POJOKSATU.id – Salah satu proyek infrastruktur termahal di Indonesia ternyata ada di Jawa Barat dengan memakan anggaran sampai Rp43,221 triliun.
Proyek tersebut tidak lain adalah Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang.
Proyek Pelabuhan Patimbun sendiri sudah dimulai pada 2018 dimulai dengan pembangunan tahap 1.
Pada pembangunan tahap 1 ini, Pelabuhan Patimban memiliki bangunan dan kapasitas bongkar muat sebesar Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelabuhan ini juga menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya.
Semua sistem terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.
Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan dilengkapi dengan akses jalan tol dan jalur kereta api.
Dengan adanya kemudahan akses dan fasilitas ini diharapkan ke depan akan dapat menjadikan kawasan Pelabuhan Patimban ini menjadi kawasan logistik yang sangat besar.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor (Car Terminal) yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
Car Terminal ini nantinya memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun pada kondisi ultimate.
Dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor produk kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang kemacetan lalu lintas, khususnya ruas antara Bekasi- Tanjung Priok, Jakarta.
3 Tahap
Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam 3 tahap.
Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.75 juta peti kemas (TEUS).
Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS.
Sedangkan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7 juta TEUS (ultimate).
Untuk tahap pertama, obyek fisik yang beroperasi adalah terminal peti kemas sepanjang 150 meter.
Juga lapangan peti kemas seluas 35 Hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit), dan terminal kendaraan 300 meter dengan kapasitas 218.000 CBU.
Pembangunan pelabuhan Patimban juga dilengkapi dengan Terminal Mobil (Car Terminal) seluas 8 hektar atau mencapai 92 persen
Car teminal ini memiliki dermaga berukuran 350 meter x 33 meter berkapasitas 218.000 CBU.
Kemudian, terminal kontainer seluas 1 hektar dengan dermaga berukuran 420 meter x 34 meter dengan kapasitas 250.000 TEUs.
Dilengkapi jalan akses pelabuhan dari jalan akses yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Salah Satu Proyek Strategis Nasional
Pemerintah berharap, Pelabuhan Patimban dapat menjadi episentrum baru pengembangan perekonomian di luar Jakarta.
Sekaligus bisa mendorong roda perekonomian baru di daerah Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka).
...
Proyek tersebut tidak lain adalah Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang.
Proyek Pelabuhan Patimbun sendiri sudah dimulai pada 2018 dimulai dengan pembangunan tahap 1.
Pada pembangunan tahap 1 ini, Pelabuhan Patimban memiliki bangunan dan kapasitas bongkar muat sebesar Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelabuhan ini juga menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya.
Semua sistem terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.
Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan dilengkapi dengan akses jalan tol dan jalur kereta api.
Dengan adanya kemudahan akses dan fasilitas ini diharapkan ke depan akan dapat menjadikan kawasan Pelabuhan Patimban ini menjadi kawasan logistik yang sangat besar.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor (Car Terminal) yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
Car Terminal ini nantinya memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun pada kondisi ultimate.
Dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor produk kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang kemacetan lalu lintas, khususnya ruas antara Bekasi- Tanjung Priok, Jakarta.
3 Tahap
Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam 3 tahap.
Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.75 juta peti kemas (TEUS).
Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS.
Sedangkan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7 juta TEUS (ultimate).
Untuk tahap pertama, obyek fisik yang beroperasi adalah terminal peti kemas sepanjang 150 meter.
Juga lapangan peti kemas seluas 35 Hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit), dan terminal kendaraan 300 meter dengan kapasitas 218.000 CBU.
Pembangunan pelabuhan Patimban juga dilengkapi dengan Terminal Mobil (Car Terminal) seluas 8 hektar atau mencapai 92 persen
Car teminal ini memiliki dermaga berukuran 350 meter x 33 meter berkapasitas 218.000 CBU.
Kemudian, terminal kontainer seluas 1 hektar dengan dermaga berukuran 420 meter x 34 meter dengan kapasitas 250.000 TEUs.
Dilengkapi jalan akses pelabuhan dari jalan akses yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Salah Satu Proyek Strategis Nasional
Pemerintah berharap, Pelabuhan Patimban dapat menjadi episentrum baru pengembangan perekonomian di luar Jakarta.
Sekaligus bisa mendorong roda perekonomian baru di daerah Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka).
...
Category
🗞
Berita