KOMPAS.TV - Banyak perempuan tangguh dan mandiri di sekitar kita. Ada perempuan yang menjadi pemadam kebakaran. Kalau kita perhatikan, aksi mereka saat bertugas tidak kalah dengan petugas damkar pria.
Ada juga yang menjadi pengemudi bus atau taksi, profesi ini yang dulu jarang digeluti perempuan.
Dua jempol untuk para perempuan tadi yang kini sudah hadir ke studio.Vivi Hastuti, petugas Damkar Kota Bogor, juga Dian Puspa Sari, lady driver.
Baca Juga Menteri PPPA Luncurkan Ruang Bersama Indonesia, Wadah Bagi Perempuan dan Anak di https://www.kompas.tv/nasional/570282/menteri-pppa-luncurkan-ruang-bersama-indonesia-wadah-bagi-perempuan-dan-anak
#kartini #damkar #driver
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588005/cerita-kartini-pejuang-keluarga-dan-abdi-masyarakat-jadi-damkar-atau-lady-driver
Ada juga yang menjadi pengemudi bus atau taksi, profesi ini yang dulu jarang digeluti perempuan.
Dua jempol untuk para perempuan tadi yang kini sudah hadir ke studio.Vivi Hastuti, petugas Damkar Kota Bogor, juga Dian Puspa Sari, lady driver.
Baca Juga Menteri PPPA Luncurkan Ruang Bersama Indonesia, Wadah Bagi Perempuan dan Anak di https://www.kompas.tv/nasional/570282/menteri-pppa-luncurkan-ruang-bersama-indonesia-wadah-bagi-perempuan-dan-anak
#kartini #damkar #driver
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588005/cerita-kartini-pejuang-keluarga-dan-abdi-masyarakat-jadi-damkar-atau-lady-driver
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Rizka, tanggal 21 April dikenal sebagai hari apa?
00:04Hari Kartini.
00:05Hari Senin.
00:06Iya sih bener, kalau biasa hari Senin.
00:09Kan ngomong-ngomong hari Kartini pasti ada sosok perempuan tanggung.
00:11Kalau perempuan idolanya, Cing Apil siapa?
00:14Mama Dede.
00:15Mama Dede kenapa?
00:16Mama Dede itu seorang, saya kenal beliau sudah single parent.
00:20Ada beberapa anaknya yang diurus, bahkan dia ada anak asuh banyak.
00:26Kegiatan-kegiatannya terus aktif.
00:30Tidak menyerah sama keadaan.
00:32Yang saya ingat adalah pokoknya kita manusia itu bergerak terus aja dia.
00:35Kita gak tahu di mana kesempatan akan datang pada saat kita bergerak.
00:38Itu yang selalu teringat-ingat kalau gak salah ya.
00:41Ini anak sayangannya juga.
00:42Iya insya Allah, insya Allah.
00:44Kalau saya sih, perempuan idola saya mama.
00:47Udah pasti.
00:47Mama Susi.
00:48Mama aku sama mama mertua, mama Nugra.
00:52Karena perempuan-perempuan takut.
00:53Kalau mama mertua kayaknya ini deh.
00:54Apa?
00:55Bahasa-bahasa aja.
00:55Enggak, beneran.
00:57Mama mertua beneran.
00:58Mama Nugra beneran.
01:00Enggak, masalah sih beneran tau.
01:01Mama Susi sama mama siapa?
01:03Mama Nugra.
01:03Apa? Mama Nugra kenapa?
01:05Ya karena mereka berdua menyayangi aku.
01:07Sebagai putri kesayangannya.
01:09Beneran ya.
01:10Udah, lanjut, lanjut.
01:11Banyak perempuan tangguh pokoknya dan mandiri di sekitar kita.
01:13Ada perempuan yang jadi pemadam kebakaran.
01:15Nah kalau kita perhatikan.
01:17Aksi mereka saat bertugas ini gak kalah dengan petugas damkar pria.
01:20Keren ya.
01:21Iya.
01:21Ada juga yang jadi pengudu supir bus ada.
01:24Taksi juga ada.
01:26Terus profesi dulu yang jarang digeluti perempuan tuh sekarang udah banyak perempuan yang menggeluti profesi-profesi kayak maskulin lah gitu.
01:33Ah, ini dia liputannya kita lihat.
01:34Menjadi petugas pemadam kebakaran awalnya tidak pernah ada di angan-angan Vivi Hastuti.
01:57Perempuan 26 tahun ini kini justru menikmati profesi sebagai petugas pemadam kebakaran.
02:03Vivi telah 4 tahun bertugas di Dinas Kebakaran Kota Bogor, Jawa Barat.
02:09Pernah saya nonton TV kayak gitu.
02:11Ngeliat petugas-petugas damkar kayak istilahnya kayak apaan gitu, apaan sih cuma nyemprot dong gitu-gitu.
02:17Tapi pas saya turun ke lapangan saya ngerasain, oh ternyata jadi pemadam itu berat.
02:22Belum panas dari apinya, belum dari tekanannya, belum dari warga-warganya.
02:26Di situ saya ngerasain kalau, oh ternyata jadi pemadam tuh gak kayak yang saya pikirin gitu.
02:33Vivi selalu berada di garis depan saat terjadi peristiwa kebakaran.
02:43Salah satunya saat terjadi kebakaran besar di daerah Gunung Putri tahun 2021 lalu.
02:49Pas awal masuk saya langsung ketemu sama api yang lumayan besar lah Bang, di daerah Kabupaten Gunung Putri.
02:57Nah di situ kebukum, apa ya, gede juga ya kebakarannya selama 11 hari di sana.
03:05Yang ban ini?
03:06Iya, nah di situ juga saya baru ngerasain, baru masuk, udah ngerasain api gede kayak gimana gitu Bang.
03:14Ada takutnya?
03:15Kalau misalnya takut manusiawi ya Bang ya, semua orang juga pasti namanya ada takutnya juga Bang.
03:21Tapi karena kerja tim, ada bantuan juga dari banyak pihak, lihat orang-orang pada berusaha, kayak gitu.
03:31Ya kita juga jadi ada semangat lah.
03:32Empat tahun bertugas, membuat Vivi tahan banting.
03:38Kini tekadnya hanya berusaha bekerja sebaik mungkin demi misi kemanusiaan.
03:43Menjadi pengembudi taksi, membelah jalanan menjadi pilihan hidup Dian Puspasari.
04:05Sebagai orang tua tunggal dengan tujuh anak, pilihan Dian menjadi lady driver bukan semata pekerjaan, tetapi strategi untuk bertahan hidup.
04:16Dengan jam kerja yang bisa disesuaikan, ia bisa memilih kapan harus mulai menarik penumpang dan kapan harus mengurus anak-anaknya.
04:23Pertama kalinya saya ingin menjadi lady driver adalah karena saya ingin waktunya lebih fleksibel.
04:32Karena saya sebagai single mom, ibu dari tujuh anak.
04:38Nah saya ingin membagi waktu saya banyak ke anak-anak, sehingga saya memilih pekerjaan ini karena bisa mobile.
04:46Anak-anak selalu bertanya, bunda apakah sudah makan? Jadi biasanya kami orang tua yang menanyakan anaknya apakah sudah makan, ini malah terbalik.
04:55Anak-anak itu sangat men-support saya sekali. Jadi sehari-hari mereka akan bertanya, bagaimana bunda kabarnya hari ini?
05:03Bunda bagaimana? Mereka tahu perjuangan saya mencari nafkah itu sendirian, jadi mereka selalu bertanya.
05:10Bunda sudah makan belum, terus bunda makannya masih ada atau sudah habis, kayak gitu.
05:19Meski berada di tengah lingkungan kerja yang didominasi pria, Dian tak merasa canggung.
05:25Ia punya cara tersendiri untuk beradaptasi dan menjaga kenyamanan saat berinteraksi dengan para pengemudi lain.
05:33Dukungan dari anak-anaknya menjadi motivasi bagi Dian untuk terus melaju, bekerja, dan mengabdi untuk keluarga tercinta.
05:41Namun, motivasi terbesar Dian adalah kemandirian.
05:46Baginya, perempuan harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, apapun kondisinya.
05:53Tim Liputan, Kompas TV
05:55Dua jempol, empat jempol deh buat...
06:05Delapan berarti.
06:06Yaudah sama Cing Abdul, jadi delapan jempol untuk para perempuan tadi yang sudah hadir juga sekarang ke studio Kompas TV.
06:11Kita panggil aja langsung ada Mbak Vivi Hastuti, petugas Damkar Kota Bogor, dan juga Mbak Dian Puspasari, Lady Driver.
06:17Silahkan, Mbak Vivi Mbak Dian.
06:20Hai, apa kabar? Cerah-ceria sekali.
06:25Hai, selamat malam.
06:27Apa kabar, Mbak Dian?
06:29Silahkan, silahkan duduk.
06:30Silahkan.
06:31Duduk sesuai foto juga boleh.
06:33Silahkan.
06:34Nah, silahkan.
06:36Iya.
06:37Jadi cerita dulu dong tadi kan, jadi mulai Mbak Dian dulu deh, Lady Driver, Single Mom, dengan tujuh anak.
06:45Ini perjuangannya sampai sekarang tuh gimana sih? Awalnya mau jadi Lady Driver?
06:50Oke, untuk awalnya sih Dian, pertama kan hanya sebagai ibu rumah tangga aja, kemudian gak punya ijazah atau pengalaman bekerja di perkantoran atau gitu.
07:03Jadi, terus Dian bingung kerja apa ya, pasca, apa, sudah gak ada yang nafkahin gitu kan.
07:11Jadi Dian, akhirnya Dian berpikir pekerjaan yang bisa bawa-bawa mobil juga kayaknya driver deh gitu.
07:17Tapi memang sebelumnya bisa nyetir, sudah bisa nyetir?
07:20Sudah.
07:20Iya, sudah bisa nyetir.
07:22Sudah bisa nyetir.
07:23Dan kenapa kepikirnya tuh driver gitu, apakah memang suka aja hobi juga nyetir atau gimana?
07:28Iya, karena pertama ya setiap hari kan yang Dian lakuin hanya antar-antar anak, seperti itu ke pasar, jadi ya sepertinya udah terbiasa gitu ya.
07:37Dan jadi driver tuh, Dian seperti kan kalau kadang suka diajak ngobrol sama penumpang, itu Dian suka social network sih, ketemu orang banyak.
07:47Nah, jadi Dian merasa terhibur gitu, kalau lagi di jalan tuh terus berpergian gitu kan, jadi kayak pergi dari tempat satu ke tempat yang lain berbeda-beda gitu kan.
07:58Itu Dian suka juga, jadi happy gitu.
08:02Oh, mau nyari fresh juga.
08:03Iya.
08:04Healing-healing.
08:05Healing-nya ngetir ya?
08:06Iya, healing-nya nyetir.
08:07Berarti kalau Mbak Dian gak termasuk yang sen kiri belok kanan.
08:10Iya.
08:11Gak teruji.
08:12Sen kiri gak belok-belok?
08:14Belok-belok, belok-belok.
08:15Saya tadi pas liat tayangannya ya Mbak Dian, anaknya tujuh, bagi waktunya kayak gimana?
08:22Itu pikiran saya langsung kayak gitu, sebagai sesama ibu juga, itu gimana Mbak Dian?
08:26Oke, kalau hari-hari sih mungkin ada yang berbeda ya, karena kan anak-anak Dian kan homeschooling.
08:33Jadi Dian kalau pagi tuh sebisa mungkin, sepagi mungkin.
08:37Karena kalau di pengemudi taksi ini harus pagi banget, supaya tuh dapet order ke bandara.
08:43Oh karena jam-jam rame memang di pagi hari?
08:46Iya, di pagi hari.
08:46Ke kantor gitu ya?
08:47Iya, ke kantor, kayak gitu jam-jam nganterin orang berangkat, mungkin ke stasiun, aktivitas, seperti itu.
08:54Nanti sudah jam-jam mereka udah masuk kantor gitu, Dian suka pulang, suka tengokin.
09:00Atau enggak, kalau memang udah ada bookingan orderan, ya Dian tinggal titip pesan aja melalui handphone, kayak gitu.
09:07Bagaimana hari ini udah, tadi kan Dian kalau malam suka kasih latihan-latihan apa, belajar, kayak gitu.
09:14Jadi tujuh-tujuhnya semuanya homeschooling.
09:16Homeschooling.
09:16Homeschooling itu kelebihannya nggak bisa bolos.
09:20Yang bolos malah gurunya.
09:22Karena di rumah ya?
09:23Di rumah.
09:24Iya, yang di rumah muridnya.
09:25Paling gede berapa usianya?
09:27Usianya 15 tahun.
09:29Yang paling kecil?
09:305 tahun.
09:315 tahun, oke.
09:33Yang di rumah siapa yang ini?
09:35Di rumah itu, nah itu dia.
09:37Karena biasanya di rumah kan Dian dari dulu nggak pernah pakai yang bantu ART, jadi udah terbiasa kami ngelakuin sendiri gitu.
09:46Mereka udah terbiasa lihat Dian habis makan dicuci piringnya, terus habis dia sudah mandiri.
09:51Jadi si kakak ini yang menjadi kapten ada dua, yang nomor satu sama nomor dua, bagi tugas.
09:58Kalau Mbak Vivi, nih damkar perempuan kita.
10:00Tapi sorry sebelumnya ya, Mbak Vivi itu kok di nam tagnya Son, panggilannya Vivi atau Son?
10:07Ada yang manggil Vivi, ada yang manggil Son.
10:09Ini Son ini diambil dari ngerti ora Son?
10:11Oh, bukan, bukan.
10:16Son itu yang nama panggilannya maksudnya dari mana itu?
10:19Dari, udah lama sih ya sebelum saya masuk damkar.
10:22Udah Son.
10:23Udah Son.
10:24Kan pertanyaan Cing Abel tadi, Sonnya dari mana gitu ya, namanya kan Vivi kok dipanggilnya Sonnya.
10:28Jadi Son gitu.
10:29Oke, kita beranggap soal Son itu.
10:32Udah ngerti ya.
10:33Pokoknya iya aja begitu.
10:35Nah tapi jadi petugas damkar perempuan itu apa sih tantangannya?
10:39Petugas damkar aja udah susah banget ya, apalagi perempuan itu gimana?
10:43Apa ya tantangannya?
10:44Tantangannya.
10:45Tantangannya banyak sih Mbak ya.
10:47Tapi lebih tertantang lebih ke warganya sih Mbak ya.
10:50Kok bisa?
10:51Kenapa?
10:51Iya.
10:52Kenapa?
10:53Kenapa?
10:53Kenapa?
10:53Kenapa ada cerita apa Mbak Vivi?
10:54Kayak ceritanya, kayak gimana ya warga-warga yang katanya damkar telat, damkar telat kayak gitu.
11:03Terus nge-rebut selang lah atau kayak datang nyerobot atau ada juga yang nimpukin kayak gitu.
11:10Ada yang nimpukin.
11:11Kok bisa?
11:12Karena?
11:13Karena mungkin katanya kita datang telat.
11:15Oh jadi memang butuh kesabaran sekali.
11:19Tapi kan biasanya kalau kita lihat ya damkar ini mungkin Mbak Vivi bisa jelasin juga.
11:22Ada yang penyelamatan, ada juga yang pemadam gitu ya.
11:26Kalau Mbak Vivi yang mana?
11:27Saya di pemadaman.
11:29Oh pemadaman.
11:30Yang megang selang itu udah, operator.
11:31Apa namanya tuh?
11:33Fighter.
11:33Fighter?
11:34Iya fighternya itu.
11:35Iya.
11:35Wah fighter, itu gimana kok bisa jadi fighter? Dari awal memang masuk regu jadi fighter atau?
11:42Oh enggak. Jadi kan kalau kita kan ada posko, ada mako.
11:48Jadi yang datang duluan gitu ya. Misalnya unit saya yang datang duluan.
11:53Udah gitu di satu regu itu enam orang dan gak ada fighternya misalnya.
11:57Jadi saya turun di depan duluan gitu.
11:59Jadi tergantung sih yang datang duluannya gitu.
12:03Satu regu itu ada berapa perempuannya?
12:05Kalau di tempatnya Mbak Vivi?
12:07Tergantung.
12:08Ada tiga.
12:10Tiga.
12:11Dari berapa ratus orang di kantor?
12:14Dari seratus tiga orang.
12:16Dari seratus tiga orang cuma tiga aja perempuannya?
12:18Iya yang turun ke lapangan.
12:20Kenapa pengen jadi damgarn sih Mbak Vivi?
12:21Awalnya gimana sih?
12:22Saya juga gak tau.
12:24Apalagi kita gak tau.
12:25Cita-cita deh dulu jadi apa?
12:28Tapi jangan ketawain ya.
12:28Iya.
12:29Iya.
12:30Sampai dulu, jangan diketawain.
12:32Jadi apa cita-cita aja?
12:33Dung pas SD ya mungkin ya.
12:36Jadi presiden.
12:38Di aminin gak nih kalau sekarang?
12:40Aminin.
12:40Amin gak kalau kita sekarang?
12:42Jadi damkar aja.
12:43Jadi damkar aja.
12:43Tapi kan bisa presiden juga bisa memadamkan amarah bangsa ini.
12:47Masuk.
12:49Aduk gak berani disautin lebih lanjut ya.
12:51Takutnya jokesnya di ujung jurang.
12:54Nah tapi yang jelas jadi perempuan di profesi masing-masing ya Mbak Dian maupun Mbak Vivi sulit gak sih prakteknya di lapangan kalau Mbak Dian?
13:05Kalau Dian sih enggak.
13:07Di lapangan merasa senang aja sih.
13:10Soalnya temennya banyak.
13:11Terus kalau di taksi Dian tuh udah banyak pangkalannya.
13:15Terus juga sekarang kan ada sosial media.
13:17Jadi Dian untuk mendapatkan pelanggan itu lebih mudah lagi.
13:22Saya follow lo Instagramnya.
13:24Tolong di blog ya.
13:25Jangan dong jangan.
13:27Kalau di blog nanti gak bisa komen-komen.
13:30Kalau Mbak Vivi ngaruh gak sih perempuan laki-laki kalau udah pas di lapangan?
13:34Enggak.
13:35Semuanya sama aja?
13:36Sama aja.
13:37Tugasnya sama gak?
13:38Misalnya Mbak Vivi kan perempuannya lebih dikasih tugas yang ringan deh.
13:41Enggak.
13:41Jadi sama aja kayak misalnya kita yang cowok ngangkat barang kita juga ngangkat barang.
13:47Kayak gitu.
13:47Aduh tuh cing.
13:49Tapi masih banyak cerita-cerita lainnya ya.
13:51Apa aja sih cerita menarik dari Mbak Dian juga Mbak Vivi.
13:54Selama di lapangan menengkuni profesi sebagai damkar dan juga lady driver.
13:59Kita disampai Indonesia malam akhir pekan.
14:01Sesuatu lagi.
14:02Jangan kemana-mana.
14:02Tengah mau masak mie dulu man.
14:13Enak nih.
14:13Eh tapi nyium bau gas gak sih?
14:17Iya ya.
14:18Iya ya.
14:19Selangnya bocor nih.
14:21Iya tuh.
14:22Ini kok selangnya bocor?
14:23Selang apa anggaran nih bocor?
14:24Iya bener lagi.
14:26Bener lagi ya ya sama-sama bocor.
14:29Eh tapi kayak gimana?
14:30Tau gak caranya gimana?
14:31Aku juga gak tau ah takut.
14:33Nah kita minta tolong sama pemadam kebakaran.
14:35Gimana sih asalnya kita mau bikin yang mie buat tamu gak jadi kan?
14:38Iya daripada bahaya.
14:39Iya sih bening.
14:40Ini kayaknya ada kebocoran Mbak Vivi punya korek ya?
14:41Mbak Vivi.
14:42Eh bocor.
14:43Aduh bahaya dong.
14:45Mbak Vivi.
14:47Tolongin kita dong nih.
14:48Kita curiga ini ada kebocoran di selangga sini.
14:51Diapain?
14:51Diapain?
14:52Iya.
14:53Ini berarti dicek aja dilihat.
14:55Ininya udah pas apa belum.
14:58Sama di sikaretnya juga kadang sih.
15:00Ininya.
15:00Nah yang tengah-tengahnya ini.
15:02Kalau bocornya ininya yang bocor gimana bukan itunya?
15:05Yang mana nih?
15:05Ini si ininya nih keluar dari sini gitu.
15:07Karepnya sini.
15:08Oh bisa kita pakai kain boleh.
15:11Kalau keluar api ya.
15:12Oh kalau ada api.
15:14Keluar api gitu?
15:15Iya bisa.
15:16Oh kalau bocor itu bisa memancing api itu.
15:18Eh ada ember.
15:19Mas kita lagi siaran mas.
15:20Ngapain mas?
15:21Eh ini tembawan buat kita.
15:22Oh oke oke.
15:23Ini membantu kita tuh.
15:25Nah ini ada.
15:26Kalau ini ada api kita gak usah panik gitu.
15:29Jangan panik.
15:30Atau kalau misalnya ada bocor atau ada api gitu kan.
15:34Biasanya refleksnya apa kasih air.
15:36Jangan ya.
15:37Oh jangan terdia nyembur bar kalau kasih air.
15:39Nah terus harus kayak gimana dong biar.
15:41Apa tuh yang jatuh?
15:42Apakah?
15:43Selang?
15:44Bukan-bukan.
15:44Bukan.
15:44Nah jadi kalau misalnya pertolongan pertama nih.
15:47Kalau mencium kebocoran itu harus dicek apanya dulu?
15:50Yang dicek juga pertama regulator juga sih.
15:52Regulator.
15:53Oh ya siap.
15:54Nah.
15:55Regulator.
15:55Takutnya yang ini belum kencang apa ya?
15:57Pengaitnya ya?
15:58Iya.
15:58Kencang.
15:59Atau dari si karetnya.
16:01Lebih banyak sih dari si karetnya ya.
16:03Oke.
16:03Gak pas kayak gitu.
16:04Nah bedanya gimana kalau dari situ sama dari sini?
16:07Apanya nih?
16:07Beda.
16:08Penanganannya kayak gimana?
16:09Penanganannya.
16:10Kalau dari sini sih.
16:11Ini nyaman.
16:12Ini aman.
16:13Tinggal ganti itu.
16:14Kalau dari sini kan misalnya disini bocor nih ya.
16:17Kasang dulu.
16:18Nah kayak gini nih bocor.
16:20Ini langsung begini aja lepasin.
16:22Oh oke.
16:23Jadi biar lepas sekalian ya.
16:25Karena kalau ini nyambung berarti ya.
16:27Iya jadi kesini interbakaran.
16:29Kalau karetnya?
16:31Bisa pakai kain.
16:32Diapain nih?
16:33Ini nyala nih api misalnya.
16:34Srrr gitu.
16:35Nah.
16:40Ini kan kain basah ya.
16:42Iya.
16:43Basah beneran ini.
16:44Bisa beneran ini.
16:44Iya jadi ngejemur nih.
16:46Gak gak usah disini ngejemur ke aman-aman.
16:48Iya.
16:49Bahasanya bahasa.
16:51Istilahnya tuh bahasa demek gitu ya.
16:53Demek.
16:53Demek aja ya.
16:54Apa itu demek?
16:56Nah jadi kalau misalnya ini yang kebakar disini nih.
16:58Ini lagi ada api.
16:59Ya misalnya ada api.
17:00Dia gak mungkin meledak tuh Mbak Vivi.
17:01Hah?
17:01Gak mungkin meledak kalau ada apinya gitu.
17:03Kalau gas sih gak meledak ya.
17:05Oh gak meledak ya.
17:06Yang meledak itu kayak misalnya di ruangan yang.
17:10Ruangan tertutup.
17:11Ruangan tertutup ada gasnya.
17:12Terus ini bocor.
17:12Oh gitu.
17:13Terus ada dari kayak listrik itu menyala.
17:16Kita matiin misalnya.
17:17Itu kan ada kayak percikan gitu ya.
17:19Yang bisa meledak.
17:19Buar.
17:20Oh itu yang meledak.
17:21Tapi kalau ini aja gak ada faktor ini gak apa-apa ya.
17:24Jadi paling kayak misalnya nih kita tutup kayak.
17:28Nah ini kan gak ada oksigen ya.
17:29Kalau oksigen abis dia mati.
17:32Kok kayak saya abis keramanya Pak?
17:34Bentukannya gitu ya.
17:35Nah kayak gitu.
17:36Kalau misalnya.
17:39Oke.
17:39Sampai apa?
17:40Kita memastikan bahwa apinya udah mati gitu.
17:43Sampai gak ada oksigen masuk.
17:46Iya.
17:46Dia akan mati sendiri?
17:47Mati sendiri.
17:48Oh.
17:49Jangan dibanjur aja Pak.
17:50Iya, iya, iya.
17:51Oke tuh.
17:52Kayak gitu.
17:52Makasih ya Mbak Vivi.
17:53Tapi maaf gak jadi dibikinin minyak.
17:55Iya.
17:55Karena anda soalnya.
17:56Maaf ya.
17:56Silahkan-silahkan kembali lagi ke tempat duduknya.
18:01Gitu.
18:02Mbak Dian udah nungguin ya.
18:03Laper ya nanti aja ya abis ini.
18:05Kita cari makanannya.
18:07Gitu ternyata.
18:08Kan apalagi banyak banget kasus-kasus kayak gini.
18:11Itu ternyinya ke damkar ya.
18:12Benar.
18:13Sebenarnya damkar itu kan penyelamatannya.
18:15Yang evakuasi itu sama pemadaman.
18:18Lebih banyak mana?
18:19Antara kebakaran sama yang evakuasi.
18:22Penyelamatan.
18:22Lebih banyak penyelamatan.
18:24Penyelamatan.
18:24Yang paling unik apa?
18:26Yang pernah ditanganin sama Mbak Vivi.
18:28Mungkin sama tim ya.
18:30Iya.
18:31Kesurupan.
18:32Disemprot sama selang apa gimana tuh ceritanya.
18:37Yang masuk mau gitu.
18:39Mau mau gitu.
18:40Aing mau.
18:40Aing mau gitu.
18:41Enggak bukan.
18:42Jadi ada kayak lagi perjalanan gitu ya.
18:46Lagi perjalanan jauh.
18:47Tiba-tiba temannya itu kemasukan gitu.
18:50Kemasukan karena lebih deket ke damkar.
18:53Mungkin temannya nyaranin ke damkar aja.
18:55Waktu itu kan pernah tiral juga karena kesurupan ya.
18:57Nah dia datang ke maku kita.
18:59Si temannya udah kayak ngereok gitu loh.
19:02Nah disitu.
19:03Nah kita kebetulan juga di tim yang ngergu yang itu.
19:07Bisa lagi apa bisa gitu.
19:09Penanganan orang kesurupan.
19:10Oh gitu.
19:11Wah serba bisa ya ceng.
19:13Iya.
19:14Kalau penanganan kebangkrutan ada?
19:16Maksudnya ke datang.
19:18Itu sih bisa lah ya kita kontak-kontak.
19:21Bisa kontaknya Mbak Vivi kalau bisa.
19:22Iya.
19:24Kalau Mbak Dian.
19:25Jaga keamanan selama bekerja di lapangan itu kayak gimana sih?
19:29Kan ngebayangin ya bisa dinihari banget udah jalan.
19:33Bisa malem banget udah jalan.
19:34Itu gimana?
19:36Oke kalau dari pengemudi sendiri sih sebelum berangkat itu udah.
19:40Kita udah mobilnya udah safety sih.
19:42Kita kan selalu cek dulu.
19:45Dari mulai apa biasanya udah ada rulesnya gitu.
19:49Kayak ngecek bensin.
19:52Terus ban-ban gitu kan.
19:53Udah ada mesin-mesinnya tinggal di cek-cek aja gitu.
19:57Terus sebelum keluar itu memang di cek dulu sama security.
20:00Jadi apakah ini mobilnya sama?
20:03Kodenya terus layak enggak dibuka-buka dulu gitu.
20:06Ada yang berbahaya enggak gitu.
20:08Nah sekarang jadi sejauh ini kalau lady driver ini sebagai profesi utama.
20:12Atau memang ada sampingan.
20:13Atau ada kegiatan lain sih selain dari jadi lady driver?
20:16Sebagai utama.
20:19Utamanya memang.
20:19Cara utama ya.
20:20Kan itu memang banyak apa ya berhubungan sama laki-laki.
20:24Apalagi kalau ngetem, nunggu.
20:25Itu nunggunya di mana?
20:27Bareng juga tuh sama laki-laki.
20:28Iya sama.
20:29Ngopi gitu.
20:29Enggak.
20:30Biasanya kalau dia...
20:31Di bawa pohon gitu.
20:33Dia suka gini-gini nih.
20:35Nyambut yang hebat.
20:36Iya.
20:37Enggak kayak gitu.
20:38Enggak.
20:39Dian biasanya di dalam mobil.
20:41Biasanya kan karena Dian suka edit-edit.
20:43Jadi Dian sambil ngedit-edit.
20:45Terus sambil biasanya WhatsApp anak-anak kayak gimana ngontrol mereka gitu.
20:50Tapi juga Dian kadang kalau misalnya posisi pangkalannya itu aman, safety.
20:56Ada dispatcher dan lain-lain.
20:58Dian berani keluar.
20:59Atau ada lady driver lainnya Dian keluar.
21:02Biasanya Dian suka nyapa-nyapa juga.
21:03Halo Pak gitu.
21:05Kenalan juga.
21:06Supaya kan nanti kalau misalnya Dian ada terjadi sesuatu tuh ada yang kenal Dian.
21:10Tapi kalau saya sih mikirnya gini.
21:12Ibu sambil bekerja seharian gitu.
21:15Diteleponin gak sih sama anaknya Mbak Dian?
21:17Meskipun ada Captain tadi anak pertama dan anak kedua.
21:20Tapi pada nyariin gak sih?
21:21Pasti.
21:22Pasti.
21:22Apalagi mereka kalau misalnya Bunda udah di mana?
21:26Kayak gitu.
21:26Itu dia.
21:27Mereka suka nanyanya tuh kayak.
21:30Yang mereka khawatir tuh seperti yang di Viti tadi gitu.
21:32Bunda udah makan belum?
21:34Kebalik.
21:36Jadi bukan Dian yang nanyain mereka.
21:37Mereka takutnya di jalan belum makan.
21:40Nah sekarang Bunda udah makan?
21:42Udah.
21:43Ini sebagai apa nih?
21:44Sebagai anak-anak kumung.
21:47Sebagai RT ini sih.
21:49Sebagai Pak RT.
21:50Kalau Mbak Vivi.
21:52Itu selama kerja ya.
21:54Apa sih momen yang paling berat yang pernah Mbak Vivi hadapin?
21:57Misalnya menangani kebakaran paling susah gitu.
22:00Itu dimana?
22:01Baru aja ya beberapa hari kemudian.
22:05Eh.
22:06Jangan lalu.
22:06Jangan lalu.
22:06Jangan lalu.
22:06Jangan lalu.
22:06Jangan lalu.
22:09Kebakaran tiga hari berturut-turut itu.
22:11Oh iya itu yang di?
22:12Beda tempat gitu maksudnya?
22:13Tiga hari itu berbeda titik?
22:15Di tempat yang sama tapi susah dipadamkan.
22:17Oke.
22:18Itu sampai berapa orang yang bertugas ya?
22:22Kalau dari kota Bogor tujuh unit.
22:24Dari kabupaten empat unit.
22:26Tiga hari itu non-stop atau gantian shifting gitu Mbak?
22:30Kalau saya sih tiga hari di situ.
22:32Tapi kalau misalnya yang piket gantian.
22:37Tapi gak pulang-pulang itu tiga hari ya?
22:39Pulang dulu sebentar.
22:40Oh sempat pulang terus balik lagi.
22:42Tapi ya harus siap dengan kondisi kayak gitu ya Cing?
22:44Iya.
22:45Iya.
22:47Pengen sebagai seorang pemadam kebakaran yang dituntut bisa apa aja.
22:52Iya karena ada orang yang saya denger juga ada orang yang susah keluarin cincin ke jepit bangku.
23:00Terus ada uler di atas loteng semuanya dilaporkan ke pemadam kebakaran.
23:06Kalau Vivi sebenarnya spesialisasinya di mana nih?
23:09Di pemadaman.
23:11Kalau ada dipanggil untuk penyelamatan gak ikut berarti?
23:14Gas.
23:15Galan.
23:16Gas.
23:17Tetap gas juga.
23:18Oh apa aja serba bisa ya?
23:19Terba bisa ya walaupun spesialisasinya adalah pemadam.
23:23Tapi begitu ada masalah di masyarakat apapun gas.
23:26Gas ya.
23:27Caranya gimana ya Cing ya?
23:28Iya.
23:29Uler pernah nangkep uler?
23:31Bareng tim juga.
23:32Nangkep aja bareng tim.
23:33Uler apa ya biasanya yang sering?
23:36Kayak piton.
23:37Katanya ada uler kopi ada ya?
23:39Uler kopi?
23:40Apa tuh uler kopi?
23:41Saya ngomong sama pemadam kebakaran.
23:43Umam namanya dia bilang dia baru nyelamatin uler kopi.
23:46Uler kopi apa?
23:47Apa iya apa?
23:48Mungkin kalau kita dihigit kita bergadang.
23:51Allah.
23:55Ya apa mungkin.
23:55Ketawa aja kali Mbak Dian.
23:56Gak apa-apa ketawa aja yang lopan.
23:59Udah serius banget tungguin ya.
24:01Udah serius banget padahal.
24:02Iya gak tau ya bergadang.
24:03Artinya kan gini ya Mbak Dian sama Mbak Vivi ini pekerjaan yang selama ini labelnya maskulin.
24:08Maskulin betul.
24:09Banyaknya laki-laki yang bisa juga.
24:11Gak ada masalah ya Mbak Dian ya waktu awal jadi lady driver gitu?
24:15Enggak gak ada gak ada. Karena kalau lady driver tuh ada peminanya. Jadi kita semua driver-driver ada peminanya. Jadi kalau ada apa-apa tuh tinggal calling pembina kayak gitu. Terus kan ada emergensinya juga yang tombol-tombol untuk ditekan.
24:29Oh nanti nyala atasnya itu ya?
24:30Atasnya ya.
24:32Oh kalau atas nyala artinya apa?
24:33Ya artinya tuh kayak butuh pertolongan. Nanti satelitnya itu akan tertuju pada kode lambung yang mobil yang Dian kemudi.
24:42Oh jadi terhubung juga dengan pusat atau orang lain kalau lihat ada lampu yang bernyala itu artinya ada sesuatu di dalam.
24:50Dan teman-teman yang terdekat itu di GPS pasti nanti ada kayak dikasih tau kayak gitu.
24:56Nah sih kepikirannya karena bicara soal ibu juga. Pernah gak sih anak-anak nanya ibu kerjanya atau bunda kerjanya keras banget sih gitu seharian. Pernah nanya kayak gitu?
25:07Ya pernah. Pernah mereka nanya gini. Bunda masih kerja juga nih kayak kemarin Ramadan gitu kan. Bunda buka puasa bukanya di jalanan atau sama kita di rumah gitu.
25:21Oh ya nanti kalau bunda udah selesai mau maghrib nanti bunda pulang kalau gak macet gitu. Paling Dian kasih tau ke mereka gitu.
25:33Padahal sih Dian kalau lagi Ramadan tuh biasanya suka ngantar-ngantar justru rame gitu. Tapi dia suka kayak kasih hiburan gitu.
25:42Ya nanti bunda pulang kalau misalnya gak macet gitu. Tapi kalau macet berarti udah langsung makan aja gitu.
25:48Itu mereka suka selalu tanyain itu gitu.
25:52Saking khawatirnya sama bunda.
25:53Ya ya. Kalau Vivi memang profesinya pengen jadi damkar karena ada jenjang karir gak sih di damkar ini setelah jadi operator ini setelah itu ada jenjang karirnya gak sih?
26:06Ada sih.
26:07Setelah dari posisi Vivi nih ke atas jadi apa?
26:09Saya memang masih tetap pengen jadi pasukan aja.
26:12Kan kalau misalnya.
26:14Kenapa?
26:14Kenapa pengennya di lapangan terus?
26:16Kenapa pengennya di lapangan terus?
26:18Karena ketemu temen-temen yang baru-baru gitu dari kayak relawan, dari BPBD, dari disub kayak gitu.
26:26Oh memang dia Vivi kerjasamanya banyak ya?
26:28Iya.
26:29Dari badan penanggulangan bercanda.
26:31Iya.
26:32Kalau dengan disub juga ada?
26:34Ada.
26:34Biasanya dia yang gituin jalan gitu.
26:36Oh.
26:37Buka jalan kayak gitu.
26:38Maksudnya kan kalau udah jadi bos kan bisa ya?
26:40Iya.
26:40Mau sampai kapan sih Vivi?
26:41Halal gitu ya.
26:42Vivi kepikirnya sampai kapan sih pengen.
26:44Di lapangan ya?
26:44Di lapangan.
26:46Kepikir gak mau.
26:47Misalnya 5 tahun, 10 tahun ke depan saya masih pengen jadi pasukan damkar.
26:51Masih di otak saya sih masih mau jadi pasukan damkar.
26:53Gak ada profesi lain yang kepikir ya?
26:55Gak ada belum ada.
26:57Semaksimal mungkin betah ternyata.
26:59Memang udah jatuh cinta ya sama damkar.
27:02Cintanya berarti selalu membarai nih.
27:05Karena on fire terus ya?
27:07On fire terus.
27:08Iya, iya, iya.
27:08Kita kan lihat ya Vivi terus Mbak Dian.
27:12Ini perempuan-perempuan tangguh yang kerjasnya luar biasa.
27:17Nah ada pesen gak sih ke perempuan-perempuan lainnya yang pengen mengejar juga cita-citanya.
27:23Tapi punya tanggung jawab lebih juga misalnya Mbak Dian dengan keluarga.
27:27Kalau Mbak Vivi, ada pesen gak buat perempuan-perempuan lainnya?
27:30Terutama perempuan-perempuan muda ya yang seangkatan bisa Mbak Vivi.
27:33Oh, apa ya?
27:35Terus berusaha gitu.
27:37Iya, pokoknya semangat.
27:40Jangan, kan kadang kan kalau jadi damkar kan ada yang mau ya?
27:43Iya.
27:43Tapi kayak orang tuanya gak dibolehin kayak gitu.
27:46Oke.
27:47Tapi dia pengen jadi kayak kita misalnya pemadam kebakaran, udah gak apa-apa kejar aja terus.
27:52Kalau misalnya pengen jadi pemadam, ikutin apa kata hati lah ya.
27:56Ah, oke.
27:57Jangan ikutin orang misalnya kayak gitu aja.
28:00Oke, untungnya dibolehin nih sama orang tuanya kalau Vivi.
28:04Nah, kalau Mbak Dian apa pesannya untuk perempuan-perempuan lainnya terutama ibu yang berjuang kayak Mbak Dian?
28:11Pesan-pesannya ya semangat terus, apapun kondisinya tetap harus semangat.
28:17Semangat, jangan pernah apa ya, merasa bahwa dirinya itu pekerja apapun ya harus disyukuri dan terus semangat.
28:28Karena kalau misalnya kita banyak bersyukur tuh pasti banyak kemudahan-kemudahan ke depannya kayak gitu.
28:34Semangat dan jangan pernah gengsi ya gitu.
28:38Apapun pekerjaannya kita harus bangga, bersyukur dan selalu menebarkan kebaikan.
28:45Jadi semangat terus buat perempuan-perempuan di luar sana.
28:50Oke, baik. Terima kasih Mbak Dian, Bunda. Terima kasih.
28:54Oh jadi akrab tuh kayak Bunda manggilnya.
28:56Son, makasih ya Son.
28:58Siap.
28:59Mudah-mudahan sehat selalu, berkah selalu.
29:01Semakin banyak manfaat buat lingkungan kita semua.
29:03Perempuan mandiri berdiri di atas kaki sendiri.
29:05Soalnya kalau di atas kaki orang lain sakit.
29:07Iya bener.