Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mendesak pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kondisi industri media yang tengah tertekan akibat disrupsi media sosial. Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap keberlanjutan bisnis media, kesejahteraan wartawan, serta keselamatan jurnalis. "Kami meminta pemerintah memberikan atensi sungguh-sungguh terhadap kondisi media saat ini. Bukan hanya soal bisnisnya, tapi juga kesejahteraan dan keselamatan para jurnalis," kata Ninik saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Taman Ismail Marzuki, Sabtu, 3 Mei 2025.

Ninik menyoroti pola kerja sama antara pemerintah dan media yang menurutnya perlu diubah. Ia mengkritisi kecenderungan alokasi anggaran pemerintah yang lebih banyak mengalir ke media sosial dan konten kreator. "Kalau saya boleh meminta, ubah cara bekerja sama. Jangan hanya menggunakan biaya iklan untuk media sosial atau YouTuber. Alokasikan juga anggaran untuk media konvensional. Tapi dengan catatan penting: beritanya jangan dibeli,"ujarnya.

Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)

#Riauonline #Riauonlinecoid #dewanpers #mediasosial #mediasosialmarketing #kontenkreator

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.

Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU

Jangan lupa subscribe yaa..

Follow Juga akun Sosial Media kami

https://www.facebook.com/RiauOnlin

https://twitter.com/red_riauonline

https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id

https://www.tiktok.com/@riauonline1

https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR

https://sck.io/u/j3hlxrGg

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Dewan Pers kritik alokasi iklan pemerintah ke media sosial dan konten kreator.
00:04Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mendesak pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kondisi industri media yang tengah tertekan akibat disrupsi media sosial.
00:14Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap keberlanjutan bisnis media, kesejahteraan wartawan, serta keselamatan jurnalis.
00:21Kami meminta pemerintah memberikan atensi sungguh-sungguh terhadap kondisi media saat ini.
00:25Bukan hanya soal bisnisnya, tapi juga kesejahteraan dan keselamatan para jurnalis,
00:31kata Ninik saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Kebebasan Pers sedunia di Taman Ismail Marzuki, Sabtu, 3 Mei 2025.
00:39Ninik menyoroti pola kerjasama antara pemerintah dan media yang menurutnya perlu diubah.
00:45Ia mengkritisi kecenderungan alokasi anggaran pemerintah yang lebih banyak mengalir ke media sosial dan konten kreator.
00:51Kalau saya boleh meminta, ubah cara bekerjasama.
00:54Jangan hanya menggunakan biaya iklan untuk media sosial atau YouTuber.
00:59Alokasikan juga anggaran untuk media konvensional.
01:02Tapi dengan catatan penting, beritanya jangan dibeli, ujarnya.
01:07Ia menegaskan, media harus tetap bekerja secara independen dan tidak tunduk pada kepentingan pihak pemberi dana iklan.
01:14Ninik mengingatkan agar tidak ada perlakuan istimewa terhadap media yang dianggap menyenangkan atau sejalan dengan kepentingan pemerintah.
01:20Jangan ada media yang diberi label disukai karena hanya menyampaikan hal-hal yang bersifat kehumasan atau membangun citra.
01:27Media harus menyuarakan fakta, bukan jadi alat propaganda, katanya.
01:32Ninik juga menekankan pentingnya menjaga pemisahan antara ruang redaksi dan kepentingan bisnis.
01:37Ia menegaskan, kerjasama apapun tidak boleh mengintervensi independensi redaksi.
01:43Pemerintah harus ikut menjaga pagar api.
01:46Pastikan bahwa kontrak atau kerjasama tidak mengintervensi isi berita, karena itu adalah suara rakyat, ujar Ninik.
01:52Selamat menikmati.
01:53Selamat menikmati.

Dianjurkan