CHIEF TALK: Sepak Terjang Bank Digital di Indonesia

  • 6 months ago

Perkembangan teknologi membuat beberapa perubahan besar dalam kehidupan besar. Salah satunya dengan hadirnya bank digital yang menjadi inovasi dari dunia perbankan.

 

Dari sekian banyak bank digital yang hadir saat ini, ada Bank Krom Indonesia yang juga turut meramaikan. Apa saja keunikan yang diberikan bank ini dibanding bank konvensional ataupun bank digital lainnya?

 

Chief Talk kali ini menghadirkan Presdir PT Krom Bank Indonesia Tbk, Anton Hermawan, dengan mengangkat tema 'Sepak Terjang Bank Digital di Indonesia'.

 

Host: Nata Arman

Category

🗞
News
Transcript
00:00 [MUSIK]
00:12 Halo pemirsa, apa kabar? Kita kembali di program Chief Talk bersama saya, Nata Arman.
00:17 Pada episode kali ini kita akan membahas terkait dengan pertumbuhan bank digital di tanah air.
00:22 Kemudian kemajuan aplikasi dan platform mobile terus mengalami peningkatan yang berdampak kepada transaksi perbankan yang semakin lancar.
00:29 Dan inilah yang kemudian membuat industri perbankan melirik peluang ini.
00:33 Agar semakin mudah menjangkau customer dengan cepat.
00:36 Jadi seberapa menjanjikankah industri perbankan digital di masa sekarang?
00:40 Apa saja tantangannya dan prospek industri ini seperti apa ke depannya?
00:44 Untuk itu, untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan hal tersebut, kita langsung saja bertanya dan membahasnya
00:50 dengan Presiden Direktur Krum Bank Indonesia, ada Bapak Anton Hermawan di sisi saya.
00:56 Halo Chief, apa kabar? Ini karena programnya adalah Chief Talk, maka saya manggil Bapak Anton, Chief ya.
01:02 Baik, baik.
01:03 Oke, baik. Untuk pertanyaan pertama, ini kan bank-bank di Indonesia ini sedang berlomba-lomba.
01:09 Terutama juga persaingan semakin ketat nih.
01:12 Nah, ini bagaimana bisa fokus di bisnis digital dan bagaimana tren industri perbankan pada saat ini?
01:20 Oke, sebenarnya untuk bank-bank di Indonesia, tren digital ini kan belum begitu lama baru mulai.
01:29 Jadi banyak bank konvensional yang juga berusaha masuk ke digital dan juga banyak bank-bank baru atau bank lama
01:36 yang berusaha transformasi ke bank digital.
01:39 Nah, untuk bank digital sendiri, memang ada beberapa bisnis model dan apa yang harus kita bedakan dari bank konvensional.
01:47 Di antara misalnya, kalau bank konvensional kita masih ada cabang untuk melayani nasabah langsung
01:53 untuk pembukaan rekening dan sebagainya. Sedangkan kalau bank digital lebih ke aplikasi.
01:58 Jadi kita bisa mengakuisisi nasabah langsung melalui aplikasi dan juga nasabah tanpa harus datang ke cabang
02:06 bisa langsung membuka rekening dan sebagainya.
02:09 Nah, kami sebagai bank digital harus mempunyai beberapa pembeda, keunikan, keistimewaan khusus
02:17 supaya kami juga masih bisa bersaing dengan bank-bank konvensional untuk mengambil nasabah baru.
02:24 Nah, kebetulan pada saat ini, gen C dan millennial itu sekarang makin lama makin banyak
02:32 dan kebutuhan akan jasa perbankannya tentu saja berbeda dengan misalnya orang seperti saya dulu.
02:38 Nah, untuk anak-anak yang muda ini sekarang mereka membutuhkan banyak layanan
02:43 yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
02:46 Jadi bank-bank digital sekarang itu berusaha memenuhi kebutuhan mereka dari sisi cara berbank,
02:53 fitur-fitur banknya dan juga beberapa keistimewaan yang secara khusus kita mau berikan ke nasabah.
03:02 Nah, bank digital yang baru tentu saja harus mempunyai keunikan dan fleksibilitas
03:07 dan juga tetap menjaga keamanan dari aplikasi kami.
03:12 Oke, kemudian ini kalau misalnya kita bahas seputar antara persaingan.
03:17 Kemudian namanya bank yang baru, maksudnya baru digitalisasi ini kan tentunya harus ada pendongkrak.
03:24 Bagaimana sih caranya untuk kita selaku, contohnya saya nih, orang awal atau gen Z
03:30 yang pengen baru diperkenalkan dengan salah satu bank tapi masih agak ragu.
03:35 Gimana sih, ini benar nggak sih?
03:36 Takut, ada rasa ketakutan gitu untuk berinvestasi maupun untuk transaksi di bank tersebut.
03:41 Mungkin strategi seperti apa sih untuk menarik konsumen atau dari nasabah sendiri?
03:46 Oke, kalau saya melihat ada dua bagian besar.
03:49 Yang paling pertama adalah mengenai keamanan tadi ya.
03:52 Keamanan dari bank sendiri, kami berusaha terus menerapkan cara-cara pengamanan,
03:58 cara-cara monitoring, gimana caranya mengamankan data,
04:03 gimana caranya mempertahankan bank dan aplikasinya dari serangan hacker dan sebagainya.
04:09 Itu kami lakukan terus-menerus tapi mungkin itu bukan merupakan sesuatu yang bisa dilihat langsung oleh nasabah.
04:16 Nah, yang bisa dilihat langsung oleh nasabah itu biasanya adalah apa pembeda dari satu bank dengan bank lainnya.
04:23 Nah, khususnya untuk bank Chrome, kami itu berusaha menunjukkan keunikan dari sisi interest rate yang lumayan unik.
04:33 Jadi, kami mempunyai tingkat suku bunga yang sangat bersaing,
04:39 yang boleh saya katakan jauh lebih tinggi daripada bank-bank digital lain ataupun bank konvensional lain.
04:47 Jadi, itu yang pertama kali kami berusaha perkenalkan ke nasabah sekarang.
04:53 Jadi, kalau misalnya untuk keamanan tentu saja kami akan selalu kerjakan.
04:57 Itu merupakan satu hal yang paling mandatory, yang paling penting yang harus kami lakukan.
05:02 Oke, kemudian pemain-pemain bank digital ini kan sudah mulai bermunculan termasuk Chrome Bank,
05:08 yang awalnya adalah bank bisnis internasional, mungkin bisa sedikit diulas.
05:14 Bisa diulasi, bisnis Chrome Bank ini seperti apa?
05:18 Apalagi kan kalau kita cari di beberapa sumber kayak Wikipedia itu, sudah ada sejak tahun 1959, benar nggak Pak?
05:27 Tapi, sementara untuk didigitalisasi baru tahun 2022, akhir ya kemarin?
05:33 Mungkin perjalanan bisa diceritakan sedikit?
05:36 Oke, jadi seperti yang Anda sebutkan tadi, bank Chrome itu asalnya adalah bank bisnis internasional.
05:42 Kami sudah ada enam dekade, dan kebetulan dengan masuknya grup yang baru ke bank bisnis internasional,
05:51 kemudian kami mencoba bertransformasi menjadi bank digital,
05:56 tetapi tetap mempertahankan bisnis konvensional yang kami miliki sebelumnya.
06:01 Jadi, Chrome Bank itu mempunyai dua bisnis yang terutama, yang pertama adalah bisnis digital,
06:07 sedangkan yang kedua adalah bisnis konvensional.
06:10 Jadi, kami tidak akan meninggalkan bisnis konvensional kami, kami masih tetap melayani, kami tetap mengembangkan dan menjaga bisnis tersebut.
06:18 Tetapi, seperti trend yang ada sekarang, kami akan berusaha mengembangkan bisnis bank digital ini.
06:25 Jadi, kalau misalnya secara garis besar, segmen dari bank digital dan segmen dari bank konvensional tentu saja lain.
06:34 Dan kami memberikan pelayanan, memberikan aplikasi, atau memberikan fitur pelayanan ke nasabah juga disesuaikan dengan segmen tersebut.
06:43 Jadi, itu sedang kami lakukan.
06:45 Oke, kalau misalnya saya sendiri mau buka rekening di bank Chrome, ini ada persyaratan-persyaratan apa saja sih kira-kira?
06:53 Mungkin sama saja atau ada perbedaan untuk bank digital Chrome ini?
06:58 Sebenarnya kalau untuk proses KYC, itu kita mengacu pada peraturan OJK.
07:03 Jadi, saya rasa untuk semua bank harusnya sama.
07:06 Asal Anda mempunyai KTP, KTP Indonesia yang sah, dan kami bisa mengecek kebenarannya, maka Anda sudah bisa membuka rekening.
07:17 Oke, cukup KTP berarti ya?
07:19 Cukup KTP.
07:20 Tanpa ada persyaratan, bisa ada biaya registrasi mungkin?
07:23 Bedaannya antara bank digital dengan bank konvensional, biasanya bank digital itu sangat minim biaya, bahkan boleh dikatakan tidak ada biaya sama sekali.
07:32 Bahkan untuk bertransaksi, biaya bulanan dan sebagainya itu tidak ada biayanya, karena kan kompensasi dengan ketidakadaan cabang dari kami. Jadi seperti itu.
07:43 Nah, untuk saat ini, untuk bank Chrome sendiri sudah ada kerjasama dengan beberapa perusahaan, kan sekarang apalagi zamannya e-commerce.
07:50 Yang namanya masyarakat, contohnya kayak kaum millennial ini lebih condong untuk membeli secara online.
07:55 Nah, ini untuk pembayaran transaksi segala macam ini kan masih banyak banget, rata-rata adalah bank-bank yang punya negara seperti itu.
08:01 Nah, untuk Chrome sendiri seperti apa?
08:03 Jadi, Chrome Bank ini kan kita baru meluncurkan aplikasi di tahun lalu, tapi itu masih peluncurannya secara terbatas di kalangan karyawan sendiri.
08:15 Nah, kami itu adalah merupakan bagian dari grup Credivo, mungkin Anda pernah dengar.
08:22 Jadi, kami ada di satu grup dengan grup Credivo dan tentu saja hal yang paling cepat yang kami lakukan adalah mengembangkan bisnis dengan grup sendiri.
08:33 Dalam hal ini Credivo.
08:35 Jadi, kami sudah melakukan beberapa pendekatan dan melakukan kegiatan untuk mengembangkan bisnis.
08:41 Kita sudah melakukan kegiatan bisnis dengan Credivo dari tahun lalu juga, dan sekarang kami sedang mengembangkan beberapa fitur untuk mengembangkan interaksi yang lebih dekat dengan pengguna aplikasi Credivo.
08:57 Jadi, aplikasi Credivo dan aplikasi Chrome nanti akan kita coba untuk saling bisa berinteraksi dengan lebih dekat.
09:05 Tapi, ini masih dalam development karena terus terangkan baru tahun lalu kami keluarkan aplikasi tersebut dan sekarang masih banyak sekali fitur yang sedang kami kembangkan, tapi masih menunggu deployment-nya.
09:19 Mungkin di balik Chromebank ada Credivo Group yang mungkin bisa diceritakan juga sedikit awal mulanya Credivo Group bisa masuk ke bisnis bank dan juga akhirnya dibentuklah bank digital.
09:31 Oke, jadi seperti yang pernah dibicarakan Credivo Group itu terdiri atas beberapa entiti awal sebelum masuk ke bank digital.
09:41 Bisa saya sebutkan yang pertama adalah Credivo yang menangani Binopilator, kemudian ada satu lagi yaitu Credivas yang merupakan Peer-to-Peer Lending.
09:52 Nah, adalah salah satu komitmen dari Credivo Group untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia buat semua nasabahnya ataupun nasabah yang akan kami rekrut.
10:04 Itu sebabnya kenapa Credivo masuk ke dalam bisnis bank sehingga semua layanan yang bisa kami berikan dari grup mencakup hampir semua aspek dari keuangan yang bisa diberikan ke nasabah.
10:20 Targetnya apa aja ini? Kira-kira target bank Chrome terutama di tahun 2024 ini dan jangka pendeknya seperti apa?
10:28 Oke, sebenarnya bank Chrome itu target nasabahnya, segmennya ya, bukan hanya retail tapi juga SME.
10:37 Jadi kami akan berusaha mengembangkan bisnis fitur layanan yang menjangkau ke dua segmen tersebut.
10:44 Jadi dari sisi retail tentu saja kami akan mengembangkan aplikasi Chrome dan aplikasi Chrome itu banyak sekali yang sekarang sedang kami develop untuk diluncurkan dalam waktu sesingkat ini.
10:58 Kemudian juga kami berusaha mengembangkan integrasi antara grup dan kemudian satu lagi adalah tentu saja kami akan mencoba mengembangkan bisnis ke sisi SME-nya.
11:10 Jadi sisi SME juga bisa macam-macam, ada channeling, ada bisnis sendiri dan sebagainya.
11:16 Demikian juga untuk bisnis Chrome-nya sendiri kita akan mencoba menjangkau tentu saja biasanya yang pertama funding, yang kedua lending, yang ketiga mungkin masuk ke wealth management.
11:26 Tapi semuanya itu masih tergantung waktu dan juga development kami.
11:31 Oke, ini ada mungkin ada suatu pertanyaan yang sering banget dipertanyakan terutama kaum-kaum Gen Z yang tentunya masih kuliah misalnya menggunakan bank digital.
11:41 Ini pasti ada pertanyaan, pastinya untuk minimal saldo yang A limit itu kira-kira berapa sih? Apakah sama dengan seperti bank-bank konvensional lainnya atau ada perbedaan mungkin?
11:51 Sebenarnya untuk minimum transaksi buat kami sangat kecil.
11:55 Denominasi 10.000-100.000 juga masih oke.
11:59 Tapi mungkin ini ada satu hal yang perlu saya sampaikan.
12:03 Kami itu ingin menjangkau ke anak-anak muda, Gen Z, Millennial dan sebagainya supaya bisa masuk atau bisa mengembangkan kebiasaan menabung.
12:15 Mungkin satu hal yang agak berbeda dari kami adalah gimana caranya kita bisa mengundang rekan-rekan semua gitu untuk menabung.
12:24 Jadi itu yang sedang kami kembangkan dengan memberikan suku bunga yang lebih, suku bunga yang sangat menarik,
12:31 itu supaya mereka juga mengembangkan kebiasaan baru itu menabung.
12:34 Jadi tidak hanya boros terus, tapi juga menabung.
12:37 Itu yang pengen kami sampaikan.
12:40 Apalagi sekarang kan anak-anak muda sekarang ini kan dengan pesatnya medisosio, apapun bisa langsung beli melalui e-commerce,
12:45 makin gampang aja untuk menghasilkan ataupun membayar transaksi apapun itu.
12:49 Oke kita lanjutkan nih, ini mungkin yang saat ini kita lebih kepada personalisasi
12:55 atau sepak terjang Pak Anton ini ketika proses dari mulai dari sekolah atau kuliahnya sampai dengan di posisi saat ini.
13:03 Kira-kira ini cita-cita Chief ini dulu pengen, nyangka gak sih kalau misalnya bakalan jadi seperti sekarang?
13:10 Atau memang dari kecil udah ada tujuan kalau saya nanti ke depannya akan menjadi seorang banker senior gitu?
13:17 Ya mungkin agak sedikit lucu sih. Jadi terus terang saya tidak pernah bercita-cita menjadi banker.
13:26 Saya dulu suka fisika, itu sebabnya kenapa saya melanjutkan kuliah ke fisika.
13:35 Jadi sebenarnya yang saya pelajari itu adalah fisika dan kebetulan major saya itu adalah di instrumentasi.
13:42 Jadi sebenarnya yang cita-cita lebih ke teknokrat mungkin ya. Lebih ke teknokrat, jadi di pekerjaan pertama juga lebih ke technical.
13:52 Kemudian ternyata sudah beberapa saat sepertinya saya kurang menemui passion saya di situ.
14:04 Kemudian saya berusaha mencari pekerjaan kedua pada saat itu yang kebetulan yang menerima saya itu adalah bank.
14:12 Jadi sebenarnya menjadi banker itu bukan sesuatu yang direncanakan, tapi karena pada saat itu yang menerima adalah perbankan.
14:21 Kemudian saya coba masuk dan ternyata di situ saya merasa comfortable.
14:26 Di situ saya merasa saya ada di bidangnya sehingga saya bisa terus berkarir selama puluhan tahun di perbankan tanpa pindah ke industri yang lain sama sekali.
14:37 Oke berarti dulu fakultas itu MIPA ya? Bukan ekonomi?
14:41 Bukan.
14:42 Berarti gak ada gelar sarjana ekonomi?
14:43 Sama sekali. Sama sekali saya tidak pernah belajar debit kredit bahkan.
14:49 Karena kan dari A1 kemudian ke fisika kemudian ke instrumentasi yang dipelajari benar-benar teknikal. Semuanya teknikal.
14:58 Chief ini kan merupakan bank senior yang sudah berkiprah selama 27 tahun di industri perbankan dan kini akhirnya berlabuh di Crown Bank.
15:06 Dan apa nih yang membuat Chief tertarik?
15:10 Oke ada beberapa tantangan buat sebuah bank digital supaya bisa exist, bisa mendapatkan nasabah baru dan pada akhirnya menjadi suatu bank yang profitable.
15:27 Itu adalah tantangan terbesar yang menurut saya sangat menarik dan sangat menantang bagi kami-kami dan termasuk saya gitu.
15:38 Jadi saya ingin supaya bank digital ini bisa menjadi bank yang baik, bank yang dikelola dengan baik dan sehingga menghasilkan profitability yang baik sih.
15:50 Jadi itu yang tantangan yang terbesar yang ingin saya lakukan.
15:53 Karena selama ini kan ada beberapa semacam pemikiran bahwa untuk bank digital itu termasuk bank yang sangat sulit untuk menjadi bank yang cukup profitable secara cepat.
16:05 Nah itu yang ingin, mitos itu yang ingin kami-kami berusaha menghilangkan.
16:10 Oke kemudian ini mungkin bisa jadi berbagi kisah juga nih ketika kan otomatis selama 27 tahun itu pasti mengalami juga waktu jaman tahun 98 krisis konektor.
16:20 Ini mungkin bisa berbagi kisah dibalik waktu tahun 98 itu?
16:25 Ya pada saat itu kebetulan saya ada di bank yang mengalami rush dari masyarakat, dari nasabah.
16:38 Tapi satu hal yang bisa dipertahankan dari bank tersebut adalah bank tersebut bisa mempertahankan kondisi banknya dan juga keuangannya.
16:51 Dan sampai saat ini bank tersebut bahkan bisa menarik nasabah lebih banyak lagi, lebih profitable lagi dan masih tetap eksis sampai sekarang.
17:01 Jadi tahun 98 itu memang sangat khusus, itu mudah-mudahan tidak pernah terjadi lagi, mudah-mudahan anak-anak muda sekarang tidak mengalami apa yang sempat kami alami dulu.
17:15 Jadi udahlah cukup sekali saja.
17:19 Oke selanjutnya dengan pengalaman selama 27 tahun tentunya banyak pengalaman manis dan juga pahit.
17:24 Nah mungkin bisa dikiritakan Jif terkait dengan pengalaman-pengalaman tersebut selama menjadi banker senior?
17:30 Sebenarnya kalau banker itu kan gampang ya.
17:33 Pengalaman manis itu kalau misalnya target kami terpenuhi apa yang kami cita-citakan atau direncanakan oleh bank tercapai,
17:42 itu merupakan sesuatu yang sangat bermakna bagi kami.
17:48 Dan satu hal lagi yang sangat berarti buat kami itu adalah kalau misalnya semua yang kita perbuat itu sangat bermakna untuk nasabah.
17:56 Jadi beberapa contoh misalnya kami di bank yang sebelumnya kita berusaha membuat satu layanan pinjaman.
18:06 Nah ternyata layanan pinjaman ini sangat menolong untuk beberapa anak-anak muda yang berusaha membuka bisnis baru,
18:15 tetapi kekurangan modal dan modal yang diperlukan itu hanya modal jangka pendek.
18:22 Nah kami dalam membuat produk-produk tersebut ternyata sangat memenuhi kebutuhan anak-anak muda tersebut.
18:30 Itu sesuatu hal yang sangat berarti buat kami.
18:34 Jadi apapun yang kami buat, apapun yang kami hasilkan ternyata ada manfaatnya, ada gunanya dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
18:43 Kepahitannya ya justru sebaliknya.
18:47 Jadi kalau misalnya kita membuat sesuatu produk, sesuatu layanan yang mungkin menurut kami sangat dibutuhkan,
18:54 tapi justru tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi diringkungan situ aja sih.
18:59 Oke artinya sementara ini untuk target pasar intinya itu adalah kaum-kaum muda ya benar saya?
19:05 Kaum muda dan juga SMI.
19:07 Oke mungkin yang pertanyaan selanjutnya adalah filosofi pemimpinan seperti apa yang dipegang teguh sampai dengan saat ini?
19:15 Dan seperti apa implementasinya?
19:18 Sebenarnya enggak terlalu spesifik ya untuk saya.
19:22 Tapi satu hal yang sangat diperlukan itu adalah kita sebagai pemimpin harus berusaha humble.
19:29 Kita harus tahu bahwa kita itu bukan orang yang tahu segala sesuatu, yang bisa semuanya kita lakukan, jadi superhero dan sebagainya.
19:39 Tapi sebenarnya kami itu membutuhkan bantuan dari teman-teman di seluruh bank yang ada gitu.
19:46 Jadi kami tidak akan bisa menghasilkan sesuatu tanpa kerjasama dari semua rekan-rekan kita.
19:53 Nah itu yang berusaha saya coba terapkan, saya coba jalankan di setiap bank.
20:00 Jadi berusaha menjadi pemimpin yang mendengarkan dan juga cukup demokratis dan tidak terlalu otoriter.
20:10 Mungkin seperti itu sih yang saya coba jalankan dari zaman dulu.
20:14 Oke terima kasih banyak Cief atas informasi dan waktunya.
20:17 Dan demikian perbincangan kita bersama dengan Presiden Direktur Krum Bank Indonesia, Bapak Anton Hermawan dalam program Cieftel kali ini.
20:25 Saya Nata Arman pamit undur diri, terima kasih dan sampai jumpa.
20:29 [Musik]
20:58 [Musik]

Recommended