KOMPAS.TV - Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan jajaran Forkopimda meninjau posko dan lokasi keracunan massal.
Bupati menjelaskan, polisi telah mengambil sampel makanan acara halal bihalal tersebut, dibutuhkan waktu lima hari untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.
Lalu bagaimana penanganan korban keracunan massal di Klaten?
Kita tanyakan langsung kepada Wakil Bupati Klaten, Bapak Benny Indra.
Baca Juga Akibat Keracunan Massal Warga Karangturi Klaten, 1 Orang Meninggal Dunia di https://www.kompas.tv/nasional/587116/akibat-keracunan-massal-warga-karangturi-klaten-1-orang-meninggal-dunia
#keracunan #klaten
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587117/full-pengusutan-hingga-penanganan-133-orang-korban-keracunan-di-klaten
Bupati menjelaskan, polisi telah mengambil sampel makanan acara halal bihalal tersebut, dibutuhkan waktu lima hari untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.
Lalu bagaimana penanganan korban keracunan massal di Klaten?
Kita tanyakan langsung kepada Wakil Bupati Klaten, Bapak Benny Indra.
Baca Juga Akibat Keracunan Massal Warga Karangturi Klaten, 1 Orang Meninggal Dunia di https://www.kompas.tv/nasional/587116/akibat-keracunan-massal-warga-karangturi-klaten-1-orang-meninggal-dunia
#keracunan #klaten
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587117/full-pengusutan-hingga-penanganan-133-orang-korban-keracunan-di-klaten
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Lalu bagaimana penanganan korban keracunan masalah di Kelaten?
00:03Kita tanyakan langsung pada Wakil Bupati Kelaten Jawa Tengah, Beni Indra.
00:08Assalamualaikum, selamat malam Pak Wabup.
00:11Waalaikumsalam Mas Ibrahim, selamat malam Pak Merisa Kompas Malam.
00:15Baik.
00:16Kami dari Kelaten, Wakil Bupati.
00:20Pak Beni, sejauh ini seperti apa penanganan warga dari Pemkap Kelaten?
00:25Bagaimana kondisi mereka saat ini yang menjadi korban, Pak?
00:27Ya, pertama memang telah terjadi kejadian luar biasa di Kabupaten Kelaten, di Desa Karangturi, Ngatiwarno.
00:37Untuk penanganan saat ini, kita posko tetap akan siaga sampai nanti selesai kegiatan
00:45ataupun selesai nanti posisi penanganan dari teman-teman tim Dinkes, BPPD, dibantu TNI dan Polri saat ini.
00:55Update saat ini, korban mencapai 133 yang mengalami gejala, dan 48 dirujuk di rumah sakit yang ada di Kabupaten Kelaten,
01:05terdiri dari RSUD maupun di Pukesmas, dan satu korban meninggal dunia.
01:10Seperti itu, Mas.
01:1148 orang dirujuk dari total 133 yang menjadi korban.
01:16Kondisi yang 48 ini seperti apa sebetulnya, Pak Beni?
01:19Ya, saat ini memang posisinya kebanyakan lemas, Pak, dan muntah, diare, serta panas.
01:28Tetapi beberapa pasien sudah berangsur membaik, dan ada dari 133 ini sisanya mengalami gejala yang tidak begitu parah ringan, maksudnya seperti itu.
01:41Dan sekitar 80-an ini bisa dilakukan rawat jalan, seperti itu, Mas.
01:48Dari 48 ini, apakah mayoritas lansia? Karena yang meninggal dunia satu orang adalah lansia, Pak, ya?
01:55Iya, betul.
01:58Dengan adanya...
01:59Baik-baik, silakan.
02:00Jadi, rata-rata memang yang mengalami gejala ini merata, Mas.
02:04Ada yang usia produktif, 40 tahun ke atas, ada yang lebih banyak itu memang dari usia rentan, usia 50-60 ke atas, seperti itu.
02:15Oke.
02:17Pak Beni, ini yang memasak, yang menyediakan konsumsinya, apakah warga secara mandiri, atau memang ada jasa penyedia makanan di sana, Pak?
02:26Nah, laporan yang kami terima, memang ini dari teman-teman, rekan-rekan yang berada di lokasi pada saat kejadian hari Senin, itu memang yang memasak adalah warga masyarakat, dan ini masih dalam proses penanganan dari tim Inafis dari Polres Kabupaten-Katen, seperti itu.
02:49Oh, jadi memang warga secara mandiri, mereka belanja bahan makanan sendiri, mengolah sendiri untuk diberikan pada warga masing-masing, Pak, ya?
02:57Iya, laporan dari rekan-rekan seperti itu.
03:00Itu gejala awal?
03:01Tapi memang posisi tadi pagi, rekan-rekan dari tim dan juga kepala daerah, Pak Bupati, sudah meninjau lokasi, dan memberikan bantuan, baik itu bantuan dalam bentuk sembako, maupun dalam bentuk obat-obatan,
03:18serta santunan kepada korban yang meninggal, seperti itu, Mas.
03:21Baik, ini gejala awalnya seperti apa sih, Pak, laporan dari warga? Apakah ketika selesai mengusuri di tanggal 12, langsung merasa mual, atau esok harinya, Pak?
03:32Jadi memang kegiatan layang ini sampai dini hari, ya, Mas, sampai mungkin sekitar jam 2, jam 3 pagi, dan di hari Minggu itu beberapa warga memang merasa mual, yang pertama memang mual, diare, dan panas.
03:46Nah, di hari Senin ini semakin banyak untuk korbannya yang merasakan mual, dan juga panas, muntah, dan akhirnya para warga melapor ke kepala desa.
03:57Setelah itu, di hari Senin, saat itu juga kita bersama tim Dinkes, BBPD, dibantu TNI dan Polri, langsung meninjau lokasi dan mendirikan pusku,
04:05untuk mengurangi dan memposisinya dari tim Inavis juga melakukan identifikasi terkait dengan penyebab dari keracunan ini.
04:16Nah, sampai saat ini kita masih standby 24 jam posisi di pusku tersebut.
04:21Pak Benny, kalau dari secara fisik pengamatan, entah itu visual atau juga aroma, apakah ada kecurigaan dari bahan makanan tertentu? Tidak, Pak.
04:33Karena Kak Kole masih menunggu 5 hari, ya, Pak?
04:36Iya, kita masih menunggu saja, Mas. Kita juga belum bisa memastikan terkait apakah itu dari bahan makanan ataupun dari proses pengolahan.
04:45Nah, kita lebih baiknya menunggu dari hasil identifikasi tersebut. Seperti itu, Mas.
04:49Sejauh ini, bagaimana keterangan dari warga yang menjadi korban yang dirawat ringan? Seperti apa sebetulnya keterangan mereka, Pak Benny?
05:00Tanya, kalau dari segi makanan memang tidak ada sesuatu yang mencurigakan, Mas. Jadi tidak ada bau ataupun apa.
05:08Cuman memang posisi dimakan setelah itu, minggunya pagi merasakan muah saja, seperti itu.
05:15Dan hal ini karena terjadi secara massal, rekan-rekan dan warga masyarakat juga posisinya menyimpulkan bahwa terjadi keracunan terkait makanan yang dikonsumsi pada malam harinya itu.
05:29Seperti itu, Mas.
05:30Pak Benny, ini sampai dikeluarkan kejadian luar biasa membentuk posko, tapi apalagi upayanya apakah juga memberikan obat-obatan bagi warga yang menjadi korban,
05:40agar kondisinya semakin membaik, bisa segera pulih, Pak?
05:44Pasti. Kami secara masif memberikan bantuan, baik itu obat-obatan untuk yang terawat jalan dan juga perawatan yang intensif untuk korban yang berada di rumah sakit dan dirujuk.
05:57Selain itu, kita selalu melakukan pemantauan secara bertahap, update, bisa satu hari, empat kali update di pagi, siang, dan sore, serta malam
06:06untuk memantau kondisi korban yang terkena dampak dari keracunan massal ini, Mas.
06:10Selain fokus pada pemulihan korban dan menengani warga yang menjadi korban terdampak, yang parah kritis,
06:19apakah dari pemerintah kebupaten juga langsung meninjau, misalkan di pusat-pusat perbelanjaan, menjual makanan, komoditas,
06:27untuk bisa mengantisipasi kejadian ini terulang, Pak?
06:31Ya, mungkin nanti ke depan apabila case ini sudah selesai, nanti kita akan melakukan peninjauan di pasar,
06:40terutama untuk pasar yang menjual bahan baku dari makanan tersebut, kita cek kondisinya seperti apa.
06:46Tapi kita saat ini fokus dulu ke penanganan korban karena cukup banyak untuk korban yang terkena dampak dari keracunan ini.
06:54Dan dari update memang bertambah terus ini, Mas.
06:57Tadi siang 129 dan sore ini bertambah 4 orang, 133.
07:02Dengan pasien yang bertambah terus, warga menjual korban bertambah terus,
07:05apakah juga Pemkap Kelaten ini juga mendapatkan bantuan dari Provinsi Jawa Tengah
07:11atau sejauh ini masih bisa ditangani oleh pemerintah kebupaten, Pak?
07:16Sejauh ini kita masih bisa menangani, tapi kita tetap berkoordinasi dengan pemerintah provinsi
07:21terkait dengan bantuan yang akan diberikan dari provinsi.
07:25Apabila ada, nanti kita akan selalu bersama dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, Mas.
07:31Untuk biaya perawatan korban, apakah juga ditanggung oleh pemerintah kebupaten dengan bantuan atau seperti apa?
07:39Nah, saat ini kan memang untuk korban rata-rata sudah menggunakan PBJS, Mas.
07:43Jadi memang posisinya sudah di-cover dan beberapa nanti apabila ada kendala,
07:48bisa kita sama-sama bersama pemerintah daerah akan memberikan solusi
07:53terkait dengan biaya pengobatan maupun perawat jalan dari korban ini.
07:59Seperti itu, Mas.
08:00Baik, jadi kami terakhir, jadi pembukaan posko ini sampai kapan?
08:04Rencana akan dilakukan? Apakah sampai seluruh warga betul-betul sudah pulih, sudah pulang dari perawatan di ruang sakit?
08:11Tentu untuk posko ini akan kita buka nanti sampai selesai kes dari keracunan masal ini.
08:19Kita masih memantau sampai saat ini karena masih bertambah terus, Mas.
08:23Jadi tidak mungkin akan posko itu akan ditutup.
08:25Kita akan pantau terus dan doakan semoga segera berkurang untuk korbannya,
08:32yang terdampak juga berkurang, dan yang pasti untuk yang rawat jalan segera bisa pulih
08:38dan melakukan kegiatan sehari-hari lagi.
08:42Amin, semoga korban bisa segera pulih, 133 korban yang mengalami keracunan.
08:48Terima kasih.
08:49Wakil Bupati Kelaten, Beni Inra, telah bergabung dalam program Kompas Malam hari ini.
08:54Ya.