Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus PHK semakin marak dan jumlah pengangguran bertambah di Indonesia.

Lalu, bagaimana kondisi serapan tenaga kerja di Indonesia saat ini? Dan apa yang seharusnya dilakukan pemerintah dalam situasi seperti ini?

Simak dialognya bersama Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Sarman Simanjorang, serta ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), M. Rizal Taufikurrahman.

#pengangguran #jobfair #phk

Baca Juga Polisi Tangkap Pelaku Terduga Pembunuhan Pengemudi Ojol di Bogor di https://www.kompas.tv/regional/592098/polisi-tangkap-pelaku-terduga-pembunuhan-pengemudi-ojol-di-bogor

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/592099/full-phk-angka-pengangguran-di-indonesia-meningkat-bagaimana-langkah-strategis-pemerintah
Transkrip
00:00yang bergabung.
00:01Tim Liputan, Kompas TV.
00:08Bagaimana sesungguhnya kondisi serapan tenaga kerja di Indonesia saat ini
00:11dan apa yang harusnya dilakukan pemerintah membaca situasi sekarang?
00:16Kami akan bahas bersama Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia
00:19atau Kadin Sarman Simanjorang
00:20dan bergabung pula bersama kami,
00:22ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF
00:25Muhammad Rizal Tafiqur Rahman.
00:27Selamat malam semuanya dengan Tifal, apa kabar?
00:28Selamat malam, Mas Tifal.
00:31Terima kasih semua sudah bergabung bersama kami.
00:33Kalau catatan BPS di Februari tahun ini,
00:375 dari 100 orang angkatan kerja Pak Sarman statusnya menganggur.
00:42Serapan tenaga kerja dinilai lemah untuk saat ini.
00:45Hal apa sesungguhnya dihadapi oleh industri
00:48atau tantangan apa yang dihadapi industri
00:49sampai serapan kerjanya tidak semaksimal seperti yang diharapkan banyak orang?
00:53Ya, saya rasa memang kalau kita lihat bahwa salah satu faktornya adalah
00:59ya memang daya beli masyarakat kita yang saat ini sedang menurun.
01:04Ya, tentu kita lihat seperti tadi data yang disampaikan
01:07tiga besar penyumbang PHK itu adalah sektor perdagangan dan jasa-jasa lainnya.
01:11Ya kan?
01:12Apabila memang penjualan juga stagnan di satu sisi,
01:16biaya operasinya tetap berjalan,
01:20ya mau tidak mau pengusaha kan juga akan melakukan rasionalisasi dalam hal ini.
01:23Salah satunya, ya mau tidak mau adalah melakukan PHK.
01:27Kemudian juga kita lihat faktor-faktor yang lain,
01:29misalnya Mas Tifal adalah dari dulu adalah faktor
01:32maraknya masuknya barang-barang import yang ilegal.
01:38Nah, ini kan sangat menghantam berbagai produk-produk dalam negeri.
01:42Nah, ini juga menjadi salah satu faktor
01:44ya dimana kita lihat bahwasannya industri-industri kita terutama
01:49textile garment atau mungkin UKM-UKM kita
01:52yang selama ini juga bisa membuat batik,
01:54bisa membuat apa namanya fashion misalnya,
01:58tapi dengan diserbunya masuknya barang-barang dari Cina
02:01misalnya yang ilegal ini, ya itu akan sangat-sangat memukul mereka.
02:05Karena biasanya harga-harga import ini lumayan murah dalam hal ini.
02:10Nah, jadi ini faktor-faktor.
02:11Kemudian juga kita lihat bahwa tekanan daripada industri padat karya kita,
02:18ya dimana kita lihat kita juga belum menemukan pangsa-pangsa pasar baru,
02:22sedangkan industri padat karya kita ini selama ini sangat tergantung
02:26dengan bayar-bayar mereka di luar negeri.
02:28Nah, ini juga kita lihat juga belum kita belum menemukan pangsa-pangsa pasar baru,
02:32sehingga kita lihat seperti misalnya salah satu perusahaan tekstil terbesar
02:36yang menjelang kita bulan puasa kemarin harus melakukan PHK hampir 12 ribu.
02:41Jadi, itu salah satunya.
02:43Kemudian juga kita lihat ya dengan salah satu faktornya,
02:47mungkin salah satunya juga adalah adanya efisiensi pemerintah.
02:52Kita lihat pemotongan 50 persen biaya-biaya perjalanan dinas,
02:57itu berpengaruh terhadap sektor transportasi, hotel, dan restoran.
03:02Dan memang kita lihat buktinya ada dua hotel di Bogor itu yang tutup,
03:08ya karyawannya hampir 175 orang.
03:10Jadi, efisiensi pemerintah ini juga punya dampak terhadap angka pengangguran.
03:15Kemudian kita lihat misalnya ada beberapa banyak juga rekanan-rekanan
03:20daripada kementerian-kementerian yang selama ini UKM-UKM,
03:23ada di bidang jasa event organizer misalnya, ada di bidang travel misalnya.
03:29Mereka selama ini sudah menjadi rekanan-rekanan pemerintah di kementerian.
03:33Tapi dengan pemotongan anggaran itu banyak yang putus kontrak,
03:37yang mungkin 10 jadi 2 misalnya.
03:40Program itu, sorry saya potong, Pak.
03:41Apakah masalah kebijakan efisiensi itu jadi yang paling besar?
03:44Karena kalau saya kutip pernyataan dari rekan Anda,
03:47Ketua Bidang Ketenaga Kerjaan Apindo, Bob Azam,
03:49itu sebab bilang ada faktor ekonomi global juga, masalah geopolitik.
03:52Ditambah lagi efek pandemi yang ternyata sebelum pandemi pun,
03:552019 ekonomi kita sudah melemah kondisinya.
03:57Apakah masalah efisiensi ini juga menjadi faktor dominan?
04:01Bukan dominan, salah satu faktor.
04:04Salah satu faktor.
04:05Karena biasanya ini UKM-UKM,
04:07dan UKM ini kan nggak banyak karyawannya.
04:09Paling mungkin 5 sampai 10 orang ya.
04:12Tapi kalau kontrak mereka juga cuma dapat 2 setahun,
04:15nggak mungkin juga mereka mempertahankan.
04:17Tapi kan mereka kan banyak gitu loh.
04:18Kalau di PHK 5 orang, tapi dengan UKM yang banyak kan juga berdampak besar juga gitu loh.
04:24Jadi saya rasa memang ini juga faktor-faktor tertentu.
04:26Kemudian juga yang terakhir juga kita lihat adalah
04:28maraknya juga bisnis online,
04:30ini juga membuat salah satu faktor ya.
04:32Karena kita lihat banyak tenaga-tenaga penjualan,
04:35SPG misalnya juga tidak terkrut lagi,
04:37karena penjualan secara online.
04:39Jadi banyak faktor-faktor yang mempengaruhi,
04:41yang harus kita jawab dengan kebijakan-kebijakan,
04:43bagaimana supaya setor usaha ini lebih produktif,
04:45sehingga kita harapkan bisa melakukan minimalisir tingkat-tingkat pengangguran
04:50di masa akan datang.
04:52Tapi kalau kita membaca aspek lainnya Mas Taufik,
04:54kalau saya kutip dari Harian Kompas edisi kemarin,
04:56dari Konferensi Syarikat Buruh Muslimin Indonesia,
04:59menyebut salah satu faktor lain yang membuat angka pengangguran ini terbilang tinggi,
05:03karena luaran atau output dari tenaga-tenaga SDM kita,
05:07ya dari secara kualitasnya itu,
05:10tidak sepenuhnya bisa diserap dengan kebutuhan pasar saat ini.
05:13Kebutuhan tenaga kerja saat ini, kebutuhan lapangan kerja saat ini,
05:16itu menjadi faktor yang juga membuat kondisinya semakin bertambah sekarang?
05:23Iya, saya kira kalau kita lihat dari data ya,
05:26sekitar 58 persen pengangguran terbuka itu berasal dari usia 15 sampai 24 tahun.
05:33Ini mencerminkan apa?
05:34Ini adalah problem struktural, mismatch antar sistem pendidikan dan pelatihan
05:41yang tidak tersambung dengan kebutuhan industri.
05:44Dan saya kira fenomena ini juga terjadi mulai tahun lalu,
05:47sudah diprediksi.
05:49Tentu saja, ini menjadi penyumbang cukup signifikan terhadap pengangguran terbuka ini.
05:57Kemudian yang paling menjadi perhatian lagi adalah,
06:02misalnya lulusan SMK menempati proporsi tertinggi dalam kelompok pengangguran.
06:08Kemudian, tadi disampaikan lebih dari 60 persen pemuda Indonesia
06:13mengalami mismatch keterampilan antara kompetensi dengan dunia usaha dan dunia industri-nya.
06:19Nah, tentu saja ketidaksesuaian ini perlu segera ditopang oleh beberapa solusi pemerintah.
06:29Terutama berkaitan dengan perubahan teknologi dan digitalisasi industri
06:35yang tidak diimbangi misalnya dengan penyesuaian dalam sistem pendidikan kita.
06:39Padahal dunia industri sudah mengarah ke sana.
06:41Faktor-faktor itu juga menurut Anda mendukung juga kondisi masih ada PHK sampai sekarang, Mas?
06:45Saya pikir iya.
06:48Jadi, tentu penguatan kerjasama antar lembaga pendidikan atau pelatihan dengan dunia usaha menjadi penting.
06:58Karena dunia usaha ini membutuhkan kompetensi yang berbeda
07:04di saat ini dengan 5 tahun yang lalu atau 10 tahun yang lalu.
07:07Karena dinamika ekonomi dan ekosistem ekonominya juga berubah.
07:12Ya, untuk itu maka perlu ada berbagai penguatan-penguatan
07:18di dalam peningkatan program pelatihan dan sertifikasi keterampilan misalnya.
07:22Atau juga kompetensi-kompetensi dukungan lain
07:27yang memang diperlukan dengan kondisi ekosistem bisnis yang ada.
07:32Apalagi di tengah kondisi ketidakpastian global
07:36dan juga tantangan yang cukup tinggi di pasar domestik.
07:41Aspek geopolitik, kemudian masih ada efek tarif dagang yang masih berkecamuk sampai sekarang, Pak Sarman.
07:48Ini dikhawatirkan akan berpengaruh ke lapangan kerja.
07:50Nasib para pekerja kita jumlahnya mungkin tidak akan sama seperti yang kita harapkan.
07:56Apa implikasi terburuk yang harus bisa dibaca pemerintah menurut Kadin, Pak?
08:00Untuk bisa segera ditangani urusan ini.
08:02Ya, pertama mungkin saya menamakan lagi yang tadi ya.
08:06Jadi memang Mas Tifal, 90 persen tenaga kerja kita ini adalah
08:10pendidikan menengah ke bawah dalam hal ini.
08:13Maka ketika industri padat kerja kita dalam kondisi tertekan seperti ini,
08:18maka yang sang arawan itu adalah yang tadi itu,
08:21yang pendidikan menengah ke bawah, yang skill-nya perlu ditingkatkan.
08:25Yang katakanlah keahliannya perlu ditingkatkan sehingga mereka memiliki

Dianjurkan