• 2 tahun yang lalu
POJOKSATU.id - Ir. Soekarno atau Bung Karno merupakan proklamator bangsa, yang menggerakkan roda NKRI.

Meski sudah tiada, tetapi masyarakat Indonesia masih mengingat sejarah perjuangannya. Memahami Bung Karno dapat dilakukan melalui nilai-nilai yang disebarkannya hingga saat ini.

Adapun nilai-nilai yang disebarkan Bung Karno adalah:

1. Nilai Nasionalisme
Bung Karno dengan serta merta mengumandangkan proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, setelah mendengar dan didorong situasi dan pendapat kawan seperjuangan juga merasakan kejamnya penjajahan.

Kemudian menghadapi kelas pertama 1947 dan kelas kedua 1949. Juga menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA).

Bung Karno memahami ke Indonesiaan, yang sekaligus kemajemukannya. Di Indonesia telah ada berbagai macam pemikiran, agama serta kepercayaan yang sebetulnya bisa dipersatukan.

2. Nilai Kerakyatan
Sikap yang komitmen terhadap seluruh rakyat,terutama pada Tani dan Buruh yang sering kali di pandang sebelah mata dari dulu hingga sekarang.

Berkat Bung Karno, semua pun berubah saat melahiran MARHAENISME. Agar para juragan atau pengusaha tidak lagi menelantarkan kaum buruh dan tani.

Bung Karno menyebut lima pesannya yaitu: Wareg, Waras, Wasis, Wutuh dan Wisma. Adapun pengertiannya yaitu: Wareg adalah cukup pangan, tidak kurang dan tidak lebih.

3. Nilai Kemandirian
Yang dimaksudkan adaah agar rakyat Indonesia terutama Negara Indonesia tidak bergantung pada asing. Maka relevan ketika Bung Karno menggagas konsep BERDIKARI atau Berdiri di atas Kaki Sendiri.

Salah satu tokoh yang mendukung sikap Bung Karno hingga saat ini adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yaitu, Susi Pudjiastuti.

Ia pun Mendapat banyak apresiasi karena sikap jujur dan keberanian nya yang mampu memberantas penjahat kapal penangkap ikan asing yang sering mencuri di wilayah perariran Indonesia.

4. Nilai Solidaritas
Perlu dicatat bahwa konsep bangsa Indonesia sudah ada terlebih dulu, baru kemudian menyusul konsep bernegara. Salah satu organisasi yang menggambarkan nilai solidaritas adalah Sumpah Pemuda.

Pada 28 Oktober 1928 merupakan titik berangkat dari kesepakatan untuk berbangsa Indonesia itu.

Sumpah ini adalah sumpah untuk membangun solidaritas besar yaitu kepada bangsa Indonesia, dengan menjadikan semua orang yang mengaku dirinya “Indonesia” memiliki kesadaran yang sama pula untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu.

5. Nilai Toleransi
Saat Bung Karno membangun masjid istiqlal, beliau menyelipkan pesan toleransi yang sangat kental dalam pembangunan Istiqlal.

Pesan itu sudah ditanamkan sejak penentuan lokasi pembangunan Istiqlal. Bung Karno memilih kawasan lapangan Banteng dan bukannya Jalan Thamrin seperti yang diusulkan Bung Hatta.

(Kartika)

Category

🗞
Berita

Dianjurkan