Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengajak pengusaha batu bara untuk tetap berinvestasi di dalam negeri. Sebab, Pemerintah masih akan fokus menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), setidaknya dalam satu dekade ke depan.
Ia meyakinkan bahwa investor tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di sektor mineral Indonesia meski pemerintah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Menurut Bahlil, setidaknya dalam 10 tahun ke depan, PLTU masih menjadi penopang utama kelistrikan dalam negeri, melalui kebijakan yang akan dituangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.
Ia meyakinkan bahwa investor tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di sektor mineral Indonesia meski pemerintah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Menurut Bahlil, setidaknya dalam 10 tahun ke depan, PLTU masih menjadi penopang utama kelistrikan dalam negeri, melalui kebijakan yang akan dituangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.
Category
📺
TVTranscript
00:00Intro
00:13Pemirsa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlilahadaliya mengungkapkan
00:18prospek investasi batubara masih potensial untuk kembali digali
00:22di tengah isu transisi energi baru terbarukan.
00:25Terlebih, Uni Eropa masih mengajukan permintaan batubara ke Indonesia
00:29dengan kontrak yang sangat panjang.
00:35Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlilahadaliya dalam pemaparan
00:39di Mandiri Investment Forum 2025 mengungkapkan prospek investasi batubara
00:43masih potensial untuk kembali digali di tengah isu transisi energi baru terbarukan.
00:49Bahlil mengatakan setidaknya dalam 10 tahun ke depan,
00:52PLTU di Indonesia akan masih menjadi penopang utama kelistrikan
00:56pasalnya nantinya akan ada terdapat kebijakan yang dituangkan
00:59dalam rencana usaha penjadian tenaga listrik 2025-2034 yang akan menggunakan batubara.
01:26Dalam RUPTL 2025-2034, saya tidak lagi menusur batubara,
01:33ya padahal naik tidak lebih dari 7 persen, itu punya superkontrak.
01:37Tapi dengan keluarannya Amerika dari komitmen Paris Agreement,
01:44ya Amerika aja keluar kok, dia yang membuat apalagi Indonesia cuma ikut-ikutin ya.
01:50Bahlil juga meminta kepada para investor yang hadir dalam Mandiri Investment Forum 2025
01:55untuk tidak ragu berinvestasi batubara,
01:57terlebih lagi Uni Eropa saja masih menggunakan permintaan batubara ke Indonesia
02:01dengan kontrak yang sangat panjang.
02:04Dari Jakarta, Rikian Wardi, Ade Firman Syah, IDX Channel.
02:11Ya pemirsa untuk membahas tema kita kali ini,
02:13masa depan investasi batubara di tengah tren transisi energi,
02:17kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Bapak Fatul Nugroho,
02:21beliau adalah Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemasuk Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia.
02:27Halo Pak Fatul, apa kabar?
02:29Kabar baik, Nas Fras.
02:30Baik, terima kasih atas waktu yang disempatkan.
02:32Sebelum membahas lebih jauh tadi, menarik kalau kita cermati steppen dari Pak Bahlil.
02:36Kita akan review terlebih dahulu perkembangan bisnis pertambangan batubara
02:40dalam 5 tahun terakhir, apa yang bisa kita sampaikan? Silahkan.
02:47Halo Pak Fatul, silahkan.
02:49Ya, memang dalam 5 tahun terakhir ini perkembangan industri batubara sangatlah positif.
02:55Hal ini tercermin dari volume produksi tahunan dari tambang-tambang di seluruh Indonesia
03:04yang meningkat pada tahun 2021 yaitu sebesar 614 juta ton
03:11dan itu terus mengalami kenaikan sekitar 10-15 persen per tahun.
03:17Dan di tahun 2024 yaitu sebesar 836 juta ton total produksi batubara Indonesia
03:25dan diproyeksikan pada tahun 2021 ini berdasarkan RKAB yang telah disetujui oleh
03:31Kementerian SDM melalui ditjen Minerba yaitu sebesar 917 juta ton.
03:38Artinya ke depan proyeksinya dalam industri batubara ini akan masih positif dan terus berkembang
03:46walaupun memang ada kekhawatiran transisi energi kepada energi terbarukan.
03:51Saya senada dan sependapat juga dengan apa yang disampaikan oleh Pak Menteri Bahlil
03:57bahwa ke depan PLTU di Indonesia masih sangat dibutuhkan
04:02karena pembangkit listrik yang berasal dari energi primit batubara itu adalah tetap yang paling murah.
04:10Selain itu juga sumber daya dan cadangannya sangat berlimpah di Indonesia.
04:17Kalau kita berkaca kepada nilai produksi listrik dari batubara itu masih berkisar antara
04:244,2 sampai 6 sen dolar per kwh dan ini jauh lebih murah dibandingkan dengan
04:32pembangkit dari energi baru dan terbarukan.
04:35Selain itu juga kita sama-sama ketahui bahwa Amerika juga sudah menarik diri dari Paris Agreement.
04:43Demikian juga China yang katanya akan menyetop pembangunan PLTU batubara
04:48tetapi di 2024 mereka membangun sekitar 94 GW.
04:54Artinya negara-negara di dunia masih akan tetap menggunakan batubara
04:59dan Indonesia tetap memerlukan pembangkit batubara untuk jangka menengah panjang
05:04sebagai baseload karena harganya yang kompetitif dan ini diperlukan untuk mendukung
05:10target pertumbuhan ekonomi sekitar 8% pada sampai 2029 ke depannya.
05:16Baik, tapi dari sisi klim bisnisnya untuk sektor pertambangan batubara khususnya
05:21Anda melihat ini kondusif kah, fluktuatif atau bagaimana kalau kita kaitkan
05:25dengan perkembangan geopolitik, ekonomi di luar negeri?
05:30Ya terkait dengan geopolitik untuk saat ini ya di tahun 2025 ini kami para pelaku
05:38tidak melihat ada gejolak yang berarti terkait dengan geopolitik dari komoditas batubara
05:45karena mayoritas pasar ekspor dari Indonesia ini adalah ke Asia Selatan
05:51yaitu India, Bangladesh, Sri Lanka dan juga ke Asia Timur seperti China, Korea Selatan dan Jepang
05:59juga termasuk ASEAN sehingga geopolitik di kawasan Asia ini cukup stabil
06:04sehingga tidak terlalu berdampak.
06:06Tetapi terkait dengan geoekonomi ini yang bisa jadi agak mengkhawatirkan
06:11di mana terjadi perang tarif dan Amerika sudah memulai menetapkan tarif sekitar 25%
06:18untuk barang-barang impor yang masuk ke Amerika, ini ada kekhawatiran dari kami pelaku usaha
06:25akan menurunnya permintaan.
06:27Tetapi dengan dibangunnya pembangkit PLTU baru di China sebesar 94 GW yang akan COD pada tahun ini
06:37artinya kami tetap optimis bahwa permintaan batubara dari pasar Asia Timur dan juga Asia Selatan
06:45itu masih akan tetap tinggi.
06:47Namun tantangannya adalah memang harga komunitas yang saat ini sedang menurun
06:54di mana ASEAN terakhir untuk GAR6500 itu dikeseran 115 dolar per ton
07:01dan ini memang menjadi tantangan sendiri bagi kami para pelaku usaha.
07:05Oke, lantas bagaimana kalau kita lihat iklim investasi di dalam negeri
07:09begitu dengan kondisi geopolitik, ekonomi, dengan harga komunitas sebatubara global juga yang semakin melemah
07:17begitu Anda melihat ini menjadi suatu hal yang akan menjadi hambatan begitu di tahun 2025 ini?
07:23Kalau saya melihat dari target realisasi investasi yang terjadi dari tahun 2022
07:32yaitu sekitar 5,69 miliar dolar untuk Capex baru
07:38kemudian di tahun 2024 yaitu sebesar 7,7 miliar USD
07:44artinya di 2025 ini kami memproyeksikan akan terjadi kenaikan
07:49karena ini sudah tercemin dari target produksi tambang-tambang yang meningkat menjadi 900 juta ton pada tahun 2025
07:57artinya pelaku usaha masih positif, masih optimis terhadap perkembangan industri batubara pada tahun 2025 ini
08:09walaupun tantangannya adalah harga komunitas yang turun
08:13tapi kami berharap dalam 1-2 bulan ke depan harga batubara internasional ini bisa rebound
08:20selain itu juga kami mendukung apa yang disampaikan oleh Menteri Bahlil
08:25yaitu penerapan kebijakan harga batubara acuan sebagai dasar dari kontrak-kontrak penjualan internasional
08:35dan kami harapkan nanti HBA yang akan diterapkan oleh pemerintah
08:39itu bisa mencerminkan kos pertambangan di Indonesia yang semakin tinggi
08:46di antaranya yaitu stripping ratio yang saat ini latar-latar tambang sudah di atas 1 banding 10
08:53kemudian juga biaya BBM yang juga semakin mahal
08:58tadi juga Pak Bahlil menyebutkan juga meminta investasi batubara di Indonesia ini tetap dilanjutkan
09:06pemerintah juga masih akan fokus menggunakan PLTU setidaknya untuk 10 tahun ke depan
09:11kemudian ditambah lagi dengan Amerika Serikat keluar dari Paris Agreement ini
09:16berarti menunjukkan potensi dari komunitas batubara Indonesia ini masih menjanjikan atau tidak Pak?
09:26Kalau kami dari pelaku usaha memandang ini masih menjanjikan
09:30karena kebutuhan dunia itu masih tinggi seperti saya sebutkan tadi asil limur dan juga asil selatan
09:38dan juga konsumsi di domestik
09:41namun kami berharap untuk harga domestik katakanlah harga jual ke PLN
09:48untuk harga batubara atau DMO nya itu bisa dinaikkan dari DMO 70 menjadi DMO 90
09:58sehingga ini menjadi insentif bagi para pelaku usaha di hulu batubara
10:05sehingga harganya bisa terkatrol naik dan tentunya ini bisa memberikan margin yang lebih bagi kami
10:12karena sekali lagi tantangan bagi kami pelaku usaha sekalian ini adalah mining cost yang semakin tinggi
10:18dan juga royalty yang ditetapkan oleh pemerintah juga meningkat demikian.
10:24Jadi tantangan tersendiri ya pada saat memang biaya produksinya nambah
10:29kemudian harga batubaranya sedang tertekan kemudian ada juga royalty yang harus dibayarkan
10:34jadi kita akan bahas nanti di segmen berikutnya.
10:36Waktu kita jadah dulu sebentar dan Pemirsa kami akan segera kembali.
10:48Ya terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review Pemirsa
10:52dan berikut ini kembali kami sampaikan data untuk Anda terkait dengan realisasi produksi batubara Indonesia.
10:58Ya kita akan cermati pergerakannya dari tahun 2020 sampai dengan 2024.
11:03Ya di tahun 2020 565,69 juta ton kemudian trennya naik terus sampai dengan 2024
11:12tercatat 831,53 juta ton data dari Kementerian SDM.
11:18Berikutnya bagaimana realisasi serapan batubara domestik?
11:23Ini rentang 2020 sampai dengan 2024 ini juga sama seiring dengan produksi yang bertambah
11:30serapannya juga semakin bertambah sampai dengan 2024 sudah mencapai 379,91 juta ton
11:38untuk serapan batubara di dalam negeri.
11:42Ya lantas bagaimana dengan ekspor batubara Indonesia?
11:46Ya ini juga trennya positif naik terus kita lihat di tahun 2023 sudah 406,67 juta ton
11:54kemudian di tahun 2024 435,36 juta ton.
11:59Itu dia cukup tinggi dalam 2 tahun terakhir.
12:02Nah lantas kita lihat ada 5 emiten produsen batubara terbesar di tahun 2024
12:08ini data per akhir kuartal 3 2024.
12:12Ada bumi resources sekitar 57,3 juta ton kemudian alam teri resources 55,7 juta ton,
12:21bayan resources 40 juta ton, golden mines 38,4 juta ton dan bukit asam 32,97 juta ton.
12:31Baik kita lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Fatul Nugroho
12:35Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara Indonesia.
12:40Bapak Fatul berdasarkan data tadi yang sudah disampaikan trennya memang naik terus ya
12:44dari sisi produksi kemudian penyerapan di dalam negeri kemudian juga ekspornya.
12:50Nah berarti dengan adanya tantangan yang seperti Anda sampaikan tadi
12:54biaya produksi bertambah ada royalty kemudian apakah ini ya tetap masih menjadi minat yang tinggi
13:00bagi pelaku industri nya kemudian investasi di sektor pertambangan batubara?
13:07Silakan Pak.
13:09Ya memang industri batubara ini tergolong extractive industry
13:15dimana pengelolaan atau pengusahaan sumber daya alam ini adalah
13:22sesuatu yang sebetulnya secara teknis tidaklah terlalu sulit.
13:27Kalau para pelaku usaha sudah dapat IUP atau mendapatkan kontrak eksklusif dengan pemilik IUP,
13:35maka dari sisi operasional pertambangan itu tidak terlalu sulit.
13:40Namun memang tantangannya adalah saat ini dengan sudah semakin banyak batubara
13:50atau cadangan yang diproduksi maka tambang-tambang ini posisinya menjadi semakin ke dalam.
13:57Contohnya dahulu biasa menambang di daerah Samarinda kalau untuk di Kaltim ya
14:02kemudian juga daerah Kukar sekarang sudah sampai ke arah Kutai Kartanegara bagian utara.
14:09Kemudian juga sudah merambak ke yang sekarang banyak dibuka yaitu di daerah Kalimantan Tengah
14:14dan juga untuk daerah Sumatera sudah ke daerah Muara Enim dan juga Riau.
14:20Jadi artinya tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha ini adalah
14:25lebih kepada tantangan pembebasan lahan.
14:29Kemudian juga tantangan hauling atau transportasi batubara dari hulu untuk menuju ke pelabuhan
14:37baik untuk tongkang ataupun mother vessel.
14:42Artinya ini ke depan masih tetap menjajikan walaupun memang kami para pelaku usaha harus bisa melakukan efisiensi
14:51dari sisi operasional dan juga transportation.
14:57Ini yang menjadi tantangan para pelaku usaha.
15:02Yang paling tinggi kalau kita bicara mengenai biaya produksi di setel pertambangan batubara
15:06berarti saat ini di komponen yang mana?
15:12BBM itu komponen yang cukup tinggi.
15:15Kalau kita bicara mining cost katakanlah average kita ambil sekitar 20 USD per ton
15:22itu sekitar 30-40% itu adalah BBM cost.
15:29Sisanya adalah untuk labors dan juga peralatan serta untuk pembebasan lahan.
15:36Artinya itu yang menjadi tantangan karena harga BBM di tambang
15:43yaitu solar industry ini semakin hari semakin naik.
15:47Ini yang kita harapkan bisa turun.
15:50Dan kami sekali lagi sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Pak Menteri Bahlil
15:56bahwa Indonesia ini salah satu eksportir batubara terbesar di dunia.
16:00Nah seharusnya kita memang bisa mengontrol harga batubara
16:05sehingga kita bisa lebih berdaulat dari penentuan harga
16:09bisa lebih mencerminkan atau meng-cover mining cost yang semakin tinggi.
16:15Lantas bagaimana dengan nilai keuntungan yang bisa diraih dengan tadi adanya beban
16:20biaya komponen-komponen tambahan begitu sering adanya kenaikan harga BBM,
16:24biaya produksi dan lain-lain.
16:25Apakah masih bisa menarik minat investasi kemudian tantangan terkait dengan net zero emission
16:31apakah juga bisa seiring sejalan antara energi fosil dan terbarukan?
16:37Kalau dengan terkait dengan margin masih baik
16:42ya artinya memang tidak setinggi ketika all time high di 2022
16:48namun tetap masih ada cuannya, masih ada untungnya.
16:52Tadi saya sampaikan kalau rata-rata mining cost 20 dolar
16:55kemudian kita bicara gar 42 ya
16:59kemudian untuk transportation cost sampai ke pelabuhan itu sekitar 20 dolar
17:06ya margin sekitar 10 dolar artinya sekitar 20% ya gross margin itu masih ada
17:15karena ini sifatnya extractive industry artinya cuannya masih cukup menjanjikan
17:20bagi para pelaku usaha pertambangan.
17:23Kemudian terkait dengan tantangan ke depan dengan net zero emission
17:29kami memandang sekali lagi bahwa untuk Indonesia dan juga dunia
17:35artinya batubara PLUTU berbasis batubara ini masih akan tetap diperlukan
17:41hanya ke depan harapan kami supaya bisnis batubara ini bisa juga tetap terus berjalan
17:48itu adalah dengan menggunakan carbon capture and storage
17:53artinya, halo, ya silahkan
17:57artinya sustainability dari industri batubara ini akan tetap berjalan
18:03berlangsung sampai jangka waktu kalau perkiran kami ya 20-30 tahun ke depan
18:08setidaknya ini masih bisa menjadi primadona di sektor pertambangan.
18:13Oke, kalau misalnya berdampingan berjalan seiringan dengan kondisi saat ini
18:19di Indonesia yang fokus net zero emission, pengembangan energi listrik
18:22sementara di Amerika sudah tidak fokus lagi ke sana
18:24nah ini berarti akan banyak domennya untuk pasar dalam negeri
18:29atau masih bisa kita melakukan eksportasi dengan nilai yang terus bertambah?
18:34untuk dalam negeri konsumsinya kami memproyeksikan pertumbuhannya sekitar
18:42untuk kebutuhan batubara itu 5-8% per tahun
18:47karena pembangunan PLUTU batubara tidak semasif seperti di China ataupun di India
18:55tetapi beberapa seperti pabrik sawit untuk biodiesel
19:00kemudian pabrik semen itu juga membutuhkan banyak batubara untuk pembangkit
19:05maupun mesin-mesin mereka
19:07artinya kebutuhan batubara domestik ini masih akan meningkat
19:12kalau data yang disampaikan IDX Channel tadi 370 juta ton pada 2024
19:18maka kami memproyeksikan ya ada penambahan sekitar 5-8% dari 370 juta ton tadi
19:27sekitar 5-10 juta
19:33baik berarti memang ada penambahan dari sisi produksi serapannya juga bertambah
19:38kemudian ini menjadikan salah satu industri pertambangan batubara
19:42yang masih cukup menjanjikan di tahun 2025 dan kedepan
19:46mengingat bagaimana fokus dari pemerintah juga akhirnya transisi energi bisa seiring sejalan
19:51untuk beberapa waktu sampai benar-benar kita bisa menuju net zero emission
19:56Pak Fathul terima kasih banyak atas informasi update yang sudah disampaikan
20:01kepada pemirsa pada hari ini selamat melanjutkan aktivitas Anda kembali
20:04salam sehat sampai berjumpa kembali Pak Fathul
20:06salam sehat
20:08ya pemirsa satu jam sudah saya menemani Anda dalam market review
20:12berbahari terus informasi Anda hanya di IDX Channel
20:14Your Trustworthy and Comprehensive Investment Reference
20:17karena urusan masa depan harus terdepan
20:19aku investor saham
20:21saya Prasetyo Wibowo
20:23serta seluruh rabat kerja yang bertugas pamit undur diri
20:26terima kasih sampai jumpa
20:53selamat menikmati