Pernyataan Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, yang mengaitkan puasa dengan inflasi memicu kontroversi di media sosial.
Mengutip unggahan video Instagram @babesumbar, Abdullah Vanath menyebut bahwa pola konsumsi masyarakat selama Ramadan dapat berdampak pada kenaikan harga barang dan inflasi.
"Gubernur Maluku memberikan perhatian serius di bulan puasa. Jadi, orang Islam ini siang tidak makan, tapi malam makan banyak. Uang tidak ada, tapi baju baru banyak. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan inflasi," ujar Vanath dalam video tersebut.
Pernyataan ini menuai reaksi keras dari netizen. Banyak yang mempertanyakan dasar argumen tersebut dan menilai bahwa Ramadan justru menjadi pendorong ekonomi.
Pro TV - Televisi Digital Berjaringan
Pro TV (@protv_id) bagian dari ekosistem Promedia Teknologi Indonesia (@promediateknologi)
-
SUBSCRIBE OFFICIAL CHANNEL YOUTUBE :
@protv_official | PROMEDIA TV
www.protv.id
Mengutip unggahan video Instagram @babesumbar, Abdullah Vanath menyebut bahwa pola konsumsi masyarakat selama Ramadan dapat berdampak pada kenaikan harga barang dan inflasi.
"Gubernur Maluku memberikan perhatian serius di bulan puasa. Jadi, orang Islam ini siang tidak makan, tapi malam makan banyak. Uang tidak ada, tapi baju baru banyak. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan inflasi," ujar Vanath dalam video tersebut.
Pernyataan ini menuai reaksi keras dari netizen. Banyak yang mempertanyakan dasar argumen tersebut dan menilai bahwa Ramadan justru menjadi pendorong ekonomi.
Pro TV - Televisi Digital Berjaringan
Pro TV (@protv_id) bagian dari ekosistem Promedia Teknologi Indonesia (@promediateknologi)
-
SUBSCRIBE OFFICIAL CHANNEL YOUTUBE :
@protv_official | PROMEDIA TV
www.protv.id
Kategori
🗞
Berita