Taman FIlm, Taman Berkonsep Bioskop Terbuka
TRIBUN-VIDEO.COM - Taman Film adalah sebuah taman tematik yang berkonsep bioskop terbuka di Kota Bandung, Jawa Barat.
Taman Film terletak di jembatan layang Pasupati, tepatnya di Jalan Layang Pasupati, Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung.
Taman Film diresmikan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, pada 14 September 2014.
Taman Film dibuat khusus sebagai tempat menonton film-film yang dihasilkan oleh sineas-sineas Bandung.
Taman Film dikelola oleh Komunitas Film Bandung dan Dinas Pertamanan Kota Bandung.
Taman Film dibangun bukan dari APBD kota Bandung, tetapi pihak swasta yaitu PT Multisrada Arah Sarana, sebagai pemegang hak paten merk ban ternama Corsa dan Achilles yang juga merupkaan sponsorship klub sepakbola Persib, Bandung.
Anggaran pembangunan Taman Film ini mengunakan budget sekitar Rp 1 Miliar.
Pada saat awal pembukaan Taman Film, diputar 3 tiga film yaitu “Airis 1”, “Love Paper”, dan “Percaya”.
Ketiga film tersebut merupakan film pendekar anak muda Bandung dan durasinya tak lebih dari 10 menit.
Fasilitas
Taman Film dibuat oleh perusahaan konsultan arsitek SHAU yang berkantor di Jakarta.
Taman Film memiliki luas 1.300 meter persegi dan mampu menampung 500 orang.
Untuk sarana menonton film, di Taman Film ini terdapat layar videotron yang berukuran 4x8 meter dan memiliki daya listrik hingga 33 ribu watt.
Untuk tempat duduk di Taman Film dibuat berkelok-kelok seperti terasering sawah, berundak-undak berwarna hijau dengan rumput sintesis.
Selain itu Taman Film ini juga dihiasi dengan lampu-lampu neon warna-warni dan lampu selang yang menjadikan bercahaya di malam hari.
Film-film yang diputar di Taman Film bermacam-macam, diantaranya adalah film Indonesia, Indie Bandung, Bollywood, Korea hingga pertandingan sepak bola.
Jadwal pemutaran film pun tidaklah setiap saat, melainkan hanya pada jam-jam tertentu, yaitu :
Senin-Jumat : 18.30-21.00 WIB
Sabtu-Minggu : 17.00-22.00 WIB
Namun untuk Taman Film sendiri dibuka selama 24 jam dan tidak dipungut biaya.
Taman Film sempat rusak akibat penonton sepak bola yang merupakan bobotoh merusak beberapa fasilitas dan pohon-pohon di sekitar taman ini.
Hal itu terjadi pada 5 Oktober 2015 saat Taman film dipakai untuk nonton bareng Piala Presiden 2015 pertandingan Persib melwan Mitra Kukar.
Dan ternyata Persib kalah sehingga para penonton melampiaskan kekesalannya.
Sejak saat itu Ridwan Kamil melarang Taman Film digunakan untuk menonton pertandingan sepak bola.
Namun pada 17 Oktober Ridwan Kamil memberi izin kembali Taman Film untuk dipakai menonton pertandingan bola namun memperingatkan untuk tidak merusak pohon dan fasilitas di taman.
Akses
Taman Film ini berjarak 4,1 km dari Alun-alun kota Bandung dan bisa ditempuh selama 17 menit dengan kendaraan pribadi.
Selain itu karena Taman Film ini terletak di pusat kota Bandung, maka mudah juga diakses dengan transpotasi umum.
Taman Film terletak di jembatan layang Pasupati, tepatnya di Jalan Layang Pasupati, Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung.
Taman Film diresmikan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, pada 14 September 2014.
Taman Film dibuat khusus sebagai tempat menonton film-film yang dihasilkan oleh sineas-sineas Bandung.
Taman Film dikelola oleh Komunitas Film Bandung dan Dinas Pertamanan Kota Bandung.
Taman Film dibangun bukan dari APBD kota Bandung, tetapi pihak swasta yaitu PT Multisrada Arah Sarana, sebagai pemegang hak paten merk ban ternama Corsa dan Achilles yang juga merupkaan sponsorship klub sepakbola Persib, Bandung.
Anggaran pembangunan Taman Film ini mengunakan budget sekitar Rp 1 Miliar.
Pada saat awal pembukaan Taman Film, diputar 3 tiga film yaitu “Airis 1”, “Love Paper”, dan “Percaya”.
Ketiga film tersebut merupakan film pendekar anak muda Bandung dan durasinya tak lebih dari 10 menit.
Fasilitas
Taman Film dibuat oleh perusahaan konsultan arsitek SHAU yang berkantor di Jakarta.
Taman Film memiliki luas 1.300 meter persegi dan mampu menampung 500 orang.
Untuk sarana menonton film, di Taman Film ini terdapat layar videotron yang berukuran 4x8 meter dan memiliki daya listrik hingga 33 ribu watt.
Untuk tempat duduk di Taman Film dibuat berkelok-kelok seperti terasering sawah, berundak-undak berwarna hijau dengan rumput sintesis.
Selain itu Taman Film ini juga dihiasi dengan lampu-lampu neon warna-warni dan lampu selang yang menjadikan bercahaya di malam hari.
Film-film yang diputar di Taman Film bermacam-macam, diantaranya adalah film Indonesia, Indie Bandung, Bollywood, Korea hingga pertandingan sepak bola.
Jadwal pemutaran film pun tidaklah setiap saat, melainkan hanya pada jam-jam tertentu, yaitu :
Senin-Jumat : 18.30-21.00 WIB
Sabtu-Minggu : 17.00-22.00 WIB
Namun untuk Taman Film sendiri dibuka selama 24 jam dan tidak dipungut biaya.
Taman Film sempat rusak akibat penonton sepak bola yang merupakan bobotoh merusak beberapa fasilitas dan pohon-pohon di sekitar taman ini.
Hal itu terjadi pada 5 Oktober 2015 saat Taman film dipakai untuk nonton bareng Piala Presiden 2015 pertandingan Persib melwan Mitra Kukar.
Dan ternyata Persib kalah sehingga para penonton melampiaskan kekesalannya.
Sejak saat itu Ridwan Kamil melarang Taman Film digunakan untuk menonton pertandingan sepak bola.
Namun pada 17 Oktober Ridwan Kamil memberi izin kembali Taman Film untuk dipakai menonton pertandingan bola namun memperingatkan untuk tidak merusak pohon dan fasilitas di taman.
Akses
Taman Film ini berjarak 4,1 km dari Alun-alun kota Bandung dan bisa ditempuh selama 17 menit dengan kendaraan pribadi.
Selain itu karena Taman Film ini terletak di pusat kota Bandung, maka mudah juga diakses dengan transpotasi umum.
Category
🗞
Berita