Menilik Keandalan Sistem Keamanan Siber Indonesia

  • 3 months ago
Serangan siber dan pencurian data yang menargetkan situs-situs Pemerintah, kembali terjadi di Tanah Air. Serangan siber tersebut dilaporkan menyasar Pusat Data Nasional (PDN) Sementara, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Badan Intelijen Strategi Indonesia (BAIS) dan Kementerian Perhubungan. Adapun PDN Sementara diserang Ransomware hingga membuat 210 kinerja instansi Pemerintah mengalami gangguan.

Hingga saat ini, Pemerintah terus melakukan proses pemulihan terhadap sejumlah sistem layanan yang terdampak serangan siber. Pemulihan dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Telkom Sigma dan beberapa kementerian/lembaga pengguna Pusat Data Nasional Sementara Dua.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Musik
00:14Ya halo pemirsa apa kabar anda hari ini kembali berjumpa bersama saya Prasetyo Ibo
00:19Dalam program market review yang akan mengupas kembali juga isu-isu yang menjadi penggerak ekonomi Indonesia
00:25Live streaming kami bisa anda saksikan di IDX channel.com
00:28Dan pemirsa langsung saja kita mulai market review selengkapnya.
00:32Musik
00:40Ya pemirsa aksi peretasan dan pencurian data pada sejumlah situs pemerintah yang dilakukan oleh hacker
00:45Kembali menjadi sorotan publik.
00:47Masyarakat pun mempertanyakan kehandalan dari fungsi dan kebenaran sistem keamanan siber di tanah air.
00:53Musik
00:56Serangan siber dan pencurian data yang menargetkan situs-situs pemerintah kembali terjadi di tanah air.
01:03Serangan siber tersebut dilaporkan menyasar pusat data nasional atau PDN sementara
01:09Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau INOVIS
01:14Badan Intelijen Strategi Indonesia atau BAIS dan Kementerian Perhubungan
01:20Ada pun PDN sementara diserang ransomware hingga membuat 210 kinerja instansi pemerintah mengalami gangguan.
01:27Musik
01:29Hingga saat ini pemerintah terus melakukan proses pemulihan terhadap sejumlah sistem layanan yang terdampak serangan siber
01:36Pemulihan dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, PDN Siber dan Sanin Negara atau BSSN,
01:43Belkom Sigma, dan beberapa Kementerian Lembaga Pengguna Pusat Data Nasional Sementara atau PDN S2.
01:51Musik
01:53Sementara itu badan siber dan sanin negara atau BSSN mendesak untuk segera disahkannya rancangan undang-undang keamanan dan ketahanan siber
02:02yang prosesnya hingga saat ini masih berjalan.
02:05Hal ini berarti memberi dasar hukum yang kuat dalam mendukung penguatan kualitas infrastruktur dan keamanan digital nasional.
02:13Sebab dengan belum hadirnya paling hukum yang kuat terhadap keamanan siber,
02:18bakal membuat Indonesia semakin rentan terdampak ancaman siber sebagaimana yang terjadi belum lama ini.
02:24Musik
02:26Di sisi lain asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia, APJII,
02:32menilai perluadanya upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu keamanan siber yang lebih masif lagi.
02:40Sebab berdasarkan survei APJII tahun 2023 terhadap keamanan siber di Indonesia menjatuhkan sebanyak 74,59 persen masyarakat
02:51masih tidak mengetahui atau merasa tidak pernah mengalami kasus peretasan siber.
02:57Dari Jakarta, Dipliputan IDXJan
03:00Musik
03:06Ya, sementara itu badan siber dan sandi negara mengungkapkan hasil penelusuran masalah pada pusat data nasional sementara
03:13diketahui terjadi serangan ransomware yang bernama Brand Cheaper Ransomware.
03:17Selain itu, pemerintah juga mendeteksi pelaku minta uang tebusan 8 juta dolar Amerika Serikat.
03:22Musik
03:26Badan siber dan sandi negara atau BSSN beruntangan menangani serangan terhadap server pusat data nasional
03:33atau PDN sementara yang mengalami masalah khususnya layanan keimigrasian.
03:39BSSN bersama Kementerian Kominfo serta pihak terkait mendeteksi terjadi serangan ransomware yang bernama Brand Cheaper Ransomware
03:48yang berkembang dari ransomware Lockbit 3.0.
03:52Selain itu, penyerang server PDN sementara sempat meminta tebusan senilai 8 juta USD atas tindakannya tersebut.
04:01Kepala BSSN Hinza Saburi yang menyebutkan sejumlah layanan keimigrasian yang sempat terganggu sudah mulai beroperasi seperti biasa
04:10seiring BSSN dan Kominfo terus menanggulangi permasalahan yang terjadi.
04:15Kami sampaikan bahwa insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brand Cheaper Ransomware.
04:25Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0.
04:32Jadi, memang ransomware ini kan dikembangkan terus.
04:36Jadi, ini adalah yang terbaru yang setelah kita lihat dari sampel yang sudah dilakukan sementara oleh forensik dari BSSN.
04:47Sebelumnya Direktur General Imigrasi Komen Kumham mengumumkan server PDN mengalami gangguan
04:53akibatnya layanan keimigrasian pada unit pelaksanaan teknis seperti kantor imigrasi, unit layanan paspor, unit kerja keimigrasian,
05:02serta tempat pemeriksaan imigrasi pada bandar udara dan pelabuhan tergendala.
05:08Dari Jakarta, Rian Rahman, Andri Setiawan, IDX Channel.
05:15Ya, Pemirsa, untuk membahas tema menarik kita hari ini, menilai keandalan sistem keamanan siber di Indonesia,
05:20kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Bapak Alphonse Tanujaya, pengamat keamanan siber Vaksin.com.
05:25Halo, selamat pagi Pak Alphonse.
05:27Pagi, pagi, pagi.
05:29Ya, salam sehat Pak.
05:30Baik, terima kasih.
05:32Baik, terima kasih. Dan kita sapa juga ini, narasumber kita hari ini, Bapak Sarif Lumintarjo.
05:36Beliau adalah Kepala Bidang Koordinator dan Data Center dari APJII.
05:41Halo, selamat pagi Pak Sarif.
05:43Selamat pagi, Mas.
05:45Salam sehat, Pak.
05:45Sehat, salam sehat juga.
05:47Baik, terima kasih juga atas waktu yang disempatkan.
05:50Langsung saja kita membahas terkait dengan sistem keamanan siber di Indonesia.
05:54Mungkin Pak Alphonse bisa menjelaskan seperti apa sih kondisi ataupun review dari Anda nih terkait dengan keamanan siber di Indonesia hingga saat ini.
06:02Kalau kita mau melihat keamanan siber hari ini, memang ancaman yang terbesar saat ini malware itu ransomware.
06:11Dan secara umum, ransomware itu sebenarnya bukan monopoli mengancam Indonesia saja.
06:18Kita kalau lihat dari statistik, dari Januari sampai Juni hari ini, Indonesia yang terkena ransomware sekitar 12-14.
06:25Dari bank yang kena, kena-kena sampai 2 kali, ada shopping center, ada logistik, ada instansi di bawah naungan Departemen Keuangan,
06:38instansi di bawah naungan Departemen Kooperasi.
06:41Cuman itu sekitar 12-14.
06:44Kalau di dunia ini, kita perlu lihat bahwa mayoritasnya di Amerika dan di Eropa Barat,
06:50itu ratusan, mungkin sampai bulan Juni mencapai ribuan.
06:54Jadi dari sisi jumlahnya itu relatif kecil.
06:58Tetapi dari sisi per insiden dan terjadi kebocoran data, itu yang cukup telak.
07:06Jadi kita di 2023, data Indonesia itu bocor semua.
07:12Jadi data pendudukan bocor, abis itu data KK-nya bocor.
07:15Jadi selain kamu bisa dapet data KTP, kamu bisa tau nama gadis ibu kandung.
07:21Abis itu data nomor telepon bocor, kamu punya nick dari seseorang, kamu bisa tau data lengkap KTP-nya.
07:26Bisa tau nomor teleponnya, bisa tau dia punya mobil apa, bisa tau rekod kesehatannya.
07:31Itu hari ini kondisi kita.
07:34Diperparah lagi dengan kemarin.
07:36Ada satu pusat data yang diwajibkan untuk seluruh lembaga yang mengelola data,
07:47diwajibkan oleh undang-undang untuk mengumpulkan data di satu tempat.
07:50Jadi levelnya data itu ribuan VMWare, ribuan virtual machine,
07:55sudah se-level Amazon, tetapi akibatnya bocor.
08:00Jadi pengelolanya kita bisa bilang se-level warnet.
08:05Oke, nah bicara mengenai beberapa situs pemerintah yang dibobol begitu
08:09kalau kita bicara terkait dengan yang dilakukan oleh hacker ini tanggapan dari anda sendiri bagaimana?
08:14Apakah memang sekarang mereka makin canggih begitu atau sistem keamanan kita
08:18yang kurang berlapis-lapis itu seperti apa Pak Alvarez?
08:21Hacker itu pasti makin canggih.
08:23Ransomware itu pasti akan selalu mengupdate dirinya.
08:26Tetapi ibaratnya ransomware itu ibarat kita main bola.
08:30Ada Messi, ada Ronaldo, mereka selalu mengasah kemampuannya untuk meng-goal.
08:34Kita yang bertahan ini, kita adalah keeper.
08:38Jadi kita juga harus meng-update diri kita untuk menjaga gawangnya, jangan sampai kebobolan gitu loh.
08:42Nah jadi ini memang ngadu gitu, satu ngadu nge-goal, satu ngadu jaga gawang.
08:48Hal itu memang harus selalu disadari dan itu akan berkelanjutan.
08:53Baik, baik, baik. Kita ke Abjinil.
08:54Anda melihat bagaimana Pak Sharif kalau anda melihat terkait dengan kondisi
08:58yang ada, sistem keamanan seber begitu yang saat ini tengah menjadi pembahasan hangat
09:03di masyarakat, betul kaitannya dengan industri internet juga saat ini?
09:07Ya, terima kasih atas waktunya.
09:09Ya sebenarnya senada dengan yang disampaikan Mas Alphon tadi ya.
09:12Jadi simpelnya adalah seperti ini.
09:15Ransomware ini kan saat ini menyebarnya itu melalui internet lah ya.
09:20Kalau zaman dulu sih pakai disket lah.
09:22Zaman saya sekolah dulu itu pakai disket, kita pakai disket.
09:26Kemudian untuk pertukaran disket karena belum ada internet.
09:29Tapi kalau sekarang sudah kurang populer nih.
09:32Kalau dulu saya ingat kayak antivirus-antivirus itu,
09:36apa namanya, dia fokus terhadap pertukaran disket.
09:39Nah, pertukaran disket adalah satu bentuk dimana kita bertukar informasi, bertukar data.
09:44Pada saat kita ada pertukaran tersebut, maka risiko itu selalu akan timbul.
09:49Nah, sekarang lebih hebat lagi karena apa?
09:53Pertukaran data tersebut digunakan internet.
09:56Nah, internet ini semakin lama semakin cepat.
10:00Sehingga yang paling, kalau saya perhatikan ya,
10:03yang paling penting itu adalah awareness sebetulnya.
10:06Awareness kita terhadap keamanan data.
10:10Awareness kita terhadap security.
10:12Nah, ini yang masih rendah ini di seluruh lapusan masyarakat di Indonesia.
10:16Kalau tadi disampaikan sama Mas Alphon kan ada yang namanya pemain sepak bola ya.
10:23Itu semakin canggih.
10:24Simpelnya aja gini mas,
10:26kalau kita lihat sejarah dari orang yang bikin gembok.
10:29Oke.
10:30Perhatikan ya, itu berkembang terus bentuk gembok itu.
10:35Karena apa? Malingnya juga semakin canggih.
10:36Mereka juga sudah punya alat-alat semakin canggih.
10:39Jadi, gak ada istilah berhenti dalam kita aware terhadap keamanan data ini.
10:43Itu berkembang terus sesuai dengan perkembangan hackernya juga,
10:47perkembangan teknologi juga, dan seterusnya.
10:49Nah, ini menarik.
10:50Kalau kita lihat survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
10:53di tahun 2023 ini terhadap tren keamanan cyber di Indonesia mencatat 74,59 persen.
10:59Masyarakat masih belum mengetahui atau merasalah paling tidak
11:02begitu pernah mengalami kasus peratasan cyber.
11:05Seperti apa penjelasannya?
11:07Kita akan bahas nanti di siapkan berikutnya.
11:08Pak Sarif dan juga Pak Alphon kita akan jadi dulu sebentar ya.
11:12Dan pemirsa, kami masih akan segera kembali sesaat lagi.
11:20Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami.
11:22Pemirsa, berikutnya kami sampaikan data untuk Anda terkait dengan anomali serangan cyber di Indonesia.
11:27Ini data dari tahun 2023 yang ditubuhkan oleh BSSN, Badan Cyber dan Sandi Nasional.
11:33Data selengkapnya bisa Anda saksikan di layar televisinya.
11:35Pergerakannya dari Januari sampai dengan Desember 2023.
11:41Ini dia pergerakan anomali serangan cyber di Indonesia fluktuasi
11:44dan tertinggi di bulan Agustus mencapai 72,59 persen.
11:4978,4 juta anomali serangan cyber di Indonesia.
11:54Kemudian cenderung turun sampai dengan akhir 2023 lalu.
11:59Berikutnya aktivitas ransomware di Indonesia dari tahun 2023 ini apa saja
12:04ada Lunamode, kemudian WannaCry, Lockheed, Lockbit, kemudian ada Gancrab.
12:10Kita lihat aktivitasnya paling tinggi di Lunamode 418 ribuan, kemudian Lockbit,
12:17kemudian ini sekitar 60.309 aktivitas di Indonesia.
12:23Kemudian ada kategori aduan cyber ke BSSN di tahun 2023 jenisnya cybercrime ada 1200an pengaduan
12:33kemudian vulnerable indicator 76 pengaduan kemudian lainnya yang terdiri dari ransomware,
12:40illegal access dan phishing 66 pengaduan dan web defacement 59 pengaduan.
12:46Baik itu dia beberapa data yang kita elaborasikan nanti bersama dengan arah sumber kita
12:50Bapak Alphonse Tanujaya, kemudian juga Bapak Sarif Luwintarjo.
12:54Baik berdasarkan data yang tadi sudah disampaikan ini menarik beberapa aktivitas serangan-serangan
12:59cyber di Indonesia nampaknya memang cukup banyak sekali begitu ya dialami
13:03ataupun terjadi di Indonesia.
13:05Abji menarik juga nih kalau kita lihat di hasil survei yang sudah dilakukan 2023
13:09terhadap tren keamanan cyber 75 persen lah hampir begitu ya masyarakat tidak mengetahui
13:14atau merasa pernah mengalami kasus dari peretasan cyber ini.
13:18Mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut ini silahkan Pak Sarif.
13:23Jadi memang survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia itu
13:30abai ya terhadap keamanannya mungkin yang paling simpel adalah dengan
13:34saya gak yakin ya orang Indonesia tuh misalnya paham bagaimana cara membuat
13:38password yang kuat gitu loh jangan-jangan cuma ABC 123 gitu loh
13:43atau password wifi kan sering passwordnya apa mas?
13:461234567890 nah itu atau hal-hal yang sifatnya awareness atau kepedulian inilah
13:54yang menurut saya itu menjadi akar permasalahannya.
13:58Nah awareness ini juga memiliki pengaruh juga kepada para penyedia-penyedia
14:07penyimpanan data, IT-IT semuanya pokoknya.
14:13Semua saran, semua rekomendasi itu sebetulnya sudah ada di internet.
14:16Database-nya sudah ada, sudah ada pihak-pihak yang menyediakan semacam
14:21vulnerability database itu sudah ada tinggal IT-IT atau masyarakat ini
14:27aware lah terhadap hal tersebut gitu loh bahwa memang security itu sudah menjadi
14:33bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari itu dulu
14:37itu sebetulnya yang harus dipahami karena begitu kita masuk ke internet
14:42ya resiko tersebut itu ada kecuali kita gak mengakses internet ya
14:45itu gak ada lah resiko kebobolan password dan sebagainya.
14:50Baik-baik Pak Sarif, nah Pak Alphonse bagaimana pandangan Anda
14:53menyikapi kondisi tadi data yang sudah disampaikan abji begitu apa-apa
14:56memang tingkat pemahaman kah yang masih perlu ditingkatkan dari masyarakat
15:00begitu atau memang pelakunya atau hacker yang semakin canggih meskipun kita
15:04sudah melakukan berlapis-lapis begitu benteng pertahanan siber kita?
15:07Kesadaran atas security itu yang penting, jadi pengetahuannya ada.
15:14Kita tau ngemanin data itu tau ISO 27001, ngemanin data center itu tau.
15:20Jadi ibaratnya orang diet, kita tau mau turunin berat badan tuh jangan makan
15:26karbo, jangan makan manis, jangan terlalu banyak makan, kita jalankan itu mungkin
15:313 hari seminggu, abis itu balik lagi ke kebiasaan lama.
15:34Sama security juga begitu, ilmunya ada semua, semua di internet ada.
15:38Mau dari ISO 27001 mau mengamankan data, mengamankan data center,
15:43mengamankan VMware semuanya ada, cuman disiplinnya itu yang gak ada gitu loh.
15:48Jadi semuanya ini masalahnya kita berbasis proyek, jadi pas proyek datang
15:55semua berebut proyek, pas dapet proyeknya udah selesai ditinggal, kenapa?
16:00Pada security itu sesuatu yang sifatnya jangka panjang, yang kamu udah istirahat
16:05kamu menikah dengan security ini, kamu harus maintain istri kamu seumur hidup.
16:09Jadi kalau ada celakaman kamu tutup, ada serangan baru kamu antisipasi.
16:15Jadi hal itu yang perlu disadar ini bukan proyek, di Indonesia semua berbasis proyek.
16:19Baik, baik. Nah terkait dengan data yang sudah disampaikan serangan-serangan
16:22cyber di Indonesia di sepanjang tahun 2023 ternyata cukup banyak begitu.
16:26Termasuk juga aktifitas ransomware sendiri ada Lunamod, WannaCry, Locky,
16:30Lockbit dan juga Gankrab. Nah ini pandangan Anda sebagai seorang pakar
16:34begitu dibilang keamanan cyber bagaimana melihat ransomware seperti ini
16:37yang cukup banyak ternyata?
16:38Kita kan sudah hidup di jaman internet, jadi apapun yang terjadi di luar
16:43akan terjadi di sini. Jadi ancaman-ancaman ini bahkan ransomware ini
16:47hari ini sudah berubah, yang nama-nama lama Lockbit masih berkibar.
16:52Ada ransom house, ada Medusa, ada Kilin. Itu yang sekarang lagi rame di tahun 2024 ini.
16:59Jadi perubahannya sudah sedemikian cepatnya, jadi kalau bisa yang berkaitan
17:05dengan digitalisasi ini, departemen atau kementeriannya, tolonglah diusahakan
17:10diutamakan untuk millenials dan yang lebih muda. Kenapa? Karena perubahan
17:15cepat sekali putus, stamina yang luar biasa. Jujur aja saya termasuk yang
17:19baby boomers aja, ngikutin susah gitu loh. Jadi butuh satu stamina, jadi millenial
17:25yang lebih muda, tolong diutamakan untuk ngurusin hal-hal seperti ini.
17:28Mungkin yang lebih tua, ini untuk sifat-sifat strategis aja, kamu oke pantau,
17:34pantau ketaatan terhadap sisdur, pantau semua, kira-kira seperti itu yang perlu dilakukan.
17:40Oke, oke. Nah lantas bagaimana permasalahan ini yang mungkin karena sudah ada
17:44beberapa lembaga pemerintah begitu yang legible, apakah ini juga akhirnya
17:48menjadi permasalahan krusial yang harus dipecahkan? Tahan dulu jawabannya Pak Alphonso
17:52dan juga Pak Sharif, kita akan jendak kembali sebentar.
17:54Pemirsa, tetaplah bersama kami.
18:05Baik, Pemirsa, kita lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Bapak Alphonso Nujaya,
18:08pengamat keamanan Sibervaksinkom dan juga Bapak Sharif Wimintarjo,
18:11beliau adalah Kabinet Koordinator dan juga Data Center dari APJI.
18:16Pak Alphonso, tadi sempat tertunda terkait dengan permasalahan krusial apa yang mungkin
18:20harus segera dibenahi di detik yang mana, sempat Anda menyebutkan jangan by project begitu
18:25karena ini engagement yang akan berkelanjutan terus-menerus gitu untuk menjadi benteng pertahanan
18:30seber Indonesia di perusahaan-perusahaan atau di manapun di negeri ini, silahkan Pak Alphonso.
18:36Mengamankan data itu pengetahuannya sudah ada, kita tinggal cari ke internet.
18:41Mengamankan data ISO 27001, pengetahuannya banyak. Bacanya aja susah itu.
18:47ISO 27001 kayak baca skripsi. Jadi masalah bagi pengamana data,
18:52lu harus melaksanakan itu semua. Jadi kamu harus mengubah gaya hidup,
18:57mengubah cara pandang, mengubah cara kamu menerima data.
19:01Jadi data itu jangan dianggap sebagai berkah. Jadi pas lagi ada proyek mengelola data,
19:07semua berebut, ingin mendapatkan data itu. Tetapi pas lagi ada masalah, semua lepas tangan.
19:13Data itu adalah amanah, bukan berkah. Kalau berkah itu kamu akan eksploitasi terus,
19:20dapetkan keuntungannya, terus kamu kurang peduli dengan data itu.
19:24Kalau kamu menganggap itu amanah, kamu jaga dengan baik, lalu manfaatkan.
19:29Kenapa? Karena setiap kali terjadi kebocoran data atau data di enkripsi seperti hari ini,
19:36yang berderita itu bukan pengelola. Mungkin hari ini peden merasa,
19:40aduh gue menderita nih, gue dihujat, dimarahin semua orang.
19:43Betul, tetapi anda pengelola. Yang menderita itu siapa? Yang punya data yang menderita.
19:49Yang punya data itu siapa? 200 juta lebih masyarakat Indonesia menderita.
19:54Bukti menderitanya apa? Silahkan lihat orang ke imigrasi hari ini,
19:59mau bikin paspor, paspornya gak bisa jadi. Kenapa?
20:03Karena data ini di enkripsi gitu loh. Nah ini kan, ini sebenarnya hal yang berdasar,
20:08kamu mengelola satu data center, harus ada backupnya data center,
20:12peden satu, peden dua, peden tiga, itu cuman jadi pajangan.
20:16Harusnya kan udah ada backupnya di sana semua, lalu saling melempar.
20:19Bukan kewajiban, bukan tanggung jawab kami, kami udah siapkan gitu,
20:23lalu gak melaksanakan. Ya ini profesionalismenya kemana?
20:27Oke, tapi kalau melihat kejadian seperti ini supaya tidak terulang lagi,
20:30mungkin siapakah yang berunang untuk bisa mengawasi begitu bahwa benar-benar
20:34kejadian ini tidak terjadi lagi, kemudian sistem pengawasan SOP yang seperti
20:38Anda katakan ini berlangsung terus menerus, mungkin 24 hours begitu
20:42kalau kita lihat dengan serangan juga yang bertubi-tubi begitu.
20:45Kita apresiasi kemarin dari Pak Hinsa, dari BISSN yang mengungkapkan informasi,
20:52mengungkapkan data ini. Jadi BISSN bisa berperan sebagai auditor,
20:58sebagai pengawas, dia menetapkan standar. BISSN juga menetapkan standar.
21:02Jadi kalau yang gak ngikutin standar, BISSN keluarin laporannya.
21:05Lembaga ini, ini, ini, ini gak ngikutin standar.
21:08Ini, ini, ini ngikutin standar.
21:10Nah dengan ini kita bisa ada saling kerjasama gitu.
21:14Jadi jangan semua terpusat pada satu lembaga, jadi ada yang pengawasnya yang harus
21:18objektif dan harus lakukan itu, berikan laporan ke masyarakat supaya
21:22kalau perlu bantuan dari masyarakat untuk memberikan tekanan-tekanan.
21:25Kalau memang itu tidak dilakukan dengan baik untuk backup-nya.
21:28Baik, baik. Nah Pak Sarif, Anda melihat bagaimana posisi ABJAD yang mengikapi
21:32kondisi seperti saat ini? Supaya tadi pemahaman, literasi, mungkin supaya
21:36masyarakat lebih aware lagi begitu terkait dengan keamanan data,
21:40keamanan daya bersendiri seperti apa?
21:42Ya, kalau di sini kan mostly ya, sebagian besar anggota ABJAD ini kan
21:47berbisnisnya tuh di bidang interkoneksinya.
21:51Jadi secara simpel adalah data itu tidak ada di kami, tidak ada di anggota kami.
21:57Data itu ada di data center-data center seperti PDN itu atau kepada
22:02perusahaan-perusahaan yang memang dia meng-hosting data tersebut.
22:07Tapi menurut temat kami adalah pendidikan, sosialisasi terhadap
22:13awareness kita terhadap keamanan data itu.
22:16Jadi pada saat kita masuk ke dunia digital, kan harusnya kita sudah siap.
22:20Sama aja kayak gini lah, kalau saya mau nyopir mobil atau naik motor,
22:24kan saya harus butuh SIM, nanti kan ada testing kecakapan di situ.
22:28Cakep nggak dia mengendarai sepeda motor atau mengendarai mobil?
22:35Nah, ini kan sama, ini berarti kan terbukti bahwa pengerola data center
22:41kan tidak cakep ini, baik maupun kalau kita lihat kan ada host-nya, ada guest-nya.
22:46Kalau tadi disampaikan ada virtualisasi berarti kan ada yang mengelola mesinnya.
22:50Karena memang sekarang virtualisasi ini konsepnya itu sudah sangat dipakai.
22:54Jadi para lembaga itu tidak naruh server secara fisik di PDN,
23:03tapi dia itu akan numpang sebagai satu guest di sebuah host yang disediakan oleh PDN.
23:09Nah, kalau bocor seperti ini kan sebetulnya jadi salah-salah nih.
23:14Ini logikanya gini lah, saya pemilik mal sama ada tenan.
23:18Tenan dan pemilik mal jadi saling menyalahkan.
23:21Nah, itu malnya yang kebakaran.
23:23Nah, ini tenannya bilang itu malnya yang kebakaran.
23:27Yang punya mal bilang, itu tenan lu yang bikin kebakaran semua.
23:31Nah, ibaratnya seperti itulah.
23:34Tapi sekali lagi, tadi sudah disampaikan oleh Mas Alphon,
23:37sebetulnya semua standar security itu sudah ada di internet.
23:41Cuman kan kita punya permasalahan dengan pelaksanaan kan.
23:44Selama ini kan gitu kan.
23:45Actionnya ya?
23:46Iya.
23:47Penegakannya yang nggak ada gitu.
23:49Emang sudah, kalau ISO 27001 itu dilaksanakan,
23:53ya itu checklistnya banyak sekali.
23:55Benar itu, checklistnya udah tebel itu harus dilaksanakan.
23:59Harus begini, harus bikin kebiasaan kita, behavior kita jadi berubah.
24:03Baik, itu dia.
24:04Sepertinya solusinya lebih kembali lagi kepada tingkat kedisiplinan kita sendiri
24:09begitu untuk menjaga keamanan siber.
24:13Baik, itu dia.
24:14Semoga ini juga menjadi perhatian dari pemerintah bagaimana tadi
24:17ada satu lembaga yang bisa mengawasi dengan ketat penegakan pelaksanaannya
24:21di lapangan beragam ISO yang terkait dengan keamanan siber di Indonesia.
24:25Mas Alphon, terima kasih banyak atas sharing
24:27yang sudah Anda sampaikan kepada pemirsa
24:29dan juga insight yang menarik yang disampaikan oleh Bapak Sarif Lumin Tarjo Abji
24:33terkait dengan permasalahan keamanan siber di Indonesia.
24:36Selamat melanjutkan aktivitas Anda kembali.
24:38Salam sehat, Pak Alphon, Pak Sarif. Terima kasih.

Recommended