TRIBUN-VIDEO.COM - Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali kembali erupsi pada Minggu (30/12/2018) pukul 04.09 WITA.
Dikutip dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm.
Erupsi berlangsung selama kurang lebih 3 menit 8 detik.
Namun demikian, tinggi kolom abu tidak teramati.
Hingga saat ini, Gunung Agung masih berada pada status Level III alias Siaga.
Dilansir dari Kompas.com, petugas mencatat terjadi tiga kali gempa pada rentang waktu enam jam, hingga Minggu pagi.
Masing-masing satu kali gempa letusan, vulkanik dangkal dan vulkanik dalam.
Dengan kembali terjadinya erupsi Gunung Agung ini, masyarakat di sekitar Gunung Agung, termasuk pendaki, pengunjung, atau wisatawan tidak berada di Zona Perkiraan Bahaya.
Zona Perkiraan Bahaya meliputi seluruh area di dalam radius 4 Km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Mereka juga diminta tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona tersebut.
Lantaran Zona Perkiraan Bahaya bersifat dinamis, terus dievaluasi, dan dapat diubah sewaktu-waktu, warga juga diimbau untuk mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Selain itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder.
Bahaya itu berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. (Tribunnews /Sri Juliati).
Dikutip dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm.
Erupsi berlangsung selama kurang lebih 3 menit 8 detik.
Namun demikian, tinggi kolom abu tidak teramati.
Hingga saat ini, Gunung Agung masih berada pada status Level III alias Siaga.
Dilansir dari Kompas.com, petugas mencatat terjadi tiga kali gempa pada rentang waktu enam jam, hingga Minggu pagi.
Masing-masing satu kali gempa letusan, vulkanik dangkal dan vulkanik dalam.
Dengan kembali terjadinya erupsi Gunung Agung ini, masyarakat di sekitar Gunung Agung, termasuk pendaki, pengunjung, atau wisatawan tidak berada di Zona Perkiraan Bahaya.
Zona Perkiraan Bahaya meliputi seluruh area di dalam radius 4 Km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Mereka juga diminta tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona tersebut.
Lantaran Zona Perkiraan Bahaya bersifat dinamis, terus dievaluasi, dan dapat diubah sewaktu-waktu, warga juga diimbau untuk mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Selain itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder.
Bahaya itu berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. (Tribunnews /Sri Juliati).
Category
🗞
Berita