Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jaksa KPK memutar rekaman telepon percakapan antara pengacara PDI Perjuangan Donny Tri Istiqomah dengan mantan kader PDI-P Saeful Bahri yang terjadi pada 13 Desember 2019 di sidang kasus Harun Masiku dengan terdakwa Hasto Kristiyanto.

Dalam percakapan itu, Donny menyebut Harun Masiku cengeng lantaran kerap mengadu ke Hasto Kristiyanto.

Hal itu disampaikan Donny saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan Hasto Kristiyanto, Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, pada Kamis (24/4/2025).

"Oh ya aku tegur tadi, jangan cengeng gitu," kata Saeful, yang juga tertawa.

"Belum apa-apa sudah lapor Sekjen (Hasto)," kata Donny.

Baca Juga Potret Ricuh Sidang Hasto Kristiyanto, Satgas PDIP Bentrok dengan Polisi & Tangkap Dugaan Penyusup di https://www.kompas.tv/nasional/589206/potret-ricuh-sidang-hasto-kristiyanto-satgas-pdip-bentrok-dengan-polisi-tangkap-dugaan-penyusup

#hastokristiyanto #sidanghasto #kpk

Video Editor: Vila Randita

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589237/jaksa-kpk-putar-rekaman-telepon-soal-harun-masiku-di-sidang-hasto
Transkrip
00:00Ijen yang mulia, ini ada satu rekaman yang ingin kami perdengarkan, yang mulia.
00:08Ini percakapan antara saksi dengan saudara Saiful.
00:16Percakapan di tanggal 13 Desember 2019.
00:30Kau kajak ke Bandung, gimana?
00:34Ya biasa lah, jangan segini.
00:40Ya gak tau, saya rasa jadi perempuan.
00:52Saya gak enak nih merahin masalah, tekan dibalik.
00:56Saya jadi ngomong kayak gitu sama Salso, kan?
01:01Masa urusan kerjaan saya lapor lewat WA.
01:05Kan gak bisa baru.
01:07Mudah ini, oh iya ya, sejen dah WA, udah WA saya juga gitu kan.
01:11Saya gak bisa, jangan saya nyanyi.
01:14Oke.
01:16Oke.
01:19Patenan di sini, nih.
01:20Donit apa ya?
01:25Istrinya kenapa?
01:26Istrinya kan ini, buka tempat tanyaan di...
01:31Tepat tanyaan di sini, nih.
01:34Donit apa, Enca?
01:35Donit, yaudah, yaudah, oke.
01:37Takut jalan, ya.
01:37Kalau dia hangat.
01:38Oke.
01:42Halo?
01:43Yop, gimana?
01:44Aku keluar, Harun dateng, Bu.
01:46Gimana?
01:47Nangis.
01:47Oh, gitu.
01:48Nangis, Harun.
01:50Nangis apa?
01:51Ya, karena cengeng.
01:52Oh, iya, aku tiba-tiba, sih.
01:54Jangan cengeng gitu.
01:57Jadi, belum apa, udah lapor saya.
01:58Saya gak enak nih, marahin Mas Hasta, udah bilang.
02:02Aku bilang gitu, kan.
02:03Saya gak enak nih, marahin Mas Hasta, kan dibaringin.
02:07Gak enak, aku bilang nih.
02:08Saya jadi ngomong kayak gitu sama Mas Hasta, kan.
02:10Saya bilang gitu.
02:11Masa urusan kerjaan saya lapor lewat WA.
02:13Kan gak sih, siapa Harun.
02:16Udah, ini.
02:17Oh, iya, ya.
02:18Sekian udah WA saya juga, katanya, mau ditalangin gitu.
02:21Jadi, masa itu yang ngalangin.
02:22Oh.
02:231,5.
02:25Ya, itu kapan katanya Sekian?
02:27Hari Ming.
02:27Kata Harun sih, hari Minggu, jangan narik dari SS.
02:30Oh, yaudah.
02:31Berarti senang kerja?
02:32Senang kita ketemu lah.
02:34Ya, ya.
02:35Tinggal nanti set next sama itu.
02:37Ya, gampang.
02:38Yang penting aku ngondisikan Wahyu.
02:39Aku ngerangin.
02:40Wahyu kan setengah oon kadang.
02:42Jadi, maksudku, KPU akan...
02:45Ya.
02:47Itu penyampaian dari Saudara Saiful, ya.
02:50Saudara Saiful.
02:51Menceritakan tentang Harun.
02:53Nah, itu tadi.
03:00Benar, Yang Mulia.
03:01Bukan, Saiful menelpon saya.
03:05Yes, betul, Yang Mulia.
03:07Nah, ini ada penyampaian.
03:18Sekjen dah WA.
03:19Tadi kan, WA-nya tadi.
03:21Udah WA saya juga.
03:22Katanya mau ditalangin gitu.
03:24Jadi, Mas Hasto yang nalangin.
03:26Full 1,5.
03:30Itu kan saya full yang ngomong.
03:32Iya.
03:33Jangan minta pesenjuan saya.
03:34Iya, kan, Saudara yang diajak komunikasi.
03:37Oh, yes.
03:39Apakah Saiful itu mengarang indah atau tidak?
03:41Saya tidak tahu.
03:42Tapi saya yakin bahwa uang itu tetap dari funder itu.
03:45Empat orang yang saya temui di hayat itu, Yang Mulia.
03:47Dari kami cukup, Yang Mulia.
03:58Masih ada lagi.
04:00Saudara saksi, Pak Doni.
04:04Pada saat penghitungan penetapan hasil suara di KPU, Saudara datang hadir?
04:16Hadir.
04:16Hadir.
04:17Bersama siapa dari PDI Perjuangan?
04:19Saya lupa, tapi dua orang itu junior.
04:22Saya lupa namanya, satunya Chandra.
04:23Satunya Chandra.
04:24Bisa dicek di surat mandat.
04:25Baik.
04:27Kemudian, pada saat suara ditetapkan, apakah dari PDIP juga bertanda tangan di situ?
04:35Sebelum penetapan, kita sudah protes.
04:37Iya.
04:38Nah, setelah itu, karena kita ngalah demi Jokowi jadi presiden, saat itu.
04:42Dalam artian, bukan Pak Jokowi sudah terpilih, daripada hambat.
04:46Karena pleno itu kan kumulatif.
04:47Pleno penetapan di PRR itu tidak bisa ditetapkan.
04:54Hasil pilpres tidak bisa ditetapkan.
04:56Kalau pileknya tidak bisa ditetapkan.
04:58Kalau deadlock, menghindari deadlock, terpaksa saya tanda tangan.
05:00Tapi dengan catatan, saya bilang.
05:03Saya akan minta fatwa pada Mahkamah Agung.
05:04Dan tolong setelah ini patuhi fatwa itu.
05:07Saya menghormati demokrasi.
05:08Oke, kita tanda tangan.
05:10Baik.
05:11Jadi, seingat saudara saksi pada saat itu ditetapkan
05:16dan ditanda tangani oleh pihak salah satunya PDI Perjuangan juga
05:20yang khusus sumsel satu ini yang saya tanyakan.
05:24Berapa perolehan Nasarudin di situ?
05:27Perolehan Nasarudin itu hilang Rp20.000, setinggal Rp25.000.
05:30Tinggal sekitar Rp25.000, ya?
05:33Karena hilang Rp20.000 dari hitungan kita, hilang Rp20.000 itu.
05:36Hangus suara Nasarudin.
05:37Ini yang BB70, Mas.
05:46Terima kasih telah menonton!
06:16Saya, Rizka Klarissa.
06:18Saksikan program-program Kompas TV
06:20melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
06:25Kompas TV, independen, terpercaya.

Dianjurkan