PT Benteng Api Technick Tbk Resmi Melantai di BEI

  • 3 months ago
Perusahaan manufaktur dan perdagangan produk refraktori, PT Benteng Api Technic Tbk, akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada Senin 10 Juni 2024, usai menyelesaikan seluruh tahapan IPO sebanyak 620 juta saham, dengan harga Rp110 per saham.

Melansir prospektus perusahaan pada pekan lalu, jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 20,50% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan demikian, total nilai penawaran umum tersebut mencapai Rp68,2 miliar.

Manajemen emiten yang tercatat dengan kode BATR ini menyatakan 38,65% dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi. Adapun sekitar 10% untuk pembangunan dan perbaikan bangunan, 5,67% untuk pembelian alat laboratorium, dan 6,84% membeli mesin produksi.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Pemirsa PT Benteng Api Teknik TBK hari ini mulai mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia
00:13usai menyelesaikan seluruh tahapan penawaran umum perdana saham.
00:17Perusahaan yang bergerak di bidang industri material tahan api ini
00:20menargetkan nilai penawaran umum perdana saham sebesar 68,2 miliar rupiah.
00:30Saham PT Benteng Api Teknik TBK hari ini mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia
00:36usai perseroan menjelesaikan seluruh tahapan dalam penawaran umum perdana saham.
00:40Dalam IPO ini, manajemen PT Benteng Api Teknik TBK menargetkan
00:45perolehan dana sebesar 68,2 miliar rupiah dari pelopasan 620 juta saham
00:51dengan harga Rp110 persaham.
00:54Jumlah tersebut setara dengan 20,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan
01:00dan usai menyelesaikan seluruh tahapan IPO,
01:02saham PT Benteng Api Teknik hari ini mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BATR.
01:09Manajemen perseroan dalam prospektus IPO menyebut 38,65 persen dari total dana IPO
01:15akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi.
01:20Kemudian, sekitar 10 persen dialokasikan untuk pembangunan dan perbaikan bangunan,
01:245,67 persen untuk pembelian alat laboratorium,
01:28dan 6,84 persen untuk pembelian mesin produksi.
01:32Sementara, sekitar 38,82 persen sisanya akan digunakan sebagai operational expenditure
01:38berupa persediaan barang jadi dan bahan baku.
01:42Berbagai Sumber IDX Channel
01:49Ya, pemirsa teman-teman, bahas tema menarik kita berikutnya
01:51PT Benteng Api Teknik TBK resmi melantai Bursa Efek Indonesia
01:55sudah hadir bersama saya di studio IDX Channel, Bapak Ritwan Semadi.
01:59Beliau adalah Direktur Utama PT Benteng Api Teknik TBK. Selamat pagi, Pak Ritwan.
02:03Selamat pagi.
02:04Terima kasih, Pak, atas kehadirannya.
02:06Sudah diberi kesempatan.
02:07Betul, kami ucapkan selamat juga karena hari ini sudah resmi juga menjadi anggota Bursa Efek Indonesia.
02:12Nah, mungkin bisa dijelaskan terlebih dahulu nih, pertama-tama kepada pemirsa,
02:16seperti apa sih profil dari Benteng Api Teknik TBK berdiri sejak kapan,
02:21kemudian menjalankan usahanya di bidang apa ini?
02:24Mohon Bapak, silakan.
02:25Terima kasih.
02:26Jadi PT Benteng Api Teknik ini sebenarnya sudah memulai usahanya itu sejak tahun 1997.
02:38Oke.
02:39Pada waktu mulai awal krisis 98 itu, Pak.
02:43Namun bertransformasi menjadi PT Benteng Api Teknik itu pada bulan September tahun 2004.
02:51Kemudian PT Benteng Api Teknik atau BATR ini bergerak di bidang manufaktur, perdagangan, dan juga jasa.
03:04Oke.
03:05Di mana PT Benteng Api Teknik ini spesialis di bidang produk refraktori dan insulation.
03:14Untuk produk refraktori sendiri itu kan ada banyak macamnya.
03:20Jadi secara umum itu bisa dikategorikan sebagai material tahan api.
03:25Sedangkan untuk insulation itu dipakai untuk melapisi lapisan luar daripada pipa-pipa untuk thermal equipment.
03:38Oke.
03:39Jadi supaya tidak terjadi heat loss waktu operasi gitu.
03:43Baik. Lantas apa saja produk-produk yang mungkin ditawarkan juga kepada konsumen?
03:47Kemudian nanti penggunaannya untuk apa sih produk-produk yang dihasilkan oleh perseroannya ini Pak Ritu?
03:52Jadi produk kami yang utama itu dibagi ada beberapa kelompok, Pak.
03:58Yang pertama itu berupa bata tahan api atau dalam istilah tekniknya fire brick.
04:04Itu kami menyediakan di ketahanan suhu mulai dari 1000 sampai 1800 derajat Celcius
04:12atau sekitar 3270 derajat Fahrenheit.
04:16Wow. Oke.
04:17Kemampuan maksimalnya.
04:18Kemudian ada yang berbentuk seperti semen, semen cor tahan api.
04:26Itu digunakan untuk membuat dinding beton tahan api.
04:30Kemampuan terhadap suhu juga antara 1000 sampai 1800 derajat Celcius
04:36atau 3270 derajat Fahrenheit.
04:41Oke.
04:42Kemudian ada yang berbentuk semen plastis.
04:46Itu nanti pemasangannya juga untuk membuat beton tahan api
04:50tapi dengan cara ditumbuk itu pemasangannya seperti sistemper gitu.
04:54Oke.
04:54Kemudian ada yang semen ganing.
04:57Itu seperti semen cor tahan api tapi pemasangannya disemprotkan.
05:02Itu untuk mempermudah pemasangan.
05:04Kemudian ada juga yang berupa thermal insulation.
05:09Ini ada yang digunakan untuk di dalam burnish
05:13maupun untuk melapisi pipa-pipa, kemudian vessel, juga equipment lain
05:21supaya tidak terjadi kerugian panas pada waktu equipment tersebut beroperasi.
05:27Oke, berarti produk-produknya banyak digunakan oleh pabrik-pabrik begitu.
05:30Dalam artian manufaktur pun banyak menggunakan begitu.
05:32Karena ini adalah memang produk-produk tahan panas begitu ya, tetapun tahan api.
05:37Nah, berapa besar kapasitas produk yang dihasilkan selama ini?
05:41Kemudian bagaimana dengan paksa-paksanya sendiri nih Pak Ridwan?
05:45Saat ini kami mempunyai kapasitas terpasang itu sekitar 17.600 ton per tahun
05:52dengan rata-rata produktivitas itu sekitar 68%-nya
05:58atau sekitar 12-13.000 ton per tahun.
06:02Oke, kemudian, tadi?
06:06Kapasitas, kemudian bagaimana dengan paksa-paksanya sendiri?
06:10Paksa-paksa refraktori ini di Indonesia ini masih cukup tinggi Pak ya.
06:15Jadi berdasarkan data dari kemenperin maupun data refraktori riset,
06:22itu saat ini Indonesia ini 74% dari total kebutuhan di Indonesia ini masih didominasi oleh produk asing atau impor.
06:34Yang 24% ini yang masih disuplai oleh produsen dalam negeri.
06:40Nah, kami, tugas kami nanti setelah IPO ini, kami ingin mengembangkan usaha lebih besar lagi
06:47sehingga bisa mengambil market share yang masih 74% tadi minimal separohnya.
06:56Baik, baik. Nah, itu yang menjadi dasar akhirnya perseroan memilih untuk menjadi perusahaan tercatat begitu ya.
07:01Untuk bisa meningkatkan lagi kapasitas, kemudian bagaimana perusahaan bisa naik kelas lagi begitu dengan
07:07perolehan dana segar begitu ya yang ditaih dari pasar moda.
07:11Nah, lantas bagaimana Anda melihat proses dari perusahaan sendiri bagi proses produksi,
07:17seperti apa sih kalau kita lihat seperti saat ini yang mungkin bisa disampaikan buat gambaran juga nih bagi pemirsa.
07:23Proses produksinya, itu seperti apa sih, apakah ini kemudian butuh berapa lama,
07:28kemudian pasarnya apakah hanya di daerah Jawa saja, mengingatkan sekarang sudah banyak nih pabrik-pabrik,
07:34apalagi hilirisasi ini kan tentu jadi angin segar ini.
07:37Jadi proses produksi kami, kami memiliki dua lini produksi, yaitu lini produksi yang memproduksi firebrick,
07:45itu kelebihan kami, juga lini produksi yang memproduksi monolitik refractory atau material tahan api.
07:53Untuk firebrick itu proses produksi dimulai dari pemilihan material,
07:59itu ada kele, kaolin, ada kalsain boksit, dan lain-lain.
08:05Itu setelah dilakukan crushing, kemudian disorting menjadi ukuran-ukuran tertentu,
08:13ada yang berbentuk powder atau bubuk, kemudian setelah itu baru melewati proses mixing,
08:21setelah itu baru di-press dengan tekanan yang sangat tinggi, setelah itu dilakukan pengiringan, drying,
08:30setelah itu baru di-firing sampai 1400 derajat Celcius.
08:34Jadi untuk membentuk bata api itu harus melalui pembakaran yang tinggi.
08:38Oh itu dia, mungkin membuat akhirnya bata ini juga tahan api begitu ya.
08:42Jadi kita waktu di tempat kami di kilen, kita mempunyai tunnel kilen itu,
08:48suhunya bisa sampai 1400, bahkan yang jenis tertentu itu untuk pembakarannya sendiri itu bisa sampai 1600 derajat.
08:58Makanya kalau dipakai di industri lebih tinggi dari itu.
09:02Lebih tinggi lagi, nah menarik. Lantas apakah target dari perolehan dana IPO ini sudah sesuai dengan harapan dari perseroaan?
09:09Kemudian mungkin bisa dijelaskan juga, apakah dana-dana ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis dan ini kemana saja nih Pak Ridwan?
09:16Alhamdulillah kita sudah mendapatkan dana seperti yang kami targetkan, yaitu 68,2 miliar.
09:26Dan alhamdulillah pemesanan sesuai yang kami terima dari KGI Sekuritas kemarin sampai over subtract 140 kali.
09:37Artinya hampir 2,8 T ya. Jadi ini menunjukkan bahwa kami sangat berterima kasih kepada para investor di Indonesia,
09:47ternyata responnya terhadap BATR ini sangat tinggi, sehingga over subtract-nya sampai 140 kali.
09:54Luar biasa 140 kali pemirsa.
09:56Jadi dengan kita targetkan 68,2 T, pemesanannya sampai 2,8 T kemarin.
10:03Wow, ini dia. Nah lantas dananya tadi, untuk apa saja tapi tahan dulu jawabannya Pak, kita kan jidat sebentar ya Pak Ridwan.
10:10Baik pemirsa jangan beranjak dari tempat Anda, kami masih akan kembali tentunya dengan perbincangan terkait dengan IPO.
10:15Dan kali ini akan segera kembali.
10:26Ya terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review.
10:29Dan pemirsa berikut ini kami sampaikan data terkait dengan pencatatan saham PT Bentek Api Teknik TBK.
10:34Ya seperti yang bisa Anda saksikan di layar televisianya, kita lihat tanggal pencatatan 10 Juni 2024 dengan kode sahamnya BATR.
10:42Tadi ini menarik, over subscribenya sampai dengan 140 kali pemirsa.
10:48Wow, kemudian ini bidang usahanya manufaktur dan juga perdagangan produk material tahan api.
10:54Saham yang ditawarkan sekitar 620 juta saham, harga IPO-nya 110 rupiah per saham dengan dana IPO 68,2 miliar rupiah.
11:04Berikutnya kita lihat dari sisi penggunaan dana IPO dari BATR ini untuk apa saja.
11:1038,65 persen pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi, kemudian 10 persen pembangunan dan perbaikan bangunan,
11:185,67 persen pembelian alat laboratorium, kemudian 6,84 persen pembelian mesin produksi,
11:25dan 38,82 persen persediaan barang jadi dan juga bahan baku.
11:31Baik, kita akan langsung saja berbicara bersama dengan Bapak Aritwan Sumadi, Direktur Utama PT Bentek Api Teknik TBK.
11:38Pak Aritwan, nah ini menarik, over subscribenya 140 kali sudah sesuai dengan target,
11:43kemudian tadi ini untuk bagaimana merebut pangsa pasar yang lebih luas lagi begitu ya, 24 jadi bertambah lagi ya.
11:50Cita-cita kami sejak lama itu.
11:52Nah, bagaimana dengan perolehan dana segar tadi? Tadi sudah disampaikan presentasinya,
11:56nah ini bagaimana nanti implementasinya dari dana ICLPO?
11:59Jadi untuk penggunaan dana dari hasil IPO tadi, kita bagi menjadi penggunaan jangka pendek dan jangka panjang.
12:11Untuk jangka pendek, kami lebih fokus untuk mengoptimalkan fasilitas yang ada saat ini dengan menambah mesin-mesin baru.
12:22Itu tujuannya untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas.
12:27Sehingga dari situ kita lebih fokus ke peningkatan kinerja operasional maupun keuangan perusahaan.
12:35Sehingga nanti bisa memberikan nilai tambah kepada para investor.
12:41Untuk jangka panjang, kami menargetkan untuk bisa menjadi produsen refraktori market leader di Indonesia.
12:51Dan bisa berkontribusi untuk mengambil oleh market yang saat ini masih didominasi oleh produk impor.
13:00Sehingga kita bisa menjadi produk yang dalam negeri, yang bisa dipakai oleh negara sendiri juga.
13:10Oke, menjadi tuan rumah di negeri sendiri begitu ya.
13:13Dari sisi tantangan nih Pak Harithwan, penasaran kalau memang tadi Anda ingin merebut pangsa-pangsa dari produk global begitu ya.
13:20Untuk kita kuasai produk anak bangsa ini apa sih? Tantangannya lebih di mana?
13:24Teknologi kita kuasai tidak sih? Bagaimana dengan kemampuan SDM-nya sendiri?
13:28Alhamdulillah untuk SDM karena kami, SDM yang bersama kami ini sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun.
13:37Dan kita juga sudah beberapa ada pengalaman di perusahaan asing juga.
13:42Dari segi permodalan itu yang masih menjadi tantangan karena tantangan utama kami saat ini produsen dari luar negeri.
13:52Yang agresif masuk ke Indonesia, yang tadi masih menguasai market yang cukup besar di Indonesia.
13:57Itu ada dari China, Jepang, ada dari Korea, Thailand, kemudian Austria, dan lain-lain itu.
14:04Tapi kalau di bidang teknologi dan SDM, kami sangat optimis bisa bersaing dengan mereka.
14:13Baik, bersaing dari sisi teknologi dan kemampuan SDM.
14:16Lantas bagaimana kalau melihat pangsa pasarnya sendiri?
14:18Karena kita tahu tadi hilirisasi ini menjadi angin segar.
14:21Apakah juga akan digrab tidak hanya untuk pangsa pasar wilayah Jawa saja atau mungkin ekspansi bahkan sampai ke seluruh Indonesia nih Pak?
14:29Kalau saat ini market, pangsa pasar produk kami ini mulai dari Sabang sampai Merauke.
14:37Jadi kita ada di Aceh, kemudian ada di Sumatera seperti Pupuk Pusri, Semen Padang, dan Pertamina, dan lain-lain.
14:46Sampai ke Freeport yang ada di Papua.
14:51Di sana ada Medco, Papua, itu juga merupakan pelanggan kami.
14:57Jadi klien-kliennya juga perusahaan-perusahaan tambang besar begitu ya?
15:00Sebagian memang tambang-tambang, juga perusahaan seperti Migas, ada Sefron, Pertamina juga seperti itu.
15:10Lantas bagaimana dengan target pendapatan, bersih perseruan, begitu dengan tadi ekspansi yang sudah dicandangkan oleh perseruan,
15:18dana segar yang diraih begitu, dan minat yang tinggi dari para investor ini Pak?
15:24Alhamdulillah pertumbuhan kami ya, kalau kita melihat dulu dari histori,
15:29itu dari mulai tahun 2020 sampai 2023 secara pendapatan kita bisa mencatatkan CAGR sekitar 25%.
15:38Kalau dari pendapatan kita bisa mencatatkan CAGR pertumbuhan sekitar 39%.
15:45Di tahun 2004 ini kita menargetkan untuk bertumbuh sekitar 15% sampai 25% nanti.
15:542025-2026 baru kita menargetkan lebih tinggi dari 30%.
16:03Oke, kapasitas produksi sejauh ini bagaimana? Apakah sudah bisa memenuhi kebutuhan demandnya sendiri begitu di market dalam negeri?
16:10Mengingat tadi, persaingannya kan cukup ketat dengan produk-produk asing ini.
16:14Untuk itu dengan adanya dana dari IPO ini, nanti akan kami pakai untuk mengoptimalisasi fasilitas yang ada.
16:24Dan setelah itu juga kami sudah berencana untuk ekspansi membangun pabrik baru.
16:29Di situ nanti kita gunakan mesin-mesin khusus dengan produk khusus yang nanti akan digunakan seperti di industri semen,
16:38kemudian industri smelter, nikel, tembaga, dan lain sebagainya.
16:44Berarti sudah ada perencanaan sampai ke sana, mengingat memang hilirisasi kan kita ada nikel, kemudian ada tembaga, pertambangan lainnya.
16:51Tentu ini menjadi sasaran produk dari benteng api teknik TBK.
16:56Kalau bicara mengenai persaingan bisnisnya, ini seperti apa? Seberapa ketatnya kalau tadi memang pasar-pasarnya juga masih didominasi produk asing?
17:07Tentu persaingan bisnis saat ini sangat ketat, namun karena market share-nya itu masih cukup tinggi, jadi peluangnya itu masih sangat tinggi.
17:20Karena produk asing itu kebanyakan punya pangsa sendiri, yang nanti itu menjadi PR kami yang kami akan mengambil oleh ke sana nanti.
17:32Jadi mungkin bertahap kita akan masuk ke pangsa yang saat ini masih dikuasai oleh produk-produk asing.
17:40Oke, nah bahan baku sendiri itu masih aman Pak Ridwan?
17:43Bahan baku, alhamdulillah Indonesia ini kan berlimpah kita, klay, kaolin, banyak, boksit, alumina, banyak.
17:51Bahkan seperti untuk produksi alumina, saat ini ada PT Ica itu anak perusahaan Antam itu juga produktivitasnya sangat tinggi.
18:02Kemudian anak perusahaan Nadaro, ADMR itu juga memproduksi kalsain alumina juga.
18:08Oke, nah strategi perseruan begitu sehingga perseruan juga akan ada keberlanjutan. Sustainability-nya sendiri bagaimana nih Pak?
18:16Sustainability untuk industri refractory ini sangat linear dengan perkembangan industri saat ini juga.
18:29Jadi ketika industri itu bertumbuh, kebutuhan refractory akan mengikuti.
18:34Berdasarkan riset dari, refractory riset dari dunia, termasuk dari internal kami sendiri.
18:442024 sampai 2030 nanti diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR 4,9 persen.
18:514,9 persen, oke. Kebutuhan dari sisi industrinya sendiri yang pasti terkorelasi dengan kebutuhan refractory sendiri.
18:58Sedangkan di Indonesia kan masih besar yang masih didominasi asing. Jadi kita bisa masih mengambil banyak market disitu.
19:05Kuenya masih cukup luar, lebar lah.
19:07Insyaallah, insyaallah.
19:10Optimisme dari Anda Pak Ritwan untuk bisa membawa perusahaan ini lebih maju lagi begitu?
19:15Kami dari manajemen sangat optimis bahwa BATR ini bisa berkembang lebih besar lagi.
19:24Sesuai dengan visi kami yaitu menjadi perusahaan nasional bersekala global yang semakin unggul dan terpercaya.
19:32Wow, itu dia. Yang penting adalah memang semuanya adalah anak bangsa yang terlibat dalam perseruan ini.
19:37Kemudian tadi hasil-hasil yang dikeluarkan outputnya juga mampu bersaing dengan produk-produk asing untuk refractory-nya sendiri.
19:44Baik, Pak Ritwan, sukses Pak setelah IPO. Terima kasih banyak.
19:47Terima kasih banyak. Waktu yang diberikan kepada BATR.
19:51Terima kasih banyak, Pak.
19:51Terima kasih.
19:52Baik, Pak Mirza, satu jam sudah saya menemani Anda dalam Market Review.
19:55Perbahari terus informasi Anda hanya di IDX Channel, Your Taskworthy and Comprehensive Investment Reference.
20:01Karena urusan masa depan harus terdepan.
20:04Aku Investor Saham, saya Prasetyo Ibo. Sampai jumpa.
20:34Terima kasih banyak, Pak Ritwan.
21:04Terima kasih, Pak Ritwan.

Recommended