Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
Transkrip
00:01Seberapa saudara betul-betul merasa membutuhkan Tuhan, betul-betul merasa haus dan lapar akan dia.
00:18Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan engkau ya Allah.
00:26Jiwaku merindukan engkau.
00:36Kalau Anda merindukan seseorang, saudara pasti tidak puas kalau hanya melihat fotonya.
00:45Bahkan sekalipun bisa FaceTime dengan video call, Anda pasti kurang puas.
00:51Anda mau bertemu muka dengan muka, face to face.
00:57Kalau seseorang merindukan Allah, itu benar-benar merindukan perjumpaan.
01:09Jangan digantikan dengan belajar pengetahuan tentang Allah di dalam nalar.
01:17Lalu dikatakan di dalam Masmur Pasal 42 ini, ayat yang berikutnya.
01:27Jiwaku haus kepada Allah.
01:30Kepada Allah yang hidup.
01:32Dia bukan Allah orang mati.
01:35Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
01:39Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
01:43Kalau sudah bicara mengenai melihat Allah, ini jelas saudaraku sekalian.
01:56Bicara mengenai perjumpaan dengan dia.
02:01Perjumpaan dengan Allah.
02:02Kapan aku bisa datang, lalu menyaksikan penampakan atau kehadiran Allah?
02:18Aku melihatnya, ra'ah.
02:34Juga bisa berarti merasakan kehadirannya, present.
02:40Air mataku menjadi makananku siang dan malam.
02:53Karena sepanjang hari orang berkata kepadaku, dimana Allah?
03:01Saudara dan saya yang rajin ke gereja, doa pagi tiap hari.
03:05Mungkin tidak secara langsung orang berkata, apa benar si Allah itu ada?
03:15Oh, saya percaya juga Allah ada.
03:17Tapi seberapa kamu benar-benar mengalami dia?
03:23Dengan datang ke gereja, onsite, dengan doa tiap pagi.
03:26Seberapa kamu telah memiliki pengenalan akan Allah dari perilakumu.
03:36Seperti ini mencari Tuhan.
03:41Biasa sajalah.
03:44Percaya ya, percaya Allah itu ada.
03:46Saudara kalau mau mengenal Allah secara pengetahuan atau secara kognitif.
03:57Saudara belajar satu tahun jadi pinter banget kalau tiap hari belajar, tiap hari membaca.
04:04Membaca buku teologi.
04:07Tetapi untuk mengalami Tuhan itu sepanjang umur hidup kita.
04:12Air mataku menjadi makananku siang dan malam.
04:19Karena sepanjang hari orang berkata kepadaku, dimana Allahmu?
04:24Maka kita berkata, Tuhan sebenarnya engkau dimana?
04:29Engkau dimana Tuhan?
04:32Karena orang bertanya, dimana Allahmu?
04:35Aku harus mengalami.
04:38Aku harus membuktikan engkau ada.
04:40Inilah yang hendakku ingat.
04:43Sementara jiwaku kundakulana galau karena hal ini.
04:49Bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia.
04:54Mendahului mereka melangkah ke rumah Allah.
04:58Dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur.
05:03Dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
05:07Aku mencari Tuhan dengan rela.
05:09Aku mencari Tuhan dengan sukacita.
05:14Karena ini kebutuhanku.
05:19Saudara.
05:24Berambisilah untuk mengalami Tuhan.
05:28Dan saya mengajak semua kita berambisi.
05:30Kalau seorang pemkutbah seperti saya tidak bisa tidak harus mengalami Tuhan.
05:44Selanjutnya dia harus bisa menyuarakan apa yang Tuhan kehendaki untuk disuarakan.
05:51Termasuk worship leader harus ada perjumpaan dengan Allah.
05:55Supaya hidupnya dibungkus, dilingkupi kehadiran Allah.
06:04Sehingga pada waktu menyembah, menyanyi.
06:07Itu sudah ada dalam lingkup hadirat Allah.
06:10Orang bisa menyanyi tapi tidak memuji.
06:15Orang bisa mengucapkan kata-kata penyembahan tapi tidak menyembah.
06:21Beda dengan orang yang ada dalam lingkup hadirat Tuhan.
06:24Jangan boroskan waktu untuk yang lain.
06:30Pikirkan Tuhan siang dan malam.
06:33Kalau di dalam masmur pasal 1 dikatakan orang percaya jangan duduk dalam kumpulan pencemooh.
06:41Itu jangan kedistrak.
06:43Orang sekarang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.
06:46Tapi dalam kesendirian membuka gadget.
06:50Dia duduk dalam kumpulan pencemooh dengan cara lain.
06:54Memang tidak berhimpun secara lahiriah dengan manusia lain.
07:00Tapi dia buka sana, dia buka sini.
07:02Dia ada dalam kumpulan pencemooh.
07:05Kalau yang dilihat itu tidak pantas.
07:10Makanya kalau bisa saudara tidak usah ikut-ikut di media sosial yang keruh.
07:16Kecuali saudara memang mau mengupload sesuatu yang memberkati orang lain.
07:23Atau saudara memang mau mendengarkan khutbah.
07:28Tidak usah kita mengotori tangan kita.
07:35Dengan hal-hal yang tidak perlu.
07:37Dari cara engkau menulis sesuatu di media sosial, di Instagram, di Facebook.
07:48Nampak martabatmu.
07:51Nampak kecerdasan rohanimu.
07:53Ayo kita semua ada di hadirat Allah.
08:00Setiap saat.
08:01Tadi saya minta ada satu kata yang diubah.
08:14Di hadiratmu Bapak.
08:27Di hadiratmu Bapak.
08:35Dalam kegudusan, kemuliaanmu.
08:48Perkenankanku Bapak.
08:55Perkenankanku Bapak.
09:05Selalu di hadiratmu.
09:14Setiap waktu.
09:18Dari selamanya saya ganti setiap waktu.
09:22Setiap waktu itu mulai sekarang.
09:25Kalau setiap waktu kita sudah di hadirat Bapak.
09:28Selamanya kita di hadirat Bapak.
09:30Jangan berpikir nantilah selamanya.
09:35Anda harus mulai sekarang.
09:38Sejak sekarang.
09:45Disitu kita baru memiliki pergaulan dengan Tuhan yang standar.
09:52Dan kita bisa melihat gerakan Tuhan.
09:55Tindakan Tuhan.
09:56Kehadiran Tuhan melalui segala peristiwa hidup.
10:00Yang kaya dengan hikmat dan nasihat.
10:03Yang membuat kita mengalami perubahan karakter.
10:09Membuat kita kokoh dan teguh menghadapi segala hal yang akan terjadi di depan.

Dianjurkan