Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 2 days ago
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi perekonomian global yang saat ini mengalami goncangan besar, akibat kebijakan proteksionisme dari sejumlah negara besar, termasuk Amerika Serikat. Oleh sebab itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus bisa membangun perekonomian nasional secara mandiri, atau berdiri di atas kaki sendiri.

Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi untuk menyikapi kebijakan tarif resiprokal yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Langkah tersebut diantaranya dengan meningkatkan impor dari negeri Paman Sam, dibandingkan langkah retaliasi seperti yang dilakukan oleh negara lain seperti China, Kanada dan Uni Eropa.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Welcome to the market review program.
00:28Kami yang mengupas isu-isu yang menjadi penggerak ekonomi di tanah air.
00:32Live streaming kami bisa Anda saksikan juga di idxl.com.
00:35Dan langsung saja kita mulai market review selengkapnya.
00:46Presiden Prabowo menegaskan Indonesia harus membangun kekuatan ekonomi secara mandiri.
00:52Di sisi lain pemerintah juga akan melakukan langkah diplomasi dan negosiasi
00:55terkait dengan penerapan kenaikan tarif impor produk Indonesia oleh Presiden Donald Trump.
01:02Apa yang terjadi sekarang, goncangan dunia akibat negara yang ekonomi terkuat,
01:11membuat kebijakan-kebijakan memberi peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara.
01:19Ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia.
01:29Banyak negara yang cemas.
01:34Padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dulu
01:38dan termasuk saya bertahun-tahun saya sudah ingatkan
01:43mari kita bangun ekonomi kita
01:46dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri.
01:57Demikian pernyataan Presiden Prabowo Subianto
01:59yang menyoroti kebijakan tarif resiprokel Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
02:04Presiden juga mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi perekonomian global
02:08yang saat ini mengalami goncangan besar
02:10akibat kebijakan proteksionisme dari sejumlah negara besar
02:13termasuk Amerika Serikat.
02:16Oleh sebab itu Presiden Prabowo mendigaskan
02:18bahwa Indonesia harus bisa membangun perekonomian nasional
02:21secara mandiri atau berdiri di atas kaki sendiri.
02:25Sementara itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump
02:27telah menerapkan kenaikan tarif impor bagi produk asal Indonesia menjadi 32%
02:32dari sebelumnya ditetapkan 10%.
02:35Tarif resiprokel sendiri akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.
02:41Jakarta Tim Liputan IDX Channel
02:44Ya sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto
02:50menegaskan upaya diplomatik dan negosiasi
02:52dalam menyikapi kebijakan tarif impor Amerika Serikat
02:55sebab negeri Paman Sam hingga kini masih menjadi mitra strategis bagi Indonesia.
03:04Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk menempuh jalur diplomasi
03:08dan negosiasi untuk menyikapi kebijakan tarif resiprokel
03:12yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
03:15Langkah tersebut diantaranya dengan meningkatkan impor dari Amerika
03:18dibandingkan langkah retaliasi seperti yang dilakukan oleh negara lain
03:22seperti China, Kanada, dan Uni Eropa.
03:26Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto mengatakan
03:29kebijakan negosiasi yang dilakukan mengingat bahwa negara Amerika Serikat
03:33hingga saat ini masih menjadi mitra strategis bagi Indonesia.
03:37Ini Indonesia memilih jalur negosiasi
03:40karena Amerika merupakan mitra strategis.
03:44Kemudian juga revitalisasi perjanjian perdagangan dan investasi
03:49di mana TIFA ini terakhir tahun 1996.
03:54Jadi sudah menjadi tidak, sudah obsolete perjanjian ini.
03:59Erlangga menambahkan pemerintah juga akan melakukan
04:02revitalisasi perjanjian perdagangan dan investasi.
04:05Kemudian kebijakan deregulasi non-tarif mesyur
04:08seperti ICT untuk TKDN,
04:11terutama dari investasi Amerika di Pulau Batang.
04:14Selanjutnya evaluasi lartas, percepatan sertifikasi halal,
04:18dan balancing neraca perdagangan.
04:21Jakarta Tim Liputan IDX Channel
04:23Ya, pemirsa untuk membahas tema kita kali ini.
04:30Indonesia siap negosiasi kendirikan tarif impor Amerika Serikat.
04:34Kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Ibu Shanti Samdasani.
04:37Beliau adalah Ketua Perdagangan Internasional Kamar Entrepreneur Indonesia.
04:41Halo, Ibu Shanti, apa kabar?
04:45Baik, Pak. Selamat salam sehat, Pak.
04:48Baik, salam sehat juga. Terima kasih atas waktu yang disempatkan.
04:50Dan kemudian sudah bergabung juga ada Pak Wijayanto Samirin,
04:53ekonom Universitas Farah Madinah.
04:55Halo, Pak Wijayanto Samirin, ekonom Universitas Farah Madinah.
04:57Baik, Pak Wijayanto Samirin, ekonom Universitas Farah Madinah.
04:58Baik, terima kasih.
05:00Terima kasih atas waktu yang disempatkan.
05:01Dan sebelum membahas lebih jauh ini, Pak Wijayanto Samirin,
05:05untuk mengambil langkah negosiasi
05:06dalam menyikapi kebijakan tarif impor Indonesia
05:08yang dinaikkan menjadi 32 persen oleh pemerintah Amerika Serikat.
05:12Bagaimana pandangan Anda?
05:13Apakah kebijakan ini sudah tepat begitu saat ini?
05:17Ya, Mas Pras, Indonesia ini bukan Cina.
05:20Yang dianggap musuh yang harus dijatuhkan oleh Amerika.
05:25Indonesia juga bukan Vietnam
05:26yang eksportnya 30 persen ke Amerika.
05:31Sangat tergantung.
05:32Sehingga kalau Cina itu melakukan retaliasi,
05:37melawan sekuat tenaga, itu make sense.
05:40Karena apapun yang dilakukan, dia akan terus ditekan.
05:43Kalau kemudian Vietnam itu surrender sejak awal,
05:47kemudian membuka peluang tarik 0 persen untuk produk Amerika,
05:50itu juga sangat wajar karena tidak punya pilihan.
05:54Tapi Indonesia in between.
05:56Sehingga apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam konteks ini,
05:59Presiden Prabowo, sudah sangat tepat.
06:02Kita siap untuk duduk berbicara,
06:05tapi tidak buru-buru,
06:08dan segalanya harus terukur.
06:11Karena jangan sampai kita memberikan pintu terlalu lebar
06:15bagi produk Amerika dan bagi Amerika Serikat.
06:18Kemudian pada saat yang bersamaan,
06:20partner-partner penting kita yang lain,
06:22merasa dianaktirikan.
06:23Dan itu berpotensi untuk menimbulkan permasalahan baru.
06:27Saya rasa apa yang dipilih sudah tepat.
06:30Kalau berdasarkan diskusi kemarin,
06:32di sara-sara ekonomi,
06:34ada langkah taktis merespon Amerika.
06:37Kemudian yang lebih banyak,
06:38justru langkah strategis memperbaiki iklim usaha di Indonesia.
06:42Sehingga kita lebih kompetitif.
06:45Baik.
06:45Tapi menurut Anda,
06:46apakah kebijakan tersebut nantinya juga
06:48akan mendapatkan respon yang positif juga nih
06:50dari pemerintahan Donald Trump nih, Pak Widja?
06:53Ya.
06:53Kita semua harus berusaha ya.
06:55Karena saya sepakat dengan apa yang disampaikan Busfi Mulyani.
06:59Rasanya dalam tim ekonomi Donald Trump,
07:03itu ilmu ekonomi sudah tidak dipakai lagi.
07:05Jadi angka-angka yang mereka sampaikan,
07:09sudut pandang yang mereka ungkap,
07:11itu benar-benar tidak rasional.
07:14Tetapi ya kita harus mencoba.
07:17Kita, tapi juga harus realistis.
07:18Karena India,
07:20jauh hari sebelum kenaikan tarif ini diumumkan,
07:25Modi sudah datang, ketemu langsung,
07:28melakukan berbagai respon
07:32untuk memberikan fasilitasi lebih kepada industri Amerika.
07:36Kemudian kita tahu lobbyist India itu paling kuat di Amerika.
07:40Kedua setelah Israel.
07:42Itu juga gagal.
07:44Vietnam kemarin membuka diri seperti itu.
07:46Surrender.
07:47Tapi juga tidak ada jaminan dari Amerika.
07:49Bahkan tim Trump mengatakan,
07:51dia tidak akan mengadres apa yang disampaikan oleh Vietnam.
07:54Nah, bagi Indonesia,
07:56kita harus mempunyai strategi yang lebih cerdas.
08:02Dan memang begini,
08:04satu kesalahan menurut saya,
08:06ketika suatu negara merespon secara terburu-buru
08:09apa yang disampaikan oleh Trump.
08:11Kenapa?
08:12Karena mood dari Trump itu sedang seperti ini,
08:16sedang agresif.
08:17Jadi memang menunggu seperti apa yang dilakukan oleh Indonesia ini,
08:21sesuatu yang menurut saya lebih menjanjikan.
08:25Baik.
08:25Nah, Bu Santi,
08:26dari pelaku usaha melihat bagaimana
08:28begitu keputusan yang diambil pemerintah tadi
08:30untuk melakukan negosiasi.
08:31Menurut Anda ini juga dari sisi pelaku usaha,
08:33apakah memang akhirnya bisa menjadi lampu hijau begitu?
08:37Solusi yang win-win solution lah bisa dikatakan begitu.
08:41Baik, terima kasih.
08:42Mungkin saya sedikit setuju dulu dengan Pak Rijayanto ya
08:46bahwa the enemy is not Indonesia.
08:48Sebenarnya ya,
08:49kalau kita lihat mundur sedikit latar belakang
08:52kenapa Trump mengambil langkah ini adalah
08:54Amerika 10 tahun terakhir sudah sangat turun ke bawah.
08:59Kebetulan kami punya kantor di sana,
09:01jadi kami melihat bagaimana kemunduran yang terjadi di Amerika ini.
09:06Dan yang paling membuat memperparah situasi adalah
09:09fentanyl,
09:10which is salah satu bahan kimia
09:13untuk dipakai untuk narkoba itu
09:15dari China masuk ke Amerika lewat Meksiko.
09:18Jadi sepertinya Trump ini sudah
09:21ini sudah menumpuk banyak sekali hal-hal
09:25yang akhirnya dia mengatakan enough is enough ya.
09:29Itu yang pertama.
09:31Yang kedua,
09:31Trump tidak bisa hanya
09:33kalaupun meretaliasi tarif hanya ke China.
09:36Karena kalau dia cuma
09:37memasangkan tarif ini ke China,
09:40misalkan negara lain tidak,
09:42China akan membuka pabrik di negara-negara lain juga.
09:44Jadi China selalu mencari celah.
09:46Jadi apa yang dia lakukan adalah
09:49dia memberikan tarif ke seluruh negara,
09:52serentak sekaligus.
09:54Ini menutup pintu,
09:56menutup celah untuk China ini
09:57supaya bisa
09:58bermanipulasi
10:01atau membuka pabrik di mana-mana.
10:03Karena semuanya kena.
10:04Sekarang menjawab pertanyaan
10:06mengenai
10:07bisnis Indonesia
10:09dan di kamar dagang sendiri,
10:11kamar entrepreneur yang
10:13Kane ini sendiri bagaimana.
10:15Kami melihat justru ini
10:17mungkin ada opportunity.
10:19Mungkin ini blessing in disguise.
10:22Jadi kalau sekarang
10:23menurut kami ini masih terlalu dini
10:25untuk kami memberikan sebuah analisa
10:27atau memberikan sebuah evaluasi.
10:29Karena kami belum melihat secara nyata.
10:31Dan kami di pasar ini,
10:33di kamar entrepreneur ini
10:34melihat
10:34the real market reaction.
10:37Sekarang
10:38yang baru kelihatan
10:39mungkin hanya
10:39SG atau currency.
10:42Tapi perdagangan sendiri
10:43seperti apa
10:44ini membutuh waktu,
10:45membutuh proses
10:46untuk kami bisa
10:47menganalisa ke sana.
10:48Jadi
10:49kalau saya melihat bahwa
10:51ini sebuah
10:52sebuah bencana
10:54I don't think so.
10:56Ini mungkin disini
10:57ada kesempatan
10:58dan saya setuju
10:59kemarin dengan Pak Prabowo
11:00beliau mengatakan bahwa
11:01mungkin Indonesia
11:03membutuhkan ini.
11:04Ini sebuah
11:05paksaan yang
11:06change yang dipaksa.
11:09A force change.
11:10Dan saya yakin
11:12Indonesia akan keluar
11:14dari fase ini
11:15dengan menjadi Indonesia baru
11:16yang lebih kuat
11:17dan yang lebih
11:18cepat maju.
11:20Saya begitu Pak.
11:21Baik.
11:21Nah menurut Anda
11:22bagaimana dengan posisi
11:23tawar Indonesia
11:24Bu Santi dalam proses
11:25negosiasi nanti
11:26dengan pemerintah Amerika Serikat?
11:27Kami ingin memberikan
11:29beberapa
11:30beberapa
11:30saran ya
11:31kalau misalkan ini
11:32didengar
11:33oleh
11:34orang-orang yang
11:36berangkat ke sana
11:38pejabat-pejabat
11:39yang berangkat ke sana.
11:40Mungkin pertama
11:41dari Kane sendiri
11:42adalah
11:43tolong fokus
11:44ke
11:45akses pasar
11:46melalui
11:47reinstatement
11:48of GSP
11:49generalized
11:50system
11:50of preferential
11:51yang termasuk
11:53GSP
11:53produk-produk Indonesia.
11:55Itu penting.
11:55Karena di sini
11:57kami melihat
11:58bisa
11:59menciptakan
12:01sebuah manfaat
12:02untuk
12:02beneficial
12:04atau tiba-balik
12:04kedua negara ya.
12:06Jadi pertama
12:06fokus ke GSP
12:07yang kedua
12:08adalah fokus
12:09ke
12:10pengurangan tarif
12:11produk
12:12untuk padat karya.
12:13Karena Indonesia
12:14juga memiliki
12:14barrier Pak.
12:16Ini bukan hanya
12:16Amerika saja.
12:17TKDN
12:18for example
12:19sudah dari
12:2010 tahun yang lalu
12:21itu
12:21barrier-nya itu
12:22tidak membawa
12:24manfaat juga
12:24untuk Indonesia
12:25dan menghalang
12:26untuk asing
12:27juga masuk.
12:28Yang ketiga
12:29adalah untuk
12:29produk-produk
12:30ramah lingkungan.
12:31Indonesia
12:32memiliki
12:32banyak sekali
12:33produk-produk
12:34ramah lingkungan
12:35yang mungkin
12:35kita bisa
12:36have a special
12:37tarif negotiation
12:38on that one.
12:40Yang terakhir
12:40adalah
12:41non-tarif.
12:43Orang fokusnya
12:44ke tarif semua.
12:45Justru saya
12:45melihat
12:46di sini
12:47non-tarif barrier
12:48juga yang harus
12:49kita bahas.
12:50Karena
12:50ultimately
12:51non-tarif barrier
12:52ini juga memiliki
12:53dampak
12:54kenapa
12:54tarif barrier
12:55ini akhirnya
12:56ada.
12:57Saya lihat
12:57seperti itu Pak.
12:58Baik, baik.
12:58Ini menarik
12:59kalau kita cermati
12:59dengan defisit
13:00perdagangan kita
13:01antara
13:02pemerintah Amerika Serikat
13:03dan Indonesia
13:03juga yang masih
13:04terjadi.
13:05Apakah ini
13:05yang menjadi
13:06salah satu faktor
13:07yang tadi
13:07Anda katakan
13:07blessing in discuss
13:08juga?
13:08Kita bahas
13:09nanti di segmen
13:09berikutnya.
13:10Pak Wijah,
13:11buat nanti
13:11kita akan
13:12jeda dulu
13:12sebentar.
13:13Dan pemirsa
13:13tetaplah
13:14bersama kami.
13:14Anda masih
13:25menyaksikan
13:25market review
13:26pemirsa berikut ini
13:27kami sampaikan
13:27data untuk Anda
13:28terkait dengan
13:29bagaimana
13:29kebijakan-kebijakan
13:30tambahan yang akan
13:30dilakukan oleh
13:31pemerintah Indonesia.
13:32Kalau misalnya
13:32tadi eksternal
13:33kita akan
13:34melakukan
13:35upaya diplomasi
13:36negosiasi
13:36kemudian di dalam
13:37negeri.
13:37Ada beberapa
13:38poin juga akan
13:39dilakukan.
13:39Yang pertama
13:39revitalisasi
13:40perjanjian
13:41perdagangan
13:41dan investasi
13:43kemudian
13:43ada deregulasi
13:44non-tariff measures
13:45kemudian
13:46relaksasi
13:46TKDN
13:47sektor ICT
13:47dari Amerika Serikat
13:48ada evaluasi
13:50lartas
13:50kepercepatan
13:51halal sertifikasi
13:52kemudian
13:53balancing
13:53neraca
13:54perdagangan
13:54dan juga
13:55insentif fiskal
13:56ataupun
13:56non-fiskal
13:57yang akan
13:58diterapkan
13:58begitu oleh
13:59pemerintah Indonesia.
14:00Berikutnya
14:01kita cermati
14:01dari pergerakan
14:02PMI
14:02Manufaktur Indonesia
14:03dalam beberapa
14:04bulan terakhir
14:05Desember
14:062024
14:0751,2
14:08kemudian
14:09Januari
14:0951,9
14:10tertinggi
14:11di Februari
14:122025
14:1353,6
14:14poin
14:14kemudian
14:14di Maret
14:152025
14:16ada sedikit
14:17penurunan lagi
14:17menjadi 52,4
14:19poin
14:19baik kita lanjutkan
14:20kembali perbincangan
14:21bersama dengan
14:21Pak Wijayanto Samirin
14:22kemudian
14:23Ibu Santi
14:23Samjasani
14:24baik
14:25nah Pak Wijayanto
14:26kalau kita cermati
14:27dengan beberapa
14:27data tadi
14:28yang sudah
14:28disampaikan
14:29bagaimana Anda
14:30melihat dengan
14:30kebijakan-kebijakan
14:31yang akan
14:32diterapkan
14:32di dalam negeri
14:33ini sambil
14:33kita juga
14:34melakukan
14:34proses
14:35diplomasi
14:36dan negosiasi
14:36tadi dengan
14:37pemerintah Amerika
14:37Serikat
14:38list
14:41rencana
14:41untuk
14:43mewujudkan
14:44kebijakan
14:44yang disampaikan
14:45oleh Pak Erlangga
14:46itu sebenarnya
14:47list yang
14:48seharusnya
14:48sudah kita lakukan
14:4910 tahun yang lalu
14:50jadi memang
14:52ini
14:52glashing
14:53in this case
14:54seperti yang disampaikan
14:55oleh Ibu Santi
14:56tiba-tiba
14:57semua pihak
14:58menengok itu lagi
14:59dan dengan
15:00kekuatan penuh
15:01akan
15:02menjalankan
15:03jadi tidak ada
15:04sesuatu yang
15:05merupakan catatan
15:06dari saya
15:07semuanya bagus
15:08hanya saja
15:09jangan sampai
15:11partner kita yang lain
15:13merasa di
15:13anak tirikan
15:14jadi balance
15:15disini harus kita
15:16lihat
15:17terutama
15:18China
15:19India
15:20Thailand
15:21Korea Selatan
15:23kemudian terkait dengan
15:25purchasing manager index
15:27PMI
15:28jadi penurunan
15:30yang terjadi pada
15:30bulan
15:31Maret
15:32itu sesuatu yang
15:33sifatnya seasonal
15:34memang
15:35PMI
15:36yang menggambarkan
15:37apa
15:38keyakinan
15:40produsen
15:41untuk memproduksi
15:42sesuatu
15:42itu biasanya
15:44naik
15:44mendekati natal
15:45kemudian tahun baru
15:47terus naik
15:48lebaran
15:49kemudian turun
15:49oke
15:50ya menyesuaikan demand
15:52di pasar
15:53gitu ya
15:53jadi apa yang
15:54terjadi sekarang ini
15:56sesuatu yang normal
15:57seasonal
15:58tetapi kita
15:59harus mengantisipasi
16:00jangan-jangan
16:02penurunan
16:03pasca lebaran
16:04kali ini
16:04itu kemudian
16:06drastis
16:07berlanjut
16:07terus hingga
16:08di bawah
16:0950
16:09angskornya
16:11ya
16:11indeksnya
16:11sehingga
16:12produsen
16:13mulai pesimis
16:15nah ini yang harus
16:16diantisipasi oleh
16:17pemerintah
16:17dengan berbagai
16:18insentif
16:19kemarin dalam
16:20diskusi dengan
16:21Pak Presiden
16:22saya mengusulkan
16:23supaya pemerintah
16:24memberikan
16:25perhatian khusus
16:26kepada
16:27sektor
16:27manufaktur
16:28karena sektor
16:29manufaktur
16:30kita
16:30ini sebelum
16:31krisis COVID
16:32itu
16:32utilisasinya
16:3375%
16:34karena COVID
16:36turun ke 50%
16:37pasca COVID
16:38sudah membaik
16:39tapi masih
16:4060%
16:41jadi kalau ini
16:43diberi insentif
16:44bisa mendongkrak
16:45kembali ke
16:4675%
16:48atau bahkan
16:48bisa 80%
16:50nah ini terobosan
16:51yang menciptakan
16:52lapangan kerja
16:53menciptakan
16:54output ekonomi
16:55yang artinya
16:55pertumbuhan ekonomi
16:57dengan
16:58investasi yang
16:58sangat minimal
16:59karena kalau kita
17:00menggantungkan
17:01FDA
17:01itu perlu
17:022 tahun
17:023 tahun
17:034 tahun
17:03untuk
17:03wujudkan
17:04dengan
17:04stimulus
17:05begitu saja
17:06ini
17:06segera
17:07bisa
17:07terwujud
17:09nah
17:098 poin
17:10kebijakan
17:11tadi
17:11itu secara
17:12tidak langsung
17:13mengadres
17:14isu
17:14utilisasi
17:15manufaktur
17:15ini
17:16tetapi
17:16tetap
17:17perlu
17:17kebijakan
17:18yang spesifik
17:19yang diarahkan
17:20ke situ
17:21dan saya rasa
17:22kemarin
17:22Pak Prabowo
17:23cukup positif
17:24merespon
17:25usulan
17:25seperti itu
17:26baik
17:27itu dia
17:27beberapa
17:27poin
17:27yang perlu
17:28dicermati
17:28bagaimana
17:29menjaga
17:29industri
17:29manufaktur
17:30bagi industri
17:31pengolahan
17:31Indonesia
17:31masih tetap
17:32bergeliat
17:33nah
17:33Bu Santi
17:34Anda melihat
17:34dari sisi pelaku
17:35usaha
17:35apakah dengan
17:35beragam kebijakan
17:37tambahan
17:37begitu yang dilakukan
17:38oleh Indonesia
17:38yang akhirnya
17:39semua menjadi
17:39fokus
17:40untuk bisa
17:40segera
17:40terlaksana
17:41juga
17:41pada saat
17:42kita melakukan
17:43negosisi
17:44dengan pemerintah
17:44Anda melihat
17:45ini menjadi
17:45peluang yang
17:45menjanjikan
17:46untuk bisa
17:46meningkatkan
17:47lagi
17:47geliat
17:48produksi
17:48industri
17:49dalam negeri
17:50Bu Santi
17:56cukup kuat
17:57saya cukup
17:58optimis
17:59dengan industri
17:59dalam negeri
18:00kita ya
18:01orang dari dulu
18:03mengatakan
18:03Indonesia
18:04negara kecil
18:05atau apa
18:05saya merasa
18:06we are
18:07strong
18:07in our own
18:08ways
18:08jadi
18:09Indonesia
18:11itu sangat
18:11unik
18:12mau
18:12diterpabadai
18:14apapun
18:15selama ini
18:16we survive
18:18gitu ya
18:18jadi kalau
18:19saya lihat
18:20disini
18:20misalkan
18:21Pak Prabowo
18:22kemarin
18:22mengatakan
18:23membuka
18:23ekspor
18:23ini juga
18:24salah satu
18:25good
18:27strategy
18:28untuk
18:28membalancing
18:29pasar
18:30yang perlu
18:30kita lihat
18:31sekarang
18:31adalah
18:31dengan
18:32tarif
18:33yang
18:33diterapkan
18:34oleh
18:34Amerika
18:35ini
18:35ada
18:35gap
18:36yang
18:36akan
18:37tercipta
18:38di pasar
18:39Indonesia
18:40bagaimana
18:41kita
18:41fill this
18:42gap
18:42tanpa
18:43mengalami
18:44gejolak
18:45yang
18:45besar
18:46nah
18:47ada beberapa
18:47caranya
18:48disini
18:48kalau
18:49saya lihat
18:50untuk
18:50fill this
18:51gap
18:52itu adalah
18:52kita harus
18:53melihat
18:53bagaimana
18:54kita
18:54mengkonsolidasi
18:55industri kita
18:56sendiri
18:56di dalam
18:57di dalam
18:58negeri
18:58karena
18:59kita harus
19:00stock taking
19:00dulu
19:01ini industri
19:02kita
19:02ada di mana
19:03bagaimana
19:04posisi mereka
19:05sehat
19:07industri ini
19:07berkembang
19:08berapa persen
19:08dan bagaimana
19:09kita bisa
19:10mengundang mereka
19:11untuk sama-sama
19:12membangun
19:13Indonesia
19:15yang kedua
19:15adalah
19:16cost benefit
19:17analysis
19:18dari tarif
19:18ini
19:19impactnya
19:19seperti apa
19:21dan ini
19:21tidak bisa
19:22dilakukan
19:22dalam waktu
19:231-2 hari
19:24ini mungkin
19:25butuh
19:251-2 minggu
19:26untuk kita
19:26mendapatkan
19:27cost benefit
19:28analysis
19:28mungkin disini
19:29Pak Rektor
19:30Pak Wijayato
19:31bisa membantu
19:32untuk melihat
19:33kira-kira
19:33cost benefit
19:34analysis
19:35setiap
19:36minimal
19:365 industri
19:37sektor
19:38Pak
19:38kalau saya
19:39melihat disini
19:39ya
19:39universitas
19:41mungkin harus
19:42membantu kami
19:43untuk memberikan
19:43masukan ini
19:44berikutnya
19:46adalah
19:46multilateral
19:47coordination
19:47kita
19:48tidak bisa
19:48mengejarkan
19:50ini sendiri
19:50contohnya
19:51Pak
19:51Malaysia
19:52dengan
19:52melalui
19:53ASEAN
19:54chairmanship
19:55mereka
19:56mereka
19:57berusaha
19:57bagaimana
19:58kita secara
19:59individual
19:59secara negara
20:00juga
20:01memanage
20:01ini
20:01tapi juga
20:02secara
20:03blok
20:03secara regional
20:04kita bisa
20:05mengadres
20:06isu ini
20:06gitu ya
20:07dua hal
20:08yang paling penting
20:09yang terakhir
20:10yang ingin saya
20:10sampaikan
20:11juga disini
20:11adalah
20:12communication
20:14plan
20:15jadi di Indonesia
20:16ini banyak sekali
20:17noise
20:17ada yang mengatakan
20:18ngapain
20:19prabohong begini
20:20yang mengatakan
20:21ini bagus
20:21atau apa
20:22mungkin disini
20:23pemerintah harus
20:24mengambil alih
20:25komunikasi
20:26dengan sangat
20:26gencar
20:27lewat media
20:28sosmed
20:28dan lain-lain
20:29untuk mengatakan
20:30guys
20:31we are ok
20:32Indonesia
20:33ini lagi
20:34baik-baik
20:35saja
20:35tidak ada
20:36masalah yang
20:37akan terciptakan
20:38dari kejolak
20:39besar ini
20:40yang terakhir Pak
20:41exit strategy
20:41kalau tarif ini
20:43lebih eskalasi
20:44lagi
20:44misalkan
20:46Indonesia
20:46dari 32%
20:47tarif
20:48dinaikin lagi
20:48jadi 50%
20:49atau dinaikin lagi
20:50jadi 60%
20:51what is our
20:52exit strategy
20:53to this one
20:54jadi kalau
20:55untuk melihat
20:55pelaku pasar sendiri
20:57sampai hari ini
20:58kami
20:58kamar entrepreneur
20:59monitor
21:01kita oke-oke saja
21:02stabil semuanya
21:03berjalan dengan
21:04baik Pak
21:05itu dia
21:06kondisi real
21:07yang dialami
21:07ataupun dirasakan
21:08pelaku usaha
21:09terkait dengan
21:09melihat industri
21:10di dalam negeri
21:11lantas bagaimana
21:12dengan upaya
21:12untuk meningkatkan
21:13importasi produk
21:14dari Amerika Serikat
21:15apakah ini menjadi
21:16salah satu solusi
21:17yang menjanjikan
21:17kita bahas lagi
21:18di segmen berikutnya
21:19kita akan cinta
21:19sebentar
21:20dan pemirsa
21:20kami akan segera
21:21kembali
21:21usai pariwara
21:22berikut ini
21:24terima kasih
21:32anda masih bergabung
21:33bersama kami
21:33dan kita akan lanjutkan
21:34kembali
21:35perbincangan
21:35bersama dengan
21:36Ibu Santi
21:36Samsadani
21:37beliau adalah
21:37Ketua Pedagang
21:38Internasional Kamar
21:39Interplaner Indonesia
21:40kemudian
21:40Pak Wijayanto Samirin
21:41Ekonomi Universitas
21:42Para Madinah
21:43baik
21:43dengan beberapa upaya
21:44yang sudah dilakukan
21:45begitu untuk
21:46importasi
21:47yang nanti akan
21:47ditingkatkan
21:48begitu dari
21:48produk-produk
21:49Amerika Serikat
21:50ke Indonesia
21:51Pak Wijayanto
21:51menurut Anda
21:52ini akan menjadi
21:52solusi yang menjanjikan
21:53atau tidak
21:54begitu berarti
21:55yang memang yang diharapkan
21:55memang trade balance
21:56juga begitu dari
21:57Amerika Serikat
21:58begitu Pak Wijayanto
21:59ada dua
22:01yang pertama
22:01trade balance
22:02tapi yang kedua
22:03adalah
22:04menekan
22:05budget defisit
22:06jadi Amerika ini
22:07budget defisitnya
22:08luar biasa besar
22:09Trump paling khawatir
22:1023.4
22:11Amerika mengalami
22:12kebangkutan fiskal
22:13sehingga tarif
22:14dianggap
22:15sebagai tambahan
22:16pemasukan
22:17pemerintah federal
22:18tanpa membuat
22:19pemerintah marah
22:20rakyat marah
22:21karena menaikkan
22:22tarif ini
22:22bisa dinarasikan
22:23sebagai kebijakan
22:24nasionalistik
22:26untuk memprotek
22:26pekerjaan
22:27untuk memprotek
22:28lapangan kerja
22:29menciptakan industri
22:31bagi rakyat Amerika
22:32padahal
22:33ujung-ujungnya
22:33ini adalah penerimaan
22:34bagi pemerintah Amerika
22:35jadi ada dua
22:36dua hal
22:37nah pendekatan
22:39Indonesia ke Amerika
22:40harus diakui
22:42Indonesia mempunyai
22:43fleksibilitas yang lebih
22:44dibandingkan
22:45Vietnam misalnya
22:46karena Vietnam
22:47itu negara
22:48dengan populasi kecil
22:49ekspor ke Amerika
22:51luar biasa
22:52surplusnya luar biasa
22:53kalau mereka ingin
22:55mengurangi
22:55dengan cara apa
22:56begitu ya
22:57apakah
22:57populasi
22:59Vietnam
23:00bisa menyerap
23:01tambahan produk Amerika
23:03saya rasa tidak
23:04nah Indonesia
23:05mempunyai posisi
23:06yang lebih
23:06bagus
23:07karena ekspor kita
23:08ke Amerika
23:08hanya sekitar
23:0910% dari total ekspor
23:11kemudian
23:12defisit Amerika
23:14juga tidak terlalu
23:15besar
23:16pada saya yang bersamaan
23:17kita itu
23:18membutuhkan produk-produk
23:19yang tidak bisa kita
23:20produk sendiri
23:21misalnya
23:22minyak
23:23kemudian
23:24LNG
23:25kemudian
23:26cotton
23:27kapas
23:28dan beberapa produk
23:29teknologi
23:30seperti pesawat terbang
23:31komponen mobil
23:32dan lain sebagainya
23:33jadi ketika kita
23:34menawarkan itu
23:35kepada Amerika
23:36ini merupakan
23:38solusi bagi Amerika
23:40yang secara
23:41tidak langsung
23:42ini juga sebenarnya
23:42merupakan solusi bagi
23:44Indonesia
23:44jadi kita
23:46tepat
23:47kalau
23:48memaksimalkan
23:49apa saja
23:50yang bisa kita
23:51tawarkan
23:51kepada
23:52Amerika
23:53tapi kembali
23:54catatan saya
23:54jangan kemudian
23:56membuat partner
23:56kita yang lain
23:57merasa
23:57dianak dirikan
23:59tapi begini
24:00intinya Mas Pras
24:01respon
24:02taktik-taktikal
24:03itu penting
24:04tetapi
24:05yang tidak
24:05jauh
24:06yang juga
24:07jauh lebih penting
24:08adalah juga
24:09respon-respon
24:10yang sifatnya
24:11fundamental
24:11dan strategis
24:12memperbaiki
24:13daya saing kita
24:14karena ini
24:15akan berlangsung
24:16lama
24:16dinamika ini
24:17akan berlangsung
24:18lama
24:18bahkan setelah
24:19kram turun
24:20itu
24:21dinamika ini
24:22akan masih
24:22terus terjadi
24:24kita bisa
24:25bayangkan
24:25tadinya
24:26dunia ini
24:27ada satu
24:28negara yang
24:28powerful
24:29mengatur semuanya
24:30kemudian
24:31membuat
24:32semuanya stabil
24:33tetapi
24:34kemudian
24:35negara ini
24:36karena mengalami
24:37kesulitan keuangan
24:38spendingnya terlalu
24:39besar untuk
24:40membuat
24:40dunia stabil
24:41dia menarik diri
24:43mendestabilize
24:44the global
24:46dunia internasional
24:49sehingga
24:50dampaknya
24:50akan dinamik
24:51karena tidak ada
24:52leadership di dunia ini
24:54ini di politik
24:55apalagi di bidang ekonomi
24:56jadi kita harus
24:57prepare
24:57bahwa ini
24:58lari maraton
24:59bukan lari spread
24:59baik-baik
25:01nah
25:01menarik kalau kita
25:02cermati juga nih
25:02Bu Santi
25:03Pak Prabowo
25:03Supianto pada
25:04sasaran ekonomi
25:05kemarin juga
25:05menyebutkan bahwa
25:06Indonesia memang
25:07benar-benar
25:08harus mandiri
25:09berdiri di kaki
25:10sendiri dalam
25:10membangun
25:11perekonomian nasional
25:12menurut Anda
25:12bagaimana
25:13apakah saat ini
25:14bisa menjadi momentum
25:15yang tepat
25:15untuk kita bisa
25:16membangun
25:16perekonomian kita
25:17secara
25:17mandiri
25:18begitu Bu
25:19saya rasa
25:21momentumnya
25:21tepat ya
25:22karena dari dulu
25:24dari 10 tahun yang lalu
25:25ada beberapa
25:26hal-hal
25:27yang harus kita lakukan
25:29itu tidak kita lakukan
25:30jadi disini sekarang
25:31kami melihat
25:32ada kesempatan
25:34kesempatan
25:34untuk menarik diri
25:35kesempatan
25:36untuk melihat
25:37apa kekuatan kita
25:38apa kelemahan kita
25:40dan justru
25:40membangun disitu
25:41yang contohnya
25:42tadi saya sudah lihat
25:43bahwa
25:44Pak Presiden Prabowo
25:45sudah
25:46membuka
25:48export market
25:49import market
25:51dan lain-lain
25:52ini suatu inisiatif
25:53yang kalau saya lihat
25:54low hanging fruit
25:55termasuk
25:55yang bisa cepat
25:57karena kalau
25:57menarik investor
25:59itu
25:59takes a long
26:01time of process
26:02kita harus lihat
26:03yang low hanging fruit
26:04ini apa yang bisa
26:05kita lakukan
26:06untuk itu
26:07kita memang harus
26:08melakukan
26:08kalau saya lihat
26:09kita harus melakukan
26:10pertemuan-pertemuan lagi
26:11yang seperti
26:11dilakukan kemarin
26:13mungkin
26:14universitas
26:16atau
26:16seperti yang
26:17Pak
26:17Pak Wijayanto
26:19itu bisa mengundang
26:20ahli-ahli
26:21jadi smaller
26:22breaking groups
26:23yang lebih kecil lagi
26:25yang dari kemarin
26:25kan besar ya
26:26dari Pak Wijayanto
26:28atau universitas lain
26:29bisa melakukan
26:30sebuah focus group discussion
26:32atau
26:32think time
26:33yang mengundang
26:34think time
26:34untuk membahas
26:35ini kira-kira
26:36bagaimana
26:37untuk membahas
26:37detail-detailnya
26:38itu yang pertama
26:39yang kedua
26:40saya
26:41tadi juga
26:42saya mengatakan
26:42bahwa Indonesia
26:43ini negara besar
26:44dan negara kaya
26:45dan masih
26:46banyak sekali
26:47kesempatan
26:48di Indonesia
26:48memang belum
26:49ditelusuri
26:51nah ini
26:52kesempatan kita
26:53sekarang nih
26:53ini kayaknya
26:54sepertinya kita
26:55diberikan kesempatan
26:56untuk
26:57melihat ke dalam
26:58domestik kita
27:00dan melihat
27:00bagaimana kita bisa
27:01memperbaiki
27:02hal-hal
27:03atau
27:03membuat
27:04yang sudah berjalan
27:05lebih baik lagi
27:06kalau yang
27:08satu lagi
27:09yang ingin saya
27:09tambahkan
27:10Amerika
27:12sepertinya
27:12punya aspirasi
27:13begini
27:14dia ingin
27:15sekali
27:16menjadi negara
27:17produsen
27:18dan dia ingin
27:19sekali
27:19mengekspor
27:20ini saya
27:21lihat beberapa
27:22kali
27:22di
27:23speech-nya
27:23Trump
27:24ada baiknya
27:26Indonesia
27:26mengatakan
27:28ke Amerika
27:28oke
27:29coba
27:29kasih ke kami
27:30produk-produk
27:32yang kamu
27:32sekarang sudah
27:33produksi dalam
27:34negeri
27:35yang bisa kami
27:36beli
27:36seperti yang
27:37dilakukan oleh
27:38India
27:38India justru
27:40sebelum Trump
27:40mau memungkinkan
27:41ini
27:41India sudah
27:42kirim tim
27:43di sana
27:43sebelum
27:44dia drop
27:45the bomb
27:46India sudah
27:46duduk
27:47negosiasi
27:48dan hari ini
27:49India saja
27:50dengan negara
27:50yang arogansi
27:51begitu besar
27:52India saja
27:53sudah banyak
27:54mengalah
27:55dan melihat
27:56bagaimana
27:56mereka bisa
27:57tetap menjadi
27:58mitra dari
27:59Amerika
27:59contohnya
28:00India sekarang
28:01beli pesawat
28:02tempur dari
28:02Amerika
28:03F-16
28:04dia sudah
28:04beli
28:05India sekarang
28:06akan membeli
28:07oil and gas
28:07dari Amerika
28:08Tesla
28:09sekarang
28:10boleh
28:10berjualan
28:11di India
28:11dia sudah
28:12membuka
28:13pasarnya
28:13beberapa
28:14komoditi
28:15tarif
28:15untuk Amerika
28:16dinolin
28:17sama India
28:18mungkin
28:19kalau
28:19kita disini
28:21negosiasi
28:22kita negosiasinya
28:23melingat
28:24oke
28:24saya mendengar
28:26aspirasi
28:26kamu
28:27Amerika
28:27kira-kira
28:28produk-produk
28:29apa
28:29mungkin
28:31kalau
28:32F-16
28:32terlalu
28:32mahal
28:33mungkin
28:33Indonesia
28:34belum
28:34bisa
28:35ke situ
28:35tapi
28:36mungkin
28:37ada
28:37produk-produk
28:38lain
28:38yang
28:39diproduksi
28:40di Amerika
28:41mungkin
28:41kita bisa
28:42import
28:43juga
28:43seperti itu
28:44Pak
28:44oke
28:44itu dia
28:45menarik
28:46kalau kita
28:46cermati
28:46menjadi win-win
28:47solution
28:48terakhir
28:48Pak
28:49Wijah
28:49bagaimana
28:49Anda melihat
28:50kondisi
28:51akhirnya
28:52perekonomian
28:52Indonesia
28:52ke depan
28:53global
28:54dengan
28:54kebijakan
28:55yang Anda katakan
28:56tadi kan
28:56ini kan
28:57jangka panjang
28:57strategi Indonesia
28:59ini untuk
28:59bertahan
29:00apa
29:00Pak
29:01sebelum
29:04berbicara
29:04masalah
29:05strategi
29:05tapi
29:06kita coba
29:06membuat
29:07perkiraan
29:08outlooknya
29:09akan
29:09seperti apa
29:10jadi ada
29:11yang membayangkan
29:12ke depan
29:12itu seperti
29:13krisis
29:13ekonomi
29:141998
29:14ada
29:15yang
29:16membayangkan
29:16akan
29:17krisis
29:17seperti
29:18COVID
29:192020
29:20ada
29:21yang
29:22membayangkan
29:22ini
29:22seperti
29:23krisis
29:24tahun
29:242010
29:25yang
29:25ditrigger
29:26oleh
29:26Supreme
29:26Mortgage
29:27menurut saya
29:29apa yang
29:30akan terjadi
29:30kira-kira
29:32seperti
29:32krisis
29:33Supreme
29:33Mortgage
29:34tahun
29:352010
29:36jadi kita
29:36tidak perlu
29:37panik
29:37tidak perlu
29:38ketakutan
29:40tetap
29:41harus
29:42optimis
29:43karena yang
29:44bermasalah ini
29:45seperti
29:45Supreme
29:45Mortgage
29:46bukan di
29:46dalam negeri
29:47tetapi
29:48di
29:48luar
29:49negeri
29:50nah
29:51apa yang
29:51harus kita
29:52lakukan
29:52tadi kita
29:53sudah
29:53singgung
29:54yang sifatnya
29:55taktikal
29:55merespon langsung
29:56ke Amerika
29:57kita kerjakan
29:58tetapi
29:59yang tidak kalah
29:59penting adalah
30:00sifatnya
30:00fundamental
30:01dan
30:01substantif
30:03diregulasi
30:04bagaimana
30:05kita
30:06melakukan
30:06sebaik-baiknya
30:09all out
30:11yang kemarin
30:11diskusi dengan
30:13Pak Prabowo
30:13Pak Prabowo
30:14setuju dengan
30:14pendekatan
30:15neck to neck
30:16eye to eye
30:16dengan Vietnam
30:17apa yang Vietnam
30:18punya
30:19kita juga harus punya
30:20minimal kita
30:21dekati
30:22jadi kombinasi
30:23dua pendekatan
30:24itu
30:24saya rasa
30:25merupakan
30:26solusi
30:26yang
30:27kita perlukan
30:28baik
30:29itu dia beberapa
30:30poin yang sudah disampaikan
30:31dan semoga bisa menjadi
30:32insight yang menarik
30:33tentunya bagi
30:34pemirsa dalam
30:34menyikapi
30:35kondisi ataupun
30:36upaya-upaya yang dilakukan
30:36oleh pemerintah
30:37Indonesia dalam
30:38menyikapi
30:38penerapan tarif
30:40impor
30:41begitu 32%
30:42oleh pemerintah
30:42Amerika Serikat
30:43Pak Widja
30:43Busanti
30:44terima kasih banyak
30:44atas waktu
30:45informasi update
30:46yang disampaikan
30:46kepada pemirsa
30:47pada hari ini
30:48selamat melanjutkan
30:49aktivitas Anda kembali
30:50salam sehat
30:51sampai berjumpa kembali
30:52Pak Widja
30:52Busanti
30:53terima kasih
30:53terima kasih Pak
30:54terima kasih
30:55selamat menikmati
30:58selamat menikmati

Recommended