HEALTHY AND LIFESTYLE: Benarkah Childfree Bahaya Bagi Perempuan?

  • last year

Mempunyai anak adalah sebuah pilihan hidup. Konsep Childfree mulai terdengar di beberapa kalangan, khususnya yang hendak menikah. Namun, dengan tidak memiliki anak, akan sangat beresiko untuk alat reproduksi wanita.

 

Kali ini Dokter Boy Abidin akan menjelaskan tentang bahaya jangka panjang bagi wanita yang menerapkan konsep childfree. 
Transcript
00:00 [MUSIK]
00:04 Fresh Body, Fresh Mind masih bersama saya, Fadila Irna disini dan Dr. Boy masih tentang Childfree.
00:10 Gak bisa dimungkiri bahwa dampak kesehatan panjang bagi Childfree mengancam seluruh wanita.
00:15 Terutama wanita yang mengandung Childfree.
00:17 Nah, dampaknya itu juga ternyata berdampak pada wanita yang mempunyai anak juga.
00:23 Nah, dok, kira-kira ada tips gak sih dok biar wanita yang mengandung Childfree maupun punya anak nih agar tehindar dari dampak jangka panjang tersebut?
00:33 Ya, sebenarnya kalau kita bicara masalah Childfree, dampak jangka panjangnya lebih ke arah bonding ya.
00:39 Artinya ke suami dan istri. Jadi dampak jangka panjangnya itu.
00:43 Jadi artinya gini, kalau kemudian dia di awal-awal pernikahan mungkin dia memutuskan Childfree.
00:48 Pasangannya setuju juga untuk Childfree.
00:50 Tapi kemudian dengan berjalanan waktu mungkin saja kemudian dia berpikir atau berubah pikiran.
00:56 Kok kayaknya enak ya punya anak ya? Kok kayaknya sepi ya kalau gak punya anak ya?
00:59 Kok kayaknya banyak hal-hal seperti itu.
01:02 Misalnya kemudian finansial dia atau ekonomi dia meningkat, semuanya meningkat, dia ternyata bisa punya rumah besar, dia punya penghasilan besar.
01:09 Terus kemudian ini buat apa? Saya capek-capek kerja, pulang dan segala macam.
01:12 Kok gak ada anak? Nggak sepi.
01:14 Kemudian kesadaran itu baru dia datang dalam kondisi dia memang sudah tua.
01:21 Dalam pengertian sudah di atas usia reproduktif. Artinya sudah di atas 35 atau di atas 40 deh kita kata seperti itu.
01:26 Nah ini akan menjadi suatu hal yang kemudian menyulitkan untuk dia kemudian memproses atau mengupayakan untuk bisa mendapatkan kehamilan.
01:36 Kita lihat juga faktor kualitas sperma juga dengan bertambahnya usia dia juga akan menurun.
01:42 Kalau kemudian akhirnya dia memutuskan untuk punya anak, kemudian dia melakukan program kehamilan, ya apakah itu cara alami, cara inseminasi maupun dengan cara bayi tabung.
01:51 Kemudian tidak berhasil atau mungkin akhirnya keluar biaya yang cukup besar, kemudian tidak berhasil juga.
01:57 Nah itu kan mungkin menjadi dampak yang kayak apa ya, kita bilang kayak bumerang ya, fire bag ya, jadi balik ke dia sendiri gitu ya.
02:08 Jadi ada penyesalan dan kemudian nanti dampak pada dia masuk di usia tuanya kemudian menjadi penyesalan.
02:13 Jadi ini oke sebenarnya saya mengingatkan Anda juga nih ya, kalau kemudian Anda sekarang berpikir nih untuk kemudian chat free ya,
02:22 coba pikirkan betul-betul, matang-matang jangan hanya ikut tren.
02:25 Kalau ikut tren mungkin ya gaya, mungkin itu suatu pendapat yang "ah gimana gue" dan segala macam.
02:30 Karena mungkin usia Anda saat ini masih muda, tapi begitu Anda masuk usia tua, kemudian Anda sadar untuk kembali ke pola hidup
02:36 atau ingin punya anak dan segala macam, kemudian ternyata susah untuk dapat itu, kemudian nanti usia tua akan menjadi penyesalan.
02:43 Ya nggak heran atau nggak menutup kemungkinan kemudian terjadi depresi, terjadi kecemasan untuk dia dan untuk pasangannya.
02:50 Kemudian ya ada beberapa juga yang kemudian mengakhiri hidupnya, ya karena dia merasa tidak ada gunanya.
02:55 Buat apa saya kerja, buat apa saya punya uang banyak, buat apa saya punya rumah dan segala macam, tapi nggak ada yang menikmati itu.
03:02 Ya ini sekali lagi ini pilihan, jadi kalau menurut saya kalau kita bicara dampak dan segala macam itu kan kita bisa lihat jangka pendeknya,
03:12 kita bisa lihat jangka panjangnya, tapi sekali lagi bahwa hidup ini memang pilihan, pilihan dan prioritas kalau menurut saya.
03:18 Artinya mau pilihan mau punya anak atau nggak, kalau udah memilih mau punya anak ayo usaha, jangan ditunda-tunda.
03:24 Kalau memang nggak punya anak ikuti konsekuensinya, jangan kemudian ada penyesalan.
03:28 Kalau kita bicara prioritas ya udah, kalau kita bicara prioritas, mau prioritas mau keluarga, atau prioritas mau kerja,
03:35 atau prioritas mau apa nih, kalau ngejar karir saya rasa sih nggak akan ada habisnya.
03:39 Nah begitu Anda tambah tua kemudian sudah tidak terpakai lagi karir Anda, ya mungkin Anda akan dikeluarkan atau akan diberhentikan dari kantor tempat Anda bekerja.
03:49 Tapi kalau Anda tidak punya anak, kemudian Anda mau punya anak, nggak bisa lagi kita mundur balik, kita bikin muda lagi.
03:55 Jadi ini sebenarnya kalau kita bicara dampak dan segala macam itu memang harus dipikirkan jauh-jauh.
04:03 Jadi jangan eforia sesaat, jangan ikut trend sesaat yang kemudian akan menjadi penyesalan.
04:10 Nah tadi kan dokter bilang bahwa dampak jangka panjangnya bahwa wanita bisa terkena kanker payudara, kanker ovarium.
04:15 Nah gimana cara kita untuk mencegah kita agar tidak terkena pencaman?
04:20 Jadi intinya yang saya mau sampaikan adalah ayo deh punya anak ya, jadi kalau punya anak ini dampak-dampak tadi bisa dihindari
04:30 untuk kesehatan produksi, untuk kesehatan emosi, untuk kesehatan jiwa, untuk kesehatan finansial, untuk kesehatan macam-macam.
04:38 Artinya kalau dilatahnya kan dampak-dampak itu sebenarnya saling berkaitan semuanya, tapi ujungnya atau titik pangkalnya tadi, mau punya anak atau nggak?
04:49 Mau dulu punya anak, belum tentu dia bisa punya anak. Kalau dia mau punya anak kemudian nggak bisa punya anak itu lain cerita.
04:56 Itu kita ambil chiteless lah, katanya kalau di buku dia memang nggak punya anak atau nggak bisa punya anak.
05:00 Tapi kalau dia memang nggak mau dari awal, ya sudah itu konsekuensi pilihan.
05:05 Jadi ya kalau terkemudian ada dampak-dampak terhadap kesehatan produksi dan segala macam,
05:08 ya jangan kemudian jadi menyesal atau menjadi menyalahkan.
05:15 Nah dari dokter sendiri ada tips ngasih dok cara mau pria maupun wanita untuk menjaga kesehatan reproduksi kita?
05:21 Ya, kalau menjaga kesehatan reproduksi sebenarnya untuk pria dan wanita mulai sejak dia masuk di usia pubertas.
05:27 Jadi wanita sudah dapat menstruasi, kemudian untuk pria sudah masuk bisa ejakulasi atau sudah mimpi basah, mudah seperti itu.
05:35 Artinya dia sudah harus mulai menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat itu terkait di situ, di pola makannya.
05:43 Kemudian berat badannya dijaga, kemudian olahraganya, istirahatnya, faktor stresnya, ini dijaga semua.
05:49 Jadi dengan merapakan pola hidup sehat itu sebenarnya akan berkaitan dengan keseimbangan hormonal yang ada,
05:54 yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi tadi.
05:56 Artinya wanita yang pola hidupnya sehat, harapannya, hormonnya baik, kemudian menstruasinya teratur, ovulasinya teratur,
06:04 maka kesehatan reproduksinya akan baik dan dia akan mudah atau lebih mudah untuk bisa mendapatkan keturunan.
06:09 Termasuk yang prianya juga, jadi pria dan wanita mungkin juga pola yang tidak sehat itu salah satunya adalah merokok,
06:16 kemudian alkohol, minum-minuman keras dan segala macam ini juga akan menurunkan kesehatan reproduksinya untuk pria dan wanita.
06:24 Jadi pola hidup sehat itu harus diterapkan dari usia remaja, jadi bukan sekedar "ah saya mau kawin 3 bulan lagi,
06:30 kemudian saya mau baru nih, biasanya kalau mau kawin ya pemisahkan terus mulai nih,
06:35 jaga berat badan, biar bajunya muat lah, kemudian dia mulai, mungkin yang laki-laki sudah mulai berhenti merokok dan segala macam,
06:44 tapi itu sebenarnya boleh-boleh saja, tapi lebih baik lagi dilakukan sebelum atau pada saat dia usia reproduksi.
06:52 Untuk wanita kan usia reproduksi memang di 20-35 tahun, tapi kalau untuk pria sebenarnya tidak ada batasan secara itu,
06:59 tapi kalau bisa sebelum under post, kalau pria itu under post sampai di usia kurang lebih 65 tahun.
07:05 Jadi itu, jaga pola hidup sehat, sehingga nanti pada saat dia mau bereproduksi,
07:09 dia sudah menikah, kalau mau ditanyakan lebih lanjut, yang sudah menikah, sudah seksual aktif,
07:15 lakukan pemisahan pap smear, lakukan pemisahan USG secara berkala,
07:18 kemudian kalau ada vaksinasi untuk kanker sefik ikuti, kemudian pemisahan payudara secara berkala, banyak.
07:24 Jadi kalau kita bicara dari satu sisi, kesehatan reproduksi, tapi kalau kita bicara kesehatan secara umum,
07:30 ya medical check up secara umum, mengenai kesehatan jantungnya, kolestrolnya, gula darahnya, dan segala macam,
07:36 yang nanti sebenarnya itu tidak bisa terlepas, mereka menjadi satu kesatuan yang memang harus disatukan.
07:43 Sebenarnya cara-cara penjagaan tadi itu cukup sederhana untuk dilakukan,
07:48 tapi kenapa banyak orang yang masih belum paham soal itu, apakah keterbatasan informasi atau bagaimana menurut Anda?
07:55 Sekali lagi, menurut saya itu adalah masalah pilihan dan prioritas.
07:58 Jadi Anda mau milih sehat, memprioritaskan sehat atau tidak.
08:03 Kadang-kadang ada gini, orang bilang, "Saya tidak sempat olahraga, karena saya kerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore."
08:11 Oke, sekarang saya tanya, kalau buka handphone, chatting, belajar online, berapa jam, berapa menit Anda lakukan?
08:18 Ada setengah jam? Saya rasa lebih.
08:20 Olahraga setengah jam itu cukup, seminggu 3-5 kali, tapi kalau prioritas Anda untuk olahraga,
08:26 tentunya Anda punya waktu, tapi kalau prioritas Anda tidak untuk olahraga, ya mungkin waktunya dipakai untuk kegiatan yang lain.
08:32 Sama, kita semua ini hidup di dunia kan dikasih waktu 24 jam sama Tuhan,
08:36 tapi kenapa sih ada orang yang lebih sukses, lebih berhasil, ada orang yang kemudian biasa-biasa saja,
08:40 atau mungkin bahkan ada orang yang kondisinya tidak seperti kehidupan yang layak.
08:44 Sebenarnya prioritas dan pilihan dia mungkin tidak sempat.
08:48 Dan mungkin banyak orang juga yang menganggap bahwa, kalau Soema tadi tes pasmir, vaksin, dll,
08:53 "Ah enggak, nanti aja karena mahal."
08:56 Kalau kita bicara gini, kalau kita bicara kayak itu menarik sih ya, ini kalau kembali ke prinsip kesehatan itu kan ada 3 tahapan.
09:03 Ada yang kita sebut sebagai preventif, kemudian kuratif, kemudian palliatif.
09:08 Preventif itu kan artinya dia mencegah, kuratif sudah mengobati, palliatif itu tinggal menjaga saja, memaintain.
09:14 Nah sekarang kalau kita bicara masalah tadi pemelisaan, kemudian medical check up, kemudian pasmir, vaksin, dll,
09:20 itu sebenarnya lebih ke arah pencegahan.
09:22 Kalau kita bicara itu, pencegahan itu jauh lebih murah sebenarnya,
09:26 jauh lebih mudah dan jauh lebih baik daripada dia mengobati.
09:30 Jadi sekali lagi ini hanya masalah mindset saja,
09:35 mau pilih yang mana, mau memberi toskan yang mana, mau bayar murah atau mau bayar mahal.
09:40 Sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya menurut dilah mahal atau murah?
09:44 Sehat sebenarnya murah sih, karena kita bisa berlaga.
09:47 Betul, hidup sehat itu murah, sekarang kalau kita sakit itu jauh lebih mahal.
09:51 Misalnya di pemirsa, kemudian punya masalah serangan jantung, ada penyumbatan udara di jantung.
09:58 Pasang ring, walaupun ini di cover BPJS, tapi kalau tahu harganya 1 ring jantung itu harganya bisa seratusan juta.
10:04 Baru satu ring, seratusan juta, belum yang lain-lainnya.
10:08 Kalau punya masalah dengan macam-macam ya, tensi tinggi, kemudian stroke, jadi kelumpuhan dan segala macam,
10:13 biaya untuk mengolah itu jauh lebih mahal lagi.
10:15 Jadi sebenarnya sehat itu murah, kita semua sudah dikasih sehat sama Tuhan, tinggal kita jaga, kita rawat,
10:21 kita maintain, jangan sampai kemudian kita sakit.
10:25 Kalau sakit pun segera berobat, jangan sampai kemudian timbul komplikasi.
10:29 Baik, dokter terima kasih banyak atas waktunya. Sekali lagi teman-teman, semua itu adalah tentang prioritas ya.
10:35 Pilihan dan prioritas.
10:37 Untuk memiliki keturunan atau tidak itu sebenarnya adalah hak asasi yang terpenting, sehat dalam segala kondisi.
10:42 Terima kasih sudah menonton Healthy Lifestyle bersama saya, Fadhila Irna. Sampai jumpa di episode selanjutnya.
10:48 [Musik]
10:50 [Musik]
10:53 [Musik]
10:55 [Musik]
11:05 [Musik]
11:16 [Musik]
11:18 [Musik]

Recommended