Depresiasi Rupiah Tekan Biaya Operasional Maskapai Penerbangan

  • 3 months ago
Industri penerbangan di Tanah Air saat ini tengah mengalami tekanan hebat, seiring dengan melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, dalam beberapa bulan terakhir. Data Jisdor Bank Indonesia mencatat, di sepanjang pekan ini mata uang Garuda terus mengalami depresiasi. Bahkan, Rupiah nyaris menyentuh level Rp16.500 per dolar Amerika Serikat.

Sejumlah pelaku industri penerbangan nasional mulai bersuara dan mengaku was-was terhadap depresiasi Rupiah. Sebab, pelemahan Rupiah telah mengakibatkan membengkaknya biaya operasional maskapai penerbangan, mulai dari biaya sewa pesawat, perawatan, suku cadang hingga asurangsi yang menggunakan sistem pembayaran dalam mata uang Dolar Amerika.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Musik
00:14Ya halo pemirsa apa kabar anda hari ini kembali berjumpa bersama saya Prasetyo Iwo
00:19Dalam program market review program yang mengupas isu-isu penggerak ekonomi di tanah air
00:24Livestreaming kami bisa anda saksikan juga di idx channel.com
00:27Dan pemirsa kali ini kita akan membahas dari sektor penerbangan
00:30Yang mulai terdampak dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah
00:34Seperti apa kondisi rilnya? Langsung saja kita mulai market review selengkapnya
00:38Musik
00:47Ya pemirsa sejumlah maskapai penerbangan nasional mulai mencemaskan
00:50Pelemahan rupiah yang sempat menembus 16.400 rupiah per dolar Amerika Serikat
00:56Depresiasi rupiah dikhawatirkan akan semakin menambah tekanan terhadap biaya operasional maskapai penerbangan
01:03Musik
01:07Industri penerbangan di tanah air saat ini tengah mengalami tekanan hebat
01:11Sering dengan melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
01:15Dalam beberapa bulan terakhir
01:18Data Jisdorbang Indonesia mencatat di sepanjang pekan ini mata uang Garuda terus mengalami depresiasi
01:25Bahkan rupiah nyaris menyentuh level 16.500 per dolar Amerika Serikat
01:32Sejumlah pelaku industri penerbangan nasional mulai bersuara dan mengaku waswas terhadap depresiasi rupiah
01:38Sebuah pelembahan rupiah telah mengakibatkan membengkaknya biaya operasional maskapai penerbangan
01:44Mulai dari biaya sewa pesawat, perawatan, suku cadang
01:49Hingga asuransi yang menggunakan sistem pembayaran dalam mata uang dolar Amerika
01:56Di sisi lain pendawanan maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia biasanya dalam bentuk mata uang rupiah
02:02Sehingga pengeluaran yang termasuk dalam biaya operasional
02:06Yang harus dikeluarkan maskapai penerbangan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat atau Euro
02:13Setelah itu maskapai juga tidak dapat menaikkan harga tiket pesawat
02:17Karena adanya ketentuan tarif batas atas atau TBA yang belum berubah sejak 2019
02:24Dari Jakarta Tim Liputan IDXP
02:54Pak Geri Sujadman, pengamat penerbangan
02:57Selamat pagi Pak Geri
02:59Selamat pagi
03:00Ya, salam sehat Pak
03:02Baik, kamu doang sehat
03:03Baik, terima kasih juga atas waktu yang disempatkan
03:05Langsung saja kita bahas ini
03:06Pak Bayu, tadi sudah disampaikan data beberapa hal
03:09Ya, kita tahu pelembahan rupiah ini memang terjadi dalam beberapa bulan terakhir
03:13Tapi sebelum kita reviewnya seperti apa sih kondisi dari industri penerbangan saat ini
03:19Pasca Covid, di sepanjang tahun 2024 ini
03:21Silahkan Pak Bayu
03:23Ya, baik
03:24Jadi, industri penerbangan kita untuk penerbangan domestik
03:29Itu kan ada aturan
03:31Yaitu adanya tarif batas atas dan tentu tarif batas bawah juga
03:36Yang ditetapkan sejak tahun 2019
03:39Yang dalam klausulnya mestinya ada di review tiap tiga bulan
03:43Kemudian asumsi yang dipakai pada penetapan TBA tahun 2019 itu adalah
03:50USD masih sekitar Rp14.100.000 atau berapa
03:54Kemudian harga aktur itu juga masih sekitar Rp10.000.000 something
04:03Jadi memang harga aktur ini ada konelasinya dengan kursus USD juga
04:09Karena berperdoaan kepada harga aktur atau minyak dunia
04:15Yaitu patoannya MOBS
04:20Kemudian sejak
04:22Dan kita tahu akhir-akhir ini kursus USD sudah sampai Rp16.400.000
04:30Harga aktur juga sekitar Rp14.000.000
04:32Bahkan di Indonesia Timur lebih mahal lagi
04:36Itu kan membuat udah gak imbang lagi
04:40Antara kita jual di TBA pun juga gak imbang dengan kenaikan harga aktur dan kursus USD
04:50Hingga boleh dikata selama ini paskapai penerbangan domestik ya merugi
04:57Dan ini kalau lanjutan terus-menerus tentu ya mulai banyak yang menggronditkan
05:05Atau tidak menerbangkan pesawat pilihannya lebih baik begitu
05:09Baik-baik, tapi sejauh mana sih kalau kita lihat pelemahan rupiah terhadap
05:13Tadi biaya operasional, pembelian aktur, kemudian juga tiket pesawat sendiri
05:18Apakah ini benar-benar menggerus begitu dari sisi biaya operasional yang diresakan
05:23Oleh mas Gapai sendiri Pak Bayu?
05:24Iya benar mas, jadi kan di industri penerbangan ini 70% lebih kan terekspos
05:32Dengan mata uang asing ya pembayarannya
05:35Walaupun kalau untuk aktur bayar rupiah
05:38Tapi sisanya seperti komponen pesawat, cukup cadang sejak insurans
05:45Sewa pesawat leasing, kita tahu leasing itu dari luar negeri semua
05:49Dan selalu dalam mata uang US Dolar
05:51Kemudian crew training juga beberapa harus ke luar negeri
05:56Dan itu juga bayarnya US Dolar
05:58Jadi boleh dibilang yang rentan terhadap
06:02Jadi risiko exchange atau currency exchange risikonya tinggi sekali
06:10Karena kita pendapatannya kan dalam rupiah
06:13Baik Pak Bayu, nah kita akan Pak Gery
06:16Anda melihat bagaimana sebagai penerbangan waktu itu
06:18Mereview kondisi penerbangan di tengah hantaman dari pelemahan rupiah
06:22Yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir
06:24Tadi sudah disampaikan harga batas atas tiket yang dijual ke masyarakat
06:29Itu masih berlaku di sejak tahun 2019
06:31Dimana dolar masih sekitar 14 ribuan begitu ya per dolar Amerika
06:36Sementara harga akturnya masih di sekitar 10 ribuan rupiah per liternya
06:41Anda melihat bagaimana tekanan yang dialami saat ini
06:43Apakah sudah cukup survive atau Anda melihat ini akhirnya
06:47Ada sedikit kemunduran dari sisi perjuangan yang harus mereka mulai lagi
06:51Begitu pas cap pandemi
06:52Kita harus lihat dulu, kita juga harus lihat
06:56Maskapai Indonesia ini kondisinya sekarang jauh lebih berat
07:01Tidak hanya karena kenaikan dolar dan kenaikan harga viru
07:05Tapi juga banyak kenaikan-kenaikan biaya dalam bentuk rupiah pun juga banyak
07:11Setelah itu juga ingat mereka ada 1-3 tahun itu aktifitasnya jauh menurun
07:17Jadi beban itu tidak boleh kita lupakan
07:21Beban itu 3 tahun dengan kegiatan menurun itu mungkin bisa 5 tahun baru mereka bisa recover
07:28Dan sekarang kita dihantam dengan kenaikan dolar dan kenaikan rupiah
07:32Pemerintah sudah menaikkan TBA menggunakan future charge sebanyak 10%
07:39Tapi TBA 2019 plus 10% future charge pun
07:44Itu masih di bawah angka TBA 2016
07:48Mungkin nanti Pak Bali bisa ingatkan tahun 2016 biayanya berapa
07:54Itu jauh lebih murah
07:55Terus dari harga fuel, dari harga fuel sekarang kendalanya adalah
08:01Kalau saya lihat dari struktur perbedaan pricing harga after di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
08:08Itu sekarang gapnya menurun
08:10Ini setara dengan mungkin keinginan pemerintah untuk perbedaan biaya fuel antara Timur dan Barat tidak terlalu jauh
08:17Tapi dampaknya apa?
08:19Dampaknya di Barat harga fuel naik
08:21Sedangkan majority dari aktivitasnya di Barat
08:25Jadi kembali lagi ahlak pun kena disitu
08:29Kalau kita lihat sekarang biaya
08:32Total biaya operasi per kursi itu
08:36Kita bahas tahun 2022
08:452022 itu sekitar 450 ribu per kursi
08:48Itu biaya ya, per kursi tersedia per jam terbang
08:53Sekarang awal tahun 550 sekarang mungkin sudah 600 ribu
08:58Karena ada kenaikan-kenaikan yang tidak hanya terakibatkan oleh kursi molar dan harga fuel
09:05Terus TBI nya kemana?
09:09Ingat mas Kapai tidak terbang dengan kursi terisi 100%
09:12Mas Kapai terbang dengan kursi terisi 60%
09:16Rata-rata
09:18Kalau dipikir-pikir
09:20Mekanis perhitungan TBI bagaimana?
09:23Biaya tambah 10% dibagi 60%
09:27Sekarang kalau mereka terbangnya dengan harganya
09:30Dengan load fighter hanya 60% terus pendapatannya jadi sama dengan kostnya
09:36Mereka mau gimana?
09:37Mereka tidak bisa bertumbuh, mereka tidak bisa recover malah
09:42Dan satu lagi, banyak yang mengeluh
09:47Kenapa pemerintah tidak menaikan, sebenarnya alasnya juga keluar dari masyarakat juga
09:51Banyak yang mengeluh bahwa tiket mahal
09:53Tiket mahal ini juga disebabkan oleh TDA itu sendiri
09:58Karena kalau kita lihat mereka selalu ngeluh, di luar negeri tiket bisa lebih murah
10:04Iya pas lagi low season
10:05Atau pas lebaran disini, iya di awal lebih murah
10:10Ada yang bilang, oh kita ke Jakarta Padang bisa bayar 2 juta
10:15Sedangkan level Kuala Lumpur hanya 1,5 juta
10:17Iya, tapi begitu mendekati Hariha
10:20Kompennya hampir ilang semua, kenapa?
10:22Karena Kuala Lumpur Padang ini sudah 3 juta
10:25Lebih mahal dari Jakarta Padang
10:26Kemana mereka yang ngeluh?
10:28Jadi gini, banyak masyarakat
10:30Jadi keluhan ini diutarakan ke pemerintah pada saat low season di luar
10:36Banyak yang bilang, oh ke Singapura cukup dengan 800 ribu
10:41Iya kalau low season, sekarang 3 juta aja belum sudah dapet
10:44Di high season
10:46Sedangkan kita mau ke Jakarta Padang 3 juta
10:49Itu pemerintah udah gamau-gamau kena TDA
10:50Karena TDA nya kena
10:52Jadi kembali lagi, ini kendala tidak hanya salah dari pemerintah
10:57Tapi juga kesalahan komunikasi mengenai TDA dan dampak TDA terhadap harga tiket
11:06Oke, nah itu dia
11:07Solusinya atau strategi apa yang harus diterapkan untuk menyikapi
11:10Berarti literasinya masih perlu ditingkatkan lagi di masyarakat
11:12Kita bahas nanti di segmen berikutnya
11:14Pak Gede dan juga Pak Bayu, kita akan jeda dulu sebentar
11:16Pemirsa, tetaplah bersama kami
11:27Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review
11:29Pemirsa, berikut ini kami sampaikan data terkait dengan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap
11:33Dolar Amerika berdasarkan data Jisdor Bank Indonesia
11:37Ya, seperti yang bisa anda saksikan di layar televisyen
11:40Trendnya memang cenderung mengalami pelemahan untuk pergerakan rupiah kita
11:43Memang kalau kita lihat dari 11 Juni sampai dengan 26 Juni itu
11:48Ada penguatan sampai dengan 16.285 di tanggal 13 Juni
11:52Tapi selanjutnya trend pelemahan masih terus terjadi
11:55Pada tanggal 26 Juni kemarin tercatat 16.435 rupiah per dolar Amerika
12:01Padahal kalau kita lihat hari sebelumnya di tanggal 24
12:04Maksud kami di tanggal 25 Juni
12:06Sudah ada penguatan sampai dengan 16.379 rupiah per dolar Amerika
12:11Baik, kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Bayu Stanto
12:14Seksyen Inaka, kemudian Bapak Gede Suryadman
12:16Sudah adalah pengamal penerbangan
12:18Baik Pak Bayu, kita akan lanjutkan kembali
12:20Nah, bicara mengenai pelemahan rupiah yang tadi sudah disampaikan begitu cukup jauh
12:24Perbandingannya kalau kita lihat dengan harga batas atasnya
12:28Kalau kita bicara mengenai tiket yang harus dijual di kisaran Rp14.000an
12:32Nah, strateginya saat ini apa yang harus dilakukan?
12:34Biaya operasional apa saja?
12:36Komponen-komponen apa saja yang terdampak dengan andainya pelemahan rupiah ini?
12:43Teri ini kan highly regulated ya khususnya safety
12:47Baik regulasi internasional maupun di nasional kita
12:52Jadi kita nggak bisa artinya mengurangi atau komponen sebagai bagian dari safety
13:00Ya artinya dikorbankan lah gitu ya
13:03Dikurangi biaya maintenancenya dan sebagainya
13:06Karena tetap ada minimum safety level biaya yang harus dijaga
13:12Sehingga keselamatan penerbangan terjamin
13:15Itu satu, yang kedua ya banyak
13:19Akhirnya semua sekarang jualannya ya ke tarif batas atas semua
13:24Itu pun juga belum tentu menyiamin
13:27Kalau load factornya di bawah 70% udah pasti rugi juga gitu ya
13:31Kita sudah mengusulkan sebetulnya kepada pemerintah tentang revisi TPA
13:38Nggak tau udah berapa kali saya sampai lupa
13:40Termasuk juga mengusulkan adanya sebagai temporary ya
13:45Itu temporary therapy lah ya
13:48Itu kenaikan visual charge menjadi 30% dan sebagainya
13:53Karena kenaikan argaminya ini kan diluar kendali kita
13:56Maupun dual kendali pemerintah juga
13:58Itu yang bisa dilakukan
14:01Kalau nggak ya seperti yang terjadi beberapa maskapai
14:04Yang mengurangi frekuensi penerbangannya
14:06Atau rutenya, yang jelas rutenya rute rugi
14:09Ya mesti ditutup sementara, nggak diterbangin dulu
14:14Dan kalau di beberapa berita kan ada satu maskapai
14:18Yang juga sudah mulai merunditkan beberapa armadanya
14:21Karena ya bukan hanya masalah USD dan juga harga aktur mas
14:26Tapi juga importasi komponen pesawat di Indonesia
14:31Masih dikenakan biaya masuk
14:33Ya antara 5-10% baru 27 item pada tahun 2015 yang dibebaskan
14:41Memang kemarin kita dibebaskan mengenai larangan terbatasnya
14:45Atau import levy-nya
14:46Tapi biaya masuk masih
14:48Kemudian ada lagi kebijakan pembebasan BPN komponen pesawat
14:53Dibebaskan tapi harus mengajukan aplikasi
14:57Dan disaratkan selama 4 tahun tidak boleh dibindahkan
15:02Kalau mengganti rem harus dipakai 4 tahun
15:06Padahal 3 bulan udah harus digantikan
15:08Oke, baik nah tadi sempat disampaikan Pak Geri
15:13Begitu terkena dengan sensitivitas harga tiket pesawat
15:16Anda melihatnya bagaimana begitu Pak Bila
15:18Memang ada penyesuaian harga
15:19Sementara nanti acara penumpangnya pun juga akan protes lagi kah?
15:24Sebenarnya mayoritas konsumen pesawatnya
15:29Yang naik pesawat maksudnya
15:31Itu ada survei dari asosiasi penumpang jasa penerbangan
15:36Sebagian besar 58% tidak merasa tiket itu mahal
15:41Yang disurvei itu penumpang yang sudah pegang boarding pass
15:44Sebetulnya itu yang sering memviralkan di media sosial
15:49Sehingga direspon
15:51Biar pemerintah itu kan sebagian kecil
15:54Apalagi segmen korporasi
15:56Baik itu pegawai pemerintah, BUMN maupun swasta
15:59Mereka kan gak sensitif
16:02Nyatanya pesawat mas kapai yang segmennya menengah atas
16:08Salah satu penerbangan yang full service
16:11Itu kan penumpangnya juga bagus terus
16:14Karena memang segmennya segmen korporasi
16:16Maupun government official
16:22Baik Pak Geri lantas dengan kondisi seperti saat ini
16:25Apakah memang karena mas kapai juga banyak yang memiliki
16:28Sewa begitu dari luar negeri
16:30Kemudian memang tadi pendapatannya dalam rupiah
16:33Kemudian pembayarannya dalam bentuk mata uang asing
16:36Misalnya dolar Amerika ataupun Euro
16:38Ini memang kondisi yang tidak bisa dihindarkan
16:41Atau Anda solusi lain yang bisa Anda sampaikan?
16:45Gak bisa dihindarkan
16:46Sekarang kalau kita mau beli harganya berapa
16:48Satu Airbus A320 baru itu harganya diatas 100 juta dolar
16:52Kita sewa yang bekas itu cukup dengan 100-200 juta dolar sebulan
16:58Jadi itu gak solusi
17:01Cuman ada satu solusi yang justru ironis
17:03Dan ini sebenarnya lari ke masalah TBA
17:05Solusi yang dilakukan oleh banyak mas kapai sekarang adalah
17:09Nambah rute internasional
17:12Kenapa diambil rute internasional?
17:13Karena harga tiketnya tidak terpengaruh TBA-TBB
17:17Dan mereka tetap bisa jual murah pas full season
17:20Jadi kembali lagi
17:22Masalah TBA-TBB dan mas kapai ini di luar biaya
17:28Itu ada sisi revenue-nya yang harus diberes
17:29Oke dalam jangkaan pendek benar yang Pak Bayu bilang
17:32Kalau misalnya TBA gak mau di revenue-nya
17:35Kita naikin ke 30%
17:37Tapi kan tetap tidak menghindari harus jual mahal pada saat low season
17:45Solusinya kalau saya bilang
17:47Tarif batas atas dan tarif batas bawah
17:51Itu band-nya harus dilebarkan
17:53Supaya mas kapai punya ruang gerak
17:56Agar harga bisa menyerupai di luar negeri
17:58Memang banyak yang bilang
18:00Oh kalau kita peak season tiketnya akan mahal
18:02Iya benar
18:03Tapi masih tersedia
18:05Dan kalau low season tiketnya akan murah
18:07Tapi yang sayangnya kalau kita tanya ke orang di sosial media
18:11Mereka jawabnya apa
18:12Oh kita maunya kalau low season seperti di luar negeri murah
18:15Kalau high season seperti di Indonesia gak terlalu mahal
18:18Ya gak bisa
18:19Airline bukan mas kapai
18:20Airline itu perusahaan bukan yayasan
18:22Oke
18:23Nah lantas dari Ineqa sendiri
18:27Ataupun mungkin pelaku industri penerbangan
18:29Komunikasi yang sudah dijalin
18:31Begitu membuka ruang diskusi dengan pemerintah ini
18:34Sudah sejauh mana begitu Pak Bayu
18:36Tapi tahan dulu jawabannya
18:37Nanti kita bahas di segmen berikut
18:38Yang kita akan cedak kembali sebentar
18:39Dan pemirsa kami masih akan cedak kembali
18:41Usai pariwara berikut ini
18:43Baik pemirsa kita lanjutkan kembali perbincang menarik ini
18:53Bersama dengan Bapak Bayu Stanto
18:54Sekjen Indonesia National Air Carrier Association
18:57Atau INAKA
18:58Kemudian Bapak Gedi Suryadman
18:59Pengamat penerbangan
19:01Baik Pak Bayu
19:03Mungkin bisa dijelaskan bagaimana upaya komunikasi
19:06Yang paling tidak begitu bagaimana membuka ruang diskusi
19:09Kepada pemerintah
19:10Mungkin khususnya kepada kementerian perhubungan
19:12Bagaimana kita terkena dengan kondisi yang dialami oleh mas kapai penerbangan saat ini
19:16Baik, kita sih sudah sejak mungkin 2 tahun yang lalu
19:21Ini sudah memusulkan revisi TBA
19:24Sudah berapa kali rapat
19:26Baik di level Direkturat Angkutan Udara, Direkturat Jenderal, Perbuanan Udara
19:32Tapi mentok sampai ke menteri
19:35Tapi kembali tadi
19:36Jadi harga tiket di Indonesia menjadi isu politik
19:41Kita surceh juga menyampaikan
19:44Karena praktek di luar negeri seperti itu
19:46Jadi dalam kondisi
19:48Karena kenaikan harga minyak ini kadang-kadang
19:50Cuma sesaat, nggak panjang
19:52Karena prakteknya mereka mengenakan view surceh
19:56Tapi dua-dua opsi ini kan kita sudah usulkan juga
20:00Tapi ya nggak jelas
20:02Bahkan terakhir kan kita ada
20:03Baca di media, ada statement dari kementerian kan
20:07Ya sedang dipertimbangkan
20:08Tapi nanti menunggu saat yang tepat
20:10Ini kita nggak tahu saat tepat
20:12Nanti kan dipinteri atau nggak
20:15Padahal sejak 2 tahun yang lalu pun belum tepat-tepat momentumnya ya Pak Bayu
20:19Mungkin waktu itu nunggu habis lebaran
20:22Jadi lebaran yang kapan ini
20:25Nah Pak Geri, Anda melihat bagaimana potensinya
20:28Misalnya kalau kita bicara mengenai harga tiket
20:30Begitu di tengah sensitifitas yang sudah disampaikan Pak Bayu tadi
20:33Apakah potensi ataupun peluang
20:35Menggunakan mekanisme pasar terkait dengan harga tiket pesawat
20:38Ini memungkinkan atau tidak untuk di Indonesia terapkan?
20:43Kalau saya berhasil, saya akan memungkinkan
20:46Tapi kembali lagi
20:47Is it politically, secara politik apakah it acceptable atau tidak?
20:52Masalahnya itu disitu
20:54Kementerian pun sebenarnya paham
20:56Teknisnya bahwa ini biaya sudah harus naik
20:59Tapi kembali lagi
21:00Secara politik ini acceptable atau tidak?
21:03Karena Indonesia, karena gini
21:05Dengan harga ditekan selama pandemi
21:07Ini pada meledak harganya sekarang
21:09Kita lihat, dari beras, daging, semuanya
21:14Naik, ledak semua
21:16Tapi yang saya bingung waktu itu adalah
21:18Kenapa BPS memasukkan harga tiket sebagai komponen inflasi
21:23Karena penerbangan itu bukan kebutuhan pokok
21:29Tapi dia bilang jangan dinaikkan, nanti akan menyebabkan inflasi
21:31Oke, kalau mau kayak gitu gampang
21:33Harga dikendalikan, oke diborong aja
21:35Tadi pas off camera, sebelum ngobrol
21:37Borong, betul borong aja kalau gitu
21:39Eran jadi kontraktor aja, udah kayak begitu
21:42Kalau keeran mesti jualan, absorbing market risk dan lain-lain
21:46Kita serahkan dong ke Mekanisme Pasar
21:49Dan kita lihat, sudah dibuktikan
21:52Maskapai Indonesia, bukan biayanya mahal
21:54Biaya operasi di Indonesia yang mahal
21:57Kita lihat saja
21:58Air passenger charge di Asia Tenggara
22:00Di luar Singapura, yang paling mahal di kita
22:02Kita ke Malaysia
22:04PSA murah sekali di suku juta rumah pemerintah
22:08Di kita 100 ribu, 150 ribu
22:10Dan itu larinya harga tiket
22:12Dimana penumpang, calon penumpang mikirnya
22:16Oh ini airline yang mahal
22:18Tapi ga ada yang tau bahwa
22:20Itu ga sampe ke Maskapai
22:23Ada 150 ribu yang ga sampe ke Maskapai
22:25Nah, kalau dari sisi komunikasi
22:28Saya berharapnya gini, saya berharapnya
22:30INAKA juga mengubah cara komunikasinya
22:32Jujur, ini kritikan maksudnya buat INAKA
22:36Masyarakat melihatnya skeptis
22:38Karena hanya bilangnya biaya kemahalan
22:40Biaya udah kemahalan, tolong naikin
22:42Tapi dari sisi lainnya, yang mesti dikomunikasi adalah
22:44Bagaimana dengan itu di naikkan
22:46Tiket bisa turun
22:48Karena itu yang dibutuhkan masyarakat
22:50Bagaimana menjelaskan bahwa dengan Mekanisme Pasar seperti di luar negeri
22:52Low season harga bisa turun
22:54Dan kembali lagi, pariwisata
22:56Pariwisata pada low season, itu dibantu dengan tiket murah
23:00Ini yang harus diutarakan
23:02Kalau fokusnya hanya komunikasi dengan
23:04Kebiayaan mahal dan lain-lain
23:06It will never be politically acceptable
23:10Jujur, begitu di sosial media
23:12Saya jelaskan, banyak yang mau mengerti
23:14Mereka nanya satu
23:16Kenapa Maskapai ga ngomong kayak begitu
23:18Ini opportunity yang bisa diambil oleh INAKA
23:20Untuk bisa
23:22Public campaign
23:24Agar masyarakat
23:26Sandar bahwa iya sistemnya harus diubah
23:30Bapak Yuh, tanggapan begitu dari
23:32Mas Yuhkan yang disampaikan pagi hari ini
23:34Ya, memang benar
23:36Kembali ke survei terakhir oleh
23:38BIA APCAPI itu
23:40Sebagian besar masyarakat tidak tahu
23:42Bahwa ada komponen
23:44Biaya-biaya seperti
23:46Airpods Surjaz
23:48Dan lain-lain
23:50Mereka ga tau, taunya mahal
23:52Airpods Surjaz ini lumayan mahal di Indonesia
23:54Apalagi yang di Jakarta kan
23:56Sampai 150 ribu
23:58Itu ga tau
24:00Itu yang ternyata dari hasil survei
24:02Tentu ini akan dimodifikasi
24:04Karena satu lagi penyebabnya
24:0670% lebih
24:08Tiket pesawat udara di Indonesia
24:10Dijual melalui
24:12Online travel agent
24:14Dan online travel agent ini
24:16Bukan penerbit tiket kan sebetulnya
24:18Itu
24:20Jadi harga yang ditaruh
24:22Di aplikasi itu
24:24Itu tidak ada
24:26Rinciannya juga
24:28Jadi tidak ada rinciannya
24:30Sehingga ya taunya masyarakat kok mahal
24:32Padahal yang diterima RRN tidak sebesar itu
24:34Oke-oke
24:36Berarti memang harus ada lagi nih komunikasi
24:38Mungkin dengan
24:40Travel agent kah?
24:42Ya tergantung
24:44Ya kita tau lah tingkat literasi
24:46Di kita juga
24:48Karena itu kan akan menjadi bagian dari literasi lagi
24:50Begitu pendidikan yang diberikan kepada masyarakat
24:52Terkait dengan
24:54Memang kalau lu yang frequent flyer
24:56Yang sering berpergian udah paham
24:58Apakah itu traveler
25:00Laser traveler
25:02Atau corporate
25:04Traveler
25:06Ga paham, ga sensitif
25:08Tapi kan yang
25:10Kemudian tambah lagi kan memang jumlah penumpang
25:12Pesawat udara kita
25:14Yang bener-bener pernah naik pesawat
25:16Dua kali sampe berpuluh kali
25:18Itu cuma ngajak, nah totalnya
25:20Sebenernya di bawah tujuh juta
25:22Masih kecil porsi
25:24Penduduk populasi
25:26Kita
25:28Porsi yang naik pesawat itu masih kecil sebenernya
25:30Dibanding negara lain itu rasionya
25:32Baik, Pak Bayu lantas dengan
25:34Kondisi seperti saat ini proyeksi anda
25:36Terkait dengan
25:38Kinerja, kemudian
25:40Bagaimana biaya operasional
25:42Begitu dari maskapai penerbangan
25:44Sehingga akhir tahun lah
25:46Di 2024 ini akan seperti apa?
25:48Ya
25:50Satu selektif ya
25:52Melihat rute-rute tentu yang demandnya cukup tinggi
25:54Oke
25:56Kemudian yang kedua
25:58Tadi disampaikan juga oleh Pak Gary bahwa
26:00Ya berusaha menambah
26:02Rute penerbangan luar negeri karena
26:04Tidak dikenakan tarif, memang
26:06Penerbangan luar negeri itu ya kita
26:08Bermain sesuai dengan demand aja
26:10Ya
26:12Dan
26:14Satu ke luar negeri itu harga fuelnya
26:16Jauh lebih murah mas
26:18Jadi makanya ada istilah tankering
26:20Jadi kita terbang dari
26:22Cengkareng pas-pasan sampai Kuala Lumpur
26:24Di Kuala Lumpur itu bedanya bisa 20%
26:26Dengan harga fuel di Cengkareng
26:28Jadi kita harus sepenuh-penuhnya
26:30Jadi balik lagi
26:32Terbang ke Denpasar
26:34Misalnya telah pulang dari Kuala Lumpur
26:36Atau dari Singapura, ya gak beli lagi
26:38Di Indonesia
26:40Ya itu strategi
26:42Di lapangan
26:44Sampai sebegitunya begitu ya
26:46Upaya ataupun menyiasati kondisi yang ada
26:48Terkait dengan industri penerbangan di Indonesia
26:50Baik, Pak Bayu, Pak Gary
26:52Sayang sekali waktu terbatas ini, terima kasih banyak
26:54Atas waktu sharing yang sudah anda sampaikan
26:56Kepada pemirsa tadi, lagi-lagi
26:58Literasi, dikat pemahaman juga, begitu terkait dengan
27:00Pergerakan harga tiket, komponen-komponen
27:02Apa saja yang mempengaruhi harga tiket juga harus
27:04Terus digaungkan lagi, begitu
27:06Kepada masyarakat luas kita
27:08Terima kasih, selamat melanjutkan aktivitas anda kembali
27:10Salam sehat, Pak Gary, Pak Bayu
27:12Salam sehat, terima kasih

Recommended