Martha, seorang pekerja migran ilegal di Malaysia, pulang ke kampung halamannya di Pulau Rote untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Sementara itu, ia harus menghadapi traumanya sendiri setelah mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh majikannya yang dipanggil Datuk di tempat kerjanya.[3] Orpa, ibu dari Martha dan keluarganya menjadi korban diskriminasi dari keluarga besarnya dan masyarakat sekitar setelah melihat perubahan perilaku dari Martha. Martha justru malah menjadi korban kekerasan seksual di kampung halamannya. Akibat perilaku aneh Martha, dia akhirnya dipasung di rumahnya. Dalam keadaan dipasung, seseorang memerkosa Martha secara diam-diam berulang kali dan menyebabkan Martha hamil.
Suatu hari, Bertha, saudara dari Martha melihat sebuah rumah kosong dan secara tidak sengaja melihat seseorang yang sedang melakukan hubungan intim di dalam rumah tersebut. Bertha merekam adegan tersebut, tapi tidak lama kemudian, ada seorang pria yang membekapnya. Keluarganya mencari Bertha ke mana-mana dan melaporkan ke polisi. Bertha kemudian terbangun di sebuah ruangan dalam keadaan diikat dan kepalanya ditutup plastik. Pria yang menculiknya, membawa gergaji dan secara sadis memotong tubuhnya. Beberapa lama kemudian, polisi menemukan mayat Bertha yang sudah terpotong-potong.
Suatu hari, Orpa bersama koleganya menjebak orang yang sering memperkosa Martha secara diam-diam. Pelakunya ternyata adalah Habel, orang yang selalu terlihat baik pada keluarganya sebelumnya. Habel dirantai di rumah Orpha. Keluarga Habel kemudian menggali kuburan ibunya sebagai wujud permohonan maaf dan penyesalan Habel atas perbuatannya. Orpa memaafkan Habel, tapi tetap akan memproses perbuatannya ke ranah hukum. Para wanita di pulau Rote melakukan demo di jalan sampai ke kantor polisi untuk memprotes keadilan bagi para wanita yang menerima kekerasan seksual.
Selanjutnya, Orpa pergi ke rumah Kobis, salah satu keluarga dari Habel. Orpa meminta Kobis untuk menceritakan semua tentang Bertha. Kobis setuju untuk menceritakan semuanya asalkan Orpa mau berhubungan intim dengannya. Orpa dengan berat hati menyetujuinya. Setelah itu, Kobis mengatakan bahwa pelaku pembunuhan Bertha adalah dirinya sendiri. Selanjutnya terjadi pergulatan di antara mereka berdua, dan Orpha menusuk Kobis dalam usahanya membela diri.
Suatu hari, Bertha, saudara dari Martha melihat sebuah rumah kosong dan secara tidak sengaja melihat seseorang yang sedang melakukan hubungan intim di dalam rumah tersebut. Bertha merekam adegan tersebut, tapi tidak lama kemudian, ada seorang pria yang membekapnya. Keluarganya mencari Bertha ke mana-mana dan melaporkan ke polisi. Bertha kemudian terbangun di sebuah ruangan dalam keadaan diikat dan kepalanya ditutup plastik. Pria yang menculiknya, membawa gergaji dan secara sadis memotong tubuhnya. Beberapa lama kemudian, polisi menemukan mayat Bertha yang sudah terpotong-potong.
Suatu hari, Orpa bersama koleganya menjebak orang yang sering memperkosa Martha secara diam-diam. Pelakunya ternyata adalah Habel, orang yang selalu terlihat baik pada keluarganya sebelumnya. Habel dirantai di rumah Orpha. Keluarga Habel kemudian menggali kuburan ibunya sebagai wujud permohonan maaf dan penyesalan Habel atas perbuatannya. Orpa memaafkan Habel, tapi tetap akan memproses perbuatannya ke ranah hukum. Para wanita di pulau Rote melakukan demo di jalan sampai ke kantor polisi untuk memprotes keadilan bagi para wanita yang menerima kekerasan seksual.
Selanjutnya, Orpa pergi ke rumah Kobis, salah satu keluarga dari Habel. Orpa meminta Kobis untuk menceritakan semua tentang Bertha. Kobis setuju untuk menceritakan semuanya asalkan Orpa mau berhubungan intim dengannya. Orpa dengan berat hati menyetujuinya. Setelah itu, Kobis mengatakan bahwa pelaku pembunuhan Bertha adalah dirinya sendiri. Selanjutnya terjadi pergulatan di antara mereka berdua, dan Orpha menusuk Kobis dalam usahanya membela diri.
Kategori
🎥
Film pendek