• tahun lalu
Sorbansantri.com Belakangan ini, warga Nahdliyyin dikejutkan dengan fenomena yang dianggap sebagai pergeseran identitas Nahdlatul Ulama. Warna hijau yang selama ini menjadi simbol kuat NU seolah-olah mulai memudar. Padahal, hijau bukan sekadar warna, tetapi simbol dari tradisi, keteduhan, dan keseimbangan yang dijunjung oleh Islam Nusantara. Banyak yang khawatir, hilangnya 'ijo-e NU' menandakan pergeseran nilai spiritual ke arah yang lebih politis. Di era modern ini, tantangan besar NU adalah menjaga agar tetap relevan tanpa kehilangan esensinya. Jadi, haruskah kita berdiam diri atau mulai bergerak menjaga identitas hijau ini? Yuk, kita kembalikan hijau sebagai identitas NU yang sesungguhnya.
Transkrip
00:00Recently, the people of Nahliyin were shocked by a phenomenon
00:03that is considered a shift in the identity of Nahdatul Ulama.
00:06The green color that has long been a symbol of NU's strength seems to be starting to fade.
00:11In fact, green is not just a color,
00:14but a symbol of tradition,
00:16religion,
00:16and equality that is revered by the Muslim world.
00:20Many are worried that the loss of the green color of NU
00:23indicates a shift in the spiritual value in a more political direction.
00:27In this modern era,
00:28the big challenge of NU is to keep it relevant without losing its essence.
00:33So, should we be quiet or start moving to maintain this green identity?
00:39Let's bring green back as the true identity of NU.
00:43SorbanSantri.com reports.
00:45The voice of Santri, the voice of the heart.

Dianjurkan