Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Puji Ismartini menyatakan, tren kenaikan inflasi masih berlanjut di penghujung tahun 2024 sebesar 0,44% Month On Month dibanding bulan November 2024. Sementara, inflasi Desember 2024 juga tercatat mematahkan tren turun secara tahunan atau Year On Year, yang telah terjadi selama enam bulan terakhir.
Puji menambahkan, komoditas penyumbang utama andil inflasi secara bulanan adalah telur ayam ras, cabai merah, ikan segar, minyak goreng dan cabai rawit. Sedangkan secara tahunan adalah emas perhiasan, sigaret kretek mesin, minyak goreng, beras dan kopi bubuk. Adapun, komoditas emas perhiasan terus bertahan sebagai menjadi penyumbang utama inflasi secara tahunan, sejak bulan Maret hingga Desember 2024.
Puji menambahkan, komoditas penyumbang utama andil inflasi secara bulanan adalah telur ayam ras, cabai merah, ikan segar, minyak goreng dan cabai rawit. Sedangkan secara tahunan adalah emas perhiasan, sigaret kretek mesin, minyak goreng, beras dan kopi bubuk. Adapun, komoditas emas perhiasan terus bertahan sebagai menjadi penyumbang utama inflasi secara tahunan, sejak bulan Maret hingga Desember 2024.
Category
📺
TVTranscript
00:00Intro
00:15Halo pemirsa apa kabar anda hari ini langsung dari studio IDX channel Jakarta
00:20Saya Prasetyo Wibowo kembali hadir dalam market review program yang mengupas isu-isu yang menjadi penggerak ekonomi di tanah air
00:27Livestreaming kami bisa anda saksikan juga di idxchannel.com dan langsung saja kita mulai market review selengkapnya
00:34Intro
00:43Ya pemirsa tren kenaikan inflasi masih berlanjut hingga penghujung tahun 2024 tercatat sebesar 0,44% secara bulanan
00:51Sedangkan laju inflasi di bulan Desember 2024 secara tahunan mulai mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya
00:59Pada Desember 2024 terjadi inflasi sebesar 0,44% secara bulanan
01:08Atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024
01:24Sementara itu secara year-on-year dan secara tahun kalender atau year-to-date terjadi inflasi sebesar 1,57%
01:36Pada bulan Desember angka year-on-year dan tahun kalender atau year-to-date akan sama karena pembandingnya sama
01:45yakni Desember tahun lalu
01:47Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023
02:01Demikian pernyataan Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik Puji Ismartini
02:08yang mengatakan tren kenaikan inflasi masih berlanjut di penghujung tahun 2024 sebesar 0,44% konsumen dibanding bulan sebelumnya
02:19Sementara inflasi Desember 2024 juga tercatat mematakan tren turun secara tahunan atau year-on-year yang telah terjadi selama 6 bulan terakhir
02:30Puji menambahkan komoditas penyumbang utama andil inflasi secara bulanan adalah telur ayam ras, cabai merah, ikan segar, minyak goreng, dan cabai rawit
02:40Sedangkan secara tahunan adalah emas perhiasan, sigaran keretek mesin, minyak goreng, beras, dan kopi bubuk
02:48Ada pun komoditas emas perhiasan terus bertahan sebagai menjadi penyumbang utama inflasi secara tahunan sejak bulan Maret hingga Desember 2024
02:59Dari Jakarta Tim Liputan IDXJ
03:05Baik pemirsa, berikut ini kita akan sampaikan data terkait dengan pergerakan laju inflasi
03:09Pergerakannya seperti apa dari bulan Mei sampai dengan Desember 2024
03:13Ya seperti yang bisa anda saksikan di layar televisi anda pergerakan secara bulanan
03:18Ini dia untuk inflasi di tahun 2024 yang baru saja kita lalui
03:24Baik secara bulanan sudah mulai ada kenaikan begitu ya kita lihat dari bulan Oktober, November, Desember
03:29Sementara secara tahunan setelah sempat mengalami penurunan dari bulan Mei sampai dengan bulan November 2024
03:36Dan tercatat di bulan Desember sudah mulai ada kenaikan secara tahunan menjadi 1,57 persen
03:42Meskipun BPS juga menyatakan bahwa inflasi di bulan Desember 1,57 ini juga terendah
03:49Begitu ya di sepanjang sejarah dari mulai perhitungan inflasi dilakukan
03:54Baik pemirsa untuk membahas tema kita kali ini terkait dengan inflasi Desember 2024
03:58Awali perjalanan ekonomi di tahun 2025 kita sudah tersambung melalui Zoom
04:03Bersama dengan Bapak Joshua Pardede Kepala Ekonomi PT.Bank Permata TBK
04:08Halo Pak Joshua apa kabar?
04:10Kabar baik Mas Prasang
04:12Happy New Year Pak
04:14Happy New Year juga Mas
04:16Terima kasih atas waktu yang disempatkan ini Pak Joshua
04:19Menarik kalau kita cermati begitu tadi sudah disampaikan
04:22Menutup tahun 2024 memang inflasi kembali terjadi begitu ya di bulan Desember
04:26Dimana BPS melaporkan tren kenaikan juga berlanjut
04:30Kemudian review Anda terkait dengan beberapa data tadi yang sudah disampaikan
04:34Secara bulanan sudah mulai trennya naik
04:37Tahunan di bulan Desember mematakan penurunan dalam 6 bulan terakhir Pak Joshua
04:43Ya kalau kita melihat memang inflasi akhir tahun 2024 masih tetap terkendali dan manageable
04:49Dan ini pun juga kalau kita melihat ada beberapa pendorongnya
04:54Sekalipun memang inflasi harga bejolak ya ini berkaitan dengan harga pangan
04:58Memang secara seasonal ataupun secara musiman ini terus melalui peningkatan ya
05:03Karena biasanya sudah menjauhi masa panen raya kedua bulan September
05:09Biasanya produksi sudah mulai menurun
05:11Sehingga memang ada peningkatan
05:13Ataupun ada di sementara itu di sisi lain permintaan pada saat Nataru ini meningkat ya untuk pangan
05:20Sehingga memang untuk inflasi kelompok harga bejolak itu menjadi pendorong
05:24Inflasi di bulan Desember ataupun akhir tahun lalu
05:28Namun yang kita perlu cermati juga adalah
05:30Bagaimana intervensi kebijakan pemerintah dalam hal
05:34Menjaga ataupun mendorong
05:38Harga tiket pesawat ya di bulan Desember itu pun juga diupayakan untuk ditekan
05:44Sehingga ini tidak memberikan tambahan inflasi di akhir tahun 2004
05:48Sehingga makanya kalau kita lihat inflasi di akhir tahun 2004 itu cenderung cukup terkendali
05:53Dan bahkan mungkin secara rata-rata bulan Desembernya sendiri pun
05:58Ini relatif lebih rendah secara mantuman
06:00Dan meskipun memang di sisi lainnya
06:03Kami tetap melihat juga bahwa ada tetap komponen inflasi inti
06:08Ini termasuk di dalamnya adalah terkait dengan harga emas perperihasan
06:12Dan juga ada dampak juga terkait dengan pelemahan peringkat tukar rupiah
06:16Yang menyebabkan komponen inflasi inti pun juga tetap menjadi pendorong utama
06:20Baru keduanya dilikuti oleh volatile food inflation ataupun harga bejolak
06:25Dan yang ketiga adalah inflasi harga daerah pemerintah
06:28Baik dengan kondisi seperti saat ini BPS juga sudah menyampaikan
06:32Memang 1,57% menjadi level inflasi terendah kita
06:36Begitu di sepanjang sejarah anda melihatnya bagaimana
06:39Meskipun kita tahu ada perbaikan dari inflasi sudah mulai ada kenaikan
06:43Tapi di satu sisi masih dalam level yang rendah
06:45Apakah ini akhirnya masih bisa menjadi pijakan yang kuat
06:50Begitu menjadi sinyal bahwa pelemahan daya beli masih melemah
06:53Begitu untuk menatap tahun 2025?
06:55Ya sebenarnya ini kita melihatnya angle ini dari mana
07:00Atau sudut pandangnya dari mana
07:01Kalau kita bicara data bulanan inflasi
07:03Sebenarnya kalau data bulanan yang dirilis oleh BPS
07:07Inflasi di Desember tahun lalu itu tidak yang paling rendah
07:11Yang paling rendah itu terjadi pada saat pandemi
07:14Tapi kalau kita menghitungnya per tahun
07:17Kita menghitungnya setahunan
07:20Setahunan betul bahwa inflasi tahun 2024 yang lalu merupakan salah satu yang terendah
07:27Dan itu juga dipengaruhi oleh normalisasi dari efek El Nino yang sudah berakhir
07:32Jadi karena kalau kita lihat di 2023 efek El Nino ini cukup meningkat
07:38Kenaikan inflasi harga pangan
07:40Namun masuk semester 2024
07:43Ini efek El Nino sudah mulai normalisasi
07:46Sehingga efeknya pun juga menghilang
07:49Sehingga dampaknya pun juga inflasi cukup terkendali
07:52Jadi saya pikir memang dan di sisi lain pun juga saya tetap melihat bahwa
07:57Sukubunga Kepinjakan Bank Indonesia ini pun juga
08:00Secara tidak langsung dan secara langsung
08:03Ini konsisten ataupun dapat menjangkar
08:06Ekspektasi inflasi agar tetap terkendali
08:09Jadi saya pikir ini banyak kontribusinya
08:12Dari sisi sukubunga yang dapat menjangkar ekspektasi inflasi
08:17Dan kita juga perlu apresiasi bagaimana
08:20Kerja dari pemerintah dalam hal ini
08:23Tim pengelola inflasi nasional dan juga tim pengelola inflasi daerah
08:27Dimana dalam hal terjaganya harga pangan itu
08:31Saya pikir kita juga perlu apresiasi
08:34Jadi saya pikir ada pencapaian-pencapaian disana
08:37Tapi juga di sisi lainnya pun juga
08:39Mungkin downside risknya pun juga kita harus cermati
08:42Karena di tengah kondisi banyak peningkatnya TPHK
08:47Lalu juga manufaktur padat karya pun juga sedang menurun
08:49Jadi memang ada indikasi lain dimana daya beli masyarakat pun
08:54Khususnya kelas menengah, ini memang trendnya sedang melami penurunan
08:58Jadi memang ada dua sisi ataupun dua bacaan
09:01Yang harus kita dudukkan dengan baik-baik ataupun secara objektif
09:06Bagaimana dengan kenaikan inflasi yang mulai terjadi
09:09Sejak Oktober hingga Desember secara bulanan
09:12Nah ini kaitannya dengan sinyal perbaikan daya beli masyarakat
09:15Atau belum, begitu kita bahas nanti di segmen berikutnya
09:19Kita akan jadar dulu sebentar ya Pak
09:20Dan pemirsa pastikan anda masih bersama kami
09:32Ya terima kasih anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review
09:35Dan berikut ini kita akan sampaikan kembali data terkait dengan komoditas penyumbang utama inflasi
09:40Di bulan November, maksud kami di bulan Desember 2024
09:44Data selengkapnya bisa anda saksikan di layar televisi anda
09:46Ada bawang merah, tomat, emas perhiasan, daging ayam, ras dan minyak goreng
09:52Dan berikutnya untuk penyumbang inflasi secara tahunan
09:56Kalau tadi adalah secara bulanan kemudian secara tahunan
09:59Kita lihat apa saja ada emas perhiasan, sigaret keretek mesin, beras, bawang merah
10:03Kemudian kopi bubuk, itu dia
10:05Untuk penyumbang inflasi di Desember 2024
10:08Dan selanjutnya kita sermati emas perhiasan
10:11Yang menjadi salah satu penyumbang inflasi
10:13Pergerakannya seperti apa dari Maret sampai dengan Desember 2024 secara tahunan
10:18Data dari BPS
10:19Ini dia pergerakannya terus merangkak naik
10:22Terakhir di bulan Desember tercatat 0,35% secara tahunan untuk emas perhiasan
10:29Dan berikutnya kita akan lihat bagaimana dengan PMI Manufaktur Indonesia
10:34Juni sampai dengan Desember 2024
10:38Setelah beberapa bulan terakhir mengalami kontraksi
10:41Akhirnya di bulan Desember sudah mulai naik lagi ya
10:45Menjadi 51,2 poin
10:48Baik kita lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Joshua Fardede
10:52Kepala Ekonom PT. Bank Permata TBK
10:56Baik Pak Joshua ini berdasarkan data tadi yang sudah disampaikan
10:59Menarik kalau kita lihat emas perhiasan begitu ya
11:03Nampaknya masih cukup besar kontribusinya terkait dengan pergerakan inflasi
11:09Di sepanjang tahun 2024
11:10Anda melihat bagaimana?
11:12Apakah memang emas sudah menjadi safe haven begitu?
11:15Apakah dari kesadaran masyarakat terkait dengan investasi sudah mulai membaik
11:20Atau bagaimana Anda melihatnya?
11:21Ya saya pikir memang ini kita tahu dari tahun lalu itu kan ada geopolitik ya
11:26Ya baik dari Rusia, Ukraine dan juga Timur Tengah
11:29Antara Iran, Israel dan juga Palestin
11:33Sehingga memang di tengah kondisi global
11:36Ataupun ketidakpastian global yang meningkat
11:38Itu biasanya investor ataupun para investor retail
11:43Ini akan mencari aset-aset yang cenderung lebih aman
11:46Dan kalau kita melihat disini
11:48Peningkatan harga emas itu memang trennya cukup meningkat, cukup tajam ya
11:52Di sepanjang tahun 2024 yang lalu itu
11:55Peningkatannya kurang lebih sekitar 30%
11:57Sehingga pada saat ada peningkatan harga emas itu
12:00Termasuk juga ini yang pengaruhi harga emas perhiasan
12:04Di dalam negeri sehingga
12:05Mungkin sebagian besar rumah tangga ataupun masyarakat juga
12:10Mulai berinvestasi ataupun membeli emas
12:12Untuk memitigasi dampak yang terburuk
12:16Yang bisa terjadi di globalnya
12:18Tapi kembali lagi kalau kita melihat di sisi lainnya
12:22Ya meskipun memang tadi inflasi intinya memang terlihat memang meningkat
12:28Tapi kalau kita melihat lebih dalam lagi
12:30Tadi adalah kemampuan kelas menengah
12:33Kalau kita bicara kemampuan kelas menengah
12:36Itu cenderung masih terbatas
12:38Khususnya apalagi dengan berbagai kebijakan
12:42Yang akan dihadapi di tahun ini
12:45Sekalipun memang PPN dibatalkan
12:47Namun juga kita perlu melihat juga adalah
12:50Berkait dengan cukai plastik, cukai MBDK
12:54Ya ini masih belum bisa dipastikan
12:57Tapi ini sudah tercantum dalam APBN 2025
13:00Dan juga cukai rokok memang tidak naik juga
13:04Tapi BPJS Kesehatan ataupun TAPERA
13:07Dan juga asuransi kenadaan bermotor
13:10Ya ini beberapa pungutan-pungutan dari pemerintah ini
13:13Pun juga akan bisa mengaruhi kelas menengah
13:17Sehingga pertanyaannya apakah paket kebijakan
13:20Yang sudah disampaikan oleh pemerintah sebelumnya ini
13:22Bisa mendongkrak dari masyarakat khususnya kelas menengah
13:26Karena itu yang saya pikir menjadi salah satu
13:29Hal yang harus dicermati oleh pemerintah di tahun ini
13:57Dari kacamata Apindo sendiri anda melihat bagaimana
13:59Inflasi 1,57% secara tahunan
14:020,44% secara bulanan di bulan Desember 2024
14:05Ini apakah menjadi sinyal yang positif
14:07Bagi pelaku usaha untuk melihat 2025?
14:10Inflasi ini kan sebenarnya kan lebih dari 5 bulan
14:166 bulan lebih bahkan mengalami deflasi
14:19Mengalami penurunan yang signifikan
14:22Dan kalau Desember itu naik dari 1,55%
14:27Jadi 1,57% sebenarnya kan tipis sekali ya
14:31Kenaikannya itu
14:32Dan itu saya melihat bukan semata-mata
14:37Karena perbaikan daya beli ya
14:40Tetapi karena ada event-event misalnya
14:43Event Natal dan Tahun Baru
14:45Itu memang orang punya uang
14:47Kapan tidak punya uang harus spending
14:51Di samping kemudian memang ada sejumlah
14:54Commodity ya terutama pangan
14:57Yang mengalami kenaikan
15:01Dan untuk ke depan saya kira
15:05Kita masih terlalu dini untuk berandai-andai
15:09Bahwa kenaikan harga-harga ini
15:12Mempunyai dampak makro yang signifikan
15:15Karena ini masih perlu analisa
15:20Dan pembahasan yang lebih dalam
15:24Tapi memang ada kemungkinan
15:26Pada tahun depan itu masih ada kenaikan harga-harga
15:32Terutama karena menjelang lebaran
15:35Nanti bulan Maret akan menjelang lebaran
15:37Jelang ke sana itu ada kenaikan
15:41Tetapi sekali lagi
15:43Itu belum bisa dipastikan bahwa
15:46Itu sebagai bertanda
15:48Ekonomi sudah membaik atau belum
16:12Ya ada beberapa yang mendorong
16:14Misalnya Pak Buruh mengalami kenaikan yang signifikan
16:206,5% bahkan di DKI itu sejumlah
16:23Sektor mengalami kenaikan yang berlebihan sampai 9%
16:27Itu tentu punya dampak bagi
16:31Peningkatan daya beli
16:35Tetapi di sisi lain ada PPN
16:38PPN naik 12%
16:40Itu juga mempunyai dampak kepada penurunan daya beli
16:44Harga barang akan melakukan penyesuaian
16:47Dan ini menyebabkan daya beli masyarakat turun
16:52Jadi nanti kalau pun ada kenaikan inflasi
16:55Inflasi kan bisa disebabkan oleh
16:59Pull factor, bisa disebabkan oleh push factor
17:02Kalau disebabkan oleh pull factor itu karena permintaan yang meningkat
17:06Tapi bisa juga disebabkan karena
17:09Produksinya menurun
17:11Sehingga harga barang menjadi langka dan langka menjadi naik
17:15Itu kemungkinan-kemungkinan itu saya kira masih
17:18Terbuka untuk tahun
17:21Terutama awal tahun 2025 ini
17:26Baik-baik Pak Sutris
17:28Pak Joshua ini menarik juga kalau kita lihat begitu dimana
17:30S&P Global kan sudah merilis sebegitu ya
17:33Dari Purchasing Managers Index atau PMI Manufaktur Indonesia
17:36Desember ini sudah kembali lagi
17:38Expansi lah 51,2 setelah dalam beberapa bulan terakhir juga
17:42Masuk dalam masa yang kontraksi
17:45Anda melihat bagaimana?
17:46Terkait dengan geliat industri yang memang sudah mulai
17:48Beranjak naik begitu
17:50Atau hanya momentum lagi-lagi kalau kita bicara mengenai
17:53Libur Natarus saja nih Pak Joshua
17:55Ya kalau kita bisa bilang
17:59Kosisensi dan juga ini ada faktor juga ya
18:02Toleransi juga ya bagaimana seberapa besar
18:05Diskrepansi ataupun secara statistiknya ya
18:09Keakuratan dari
18:11Karena kan kalau kita lihat dari S&P itu kan dinilai adalah persepsinya
18:16Persepsi dari pelaku usaha manufaktur
18:19Tapi kalau kita lihat nyata di lapangan
18:21Ini kan pelaku industri manufaktur khususnya padat karya
18:26Misalkan Teksil Garment
18:27Ini kan sedang dilanda dengan kesulitan
18:31Dan bahkan banyak yang sedang
18:34Struggling dengan apakah mempihakakan karyawan atau tidak
18:38Jadi saya pikir
18:39Ini saya pikir cukup berimbang
18:41Artinya untuk manufaktur yang padat karya
18:44Yang memang berkaitan tadi dengan
18:46Tekstil manufaktur alas kaki
18:49Ini masih cukup terbatas
18:52Expansinya dari tingkat ekspansinya
18:55Namun mungkin saja kalau kita lihat dari sisi
18:58Industri-industri lainnya misalkan Mamin
19:01Ini mungkin ada terjai di ekspansi
19:05Makanya angka PMI manufakturingnya di atas 50
19:10Tapi ini bukan menjadi salah satu acuan pada umumnya
19:15Karena kembali lagi
19:16Tentu kita harus melihatnya secara komprehensif juga
19:19Meskipun PMI manufakturingnya di atas 50
19:22Tapi kenyataan di lapangan tadi
19:24Bagaimana arus PHKnya
19:27Bagaimana kondisi makan tabungan masih tetap terjadi
19:31Jadi artinya
19:33Fenomena-fenomena di lapangan ini
19:35Yang tetap tidak boleh kita lupakan
19:38Sehingga kita harus melihatnya secara komprehensif
19:41Seperti itu mas
19:42Nah itu dia
19:42Menarik kalau kita cermati
19:44Di tahun 2025 ini sudah ada keputusan
19:46PPN 12% memang hanya untuk barang mewah saja
19:49Apakah ini bisa memberikan dampak juga nanti
19:51Terkait dengan aktivitas ekonomi
19:53Ataupun belanja masyarakat
19:54Kita bahas lagi nanti di second berikutnya
19:57Dan pemirsa pastikan anda masih bersama kami
20:08Ya terima kasih anda masih bergabung bersama kami
20:10Dalam market review
20:11Nah langsung saja Pak Sutrisno
20:13Ini bagaimana dari kalangan dunia usaha
20:15PPN 12% yang memang akhirnya hanya untuk barang mewah saja
20:19Karena kan memang ada beberapa
20:22Mungkin perusahaan yang sudah menerapkan kenaikan PPN
20:25Kemudian pemerintah khususnya diri dan pajak
20:27Sudah menyatakan kalau memang sudah naik
20:29Bisa dikembalikan begitu dengan mekanisme yang berlaku
20:32Nah dari pelaku usaha sendiri bagaimana apa yang anda melihat
20:35Ya sebenarnya kan kalau
20:37Isilah barang mewah itu kan tadinya kita senang
20:40Tapi kenyatanya kan memang
20:42Itu meliputi semua barang
20:46Bersama barang terkena
20:47Tadinya kan bukan hanya itu
20:51Atau kolongan-kolongan tertentu
20:53Yang tergolong mewah
20:55Sekarang misalnya hotel pun
20:56Akan terkena di dalam
20:59PPN yang 12% itu
21:02Nah terus sekarang
21:03PPN yang naik itu kan nanti
21:06Katakan itu barang mewah
21:08Barang mewah katakan rumah
21:10Rumah mewah harga yang mahal
21:12Tapi rumah itu kan tidak berdiri sendiri
21:14Dia mesti ada suppliernya
21:15Ketika permintaan rumah itu menurun
21:18Karena harga naik
21:19Maka permintaan kepada
21:21Supply barang juga akan menurun
21:24Seperti pasir, batu, semen dan lain-lain
21:26Itu terjadi di berbagai macam barang lain
21:29Jadi sebenarnya
21:30Tidak juga sederhana
21:33Tetap dia punya
21:35Apa namanya
21:37Efek turunan
21:38Yang harus kita perhitungkan
21:42Dan harus diingat bahwa
21:45Sekali lagi
21:46Beli itu menjadi penting
21:50Untuk bisa mendorong ekonomi kita ke depan
21:52Nah karena ini kan upah
21:54Misalnya 6-9% itu
21:56Tentu akan menyebabkan
21:58Pelaku usaha itu akan lebih
22:01Kapital intensif
22:03Dia akan lebih banyak menggunakan
22:05Permesinan, robot dan sebagainya
22:09Terutama pada investasi baru
22:11Sementara kita dihadapkan pada
22:14Peningkatan lapangan
22:16Pencari kerja setiap tahun itu
22:18Kira-kira 3 juta
22:19Nah mereka ini masuk lapangan kerja
22:21Tanpa daya beli
22:22Dan ini yang nanti akan menyebabkan
22:24Ekonomi kita itu menjadi stuck
22:28Pada saat yang pada masalah seperti itu
22:31Oke-oke Pak Sutris
22:33Nah Pak Joshua bagaimana dengan tadi tantangan
22:35Yang nampaknya masih akan mengiringi
22:37Begitu ya dunia usaha
22:38Ekonomi Indonesia di tahun 2025
22:40Di awal tahun ini berarti langkah apa saja
22:42Mungkin mitigasi apa saja yang harus disiapkan
22:44Tadi ada tantangan UMP
22:46Kemudian PPN
22:48Mungkin global juga ini masih menghantui Pak Joshua
22:50Ya memang ini tidak mudah ya
22:53Buat pemerintah juga
22:54Karena di satu sisi tadi
22:56Pemerintah juga perlu supporting
22:58Mendukung dari sisi kebijakan-kebijakan
23:01Untuk bisa mendukung sisi permintaan
23:03Karena itu pada akhirnya
23:04Kalau kita bicara
23:06Kenaikan pendapatan masyarakat itu
23:09Memang cukup terbatas ya
23:10Itu menjadi faktor tadi kenapa
23:12Kemampuan menabung masyarakat menurun
23:15Lalu juga dengan berbagai kenaikan-kenaikan
23:18Yang ada saat ini
23:19Ya memang tentu di sisi yang lainnya
23:21Pun juga kenaikan pendapatan real masyarakat
23:23Itu pun juga
23:25Jenderal terbatas
23:26Sehingga
23:27Ya kalau kita bicara UMP
23:30Memang kita harus melihatnya secara komprehensif juga
23:32Dan pemerintah pun juga saya pikir
23:34Cukup wise artinya untuk
23:36Perusahaan-perusahaan ataupun
23:38Khususnya untuk perusahaan-perusahaan
23:40Yang mungkin masih berkinerja baik
23:41Saya pikir selukyahnya memang menaikkan
23:44UMP
23:44Tapi kalau kita bicara
23:46Perusahaan-perusahaan ataupun industri
23:48Yang cukup struggling
23:49Yang tadi sudah saya sebutkan
23:51Itu memang
23:52Ya sebaiknya pun juga diberikan
23:54Kelonggaran ya untuk tidak menaikkan UMP
23:56Karena kondisinya pun juga tidak memungkinkan
23:58Untuk menaikkan UMP
23:59Jadi saya pikir
24:01Pemerintah perlu lebih granular lagi
24:03Saya pikir ya dalam hal
24:05Melihat kondisi saat ini
24:06Karena
24:07Kalau kita bicara konsumsi
24:09Yang tadi yang mungkin terpengaruh kelas menengah
24:11Kalau kita bicara kelas atas
24:13Ini saya pikir
24:14Dampaknya cukup tidak terasa
24:16Sama halnya pun juga dengan
24:18Misalkan beberapa industri
24:19Misalkan pertambangan
24:21Lalu juga dengan beberapa industri lainnya
24:23Yang masih
24:24Masih berkinerja baik
24:26Saya pikir itu juga
24:28Pemerintah pun juga perlu
24:30Apa namanya
24:31Supaya jangan
24:32Sampai kebijakan pajak ini
24:34Dibebankan kepada masyarakat
24:35Kepada rakyat
24:36Belum pemerintah perlu mengeksplorasi juga
24:39Misalkan pajak kekayaan
24:41Karena high net worth individual ini
24:43Saya pikir perlu kita eksplorasi
24:45Banyak pengusaha-pengusaha ini
24:47Net worthnya tinggi
24:50Ya tapi
24:51Masih banyak juga yang ngemplang
24:52Banyak juga kita lihat potensi-potensi
24:55Underground ekonomi yang ada
24:56Jadi saya pikir
24:57Kita perlu
24:59Kebijakannya di satu sisi tadi
25:01Mendukung
25:02Sisi permintaan
25:03Karena kalau tidak ada yang belanja
25:04Pun juga sama
25:05Nanti tidak ada yang beli juga
25:07Kan sama saja
25:08Dengan
25:09Para pengusaha pun juga
25:10Nanti produksinya sudah diproduksi
25:12Tapi tidak ada yang belanja
25:13Seperti apa
25:14Jadi tetap sekali lagi saya pikir
25:16Pemerintah
25:17Mesti melihat lagi
25:18Fokusnya adalah
25:19Kebijakan sisi permintaannya
25:21Tapi kalau nanti
25:22Kebijakan pemerintah
25:24Permintaannya sudah mulai meningkat
25:26Tentunya pemerintah pun juga
25:28Perlu melihat lagi
25:29Incentive apa yang perlu diberikan kepada
25:32Para pelakus usaha
25:33Khususnya memang yang cukup struggling
25:35Yang kemarin sudah disampaikan juga ya
25:37Dalam pengumuman
25:39PPN
25:40Bahwa ada incentive paket kebijakan untuk
25:43Para pelaku industri padat karya
25:45Untuk pekerjanya
25:46Lalu juga untuk
25:48Subsidi suku bunga
25:50Untuk yang mau investasi
25:51Pemesinan
25:52Jadi cukup banyak incentive sudah diberikan
25:54Sehingga harapannya
25:56Yang kedepannya
25:58Dengan paket kebijakan itu
26:00Memang ini masih temporary
26:02Tapi harapannya ini bisa
26:03Ditingkatkan lagi
26:04Ataupun diperpanjang
26:05Di esensifikasi sehingga
26:07Sektor usaha pun juga bisa bangkit
26:09Sehingga harapan kita
26:11Adalah bersama-sama bahwa
26:12Pembelinya ataupun konsumennya meningkat
26:15Lain juga dari sisi pengusaha pun juga diharapkan
26:17Diberikan incentive
26:19Ataupun diberikan dukungan
26:21Sehingga pertumbuhan ekonomi kita pun juga akan
26:23Bersama-sama naik di tahun ini
26:24Baik itu dia beragam
26:25Dari incentive, subsidi
26:27Kemudian bauran-bauran kebijakan
26:29Fiskal moneter
26:30Begitu yang sudah ditempuh
26:31Pemerintah untuk bisa mengatasi
26:33Kondisi perekonomian di tahun 2020
26:35Semoga efektif dan tepat
26:37Sasaran begitu ya
26:38Sehingga bisa membuat everybody happy
26:40Dari sisi masyarakatnya
26:41Begitu sebagai konsumen
26:43Kemudian dunia usaha
26:44Produsen
26:44Kemudian juga pemerintah
26:46Begitu baik
26:46Pak Joshua
26:47Saya sekali waktu terbatas
26:48Ini Pak Sutrisno
26:49Terima kasih banyak
26:50Atas waktu sharing dan informasi
26:51Yang sudah disampaikan kepada pemirsa
26:53Selamat melanjutkan aktivitas anda
26:55Kembali salam sehat
26:56Terima kasih Pak Sutrisno
26:57Pak Joshua
26:58Sampai berjumpa kembali
27:05Sampai jumpa