• 16 jam yang lalu
BEKASI, KOMPAS.TV - Banjir merendam sejumlah wilayah di Bekasi, hingga membuat aktivitas warga lumpuh.

Ribuan rumah dan kendaraan terendam banjir hingga memaksa warga untuk mengungsi dari rumahnya.

Korban banjir mengaku banjir tahun ini menjadi banjir terparah yang pernah ia alami.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut banjir besar yang merendam sebagian wilayah Bekasi karena tata ruang yang buruk.

Selain itu berkurangnya daerah resapan di Jawa Barat memperparah banjir Bekasi. Tak hanya Bekasi, banjir juga merendam sejumlah wilayah di Jakarta.

Sebanyak 5 pompa penyedot air dikerahkan untuk mengalirkan banjir di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, ke Kali Ciliwung.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau kawasan Pintu Air Manggarai.

Pramono menyebut banjir besar yang merendam sejumlah kawasan di Jakarta disebabkan oleh kiriman air dari kawasan lain, karena curah hujan di Jakarta cenderung rendah.

Namun, Pramono menyebut Pemprov Jakarta akan siaga untuk memitigasi bencana banjir.

BMKG memprediksi curah hujan tinggi masih akan terjadi pada 11 hingga 20 Maret 2025.

Sehingga untuk mencegah terjadinya banjir besar di kawasan Jabodetabek, Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan melakukan modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025.

Sebelumnya, pembicaraan di antara pemerintah daerah di kawasan Jabodetabek soal penanganan banjir telah dilakukan namun persoalan banjir belum juga terselesaikan.

Baca Juga Bicara soal Akar Masalah Banjir Jabodetabek, Wamendagri: Ini Banjir 5 Tahunan, Tapi Lebih Parah di https://www.kompas.tv/regional/578234/bicara-soal-akar-masalah-banjir-jabodetabek-wamendagri-ini-banjir-5-tahunan-tapi-lebih-parah

#banjirjabodetabek #banjirbekasi #banjir

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/578235/gubernur-jabar-dedi-mulyadi-sebut-banjir-bekasi-disebabkan-karena-tata-ruang-yang-buruk

Dianjurkan