanggal 15 April,
05:28kami bertiga itu memegang skripsinya yang disebut Skripsi Jokowi tahun 1985,
05:36dan disitulah terdapat banyak sekali hal yang pantas dipertanyakan.
05:40Misalnya, tidak adanya tanda tangan para dosen penguji,
05:46bahkan lembar pengujian pun tidak ada.
05:49Kemudian ada perbedaan tangan dari dekan dan juga dosen pembimbing,
05:55yang katanya dosen pembimbing.
05:56Tanda tangannya berbeda.
05:57Ini kalau orang yang bisa membaca tanda tangan,
06:00yang berdasarkan belajar grafolo,
06:02itu tentu langsung cepat menilai itu.
06:04Ya, dengan tanda tangan biasa yang asli.
06:06Kemudian tidak ada nama insiur Kas Mujo,
06:09yang selalu disebut-sebut itu sebagai dosen pembimbingnya.
06:12Dalam berbagai kesempatan, Jokowi sendiri tahun 2017,
06:152022, lalu itu mengatakan Kas Mujo,
06:18dan pembimbing.
06:19Itu nama Kas Mujo.
06:21Dan bahkan yang menarik berikutnya adalah,
06:24adanya perbedaan antara skripsi dia,
06:28itu dengan skripsi temannya,
06:30yang dari angkatan 80 juga,
06:32yang ternyata ada lembar penguji.
06:35Jadi ini beberapa hal ini yang kemudian membuat kami
06:38merasa perlu untuk menindak lanjut ini,
06:41dan memang keesokan harinya,
06:43ketika tanggal 16 April,
06:45saya tidak ikut ke Solo,
06:46karena memang saya ada acara yang sudah direncangan sebelumnya,
06:49dan yang ikut ke Solo,
06:50tidak bisa melihat langsung,
06:52apalagi memverifikasi,
06:55karena tidak dipertunjukkan ijazah itu
06:57dengan alasan nanti akan ada di pengadilan.
07:00Meskipun, uniknya,
07:02beberapa jam sebelum,
07:04bahkan sesudahnya,
07:05itu ketika ada beberapa awal media,
07:07itu diperlihatkan,
07:08tapi tidak boleh difoto,
07:09bahkan awal media itu dicutik dulu,
07:12tidak boleh direkam,
07:14kemudian ini kayak zaman orba saja,
07:16bahkan lebih orba dari orba,
07:18kalau orang-orang itu ya,
07:20jadi teman-teman media ini kayak dipakai gitu,
07:24kayak dimanfaatkan untuk menyuarakan,
07:26apa yang hanya mereka lihat saja,
07:28dan persepsi hanya melihat saja,
07:30tidak ada nilai sama sekali,
07:31nol nilai,
07:32kalau di mata hukum,
07:34kalau untuk kesaksian,
07:35kalau saja,
07:37sudah tahu lho,
07:38Pak Jago ini kan orangnya kan humble,
07:40orangnya kan ramah gitu,
07:42kalau dari awal,
07:43dia itu menunjukkan,
07:44ini ujah sahaja ya,
07:45hehehehe,
07:47saya kira selesai lah itu,
07:48dari awal,
07:49dan nggak akan ada ribut-ribut seperti sekarang,
07:52jadi itulah kira-kira perkembangan terakhirnya,
07:54Pak.
07:55Jadi dari temuan Bapak yang,
07:57Mas Roshiro kemarin ke UGM,
07:59itu ada kejanggalan,
08:00itu tidak,
08:00tanda tangannya berbeda ya?
08:03Tanda tangannya berbeda?
08:04Jadi deskripsinya itu banyak sekali,
08:06banyak sekali,
08:07hal-hal aneh gitu ya,
08:09di samping kertasnya juga berbeda,
08:11kemudian yang dikemukakan Dr. Esmond itu ya,
08:14bahwa huruf yang digunakan Times Roman gitu,
08:17kemudian Dr. Esmond,
08:19dokter juga menemukan,
08:20pada deskripsinya itu,
08:22tertulis tesis gitu ya,
08:23jadi unik saya sendiri melihat bahwa,
08:27apa istilahnya penulisan ya,
08:29karakter O jadi O,
08:31O-E jadi U itu juga tidak seragam gitu,
08:35ketikannya juga jauh sekali berbeda,
08:37jadi ini menimbulkan pertanyaan gitu,
08:39kalau misalnya,
08:40itu memang benar-benar dulu lulus kayak gitu,
08:43waduh,
08:44saya benar-benar mengelus dadai,
08:46kenapa kampus yang sangat saya cintai,
08:48menurut saya segera zaman,
08:49yang di tahun 49 itu,
08:51bisa meloloskan seseorang,
08:53dengan hasil seperti itu,
08:55ya itu harusnya tidak lulus,
08:56itu harusnya mengulang lagi,
08:59berkali,
09:00supaya terus kenapa bisa lulus,
09:01itu aja yang bertanya.
09:03Iya,
09:03jadi,
09:04dari temuan Anda sendiri,
09:05banyak kejanggalan ya Mas Roya,
09:08nah,
09:08banyak kejanggalan,
09:10dan juga kemarin kita juga melihat,
09:12dari statementnya Pak Jokowi,
09:14itu mengatakan,
09:14kalau misalnya dia tidak punya kewajiban,
09:16untuk menunjukkan ijazahnya ke publik,
09:18menurut Anda ini bagaimana?
09:20Salah,
09:21ya,
09:22sejangan sebagai mantan presiden,
09:23ya,
09:24mau-ngau tanya dong,
09:25gitu,
09:25atau staff,
09:26staffnya,
09:27membisikin yang benar,
09:28jangan kemudian menyesat,
09:30ya gitu,
09:31dia mengatakan tidak punya hak,
09:33untuk kemudian mempublikasikan,
09:34salah,
09:35Pak Jokowi itu sampai dengan sekarang,
09:37itu adalah masih pejabat publik,
09:39beliau masih tercatat sebagai,
09:41Dewan Pengarah di Danantara,
09:43ya,
09:44Danantara adalah embaga publik,
09:46gitu loh,
09:46yang mana,
09:47salary atau gaji di Danantara,
09:49termasuk Dewan Pengarahnya,
09:51itu dibiayai dengan anggaran negara,
09:53atau dengan kata lain,
09:54dibiayai di uang rakyat,
09:55pejabat yang dibiayai oleh uang rakyat,
09:58itu harus mau dibuka,
10:00data-datanya,
10:01gitu loh,
10:01termasuk,
10:02misalnya rekam jejaknya,
10:03gitu loh,
10:04meskipun mungkin tidak sampai transkrip nilainya lah,
10:06oke,
10:07meskipun kapan itu,
10:08dia membocorkan sendiri,
10:09kalau nilainya itu,
10:10IP-nya,
10:11apa,
10:12hanya dua,
10:12atau bahkan di bawah dua,
10:14itu lah,
10:14kita nggak mempermasalahkan itu,
10:16yang kita permasalahkan adalah,
10:17ijazah asli,
10:18yang terbitkan oleh,
10:19untuk sejajah mahal,
10:20gitu,
10:21dan itu yang,
10:22tidak berhasil sampai dengan sekarang,
10:23yang saya harus katakan,
10:24tidak berhasil,
10:25atau tidak bisa dilihat sampai dengan sekarang,
10:27padahal,
10:28kita kan lihat,
10:29segini,
10:29bahkan sekarang ada trending topic,
10:31eh,
10:31trending ya,
10:32di apa,
10:33di sosial media,
10:34mau di Facebook,
10:35mau di Instagram,
10:36mau di X,
10:37gitu,
10:38orang-orang pada melakukan diploma challenge,
10:40artinya memasang ijazahnya masing-masing,
10:43dengan bangga,
10:45bahkan kita juga sangat bangga,
10:47salah satu proklaman kita,
10:48Bung Ha,
10:49itu sampai dengan sekarang,
10:50ijazahnya masih dipasang,
10:51di Universitas Erasmus,
10:53yang ada di Rotterdam,
10:55jadi kan bangga banget kita,
10:56lihat kayak gitu,
10:57masa sih,
10:58mantan presiden kita itu,
11:00dia bangga dengan ijazahnya,
11:02gitu loh,
11:02itu kan aneh,
11:03kalau misalnya ini,
11:04ini fenomena-fenomena yang terjadi,
11:05sebelum kita bahas,
11:06beberapa temuan yang dulu,
11:08sudah saya lakukan,
11:09dengan dokter Esmond,
11:10dan juga dengan dokter Tifa.
11:12Nah,
11:12berarti,
11:13harusnya kalau misalnya,
11:14menurut Mas Roy Surya itu,
11:15Pak Jokowi mau memperlihatkan,
11:17dengan senang hati ya,
11:18Pak ijazahnya,
11:19Pak ya.
11:20Iya,
11:21sampel kan,
11:21dan itu kan bisa langsung menghapus,
11:24semua,
11:25apa,
11:25keraguan-keraguan masyarakat,
11:26dan tentu saja,
11:27tidak gaduh gitu ya,
11:28masyarakat tidak perlu dibuat gaduh,
11:30dengan ulah ini gitu,
11:31kalau ada yang membuat gaduh ya,
11:33saya kira membuat gaduh,
11:34kausah perimana adalah,
11:35orang yang tidak mau menunjukkan,
11:36ijazahnya,
11:37itu aja,
11:38padahal dia berjabat publik,
11:39dan menurut saya,
11:41jangan kemudian,
11:42dipengaruhi oleh,
11:43pikiran-pikiran yang salah ya gitu,
11:45Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik,
11:46sekali lagi,
11:47nomor 14 tahun 2008,
11:49itu jelas-jelas gitu,
11:50menulis apa yang dikecualikan,
11:51dan apa yang tidak,
11:52yang tidak kecualikan,
11:53itu berarti hak publik,
11:55ya gitu,
11:55atau apa namanya,
11:57publik harus tahu,
11:59atau harus mengerti,
12:00apa yang ada,
12:01pada,
12:01termasuk rekam jejak,
12:03dari para pejabat publiknya.
12:04Tadi,
12:05Mas Rosuri juga sempat,
12:07mengatakan ada temuan-temuan,
12:09di masa lalu,
12:10itu mungkin bisa dijabarkan lagi,
12:11Mas ada apa ya?
12:13Iya,
12:14artinya di masa lalu,
12:15itu artinya yang,
12:16kemudian kita,
12:18khusus kita bicara,
12:19fokus saja ke masalah,
12:20masalah S1-nya ini ya,
12:22karena apa?
12:22Karena,
12:23kalau kita bicara masalah yang lain,
12:24banyak banget ya,
12:26soal mobil SMK,
12:27soal engagement-nya,
12:28oke lah,
12:28itu biar,
12:29biar yang lain lah,
12:30yang membahas,
12:30tapi artinya,
12:31saya fokus kemarin,
12:32karena saya ke UGM,
12:33termasuk juga begini,
12:35kita kan juga tahu,
12:36bahwa seorang itu,
12:37kalau lulus,
12:37siapa saja tahu lah,
12:39kalau lulus itu,
12:39harus melalui satu program,
12:42atau satu kegiatan terakhir,
12:43yang disebut KKN,
12:45Kuliah Kerja Nyata,
12:46nah kemarin,
12:47ketika kami tanyakan ke UGM,
12:49itu pun sempat,
12:50agak terjadi kegaduhan gitu,
12:52ribut gitu,
12:52kuliahnya di mana,
12:53KKN-nya di mana,
12:54nah baru salah seorang temannya,
12:56ada yang ketuk gitu,
12:57oh itu KKN-nya di daerah Boya Lali,
12:59nah tapi ini pun hanya naratif,
13:01artinya tidak,
13:02kalau kecuali,
13:03KKN-nya itu dipublikasikan fotonya ya,
13:05kayak beberapa hari yang lalu,
13:07saya mem-publish,
13:08foto KKN saya,
13:09yang ada di Desa Mojoroto,
13:10Kecamatan Mojogedang,
13:12Kabupaten Karanganyar,
13:13di Jawa Tengah,
13:15nah itu clear banget gitu,
13:16tampak kegiatan KKN,
13:17di mana saya dan teman-teman,
13:18bikin monogram,
13:20melakukan penyuluhan,
13:21bahkan karena saya dulu di komunikasi,
13:23kami menyelenggarakan,
13:24Nobar ya,
13:25nonton bareng,
13:26saya waktu itu,
13:26datang ke Departan Penerangan,
13:28di Jawa Tengah,
13:29itu mendatangkan mobil penerangan,
13:31mobil depan waktu itu,
13:32foto-fotonya ada semua gitu,
13:34kelihatan buktinya pun ada,
13:35jadi cukup dengan dokumentasi,
13:37dan kemudian itu ada,
13:38tapi sekali lagi,
13:39kalau hanya kemudian,
13:40yang ditunjukkan di masa lalunya itu,
13:42adalah hanya foto-foto dari temannya,
13:45kemudian pengakuan temannya,
13:46ada di situ,
13:47atau bahkan,
13:48mereka pada menunjukkan,
13:49jadi teman-temannya pada menu deskripsinya,
13:51teman-teman pada menunjukkan ijazahnya,
13:53itu bukan hal yang pokok,
13:55bukan hal yang penting,
13:57kenapa seribu foto,
13:58seribu pengakuan dari temannya,
14:00tidak berguna sama sekali,
14:02tanpa ada ijazah asli,
14:04atau juga skripsi asli,
14:06kemarin kita sudah lihat skripsi aslinya,
14:07dan banyak sekali,
14:09errornya gitu,
14:10atau banyak,
14:10apalagi kalau nanti skripsi,
14:12ijazah aslinya,
14:13itu bisa kita lihat,
14:14kita verifikasi,
14:15sehingga apa,
14:16apa yang mungkin kita,
14:18apa ya,
14:19kita tengah raih yang lalu,
14:20ketika ada orang yang mengunggah,
14:23apa,
14:23kotanya itu adalah,
14:25Isha Jawi ya,
14:26itu salah seorang kader partai,
14:27waktu itu,
14:28kemudian bisa kita periksa lebih lanjut,
14:30karena apa,
14:31fotonya banyak yang mempertanyakan,
14:33jadi fotonya bisa kita teliti lagi,
14:35apakah benar,
14:36itu foto yang bersangkutan,
14:37atau foto yang itu disebut-sebut orang,
14:40sebagai seorang,
14:41namanya Dumatno,
14:42gitu ya,
14:42Dumatno Budi Utomo,
14:44jadi,
14:44jadi sebenarnya simple,
14:45kalau beliau itu,
14:47anu aja gitu,
14:47apa namanya,
14:48terbuka saja,
14:49nih gitu,
14:50nggak usah perpanjang mengulur-ulur,
14:52saya kira simple,
14:53dan kita semua,
14:53nggak,
14:54kita semua tepuk tangan,
14:55sebagai sesama,
14:56alumnus Universitas Gajah Mada,
14:58ya gitu,
14:59waduh,
14:59kita tentu akan hormat,
15:01dan kemudian,
15:02nyatakan,
15:03oke,
15:03oke,
15:03selesai,
15:04gitu ya,
15:05kalau memang,
15:06ijazahnya kemudian,
15:07terverifikasi,
15:08sebagai ijazah yang asli,
15:09dan benar,
15:10itu aja.
15:11Baik,
15:12Mas,
15:12tapi dari pihak UGM sendiri,
15:14itu udah menyatakan,
15:15kalau misalnya,
15:15kalau Presiden Jokowi,
15:17itu resmi lulus dari,
15:19jurusan kehutanan UGM,
15:21ya Mas ya,
15:21tapi kenapa masih banyak,
15:23yang meragukan Pak ini?
15:26gini,
15:26gini,
15:27gini,
15:27gini,
15:27statement itu,
15:28disampaikan seras pihak,
15:30ini saya juga sangat menyesalkan,
15:31sangat menyesalkan,
15:32ada pertemuan dari Selasa,
15:34tanggal 15 April,
15:35dan di pertemuan itu,
15:36ini yang penting diketahui,
15:37tertutup,
15:38ya,
15:38tidak boleh ada kamera lain masuk,
15:40ya,
15:40kamera wartawan apalagi,
15:42itu nggak boleh masuk,
15:42jadi hanya ada kamera humas,
15:44UGM di situ,
15:45ada 4 kamera,
15:46ternyata humas semua,
15:46saya sempat berpikir waktu itu,
15:48kalau terbuka,
15:49UGM katanya kan mendapatkan predikat kedua,
15:52di seluruh Indonesia,
15:53sebagai institusi dengan,
15:54keterbukaan informasi terbaik,
15:56gitu,
15:56nah,
15:56harusnya,
15:57ketika kami masuk itu,
15:58itu bahkan disiarkan secara live,
16:00gitu,
16:00ada live streamingnya,
16:01itu bagus banget,
16:02gitu,
16:03sudah kami hanya bertiga yang masuk,
16:04dan diterima,
16:05atau dikeroyok istilahnya teman saya,
16:07dikeroyok 60 orang,
16:08ya,
16:09tidak ada,
16:09keterbukaan,
16:11bahkan kemudian setelah itu,
16:12bikin konferensi pers sendiri,
16:13ya,
16:14gitu,
16:14tadinya kita ajak,
16:15yuk kita bikin konferensi bareng,
16:17mereka bilang,
16:17nanti-nanti aja mas,
16:18gitu,
16:18setelah mereka bikin konferensi,
16:20dan dikonferensi itu,
16:21coba perhatikan,
16:22dan juga seluruh Pemirsa Kompas,
16:24ya,
16:24gitu,
16:24ini kalau sudah surat,
16:26apa,
16:26sunatuloh,
16:27kalau sudah ada,
16:28meskipun itu slip of tongue,
16:31saya percaya itu ke seleulidah,
16:32saja,
16:33tapi kan wakil rektor satu,
16:35ya,
16:36Profesor Wening,
16:36ya,
16:37udah semoro,
16:37kan sempat salah mengucatkan,
16:39Joko itu adalah mahasiswa kedokteran,
16:42dan itu bukan,
16:43bukan,
16:43ya,
16:44bukan rekayasa IA,
16:45itu beneran ada itu,
16:46di,
16:47apa,
16:47di link di Youtubenya,
16:48Umas UG,
16:49kok bisa,
16:50gitu,
16:50ya kan,
16:51kalau wajar saja kan,
16:52nggak mungkin,
16:53dari kehutanan kok larinya ke kedokteran,
16:55gitu,
16:55kecuali kalau Profesor Wening itu,
16:56misalnya bilang,
16:57dari Fakultas Sastra Budaya,
16:59karena mungkin beliau kan,
17:00apa,
17:01dulunya Sastra Budaya,
17:02gitu,
17:02tapi kalau bisa tiba,
17:03muncul kata kedokteran,
17:05itu kan aneh sekali,
17:06dan sekarang,
17:06ramai sekarang mem,
17:08di sosial media,
17:09apa,
17:10dokter Mulyono,
17:11gitu,
17:11gitu,
17:12jadi,
17:12jadi banyak banget hal yang lucu-lucu,
17:14atau aneh yang semacam itu,
17:16dan saya percaya,
17:17ini adalah,
17:17kayak digariskan,
17:18gitu,
17:19nanti akan ada banyak petunjuk,
17:21sehingga apa,
17:21statement dari sepihak,
17:22saya katakan,
17:23di Universitas Gajah Mada,
17:24itu pun perlu diverifikasi,
17:26karena sebelumnya,
17:27mereka katakan,
17:28punya 34 atau 36 bukti,
17:31semuanya adalah omon-omon saja,
17:33tidak ada satupun,
17:34yang ditunjukkan,
17:35atau disajikan,
17:36kalaupun mereka tidak bersedia menunjukkan kepada kami,
17:39gitu ya,
17:39nggak apa-apa,
17:40tapi artinya apa,
17:41barangnya itu ada di depan,
17:43jangankan barang itu,
17:44skripsinya saja,
17:45ketika kami datang,
17:46itu belum ada di situ,
17:48baru setelah perdebatan panjang,
17:50itu baru diambil dari perpustakaan,
17:52padahal kan kami jelas,
17:53mereka tahu,
17:54kami itu datangnya,
17:55untuk apa,
17:55memperfersi itu,
17:56jadi,
17:57inilah,
17:57jadi saya anggap,
17:58penjelasan dari Universitas Gajah Mada,
18:00dari kampus kami,
18:01kampus kita semua,
18:02itu menurut saya,
18:03belum cukup,
18:04untuk menjawab ini,
18:05dan makanya harus ada,
18:06kalau mereka menantang,
18:07pengadilan saja,
18:08oke,
18:09pengadilan,
18:09bukan berarti yang menuduh,
18:11yang mendalilkan,
18:12tapi juga mereka yang menyatakan asli,
18:14itu juga yang mendalilkan,
18:15dan harus memverifikasi,
18:16semua buktinya,
18:17oke mas,
18:20mas juga kan,
18:21tadi seperti yang juga,
18:22mas Roy sebut,
18:23itu sekarang,
18:24media sosial sedang trending,
18:25mengupload ijazah,
18:26masing-masing kan ya mas ya,
18:28nah,
18:28dan mas Roy juga,
18:30itu lulusan UGM,
18:31nah apakah dari,
18:32dari mas Roy Surya itu,
18:34ada melihat perbedaan,
18:35tampilan ijazah?
18:38ya,
18:38gini,
18:39memang tidak fair,
18:40kalau kita melihat perbedaan ijazah,
18:41yang bukan sama tahunnya,
18:43ya gitu,
18:43jadi artinya mungkin,
18:44sudah ada perkembangan,
18:46kan banyak yang mengatakan,
18:47mas ijazah Anda,
18:48ada materainya enggak?
18:49enggak ada,
18:49wah berarti palsu dong,
18:51ya bentar gini,
18:52tidak bisa kita hanya melihat dari satu,
18:54memang kita harus memperbandingkan,
18:55dengan ijazah-ijjazah,
18:56yang pada tahun yang sama,
18:58atau bahkan pada tanggal keulusan yang sama,
19:01gitu,
19:01kalau itu bulan keulusan November,
19:0385,
19:04ya lulus,
19:05maka harus dibandingkan dengan ijazah,
19:06fakultas kehutanan,
19:08pada bulan dan tahun yang sama,
19:10ya disitulah memang,
19:11muncul,
19:12ketika ada beberapa ijazah,
19:13fakultas kehutanan,
19:14pada bulan dan tahun yang sama,
19:15itu pun ada beberapa perbedaan,
19:17gitu loh,
19:18misalnya apa,
19:19misalnya adalah pada foto,
19:20foto yang ada,
19:21biasanya itu foto itu jelas-betul,
19:23tertempel-tempel atau cap,
19:25dari fakultas kehutanan,
19:26nah disitu,
19:27fotonya Pak Jawa itu agak aneh,
19:30ada bagian yang tidak tertutup oleh foto,
19:33itu dianalisis pakai ELA,
19:35error level analysis,
19:37itu muncul gitu loh,
19:38jadi ada keraguan,
19:39bahkan fotonya kemudian dideteksi,
19:41pakai face recognizer,
19:43dan face comparator,
19:44bukan hanya saya saja yang mendeteksi itu,
19:46adalah juga dokter Rismon yang meneteksi,
19:48itu menunjukkan orang lain,
19:50jadi bukan yang bersangkutan,
19:51nah ini kan aneh,
19:52kalau saya yang saya upload,
19:54adalah ijazah saya,
19:55S1 komunikasi UGM tahun 1991,
19:57itu sudah formatnya,
19:58sudah jauh lebih modern,
19:59ya gitu,
20:00bahkan hurufnya semua tetap,
20:02grafisnya juga lebih bagus,
20:04nama rektornya pun beda,
20:06gitu ya,
20:06nama rektor saya waktu itu,
20:07Profesor Matatna,
20:09kalau jangan Pak Jogho,
20:10itu kan tahun 85 itu,
20:12apa,
20:12masih Pak,
20:13itu Pak Yaakob,
20:15kalau nggak salah,
20:15ya gitu,
20:16terus kemudian,
20:17kalau ditelus bilang,
20:18saya juga punya,
20:19juga,
20:20public health,
20:21ya,
20:21sekolah pasca sedana,
20:22fakultas putaran,
20:23saya juga ada,
20:24S3 saya,
20:25beda,
20:26tidak di UGM,
20:26saya S3,
20:27saya di UNG,
20:28tapi artinya,
20:29sekarang itu ada,
20:30ada trend,
20:31yang namanya diploma,
20:32eh diploma challenge,
20:33ya,
20:34banyak banget,
20:34termasuk Prof Ucheng,
20:36ya,
20:36saya Inal Arvin Uftar,
20:37itu juga,
20:37meng-upload,
20:39kemudian juga ada,
20:40Profesor Toto,
20:42ya,
20:42itu juga ahli,
20:43teknis,
20:44yang kemarin juga memberikan,
20:45ulasan yang sama dengan,
20:46Dr. Esmond,
20:47soal phone,
20:47ya,
20:48kemudian ada juga,
20:49guru besar UNES,
20:50waduh banyak banget sekarang,
20:51rame-rame ya,
20:52ajakan yang sama,
20:53juga kita dapat dari,
20:54sobat saya,
20:55kakak saya,
20:56Effendi Gazal,
20:57ya,
20:57itu juga,
20:57juga menyarankan hal yang sama,
21:00tapi sekali lagi,
21:00seperti yang saya bilang ya,
21:01kita bangga,
21:02Mbak,
21:03itu,
21:03pastinya kan normal saja,
21:05itu tuh,
21:05bahkan,
21:06itu tadi saya sebut,
21:07proklamator kita saja,
21:08sampai luar-luar negeri,
21:10ya,
21:10Universiti Rotterdam,
21:11ya,
21:12atau sekarang namanya Erasmus,
21:13itu,
21:14bangga,
21:15karena dulu,
21:16ya,
21:16Pak Matata,
21:17pernah kuliah di sana,
21:18di tahun 31,
21:19gitu ya,
21:20waktu itu namanya masih,
21:22Hansak Huker School,
21:23ya,
21:23di,
21:23apa,
21:24di Rotterdam,
21:25di Belanda,
21:26jadi artinya,
21:27kalau kita wajarnya,
21:29sewajarnya,
21:30ini ya,
21:30kalau orang lulus itu kan bangga,
21:32bahkan,
21:33yang lucu lagi ya,
21:34Mbak,
21:34ya,
21:34itu,
21:36ya,
21:36itu juga,
21:39juga UAS itu memposting,
21:41pesannya,
21:42yang ada di Maroko,
21:43S2,
21:44S3 juga,
21:45semuanya di upload,
21:46gitu,
21:46itu kan yang normal,
21:47yang wajar kan begitu,
21:49gitu,
21:49gitu,
21:49gak malah menyembunyikan,
21:51atau bahkan,
21:51jangan dipoto ya,
21:52gitu,
21:53gak akan ada bahayanya,
21:54ijazah itu dipoto,
21:56ijazah itu gak ada nicknya,
21:58ijazah itu gak bisa digunakan untuk,
22:00belanja,
22:02atau untuk mengupload,
22:03atau untuk melakukan aplikasi di,
22:06apa namanya,
22:08bukan jadi online,
22:09tapi di,
22:11itu untuk apa namanya,
22:12kalau kita mau,
22:13pinjaman online,
22:14itu kan enggak,
22:15kenapa tidak,
22:17itu aja,
22:17ini sampel,
22:18persoalan ini sebenarnya sepele,
22:20persoalan yang sangat sederhana,
22:21keterbukaan yang sangat normal,
22:23kenapa harus dibikin ribet,
22:24atau bahkan kenapa harus dibikin panjang,
22:27enggak apa,
22:28masyarakat gaduh,
22:29untuk sesuatu yang sebenarnya gak perlu,
22:30oke mas,
22:32dan juga tadi mas,
22:33sempat bilang,
22:34sempat diuji fotonya,
22:35itu menggunakan AI ya mas ya,
22:37dan temukan kejanggalan,
22:39jadi artinya gini,
22:40AI itu artificial intelligence,
22:41itu adalah salah satu hal teknologi baru sekarang,
22:44dimana,
22:45sebenarnya ada beberapa program,
22:47atau software,
22:48itu yang tidak ber-AI,
22:49dan ada yang ber-AI,
22:50artinya kalau dengan menggunakan AI,
22:51jauh lebih cepat,
22:52dan itu ada kayak face net,
22:53face comparator,
22:55face recognizer,
22:56dengan berbagai,
22:57VGGN,
22:58net,
22:58dan lain sebagainya,
22:59itu adalah untuk bisa mengkomparasikan dengan,
23:02misalnya dia memiliki vektor ya,
23:04ada yang vektornya itu 128 titiknya,
23:06ada yang vektornya itu 512,
23:08dan sekali lagi,
23:09ini juga penting,
23:10software itu gak bisa dimainkan,
23:12seperti ada nih,
23:13ada YouTube yang,
23:14yang katanya nantang saya gitu ya,
23:16dan dia justru malah,
23:17dia menyalahgunakan software itu gitu,
23:19jadi dia membuat saya dikasih kacamata,
23:21kemudian saya dikasih,
23:22diburam-buramkan,
23:23gak boleh,
23:24itu namanya peneliti yang,
23:26justru malah merusak,
23:27apa,
23:27independensi software,
23:28ibaratnya kayak dokter,
23:30yang dia diberi,
23:31diberi stetoskop sederhana,
23:33dia suruh mendengarkan detak jantung pasien,
23:35tapi stetoskopnya disumpal dengan kapas,
23:37sehingga dia bilang,
23:38gak denger saya,
23:39gak denger detak jantungnya,
23:40nah gitu,
23:41jadi,
23:41so simple kayak gitu,
23:43gitu loh,
23:43jadi artinya,
23:44janganlah kita malah,
23:45berusaha menyalahgunakan,
23:48atau menyimpangkan teknologi,
23:49untuk hanya sekedar,
23:51membantah,
23:52hal yang sudah benar,
23:53dan ini artinya,
23:54saya dan dokter Esmond,
23:55itu sama-sama kami itu,
23:57tidak pernah janjian,
23:58kalau mau software,
24:00tapi dia ada di Baligie,
24:01di Sumatera Utara,
24:02saya ada di Jogja,
24:04eh maaf,
24:04saya ada di Jakarta,
24:05dan dokter Tifa,
24:06kadang-kadang ada di Jogja,
24:07itu kami,
24:08melakukan research,
24:09dan apa,
24:10penelitian itu,
24:11yang menggunakan hal-hal,
24:12yang berbeda software-nya pun,
24:14temuannya tetap sama,
24:15jadi,
24:16apapun yang kita lakukan,
24:17kalau memang tujuannya sama,
24:18ya akhirnya juga akan sama,
24:20oke,
24:21terima kasih banyak mas,
24:22waktunya berbincang bersama kita,
24:24kita kawal terus ini,
24:25semoga ada titik terang ya mas ya,
24:27terima kasih mas,
24:28selamat malam,
24:28ya jadi sekali lagi,
24:29sekali lagi,
24:30ini nothing personal ya,
24:32kalau benar,
24:32pasti saya katakan benar,
24:34termasuk,
24:34ada beberapa hal yang,
24:36memfitnah,
24:37rektor saya sekarang ya,
24:39Prof. Uva,
24:40ya dengan mengatakan dia,
24:42keturunan lah,
24:43atau hartanya dari masa,
24:44saya bantah,
24:44tidak,
24:45saya kenal betul Prof. Uva,
24:47ya gitu,
24:47saya kenal betul,
24:48bahkan dari kecil,
24:49beliau adalah putra,
24:50dari seorang Kiai,
24:51Zaini Dahlan ya,
24:53rektor UI,
24:54Universitas Islam Indonesia,
24:55gitu,
24:56hanya saja,
24:57sayangnya,
24:58beliau,
24:58the right man,
24:59and the wrong place,
25:00pada kasus ini,
25:01itu saja,
25:02ya jadi terima kasih juga,
25:03atas kesempatannya,
25:04moga-moga bermanfaat.
25:06Ya terima kasih mas,
25:07selamat malam.
25:09Terima kasih.
25:10Terima kasih.
25:12Terima kasih.

Dianjurkan