KOMPAS.TV - Bertahun-tahun menempuh pendidikan, namun perjuangan keras para generasi penerus bangsa ini dinodai oleh pihak sekolah yang lalai memproses finalisasi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) sebagai syarat mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Akibat kelalaian pihak sekolah, ratusan siswa di SMA Negeri 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Para siswa pun menunjukkan rasa kecewanya dengan melakukan protes atas kondisi tersebut. Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang berdampak langsung pada masa depan mereka.
Tidak hanya di Mempawah, ratusan siswa MAN 2 Model Medan, Sumatera Utara, juga berunjuk rasa di lapangan depan sekolah di Jalan Pancing, Medan.
Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab karena diduga lalai menginput data, hingga 322 siswa terancam gagal ikut pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi negeri jalur prestasi atau SNBP 2025.
Dengan membentangkan spanduk dan poster, siswa menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang mengakibatkan siswa terancam tidak bisa ikut SNBP.
Dinas Pendidikan Sumut bersurat ke Kementerian Pendidikan dan Sains Teknologi di Jakarta guna mengupayakan pelonggaran waktu.
Disdik juga akan memanggil kepala SMA yang gagal mendaftar SNBP untuk dimintai keterangan.
Jika terbukti lalai, sekolah akan diberi peringatan keras, sesuai aturan yang berlaku.
Buntut polemik kebijakan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi di sejumlah daerah, DPR RI akan memanggil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Sumantri Brojonegoro.
DPR sudah memberikan atensi khusus terhadap ratusan siswa gagal didaftarkan SNBP karena kelalaian pihak sekolah.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku, pihaknya telah mendengar keluh kesah masyarakat terkait permasalahan ini.
Komisi x DPR sebagai mitra Kemendikti Saintek akan menggelar pertemuan pada pekan depan.
#snbp #pdss
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/572570/sekolah-lalai-memproses-finalisasi-pdss-untuk-snbp-2025-siswa-terbengkalai
Akibat kelalaian pihak sekolah, ratusan siswa di SMA Negeri 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Para siswa pun menunjukkan rasa kecewanya dengan melakukan protes atas kondisi tersebut. Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang berdampak langsung pada masa depan mereka.
Tidak hanya di Mempawah, ratusan siswa MAN 2 Model Medan, Sumatera Utara, juga berunjuk rasa di lapangan depan sekolah di Jalan Pancing, Medan.
Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab karena diduga lalai menginput data, hingga 322 siswa terancam gagal ikut pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi negeri jalur prestasi atau SNBP 2025.
Dengan membentangkan spanduk dan poster, siswa menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang mengakibatkan siswa terancam tidak bisa ikut SNBP.
Dinas Pendidikan Sumut bersurat ke Kementerian Pendidikan dan Sains Teknologi di Jakarta guna mengupayakan pelonggaran waktu.
Disdik juga akan memanggil kepala SMA yang gagal mendaftar SNBP untuk dimintai keterangan.
Jika terbukti lalai, sekolah akan diberi peringatan keras, sesuai aturan yang berlaku.
Buntut polemik kebijakan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi di sejumlah daerah, DPR RI akan memanggil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Sumantri Brojonegoro.
DPR sudah memberikan atensi khusus terhadap ratusan siswa gagal didaftarkan SNBP karena kelalaian pihak sekolah.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku, pihaknya telah mendengar keluh kesah masyarakat terkait permasalahan ini.
Komisi x DPR sebagai mitra Kemendikti Saintek akan menggelar pertemuan pada pekan depan.
#snbp #pdss
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/572570/sekolah-lalai-memproses-finalisasi-pdss-untuk-snbp-2025-siswa-terbengkalai
Kategori
🗞
Berita