Raden Sahid yang lebih dikenal dengan nama Sunan Kalijaga merupakan anak muda yang cerdas, terampil, pemberani, dan berjiwa besar. Tidak sekedar itu ia juga menguasai beberapa macam ilmu, diantaranya sastra, pranatamangsa (pembacaan cuaca), ilmu falaq dan seni. Ia juga cukup piawai mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Dalam proses syiar Islam Sunan Kalijaga seringkali menggunakan pendekatan budaya untuk menarik simpati masyarakat. Sejarawan Universitas Diponegoro, Siti Maziyah menyebutkan meski sembilan orang wali dari Walisongo ini sangat berperan dalam penyebaran Islam di Jawa, Sunan Kalijaga adalah yang paling kreatif menggunakan pendekatan seni.
Sunan Kalijaga juga diketahui menyumbangkan banyak ide; seperti perancangan alat-alat pertanian di masyarakat, design corak pakaian, permainan-permainan tradisional untuk anak-anak, pendidikan politik dan sumbangsih bentuk ketatanegaraan yang baik di kalangan elit kerajaan pada masa itu (Agus Sunyoto, Atlas Wali Songo, 2016).
Berbagai kisah dan peninggalan sejarah, baik yang berupa manuskrip naskah (serat), tembang-tembang, gubahan puitis, falsafah, rancangan beserta lakon wayang kulit, formasi alat-alat gamelan, sampai tutur cerita lisan mengenai Sunan Kalijaga.
Dakwah Islam yang dilakukan Sunan Kalijaga juga memiliki cakupan yang luas. Di antara warisan terbesarnya buat masyarakat dapat terlihat pada akulturasi budaya lokal. Meski telah lewat enam abad lamanya, karya Sunan Kalijaga hingga kini tetap terpelihara dan menjadi bagian dari keseharian masyarakat.
Dalam proses syiar Islam Sunan Kalijaga seringkali menggunakan pendekatan budaya untuk menarik simpati masyarakat. Sejarawan Universitas Diponegoro, Siti Maziyah menyebutkan meski sembilan orang wali dari Walisongo ini sangat berperan dalam penyebaran Islam di Jawa, Sunan Kalijaga adalah yang paling kreatif menggunakan pendekatan seni.
Sunan Kalijaga juga diketahui menyumbangkan banyak ide; seperti perancangan alat-alat pertanian di masyarakat, design corak pakaian, permainan-permainan tradisional untuk anak-anak, pendidikan politik dan sumbangsih bentuk ketatanegaraan yang baik di kalangan elit kerajaan pada masa itu (Agus Sunyoto, Atlas Wali Songo, 2016).
Berbagai kisah dan peninggalan sejarah, baik yang berupa manuskrip naskah (serat), tembang-tembang, gubahan puitis, falsafah, rancangan beserta lakon wayang kulit, formasi alat-alat gamelan, sampai tutur cerita lisan mengenai Sunan Kalijaga.
Dakwah Islam yang dilakukan Sunan Kalijaga juga memiliki cakupan yang luas. Di antara warisan terbesarnya buat masyarakat dapat terlihat pada akulturasi budaya lokal. Meski telah lewat enam abad lamanya, karya Sunan Kalijaga hingga kini tetap terpelihara dan menjadi bagian dari keseharian masyarakat.
Category
🗞
Berita