Kategori
🛠️
Gaya hidupTranskrip
00:00Disinilah yang menentukan kita ada di hadirat Allah atau tidak.
00:10Seorang hamba Tuhan harus ada di hadirat Allah setiap saat sehingga pada waktu dimimbar dia membawa hadirat Allah.
00:21Dia membawa kebenaran-kebenaran yang mengalir dari tahta Allah, tertuang dari hati Tuhan.
00:30Di dalam persekutuan dengan Allah tersebut, Allah memang menghendaki demikian ya.
00:40Maka manusia itu disebut anak Allah, Adam itu disebut anak Allah.
00:45Mestinya Adam itu menjadi sosok yang bersekutu dengan Tuhan.
00:50Setiap saat berfellowship, jadi fellowship kita itu bukan hanya pada hari pertemuan bersama yang kita sampaikan.
01:00Sebut kebaktian, fellowship kita dengan Tuhan itu setiap saat, setiap waktu.
01:08Dan pada waktu fellowship itu, kita memproduksi keinginan kehendak.
01:15Dari hal kecil sampai hal besar, menyenangkan hati Tuhan.
01:20Oleh sebab itu, kalau kita sadar akan hal ini, kita tidak akan mengucapkan kata, satu kata pun yang Allah tidak kehendaki kita ucapkan.
01:33Dan itu kegagalan saya selama puluhan tahun.
01:40Sampai kemudian beberapa kali Tuhan, bicara kepada saya sebagai teguran.
01:47Jangan bicara apa yang saya tidak ingin kamu bicara.
01:54Tapi kalau kita tetap mau bicara, bisa.
01:58Kita memproduksi pikiran, memproduksi niat, memproduksi tekat, memproduksi keinginan.
02:08Dan itu bisa terwujud dalam perkataan.
02:18Maka sebelum kita mengucapkan sesuatu, kita harus pertimbangkan dulu.
02:25Tuhan mengendaki kita mengucapkan ini tidak.
02:28Kalau sejak muda, saudara mempelajari hal ini, luar biasa.
02:42Akan terbiasa melakukan apa yang patut di hadapan Allah.
02:50Jangan bicara apa yang Tuhan tidak kehendaki kita bicara.
02:58Sampai pada, jangan melihat apa yang Tuhan tidak ingin kamu melihat.
03:06Tapi kalau Anda masih mau melihat, Tuhan tidak melarang.
03:12Tuhan tidak mencegah, maksud saya.
03:14Tuhan tidak ingin, tapi Tuhan tidak mencegah.
03:18Jangan melihat apa yang Tuhan tidak kehendaki yang kamu melihat.
03:23Tapi kalau saudara masih mau melihat, Tuhan tidak mencegah.
03:28Seperti ketika Adam dan Hawa memetik buah yang dilarang oleh Allah untuk dipetik.
03:37Tapi Tuhan tidak mencegah.
03:41Betapa sembrononya kita selama ini.
03:50Dengan setiap kata yang kita ucapkan, setiap kalimat.
03:55Juga setiap hal yang kita upload, kita tulis di IG kita, di Youtube, di Facebook.
04:09Itu saya lakukan juga, saudara.
04:19Betapa sembarangan kita, betapa sembrononya kita.
04:26Tetapi dalam kesabaran Tuhan,
04:29Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk kemudian sadara terhadap kesalahan itu, saudara.
04:40Mestinya sebagai tawanan roh.
04:48Kalau dulu kita hidup dalam tawanan daging, sekarang kita mau hidup dalam tawanan roh.
04:56Kita tidak memberikan makan ke kodrat dosa kita.
05:00Tidak memberi makan ke kodrat dosa kita.
05:16Kalau saudara marah mengucapkan kata-kata makian,
05:20Anda memberi makan, memuaskan kodrat dosa.
05:24Dan itu akan membuat saudara akan edik kecanduan.
05:30Dan kalau marah, mesti melakukan hal itu.
05:39Jangan memberi makan ke kodrat dosamu.
05:45Mestinya kita ikut apa yang Tuhan Yesus katakan di Yohanes 4, ayat 34.
05:52Makananku melakukan kehendak Allah.
05:55Tekst aslinya rezekiku.
05:57Kita beri makan pikiran Allah.
06:06Kehendak roh.
06:08Di situ kita menyenangkan hati Tuhan.
06:16Memang ironis, saudara.
06:18Buat saya itu ironis ya.
06:20Dengan usia sudah lewat 60 ini, baru saya realize.
06:29Saya menyadari kebenaran ini lalu.
06:33Tentu saya menyesal, regret.
06:37Ya, menyesal.
06:38Tetapi inilah jalan yang harus saya setempuh.
06:52Ya, yang sudah saya jalani, saudara.
06:56Saya tidak diajari oleh siapa-siapa.
06:58Saya tidak membaca buku.
07:00Saya tidak mendengar khutbah orang.
07:02Saya duduk diam di kaki Tuhan.
07:05Berjam-jam.
07:08Tidak menyembah.
07:11Tidak baca Alkitab.
07:13Hanya begini.
07:14Bapak.
07:17Dan kalau kita percaya Allah itu hidup, Allah itu ada.
07:22Kita akan sanggup menantikan Tuhan.
07:26Karena kita sedang berhadapan dengan Tuhan.
07:30Kita beri kesempatan Tuhan bicara.
07:33Jadi bukan hanya kita yang bicara terus.
07:37Kita juga harus mendengar dia bicara.
07:42Ironisnya lagi, itu yang kurang diajarkan di sekolah tinggi teologi.
07:48Maka dilahirkanlah mereka yang sombong-sombong.
07:52Tapi tidak mengalami Tuhan.
07:56Maka saudara-saudara yang masih bisa diselamatkan.
08:04Pahami kebenaran ini dan ikutilah.
08:14Pada waktu saya berdoa dan dialog dengan Tuhan.
08:18Saya bisa mengerti, saya baru mengerti.
08:25Henok itu tidak sembarangan hidup saudara.
08:31Dia bergaul dengan Allah.
08:34Dalam bahasa Ibraninya, halak.
08:37Jalan dengan Tuhan.
08:39Halak.
08:47Dia pasti berhati-hati.
08:52Sangat berhati-hati.
08:53Nah, kalau saya bicara begini.
08:58Saudara pasti atau sebagian saudara yang tidak percaya saya akan berkata fantasi itu.
09:06Otaknya otak fantasi.
09:08Ya sudah.
09:09Seperti korpus delikti yang saya tulis.
09:13Orang berkata fantasi.
09:15Ya sudah.
09:15Tidak usah dipersoalkan.
09:20Saya bisa merasakan.
09:24Seakan-akan saya melihat Henok.
09:31Yang menjaga perilakunya untuk bisa berjalan dengan Tuhan.
09:37Saudara.
09:37Makanya hari-hari ini, saya menulis lagu mengenai dihadapan Tuhan.
09:47Berjalan dengan Tuhan.
09:50Karena Tuhan membukakan kebenaran ini.
09:53Bawalah aku Bapak.
10:00Ada di hadiratmu.
10:07Berjalan bersama denganmu, Bapak.
10:20Setiap waktu.
10:31Dimanapun ku berada.
10:37Ku tetap tinggal di hadiratmu.
10:50Di hadiratmu, Bapak.
10:59Di hadiratmu, Bapak.
11:03Di hadiratmu, Bapak.
11:07Dalam kekudusan, kemuliaanmu.
11:21Berkenankanku, Bapak.
11:30Berkenankanku, Bapak.
11:34Berkenankanku, Bapak.
11:38Selalu di hadiratmu.
11:51Katakan di hadiratmu.
11:53Berkenanku, Bapak.
11:54Berkenanku, Bapak.
11:55Di hadiratmu, Bapak.
11:57Berkenanku, Bapak.
11:58Berkenanku, Bapak.
11:59Berkenankanku, Bapak.
12:00Berkenankanku, Bapak.
12:01Berkenankanku, Bapak.
12:04Berkenankanku, Bapak.
12:06Berkenankanku, Bapak.
12:08Berkenankanku, Bapak.
12:09Berkenankanku, Bapak.
12:10Berkenankanku, Bapak.
12:11Berkenankanku, Bapak.
12:12Berkenankanku, Bapak.
12:13Berkenankanku, Bapak.
12:14Berkenankanku, Bapak.
12:15Berkenankanku, Bapak.
12:16Berkenankanku, Bapak.
12:17Berkenankanku, Bapak.
12:18Berkenankanku, Bapak.
12:19Berkenankanku, Bapak.
12:20Berkenankanku, Bapak.
12:21Berkenankanku, Bapak.
12:22Berkenankanku, Bapak.
12:23Berkenankanku, Bapak.
12:25Berkenankanku, Bapak.
12:27Berkenankanku, Bapak.
12:28Perkenankanku Bapak, perkenankanku Bapak, selalu di hati ragu, selamanya bawalah aku Bapak.
12:58Bawalah aku Bapak, ada di hati ragu, berjalan bersama denganmu Bapak.
13:26Setiap waktu, dimanapun ku berada, ku tetap tinggal di hati ragu.
13:52Di hadiratmu Bapak, di hadiratmu Bapak.
14:07Dalam kegudusanku, kemuliaanku.
14:29Perkenankanku Bapak, perkenankanku Bapak.
14:45Selalu di hadiratmu, selama di hadiratmu.
15:00Angkat dati, mu nyanyikan.
15:02Terima kasih.
15:04Terima kasih.
15:06Terima kasih.
15:08Terima kasih.
15:10Terima kasih.
15:12Terima kasih.
15:14Terima kasih.
15:16Terima kasih.
15:18Terima kasih.
15:20Terima kasih.
15:22Terima kasih.
15:24Terima kasih.
15:26Terima kasih.
15:28Terima kasih.
15:30Terima kasih.
15:32Terima kasih.
15:34Terima kasih.
15:36Terima kasih.
15:38Terima kasih.
16:08Terima kasih.
16:10Terima kasih.
16:12Terima kasih.
16:14Terima kasih.
16:16Terima kasih.
16:18Terima kasih.
16:20Terima kasih.
16:22Terima kasih.
16:24Terima kasih.
16:26Terima kasih.
16:28Terima kasih.
16:30Sementara hidup hari-hari kita, kita sembarangan dengan apa yang kita ucapkan, kita pikirkan, kita renungkan.
16:45Ferman Tuhan mengatakan jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, artinya memang tidak ada yang boleh masuk di dalam hati pikiran kita yang itu tidak membuat kita mengasihi Tuhan.
17:14Tidak membuat kita menghormati Tuhan dan takut akan dia.
17:26Pernahkah saudara berpikir bahwa takut kita akan Allah? Sebenarnya belumlah, belumlah sepatutnya.
17:38Jadi sikap hati kita sebenarnya belum senonoh di hadapan Allah.
17:44Sering saya membayangkan betapa besar Allah menciptakan universe, jagad raya.
17:54Saudara kau melihat pemandangan alam yang indah, lalu juga melihat angin tornado, melihat badai, tsunami.
18:10Saya beberapa kali melihat tsunami yang pernah terjadi di Jepang.
18:15Mengerikan saudara, mobil terbawa, rumah-rumah pun terbawa, rumah.
18:26Kapal besar bisa masuk ke dalam kota.
18:29Betapa kuatnya air laut yang mengalir ke darat.
18:39Rumah tercabut saudara, rumah-rumah tercabut.
18:44Disitu saya mengayati betapa dasyatnya Allah.
18:50Gunung yang erupsi, waduh.
18:55Gempa, panah yang terbelah.
18:58Ya tentu selain tadi saya katakan melihat pemandangan alam yang begitu indah.
19:03Lalu kita juga melihat di Youtube, bintang-bintang, meteor yang bergerak.
19:13How great thou art.
19:15Takut kita kepada Tuhan itu belum sepatutnya.
19:18Saya berdoa berkali-kali sampai saat ini.
19:25Buatlah aku takut sepatutnya.
19:27Terima kasih atas dukungan Anda.