JAKARTA, KOMPAS.TV - Perut berbunyi atau biasa disebut keroncongan umum terjadi pada manusia. Sistem pencernaan manusia selalu berbunyi karena usus melakukan gerakan peristaltik.
Peristaltik adalah gerakan meremas-remas agar makanan terdorong.
Makanan yang dikunyah akan melalui kerongkongan dengan gerakan peristaltik. Setelah sampai di lambung, makanan akan diserap nutrisinya dan akan terdorong ke usus kecil dan besar sebelum akhirnya dibuang. Rangkaian proses inilah yang disebut peristaltik.
Saat makanan dan minuman masuk ke dalam sistem pencernaan, ada juga gas yang ikut masuk. Gas inilah yang kemudian membuat perut berbunyi. Sumber bunyi perut ini ada di bagian usus kecil.
Tubuh manusia tidak berhenti membuat gerakan peristaltik dan bunyi perut akan memberi sinyal ke otak bahwa tubuh sedang lapar dan butuh makan.
Bunyi perut ini nyaring saat perut kosong. Makanan dan minuman yang masuk akan meredam suara ini.
Untuk mengurangi bunyi perut, konsumsi air putih, makan teratur, dan kurangi makan makanan yang mengandung gas.
Video Editor: Febi Ramdani
Video Grafis: Achmad Ilyas
Peristaltik adalah gerakan meremas-remas agar makanan terdorong.
Makanan yang dikunyah akan melalui kerongkongan dengan gerakan peristaltik. Setelah sampai di lambung, makanan akan diserap nutrisinya dan akan terdorong ke usus kecil dan besar sebelum akhirnya dibuang. Rangkaian proses inilah yang disebut peristaltik.
Saat makanan dan minuman masuk ke dalam sistem pencernaan, ada juga gas yang ikut masuk. Gas inilah yang kemudian membuat perut berbunyi. Sumber bunyi perut ini ada di bagian usus kecil.
Tubuh manusia tidak berhenti membuat gerakan peristaltik dan bunyi perut akan memberi sinyal ke otak bahwa tubuh sedang lapar dan butuh makan.
Bunyi perut ini nyaring saat perut kosong. Makanan dan minuman yang masuk akan meredam suara ini.
Untuk mengurangi bunyi perut, konsumsi air putih, makan teratur, dan kurangi makan makanan yang mengandung gas.
Video Editor: Febi Ramdani
Video Grafis: Achmad Ilyas
Category
🗞
Berita