Wali Kota Depok, Mohammad Idris, memberikan tanggapan terhadap aksi vandalisme yang terjadi di Gua Hira, Jabal Nur, Arab Saudi, di mana terdapat tulisan 'Depok'.
Meskipun Idris mengaku belum melihat langsung video tersebut, ia menyatakan bahwa aksi vandalisme tersebut sangat tidak terpuji, terutama karena mengatasnamakan Depok.
"Saya belum melihat video tersebut, tetapi seharusnya tindakan seperti itu tidak pantas. Tindakan vandalisme semacam ini sangat tidak terpuji, apalagi jika dilakukan dengan mengatasnamakan satu kota," ujar Idris kepada wartawan di Balai Kota Depok.
Idris juga menyatakan bahwa seluruh warga kota Depok pasti tidak setuju dengan tindakan tersebut.
"Ini kan dia membuka aibnya orang Depok yang mungkin yang tidak setuju seluruh warga Depok ketika dia mengatasnamakan nama Depok,” jelas Mohammad Idris, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, perilaku vandalisme seperti ini tidak pantas dilakukan, terutama di tempat yang bersejarah dan dianggap suci bagi umat Islam.
Idris juga menekankan bahwa menggunakan nama sebuah kota untuk tindakan negatif bisa mencoreng nama baiknya.
Sebelumnya, aksi vandalisme ini terungkap dalam video terbaru Habib Husein Ja'far Al Hadar di akun YouTube miliknya.
Video viral tersebut berasal dari rekaman yang diunggah di kanal YouTube 'Jeda Nulis' yang dimiliki oleh Habib Ja'far.
Sejak diunggah pada Kamis (20/7), video berdurasi 16 menit 55 detik tersebut telah ditonton sebanyak 24 ribu kali.
Habib Ja'far menyayangkan kondisi jalur pendakian di situs bersejarah ini yang banyak ditemukan sampah, serta tindakan vandalisme berupa coretan di batu-batu yang di antaranya terdapat tulisan Depok.
Video tersebut menunjukkan betapa tindakan vandalisme ini telah mencemari keindahan Gua Hira, yang seharusnya dijaga dan dihormati karena merupakan tempat di mana Nabi menerima wahyu.
Habib Ja'far juga mencatat bahwa sebagian pelaku vandalisme tersebut adalah orang Indonesia, di mana ada coretan nama-nama dan kata-kata yang menandakan identitas mereka.
Habib Husein menyatakan bahwa tangan-tangan Indonesia terlihat dari coretan nama-nama Indonesia dan juga adanya tulisan love-love ala Indonesia.
Di Gua Hira, selain tulisan 'Depok', juga terdapat sejumlah nama-nama seperti orang Indonesia yang ditulis, seperti 'Rojali', 'Andriyani', dan 'Miftah'.
Dia menyayangkan bahwa meskipun tempat tersebut begitu indah karena Tuhan telah menciptakannya dan Nabi telah mengunggulkannya, namun malah terjadi vandalisme dan penumpukan sampah yang merusak keindahan tempat tersebut.Perilaku tersebut dipandang sangat menyedihkan karena mengganggu keindahan.
Meskipun Idris mengaku belum melihat langsung video tersebut, ia menyatakan bahwa aksi vandalisme tersebut sangat tidak terpuji, terutama karena mengatasnamakan Depok.
"Saya belum melihat video tersebut, tetapi seharusnya tindakan seperti itu tidak pantas. Tindakan vandalisme semacam ini sangat tidak terpuji, apalagi jika dilakukan dengan mengatasnamakan satu kota," ujar Idris kepada wartawan di Balai Kota Depok.
Idris juga menyatakan bahwa seluruh warga kota Depok pasti tidak setuju dengan tindakan tersebut.
"Ini kan dia membuka aibnya orang Depok yang mungkin yang tidak setuju seluruh warga Depok ketika dia mengatasnamakan nama Depok,” jelas Mohammad Idris, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, perilaku vandalisme seperti ini tidak pantas dilakukan, terutama di tempat yang bersejarah dan dianggap suci bagi umat Islam.
Idris juga menekankan bahwa menggunakan nama sebuah kota untuk tindakan negatif bisa mencoreng nama baiknya.
Sebelumnya, aksi vandalisme ini terungkap dalam video terbaru Habib Husein Ja'far Al Hadar di akun YouTube miliknya.
Video viral tersebut berasal dari rekaman yang diunggah di kanal YouTube 'Jeda Nulis' yang dimiliki oleh Habib Ja'far.
Sejak diunggah pada Kamis (20/7), video berdurasi 16 menit 55 detik tersebut telah ditonton sebanyak 24 ribu kali.
Habib Ja'far menyayangkan kondisi jalur pendakian di situs bersejarah ini yang banyak ditemukan sampah, serta tindakan vandalisme berupa coretan di batu-batu yang di antaranya terdapat tulisan Depok.
Video tersebut menunjukkan betapa tindakan vandalisme ini telah mencemari keindahan Gua Hira, yang seharusnya dijaga dan dihormati karena merupakan tempat di mana Nabi menerima wahyu.
Habib Ja'far juga mencatat bahwa sebagian pelaku vandalisme tersebut adalah orang Indonesia, di mana ada coretan nama-nama dan kata-kata yang menandakan identitas mereka.
Habib Husein menyatakan bahwa tangan-tangan Indonesia terlihat dari coretan nama-nama Indonesia dan juga adanya tulisan love-love ala Indonesia.
Di Gua Hira, selain tulisan 'Depok', juga terdapat sejumlah nama-nama seperti orang Indonesia yang ditulis, seperti 'Rojali', 'Andriyani', dan 'Miftah'.
Dia menyayangkan bahwa meskipun tempat tersebut begitu indah karena Tuhan telah menciptakannya dan Nabi telah mengunggulkannya, namun malah terjadi vandalisme dan penumpukan sampah yang merusak keindahan tempat tersebut.Perilaku tersebut dipandang sangat menyedihkan karena mengganggu keindahan.
Category
🗞
Berita