• last month
IHSG -0,82% ke 6.747,22 sesi I Senin (24/2/2025). Sektor barang baku -1,61%, AMMN -5,50%. Sektor infrastruktur -1,55%, BREN -6,16%. Sektor energi -1,32%, RAJA -6,25%. Saham keuangan -0,95%, BBNI -1,46%, BMRI -1,48%, BBRI +051%. Saham perbankan big caps Himbara bervariasi usai Danantara diresmikan, saham TLKM -1,51%. Sementara sektor teknologi +7,34%, DCII + kembali ARA, dan ELIT +24,75% ARA.

Dari global, Saham AS mengalami penurunan tajam Jumat (21/2), memperpanjang aksi jual setelah laporan ekonomi yang suram dan ancaman tarif baru serta kekhawatiran atas melemahnya permintaan konsumen.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Terima kasih untuk kalian yang masih berkabung bersama dengan kami dan kami juga masih mengundang Anda untuk bisa berpartisipasi di WhatsApp interaktif seperti yang tertera di layar televisi Anda nantinya.
00:14Dan di segmen ini kita akan review jalannya perdagangan di sepanjang hari ini, dimana di awal pekan lagi-lagi negara gasa menggabungkan kembali mengalami tekanan yang semakin dalam ke level 6740-an.
00:26Dan saat ini kami sudah terhubung melalui Zoom bersama dengan Bapak Nicholas Darmawan selaku research analis Mesta Indofes, sekuritas kita akan langsung siapa saja.
00:34Pak Nicholas selamat sore apa kabar Pak?
00:36Selamat sore Mas David, kabar baik, terima kasih.
00:40Terima kasih Pak Nicholas sudah mengeluangkan waktu di IDX Channel.
00:43Di awal pekan Pak tekanan terus berlanjut terhadap pindek harga samgabungan sepertinya ketika di penutupan akhir pekan lalu ditutup di zona hijau tapi penguatannya tipis saja.
00:54Untuk analisis teknikal Anda, pelemahan yang terjadi di sepanjang perdagangan hari ini?
00:58Oke mungkin untuk analisis teknikal kita lihat YSG memang masih melanjutkan pelemahan yang terjadi dari tanggal 19 Februari lalu ya.
01:07Karena kalau kita lihat secara teknikal sebenarnya YSG itu masih tertahan ya di bawah level resistant, emang 20-nya tepatnya di level 6900.
01:16Jadi memang secara teknikal bisa dikatakan YSG itu masih berada di dalam trend bearish.
01:21Lagi-lagi memang di tengah trend yang seperti ini kenaikan itu patut diwaspadai karena banyak pelaku pasar yang cenderung dominasi oleh trader retail yang memiliki time frame perdagangan yang relatif pendek.
01:34Jadi memang kalau kita lihat penurunan yang terjadi hari ini disebabkan oleh profit taking juga.
01:39Mungkin seperti itu untuk teknikalnya YSG.
01:41Baik, tekanan masih akan terus berlanjut tidak Pak?
01:44Intraday hari ini 6732 tampaknya level intraday terendah dalam sepekan terakhir.
01:51Kalau kita lihat secara teknikal masih ada peluang untuk berlanjut ya YSG kita perkirakan mungkin akan berlanjut kurang lebih ya kerentang harga 6700-an sampai 6650-an.
02:03Karena kalau kita lihat juga sampai sore ini belum ada rejection atau arah harga yang mengindikasikan adanya reversal atau rebound daripada level support yang sedang disentuh saat ini.
02:17Baik, dari sisi sentiment dari global karena tampaknya kurang bersahabat Pak.
02:21Wall Street juga mengalami koreksi yang cukup dalam merespon beberapa data ekonomi di sana.
02:27Kemudian di tengah kekhawatiran tarif, implasi yang tinggi begitu.
02:31Kemudian dari dalam negeri, hari ini Presiden Prabowo Subianto ini meresmikan Pak terkait juga dengan keberadaan dari dan antara.
02:39Bagaimana Anda melihat kombinasi dari sisi perkembangan fundamental global dan domestik dan dampak terhadap pindah ke harga sama kabungan?
02:47Kayak mungkin dari global dulu ya seperti tadi Mas David mention dari minimnya kataris domestik kalau kita lihat YSG itu sebenarnya masih minim growth catalyst.
02:55YSG ini juga dibebani oleh data inflasi US yang memang kembali bergerak naik ke angka 3 persenan sehingga hal ini dapat memaksa The Fed untuk menahan suku bunga di level yang lebih tinggi.
03:06Demikian pula Bank Indonesia memang harus mengikuti bunga The Fed karena memang untuk menjaga spreadnya.
03:13Lalu juga kebijakan tarif daripada Presiden Trump yang memang menyebabkan kedidakpastian.
03:19Ini juga membayangi sektor perdagangan Indonesia sehingga kalau kita lihat YSG makanya kompak, cukup kompak mengikuti penurunan Dow Jones yang terjadi kemarin.
03:27Lalu dari dalam negeri bergerak ke dan antara.
03:31Kita lihat memang pelaku pasar hari ini responnya kalau kita lihat dari pergerakan sebenarnya masih minim ya.
03:36Atau bahkan cenderung negatif karena memang peluncuran dan antara sendiri itu masih mendapatkan banyak kritik terkait tata kelola.
03:44Terutama setelah Presiden Prabowo secara rilisan mengundang para mantan Presiden untuk menjadi anggota Dewan Pengawas yang memicuk khawatiran akan potensi keterlibatan politik.
03:53Maka dari itu kalau kita lihat memang YSG ini masih butuh banyak growth katalis ke depannya.
04:00Mungkin lebih mengarah ke growth yang ekonomi dan bisnisnya seperti itu.
04:08Baik, dari sisi kelolaan tujuh BUMN akan masuk ke dalam dan antara ini untuk tahap awal.
04:15Meskipun tadi juga sudah tegaskan mulai permaret seluruh BUMN akan masuk ke dalam dan antara.
04:20Bagaimana Anda melihat potensi ketujuh ini kemudian ada beberapa saham-saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
04:28Dari perbankan Himbara ada BBRI, BBNI, kemudian juga ada BMRI, infrastruktur ada Telkom, kemudian main ID ada Antam, TINS, kemudian juga ada PTBA.
04:41Oke mungkin ini ya dampaknya dari dan antara terhadap tujuh emitan ini.
04:45Kalau kita lihat secara langsung memang program ini kalau memang berjalan lancar maka BUMN kita tidak akan mendapatkan optimasi dari sisi investment dan operasional.
04:54Karena sifatnya memang jadi centralized, jadi holding.
04:57Dan kalau kita lihat juga dan antara diberikan otonomi yang cukup signifikan untuk mengelola aset hingga corporate action.
05:04Emiten-emiten akan masuk ke dalam dan antara namun tetap dengan persetujuan dari badan legislatif sehingga market ini juga masih wait and see terhadap komposisi manajemen
05:15untuk melihat apakah manajemen ini sebetulnya profesional atau dipengaruhi oleh politik juga.
05:21Jadi mungkin seiring berjalanan waktu dan antara juga dapat memanfaatkan aset BUMN sebagai jaminan untuk pinjayaan tambahan,
05:28termasuk menerbitkan bonds atau kredit juga lalu juga bisa mengundang joint venture terparti seperti dana pemerintah global untuk invest ke proyek-proyek.
05:39Jadi kalau kita lihat memang ini market sebenarnya masih khawatir terhadap transparansi politik dan juga profitabilitas dan antara ke depannya.
05:48Baik kita langsung saja ulas dari sisi teknikal.
05:50Beberapa perbankan big cap BBRI menguat di 0,77 persen di 3.920.
05:56Analisis secara teknikal bertahan satu-satunya di zona hijau pada hari ini untuk BBRI.
06:03Untuk BBRI kita lihat memang secara teknikal dia sebenarnya secara ternyata masih beres.
06:06Cuman memang relatif lebih bertahan dibandingkan dengan tiga perbankan big banks lainnya.
06:11Karena memang kalau kita tahu sebenarnya dari tahun lalu itu BBRI sudah kepanis cukup parah oleh market.
06:16Sempat menyentuh level low-nya di level 3.800-an.
06:20Jadi kalau kita lihat memang dia masih maintain level support-nya saja di 3.848.
06:25Cuman untuk peluang trend bullish reversal kita lihat memang masih cukup solid.
06:30Mengingat masih banyak level resistance yang sulit ditembus contohnya di atas level 4.000.
06:36Kalau kita lihat memang selama satu bulan terakhir itu bermain-mainnya sudah berada di bawah level 4.000.
06:41Jadi mungkin untuk perkiraan target harga kita perkirakan BBRI itu masih akan bergerak di bawah rentang harga 4.000.
06:47Tepatnya di level kisaran 3.950 sampai dengan 3.850-an.
06:53Baik, bergeser ke BMRI Pak. Hari ini cenderung melemah tapi masih bertahan di 5.000.
07:00Untuk BMRI juga kita lihat secara trend dia masih bearish.
07:04Seperti yang kita tahu perbankan itu membutuhkan beban bersama.
07:07Lalu untuk Bank Mandiri, technical-wise juga dia masih reject.
07:11Di bawah level resistance MA20, tepatnya di bawah level 5.400.
07:15Untuk sekarang berada di level 5.000-an.
07:18Jadi yang kita khawatirkan di sini once dia gagal berada di atas 5.000.
07:23Kita perkirakan harga dapat bergerak lebih rendah ke level 4.900 sampai dengan 4.850-an untuk Bank Mandiri.
07:31Baik, bergeser ke BBNI. Pak Nikolas, hari ini tekanan paling dalam terjadi pada saham ini?
07:38Untuk BBNI kita lihat masih pelanjutan profit taking.
07:41Sebagaimana minggu lalu kita lihat kenaikannya cukup dasyat.
07:44Sempat menyentuh level tertingginya di level 4.730-an.
07:48Yang mana juga merupakan major resistance di bulan Januari.
07:51Jadi kalau kita lihat di sini harga penurunan masih berlanjut.
07:54Hari ini masih berbentuk bearish marubozo candlestick.
07:57Jadi kita perkirakan pada perdagangan hari esok,
07:59ada kemungkinan Bank BNI masih bisa melanjutkan kelemahan ke level tentang harga 4.150-an sampai dengan 4.100-an.
08:08Baik, selain dari beberapa perbankan Big Cap Himbara, Telkom masuk juga ke dalam dana kelolaan dan antara.
08:15Pak Nikolas, bagaimana Anda melihatnya?
08:17Telkom dalam beberapa bulan terakhir sudah mengalami koreksi yang cukup dalam.
08:21Rilis kinerja juga masih ditunggu oleh para investor.
08:26Mungkin untuk Telkom ini sebenarnya memang ada katalisa sendiri, ada dana antara.
08:30Kalau kita lihat memang dana antara ini katalisa lebih ke pengelolaan aset dan operasionalnya.
08:37Jadi kalau ke depannya kita lihat memang investor ini lebih mengutamakan potensi pertumbuhan bisnis dan ekonominya gimana?
08:46Kalau dari telekomunikasi sendiri kita lihat memang masih cukup persaingannya cukup ketat di bagian average revenue per user,
08:59yang mana pengguna, jumlah pengguna itu kita lihat memang pertumbuhannya nggak bisa tumbuh cukup banyak lagi
09:04atau bahkan relatif turun, jadi mereka mungkin bisa tweakingnya itu lebih ke harga paketnya saja.
09:12Jadi memang kalau kita lihat dari sisi pertumbuhan bisnisnya itu cenderung terbatas dan persaingannya cukup ketat seperti itu.
09:18Baik, bagaimana Anda melihat proyeksi harga ke depannya? Masih cukup sulit untuk menembus ke level Rp3.000an kembali pak?
09:25Kalau kita lihat dalam waktu dekat masih cukup sulit ya, mengingat level Rp3.000 itu sudah mulai tertinggal cukup jauh ya.
09:32Rp3.000 itu ada gap juga.
09:34Tapi kalau kita lihat secara trend itu masih bergerak di bawah level resistance MA20,
09:39masih contesting dan terus gagal bergerak di atas itu.
09:43Jadi kalau kita lihat juga perdagangan hari ini ditutup melemah juga ya di level Rp2.600.
09:48Jadi untuk perdagangan hari esok antisipasi mungkin untuk pergerakan menengah jangka pendeknya
09:53kita berpikirkan telekom masih akan bergerak melemah ke level Rp2.500 sampai dengan Rp2.480an.
10:01Mungkin seperti itu untuk telekom.
10:03Baik, karena di sisi untuk telekom salah satu UMN yang masuk ke dalam dana keluahan.
10:07Dan antara pemirsa tadi juga ada perbankan Himbara.
10:10Dan lagi-lagi keputusan investasi tetap ada di tangan pemirsa ADX Channel.
10:14Pak Nicholas kita akan jeda terlebih dahulu.
10:16Nanti kita akan coba lihat sama-sama pilihan apa saja Anda rekomendasikan.
10:18Dan pemirsa kami akan segera kembali.
10:20Sesaat lagi.

Recommended