Araneae is the largest order within the arachnids and ranks seventh in total species diversity among all organismse orders. Spiders can be found throughout the world on every continent except Antarctica, and have persisted for a long time in almost all habitats with the exception of air and sea colonization. As of February 2016, at least 45,800 species and 114 families of spiders have been recorded by taxonomists. However, there has been a split within the scientific community regarding how all these tribes should be classified as since 1900 more than 20 different classifications have been proposed.
Spiders are predatory animals (carnivores), sometimes even cannibals. Its main prey is insects. Almost all types of spiders, with the exception of around 150 species from the Uloboridae and Holarchaeidae tribes, and the Mesothelae suborder, are capable of injecting venom through a pair of fangs into their enemies or prey. However, of the tens of thousands of species that exist, only about 200 species whose bites can harm humans.
Not all spiders make webs to catch prey, but all of them are able to produce silk threads—thin but strong strands of protein fibers—from glands (called spinnerets) located at the back of their bodies. This silk fiber is very useful for helping spiders move, swinging from one place to another, entangling prey, making egg sacs, protecting the female's hole and heart.
TERJEMAHAN INDONESIA:
Araneae adalah ordo terbesar dalam arachnida dan peringkat ketujuh dalam total keragaman spesies di antara seluruh ordo organismse. Laba-laba dapat ditemukan di seluruh dunia di setiap benua kecuali di Antartika, dan telah bertahan lama di hampir semua habitat dengan perkecualian kolonisasi udara dan laut. Hingga Februari 2016, sedikitnya 45.800 spesies dan 114 suku laba-laba telah dicatat oleh para taksonomis. Tetapi, telah terjadi perpecahan di dalam komunitas ilmiah mengenai cara semua suku-suku tersebut diklasifikasikan karena sejak tahun 1900 telah ada lebih dari 20 klasifikasi berbeda telah diusulkan.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera—yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat—dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang betina, dan hati
Spiders are predatory animals (carnivores), sometimes even cannibals. Its main prey is insects. Almost all types of spiders, with the exception of around 150 species from the Uloboridae and Holarchaeidae tribes, and the Mesothelae suborder, are capable of injecting venom through a pair of fangs into their enemies or prey. However, of the tens of thousands of species that exist, only about 200 species whose bites can harm humans.
Not all spiders make webs to catch prey, but all of them are able to produce silk threads—thin but strong strands of protein fibers—from glands (called spinnerets) located at the back of their bodies. This silk fiber is very useful for helping spiders move, swinging from one place to another, entangling prey, making egg sacs, protecting the female's hole and heart.
TERJEMAHAN INDONESIA:
Araneae adalah ordo terbesar dalam arachnida dan peringkat ketujuh dalam total keragaman spesies di antara seluruh ordo organismse. Laba-laba dapat ditemukan di seluruh dunia di setiap benua kecuali di Antartika, dan telah bertahan lama di hampir semua habitat dengan perkecualian kolonisasi udara dan laut. Hingga Februari 2016, sedikitnya 45.800 spesies dan 114 suku laba-laba telah dicatat oleh para taksonomis. Tetapi, telah terjadi perpecahan di dalam komunitas ilmiah mengenai cara semua suku-suku tersebut diklasifikasikan karena sejak tahun 1900 telah ada lebih dari 20 klasifikasi berbeda telah diusulkan.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera—yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat—dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang betina, dan hati
Category
🐳
Animals