Akhiri 2023, BI Tahan Suku Bunga Acuan

  • last year
Menjelang penutupan akhir tahun 2023, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 6% pada Desember 2023. Dengan demikian, suku bunga acuan 6% bertahan sejak Oktober 2023, setelah bank sentral menahan suku bunga di level 5,75% mulai Januari hingga September 2023.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan ini tetap konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability, untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah, serta langkah pre-emptive dan forward looking guna memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0 plus mius 1% di tahun 2023, dan 2,5 plus minus 1% pada tahun 2024.

Category

📺
TV
Transcript
00:00 [MUSIK]
00:08 Ya, pemirsa menutup tahun 2023,
00:10 bang Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku pengacuan di level 6%
00:14 dan hal ini berdasarkan tetap konsisten terhadap fokus kebijakan moneter yang pro terhadap stabilitas perkembangan ekonomi global dan potensi inflasi di masa yang akan datang.
00:23 [MUSIK]
00:27 Menjelang penutupan akhir tahun 2023,
00:30 rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan tingkat suku pengacuan di level 6% di bulan Desember 2023.
00:38 Dengan demikian, suku pengacuan 6% bertahan sejak bulan Oktober 2023 setelah Bank Sentral menahan suku pengacuan di level 5,75% mulai Januari hingga September 2023.
00:50 Gubernur Bank Indonesia, P.Wadjo, mengatakan keputusan BI mempertahankan suku pengacuan ini tetap konsisten dengan kebijakan moneter yang pro stabiliti
00:59 untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah, serta langkah preemptive dan forward looking guna memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3+-1% di tahun 2023 dan 2,5+-1% pada tahun 2024.
01:16 Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6%,
01:34 suku bunga deposit facility juga tetap sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%.
01:46 Sementara itu kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran tetap pro growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
01:55 serta mendorong kredit pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.
01:59 Dari Jakarta Tim Liputan, IDX Channel.
02:03 [Musik]
02:06 Baik berikut ini kami sampaikan pergerakan inflasi, kita akan cermati bagaimana pergerakannya dari bulan Juni 2023 sampai dengan November 2023.
02:14 Ini ya pergerakan secara bulanan maupun tahunan, kalau kita lihat secara year on year di bulan November inflasi kita tercatat 2,86%
02:23 sementara secara bulanan tercatat 0,38% dan kita lihat ada kenaikan dibandingkan dengan bulan Oktober baik secara tahunan maupun bulanan untuk pergerakan inflasi.
02:33 Berikutnya pergerakan nilai tukah rupiah ini juga menjadi domain dari Bank Indonesia yang dicermati untuk menentukan BI rate ya pergerakan inflasi dan nilai tukah rupiah.
02:43 Kita lihat dari tanggal 7 Desember sampai dengan pergerakannya 20 Desember 2023.
02:50 Ya dalam beberapa hari terakhir masih bertengger di 15.500an untuk pergerakan nilai tukah rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
03:01 Jadi ya data selengkapnya bisa anda saksikan di layar televisi anda.
03:05 Baik pemerintahan untuk membahas tema menarik kita hari ini akhiri tahun 2023 BI tahan suku pengacuan sudah tersambung melalui Zoom
03:16 bersama dengan Bapak Joshua Partede Kepala Ekonomi PT.Bank Permata TBK.
03:20 Selamat pagi Pak Joshua.
03:22 Selamat pagi Mas Pras.
03:23 Ya salam sehat Pak.
03:24 Salam sehat juga Mas.
03:25 Terima kasih atas waktu yang disempatkan ini menjelang penutupan tahun 2023 Bank Indonesia akhirnya kembali mempertahankan suku pengacuan di level 6%.
03:33 Nah apakah sudah sesuai sebenarnya dengan konsensus para ekonomi? Silahkan Pak.
03:38 Ya kami melihat keputusan Bank Indonesia dengan mempertahankan suku bunga kebijakan BI rate di level 6% ini sudah sesuai dengan ekspektasi dari kami.
03:48 Mengingat sekalipun memang di bulan ini juga FMC sudah memberikan sinyal bahwa akan menurunkan suku bunganya
03:59 ataupun sudah memutuskan tidak lagi menaikkan suku bunganya namun memberikan ekspektasi bahwa tahun depan FED akan mulai menurunkan suku bunganya
04:08 namun tetap belum memberikan sinyal yang pasti ya terkait dengan timingnya.
04:13 Oleh sebab itu makanya BI pun juga tetap perlu lebih cautious lagi dari sisi high for longer dari FEDnya.
04:22 Yang kedua juga dari sisi inflasi domestik dimana kita ketahui bersama di tahun depan ekspektasi inflasi cenderung akan meningkat inflasi domestik.
04:31 Di tahun ini akan inflasi diperkirakan akan berada di bawah 3% namun tahun depan ini cenderung meningkat di atas 3-3,5%
04:40 sejalan dengan potensi penyusuaian dari tarif cukai plastik dan juga cukai minuman perpanis dalam pengasaan.
04:48 Sehingga ini dan belum lagi kita melihat dampak dari El Nino khususnya pada inflasi pangan
04:53 ini kemungkinan masih akan terlihat di inflasi sampai dengan pertengahan tahun depan.
04:58 Sehingga dari dua hal tersebut lah kami melihat bahwa suku bunga BI rate di level 6%
05:04 masih konsisten dalam rangka menjangkar ekspektasi inflasi serta juga menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek hingga menengah.
05:11 Lantas apakah bank sentral akhirnya juga mengikuti langkah federal reserve, bank sentral Amerika yang tetap mempertahankan suku bunga cuannya?
05:18 Di level 5,25 sampai dengan 5,5% ini Pak Joshua.
05:22 Ya karena bukan semata-mata karena keputusan Fed yang mempertahankan suku bunganya.
05:29 Namun saya melihat bahwa lebih karena assessment BI mempertimbangkan bagaimana forward looking dari
05:37 perekonomian Indonesia ke depannya terkait dengan inflasi khususnya dan juga tentunya bagaimana kita melihat ekspektasi
05:45 ataupun pergerakan rupiah dalam jangka pendek itu saya pikir yang dua indikator yang tentunya akan terus dipantau oleh Bank Indonesia
05:54 dan sejauh ini dari dua indikator tersebut baik rupiah dan juga inflasi domestik ini masih terkelola dengan baik
06:00 sehingga suku bunga kebijakan BI rate di level 6% tersebut saya pikir masih konsisten.
06:06 Ya sehingga makanya BI mempertahankan suku bunganya di RDG terakhir di tahun 2023 ini.
06:11 Ya setelah cukup lama mempertahankan rezim suku bunga redah begitu akhirnya Bank Sentral kita kan menaikkan terus
06:17 suku bunga cuan dari 5,75 terakhir kemarin di bulan November sebelumnya kemudian sekarang sudah di 6%
06:23 apakah sudah cukup nyaman nih level 6% ini bagi dunia usaha di tanah air khususnya dari sektor perbankan Pak Joshua
06:30 lantas bagaimana dengan penyeluran kredit perbankannya sendiri?
06:34 Ya jadi kalau kita melihat bagaimana perkembangan yang disampaikan oleh BI kemarin bahwa dari sisi penyeluran kredit
06:41 sampai dengan bulan November ini ketumbuhannya masih cukup baik ya di kisaran 9%an
06:47 meningkat dibandingkan dengan penyeluran kredit di bulan Oktober
06:50 lalu dari sisi DPK pun juga sudah mulai ada peningkatan sekitar 3% year on year di bulan November
06:56 sehingga apakah dikatakan nyaman saya pikir ini tentunya ya kita melihatnya dari satu sisi penyeluran kredit
07:06 tentu ini masih relatif cukup baik ya artinya sekalipun memang ada kenaikan suku bunga BI
07:12 sejak Agustus tahun lalu sampai dengan terakhir bulan Oktober tahun ini
07:16 kami tetap melihat bahwa likuriditas perbankan masih relatif memadai dalam hal yang ample
07:22 sehingga penyesuaian dari suku bunga kredit pun juga masih relatif terbatas
07:27 artinya kenaikan ataupun penyesuaian suku bunga kredit perbankan ini relatif secara umum lebih rendah
07:33 dibandingkan kenaikan dari suku bunga acuan bank milisya tersebut
07:36 sehingga kita melihat bahwa di satu sisi memang ada kenaikan suku bunga dari sejak tahun lalu
07:43 namun di sisi lainnya likuritas perbankannya pun juga masih tetap memadai
07:48 sehingga oleh sebab itu kami melihat bahwa level 9% ini saya pikir juga merupakan level yang cukup kondusif
07:59 ya tadi dalam hal menjangkau respektasi inflasi dan juga menjaga stabilitas rupiah
08:04 dalam hal dari perspektif bank Indonesia gitu ya
08:07 dan tentunya kalau dari perspektif market tentunya yang kita lihat adalah di tahun depan
08:12 timing dari ekspektasi penurunan suku bunga BI ini akan sangat mempengaruhi bagaimana
08:19 perkembangan pasar keuangan domestik ya baik di pasar modal, juga sektor perbankan pada umumnya
08:27 sehingga ini tentunya saya pikir kedepannya dengan ruang penurunan suku bunga acuan bank sentral global
08:34 dan kemungkinan juga dari sisi bank Indonesia pun juga ada potensi penurunan suku bunganya
08:38 sehingga ini kita harapkan bahwa dari sisi pasar modal dan juga induksi perbankan
08:43 kedepannya diharapkan akan kinerjanya cukup positif
08:47 oke lantas bagaimana dengan sektor lainnya seperti properti dan otomotif yang juga sensitif nih
08:53 terhadap pergerakan suku bunga acuan Pak Joshua?
08:56 ya tentu dengan dipertahankan suku bunga acuan BI tersebut dampaknya kepada sekali lagi ya
09:02 bukan hanya terbatas pada suku bunga kredit properti KPR ataupun kredit kemarin motor saja
09:08 tapi seperti ini baik itu kredit modal kerja, kredit investasi untuk yang sektor produktifnya
09:14 ya ini pun juga tentunya sama halnya ya sekalipun memang kita melihat bahwa
09:19 penyesuaian suku bunga kredit konsumsi nya relatif lebih tinggi karena risikopun juga relatif lebih tinggi
09:25 karena kondisi untuk kredit modal kerja atau kredit investasi sejauh ini
09:30 ini masih relatif cukup baik dengan kondisi tadi bahwa pemulihan pasca pandemi
09:35 dan juga bagaimana kinerja dari sektor-sektor ekonomi kita semakin baik juga
09:41 sehingga saya tetap melihat bahwa sekali lagi bahwa sekalipun memang
09:47 seperti yang kita lihat pada bulan Oktober yang lalu ada kenaikan suku bunga BI
09:52 namun bagi masyarakat yang sudah menarik KPR sebelumnya
09:58 ya tentunya tidak perlu khawatir karena biasanya ada grace period
10:02 artinya perbankan masih akan menetapkan fixed rate
10:08 untuk biasanya 1 sampai dengan 2 tahun ya ada juga 3 tahun sehingga tidak akan pengaruhi serta-merta
10:15 bagi masyarakat yang sudah memiliki fasilitas KPR
10:20 namun tentunya tadi kalau yang baru mau menarik KPR ataupun kredit konsumsi lainnya
10:25 tentunya akan ada penyusuhan disana namun tadi yang saya sampaikan di awal
10:28 selama itu likuiditas perbankan masih ample memadai
10:31 dan juga dari sisi industri juga secara umum
10:34 suku bunga kredit perbankannya pun juga kenaikannya
10:37 tidak sebagai suku bunga acuan BI
10:40 sehingga tentunya ini pun juga tidak akan mempengaruhi cukup signifikan
10:44 dari sisi suku bunga kredit properti dan juga kredit perbankan
10:48 baik dan salah satu acuan dari kebijakan bank sentral adalah inflasi dan juga nilai tukar rupiah
10:54 nah seperti apa pergerakannya di sepanjang tahun 2023 ini dan bagaimana proyeksinya di tahun 2024
11:00 kita akan bahas nanti di segmen berikutnya
11:02 Pak Joshua kita akan jadah sementara dan Pak Mirsa kami masih akan segera kembali usai paru-paru hara berikut ini
11:15 ya anda masih menyaksikan market review Pak Mirsa berikutnya ini kembali kami sampaikan sejumlah data
11:19 untuk anda terkait dengan pergerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
11:23 ya selengkapnya seperti yang bisa anda saksikan ini pertumbuhan di kuartal 3 tahun 2023
11:28 secara tahunan dan juga kuartalan kita lihat ya
11:32 ya sempat memang ada penurunan begitu di kuartal 3 tahun 2023 ini dibandingkan dengan kuartal kedua
11:38 dari 5,17% menjadi 4,94% secara tahunan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia
11:44 sementara dari sisi kuartalan kita lihat dari 3,86% turun menjadi 1,6% untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia
11:52 dan berikutnya untuk pergerakan dari suku pengacuan The Fed ini juga perlu kita lihat
11:57 dalam beberapa bulan terakhir juga terus ditahan oleh Bank Sentral Amerika Serikat di 5,25 sampai dengan 5,5%
12:08 dan yang ini menjadi salah satu mungkin acuan juga yang dicermati oleh Bank Sentral Indonesia
12:16 baik kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Joshua Pardede
12:20 Pak Joshua ini menarik kalau kita lihat dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia
12:24 meskipun kita tahu ini menjadi satu hal yang perlu dilihat begitu secara keseluruhan
12:29 anda melihat level 5% ini akan tetap terjagakah sampai dengan akhir tahun dan tentunya tahun 2024 mendatang
12:36 ya kalau kita melihat realisasi sementara dari kuartal 1 sampai kuartal 3 2023 ini
12:42 pertumbuhan ekonomi secara rata-rata tercatat 5,05%
12:46 dan kalau kita melihat di kuartal keempat ini kami melihat memang ada potensi
12:51 untuk adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan setidaknya dibandingkan kuartal ke 3 sebelumnya
12:57 ya sehingga akan relatif lebih tinggi dari 4,94% sehingga kami tetap melihat bahwa secara keseluruhan tahun 2023 ini
13:05 pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5% karena di kuartal keempat ini kami berkirakan bahwa
13:11 untuk belanja pemerintah ini cukup tinggi sejalan dengan dari sisi realisasi penyerapan anggaran
13:20 itu akan cukup tinggi biasanya dari tahun ke tahun itu di kuartal keempat
13:23 sehingga ini akan mendorong peningkatan pertumbuhan dari sisi belanja pemerintah yang cukup signifikan
13:29 sementara itu kita juga melihat meskipun dari sisi investasi ini cenderung pada umumnya juga ini karena menjelang
13:37 saat kuartal menjelang pemilu di Februari 2024 ini memang ada kecendungan bahwa investasi pun juga akan
13:45 sementara akan juga cenderung WTNZ pun melambat ya sehingga mungkin dalam setrisnya
13:50 tapi dari sisi konsumsi masyarakat karena juga jelang akhir tahun biasanya spendingnya karena ada Natal tahun baru
13:56 akan cenderung meningkat jadi driver yang cukup baik itu adalah datang dari belanja pemerintah dan juga belanja konsumsi masyarakat
14:03 dan salah satu komponen yang menopang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di dalamnya kan juga ada inflasi
14:08 pergerakan nilai 3 rupiah yang juga akan berkolelasi dengan dunia usaha kita kaitannya juga dengan ekspor-impor
14:14 bagaimana dengan pergerakan inflasi anda melihat review di sepanjang 2023 ini apakah sudah sesuai dengan target dari
14:21 Bank Indonesia sendiri dan juga ekonomi?
14:23 ya saya melihat bahwa dengan inflasi perkiraan kami di akhir tahun ini akan cukup nyaman di bawah 3%
14:32 sehingga ini mengindikasikan bahwa keputusan ataupun implementasi kebijakan moneter ini berhasil menjangkau ekspektasi inflasi
14:42 yakni di sasaran inflasi Bank Indonesia dan juga asumsi dari inflasi dari pemerintah di APBN
14:48 sehingga oleh sebab itu kami melihat bahwa dari sisi pengeliatan inflasi pangan ini relatif cukup baik
14:55 meskipun memang beberapa bulan terakhir ini kita melihat bahwa dampak dari Elino telah mendorong beberapa komoditas pangan
15:02 masih tetap naik ya beras, cabai merah, cabai rawit ini masih relatif meningkat ya
15:08 namun kami berharap bahwa dari sisi pemerintah khususnya dalam dan juga Bank Indonesia dalam hal ini
15:15 bagaimana stabilisasi harga khususnya ini dapat bisa ditingkatkan ke depannya
15:21 sehingga dampaknya dari sisi konsumsi masyarakat ini bisa kita dorong terus
15:28 karena selama kalau inflasi bisa kita reda, khususnya inflasi pangan artinya ini berkaitan lagi dengan bagaimana belanja konsumsi masyarakat
15:38 sehingga daya beli masyarakat pun juga akan cenderung cukup baik
15:41 dari sisi investasi pun juga sama, selama pemerintah Bank Indonesia bisa menjangkar inflasi di level yang cukup rendah
15:49 ataupun yang sesuai dengan ekspektasi, tentunya ini akan berangkat positif juga kepada bagaimana realisasi investasi ke depannya
15:57 ya oleh sebab itu makanya kunci pemerintah di tahun depan, misalnya Bank Indonesia adalah masih dalam hal menjangkar ekspektasi inflasi
16:07 agar konsumsi masyarakat, investasi ini ke depannya akan bisa tetap dalam kondisi yang baik sehingga dapat bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di tahun depan
16:17 Oke, lantas bagaimana dengan pergerakan nilai tukar rupiah kita yang tadi masih bertengger di 15.500an begitu Pak Joshua
16:24 apakah ini juga masih sesuai juga dengan target kemudian apakah dengan kondisi yang stabil ini juga lebih memberikan rasa aman juga
16:33 bagi dunia usaha karena tidak ada lagi pergerakan yang fluktuatif untuk pergerakan nilai tukar rupiah
16:37 Ya sekalipun memang kita melihat dari sejak kuartal 2 sampai kuartal 3 yang puncaknya kelemahan rupiah itu terjadi di bulan Oktober yang lalu
16:46 namun kita melihat dalam 2 bulan terakhir ini nilai tukar rupiah cukup stabil dan cenderung menguat ya
16:52 karena ini juga sejalan dengan bagaimana misalkan kinerja dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama
16:58 yang tercermin dari dolar indeks ini juga mengalami kelemahan sekitar 1,6% year to date
17:04 sehingga ini mendukung penguatan rupiah secara year to date ini sekitar 0,5% ataupun 70 poin
17:10 sehingga kalau kita melihat dari sisi saat ini dan juga dari kolatilitas rupiah ini cenderung masih relatif rendah
17:17 sehingga mestinya sekalipun tadi ada dinamika pergerakan rupiah di bulan Oktober sempat melemah
17:23 namun secara kolatilitas masih tetap terjaga artinya ini pun juga akan bisa mendukung
17:29 dari sisi pelaku usaha pelaku industri karena bagi pelaku usaha ataupun industri
17:34 mengharapkan adanya stabilitas bukan mengharapkan adanya level rupiah tertentu
17:40 karena itu cukup berat ya untuk bisa mengcap nilai tukar rupiah di level tertentu
17:45 karena di sisi lainnya tentunya akan ada konsekuensi lainnya juga yang harus diterima
17:50 namun dengan kolatilitas relatif rendah inflasi juga relatif rendah tentunya
17:55 bagi pelaku usaha ini diharapkan akan mendukung ya artinya pelaku usaha ataupun pelaku industri
18:02 dapat fokus dalam risiko memitigasi risiko bisnisnya saja
18:07 karena risiko dari sisi nilai tukar rupiahnya sendiri saya pikir ini relatif juga cukup terbatas
18:15 dan tentunya dalam hal ini perbankan lah yang mestinya bisa memitigasi dari sisi
18:21 risiko nilai tukar ataupun fluktuasi nilai tukar ini dengan beberapa produk-produk hedging
18:30 ataupun lindung nilai ya sehingga tentunya ini kedepannya dengan stabilitas rupiah ini
18:35 semakin terjaga tentunya kita harapkan bahwa pelaku usaha pun juga akan kinerjanya
18:40 akan cukup positif kedepannya.
18:41 Baik Pak Joshua, lantas apakah langkah Bank Indonesia ini juga sudah tepat?
18:45 Mengingat kalau dilihat dari sisi diferential rate antara Bank EBI rate dengan Fed Fund rate kan tidak terlalu jauh begitu Pak?
18:52 Ya kalau saya melihat angle-nya agak sedikit berbeda karena kalau kita melihat dari kenaikan sepubungan depet
18:58 dari awal 2022 sampai dengan saat ini sudah lebih dari 5 persen 5,25 persen lebih tepatnya
19:06 sementara itu kalau kita melihat sepubungan acuan Bank Indonesia dari 3,5 persen naik menjadi 6 persen berarti sekitar 2,5 persen
19:13 artinya kenaikan sepubungan acuan Bank Indonesia ini hampir setengahnya dari kenaikan sepubungan acuan depet
19:21 dan kondisinya saat ini pun rupiah masih relatif stabil
19:25 artinya yang sebelumnya sepubungan acuan BI harus mengekor quote-unquote dengan kenaikan sepubungan Fed
19:33 hal ini tidak terjadi karena 2 tahun terakhir ini kenaikan sepubungan acuan BI relatif lebih rendah dibanding kenaikan sepubungan Fed
19:40 yang kedua juga kita melihat dari real policy rate-nya ataupun efektif yield-nya real yield yang ditawarkan dari SBN dibandingkan US Treasury
19:51 dengan inflasi yang kita tadi 6,5 persen inflasi misalkan 3 persen berarti ada real yield-nya sekitar 3 persenan
19:58 dan itu sebenarnya masih dinilai atraktif bagi investor asing karena tadi di sisi yang lainnya nilai tukar rupiahnya stabil
20:06 karena bagi pelaku pasar modal ataupun investor di pasar modal selama inflasi terkendali dan juga nilai tukar relatif juga stabil
20:16 ini tentunya selisih tadi itu saya pikir bukan menjadi acuan yang penting
20:21 karena tentunya dikembalikan lagi investor akan cukup rasional melihat bagaimana seberapa atraktif investasi misalkan di pasar SBN domestik
20:32 yang dimana tadi real yield-nya sendiri masih di kisaran 3 persenan dengan yield 10 tahunnya 3,5 persen inflasi 3 persen berarti masih ada 3,5 persen real yield-nya
20:44 ini saya pikir masih akan tetap atraktif ya sehingga saya pikir selisih yield itu atau selisih suku bunga itu saya pikir bukan menjadi acuan yang dikonsider oleh investor saat ini
20:59 Oke lantas bagaimana dengan pasar surat berharga negara bagi diri tanah air dengan dipertahankan ya BIR di level 6 persen ini?
21:05 Ya saya pikir ini sejalan juga dengan bagaimana implikasi dari keputusan FED terhadap pasar SBN ataupun pasar obligasi US sendiri
21:18 dimana kita tahu pasca pengumuman FOMC bulan Desember yang lalu bulan Desember ini untuk yield US treasury sendiri kan sudah turun
21:26 jadi bulan ini saja 43 basis point saat ini treasury sudah di bawah 4 persen lebih tepatnya 3,9 persen dan ini pun juga akhirnya mendukung
21:36 penguatan di pasar SBN domestik sehingga yield obligasi ataupun sun 10 tahun ini turun 14 basis point ataupun secara year to date turun 45 basis point
21:47 jadi sejauh ini kita melihat bahwa investasi di pasar SBN masih cukup baik khususnya investor asing yang mempunyai sekitar sekitar 81 triliun year to date nya
22:03 tinggal looking ahead ke depannya dengan potensi penurunan suku bunga acuan FED yang kemungkinan juga akan kami melihatnya ada ruang penurunan suku bunga BI di semester kedua tahun depan
22:13 sehingga tentunya dampaknya kepada pasar SBN pun juga masih akan cukup positif ya sekalipun memang tentu kita perlu melihat lagi bagaimana dari sisi supply
22:23 dalam hal ini bagaimana rencana penerbitan SBN di tahun depan dan ini akan sangat dipengaruhi juga oleh bagaimana strategi pemerintah terkait dengan belanja pemerintah ke depannya
22:33 namun kalau itu tetap terkenali saya pikir untuk pasar SBN masih tetap positif selama nilai tegorupnya dan juga inflasi tetap terjaga
22:42 oke berarti memang masih sesuai dengan stand kebijakan dari bank Indonesia ditahannya 6% ini adalah satu kebijakan dari bank sentral yang pro stability dan juga pro growth begitu ya tentunya untuk perekonomian di Indonesia
22:54 Pak Joshua terima kasih banyak atas waktu dan standing yang sudah anda sampaikan kepada pemirsa pada hari ini selamat melanjutkan aktivitas anda kembali salam sehat Pak Joshua
23:03 terima kasih
23:05 baik pemirsa satu jam sudah saya menemani anda dalam market review saya Prasetyo Ibo beserta kerabat kerja yang bertugas Undo Diri terima kasih dan sampai jumpa
23:15 [Musik]
23:18 [Musik]
23:21 [Musik]
23:26 [Musik]
23:31 [Musik]
23:37 [Musik]
23:45 [Musik]
23:48 [Musik]
23:54 [Musik]
24:01 [Music]
24:08 (Sampai jumpa di video selanjutnya)

Recommended