Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
Menteri HAM Natalius PIgai bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait pengiriman anak nakal ke barak TNI.
Transkrip
00:00Maka harus ada upaya jangka pendek yang bisa dilakukan melalui pola pendidikan disiplin siswa.
00:09Dalam kaedah bahasa saya adalah pendidikan bela negara dengan penguatan pendidikan berkarakter.
00:30Yang kami sampaikan tadi ke Pak Menteri adalah, yang pertama adalah pembangunan kualitas disiplin.
00:46Satu melepas hati, dua melepas tradisi bermotor, tiga melepas minuman keras, empat melepas obat-obatan terlarang, kelima melepas konsumsi-konsumsi jak adaptik lainnya yang merusak syarat dan pikirannya.
01:03Dengan membangun pola tidur minimal maksimal jam 10 malam, kemudian mereka bangun jam 4 pagi, mereka mandi, shalat subuh bagi yang beragama Islam,
01:13membereskan ruang tempat tidurnya, masuk ke masjid, dan kemudian mendapat bimbingan rohani dari Kiai yang menjadi bimbingan konselingnya.
01:22Nah, kalau bicara orang banyak memperdebatkan persoalan, apakah mereka, bagaimana mereka belajarnya,
01:44pertama justru dengan barak ini mereka jadi belajar.
01:49Mereka jadi ada gurunya, kenapa? Karena selama ini mereka bolos.
01:53Mereka tidak pernah belajar, bangunnya rata-rata jam 10 siang.
01:57Nah, ini adalah. Kemudian yang kedua, bagaimana lingkungannya di barak itu, di komplek peniklentu, mereka mendapat lingkungan yang baik.
02:04Karena selama ini mereka di lingkungan rumahnya tidak mendapat lingkungan yang baik,
02:08di lingkungan sekolahnya tidak mendapat lingkungan yang baik, mereka menjadi anak jalanan.
02:12Pendidikan ini, pendidikan yang disanangkan oleh Gubernur Dawa Barat ini,
02:35orientasinya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
02:41Kalau variabel-variabel ini, seirama, semasyik, sejua dengan hak asasi manusia.
02:52Berarti tidak ada dong, tidak masuk ke wilayah-wilayah yang bertentangan dengan hak asasi manusia.

Dianjurkan