KRI Dewaruci Tiba Kota Sabang: Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024

  • 3 bulan yang lalu
ACEH, POJOKBACA.ID - Kegiatan muhibah budaya jalur rempah yang menggunakan KRI Dewaruci telah tiba di Kota Sabang, Aceh. Kedatangan rombongan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kejayaan perdagangan rempah-rempah yang pernah melegenda di wilayah ini. Kapal KRI Dewaruci membawa 75 laskar rempah terpilih, berlabuh dengan megahnya di Dermaga CT-1 Kota Sabang pada Minggu (23/6/2024), disambut dengan tarian tradisional Aceh serta upacara peusijuek (tepung tawar).

Para rombongan ini kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan mengunjungi berbagai stand yang memamerkan beragam rempah-rempah. Kedatangan mereka disambut oleh Pejabat Pelaksana Harian (Pj) Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, beserta unsur Forkopimda. Reza menyampaikan pentingnya momen ini sebagai pengingat akan sejarah Sabang yang erat kaitannya dengan jalur perdagangan rempah.

"Kota Sabang memiliki sejarah yang gemilang sebagai salah satu pelabuhan penting di jalur rempah yang menghubungkan Eropa dan Asia. Kegiatan ini tidak hanya tentang perdagangan, tetapi juga tentang pertukaran budaya dan peradaban antar bangsa," ujar Reza.

Menurutnya, melalui jalur rempah, berbagai tradisi dan kebudayaan dari berbagai bangsa saling bertemu dan berinteraksi. Hal ini menjadikan Sabang sebagai kota yang kosmopolit, dengan keberagaman suku bangsa yang tinggi.

Komandan Lanal Sabang, Kolonel Laut (P) Gita Muharam, menjelaskan bahwa muhibah jalur rempah ini akan menjelajahi kearifan lokal di tujuh lokasi menggunakan KRI Dewaruci, bersama dengan 75 laskar rempah terpilih. KRI Dewaruci sendiri merupakan kapal legendaris yang digunakan oleh seluruh taruna Akademi Angkatan Laut sebelum mereka dilantik menjadi perwira, dan telah mengelilingi dunia dalam perjalanan pelatihan mereka.

"Dengan kegiatan ini, kita dapat mengenang kembali pelayaran-pelayaran bersejarah yang menghubungkan perdagangan dan budaya, menjadi simbol hubungan antar daerah melalui jalur sejarah muhibah jalur rempah," kata Gita.

Kehadiran rombongan muhibah budaya jalur rempah ini di Kota Sabang diharapkan dapat memperkaya wawasan masyarakat lokal akan warisan sejarah perdagangan dan kebudayaan yang kaya di wilayah ini. Dengan demikian, upaya untuk membangkitkan dan mempertahankan kejayaan perdagangan rempah dari masa lampau terus dijaga dan diperkuat sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang berharga.

Dianjurkan