Usai terkoreksi di 2,46% di sepanjang pekan lalu, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini diyakini akan dibayangi sentimen pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan akan digelar pada 5 November 2024. Kalangan analis pasar modal menilai tingginya volatilitas akan membuat pelaku pasar cenderung memilih wait and see sembari menanti hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat.
Category
📺
TVTranscript
00:00Pemirsa masih di IDX Session Closing dan selanjutnya kami akan mengajak Anda untuk menyimak topik pilihan yang berhasil dihimpun oleh tim redaksi kami.
00:13Di mana usai terkoreksi di 2,46% di sepanjang pekan lalu.
00:17Laju indekargasam kabungan pekan ini diyakini akan dibayangi sentimen pemilihan Presiden AS yang dijadwalkan akan digelar pada 5 November 2024.
00:27Kalangan analis pasar moda menilai tingginya volatilitas akan membuat pelaku pasar cenderung memilih White NC sementara menanti hasil pemilihan Presiden AS.
00:40Laju indeks hargasam gabungan pada periode 4 hingga 8 November 2024 akan dibayangi sejumlah sentimen dengan sentimen utama datang dari pemilihan Presiden AS.
00:51Namun pada perdagangan sepekan sebelumnya IHSG tercatat mengalami koreksi 2,46% atau 189 poin ke level 7.505.
01:01Direktur Research and Investment Pilar Mass Invest in the Security Maximilianus Nicodemus mengatakan pekan ini akan menjadi tantangan dengan adanya gelaran pemilu Amerika Serikat.
01:10Tingginya volatilitas akan membuat pelaku pasar dan investor cenderung memilih White NC sembari mencermati data ekonomi yang ada.
01:19Di saat yang bersamaan praktisi pasar moda Hans Kui menilai selama November pasar akan cenderung White NC.
01:25Hal ini karena menunggu hasil pemilihan Presiden AS yang dilaksanakan pada 5 November 2024.
01:31Menurutnya setiap calon Presiden AS berpeluang membawa dampak yang berbeda bagi pergerakan pasar saham Indonesia.
01:38Ia juga mengatakan bahwa saat ini pelaku pasar tengah mencermati peluang pemotongan suku bunga ancuan AS oleh The Fed yang juga berpotensi dapat dipengeruhi oleh hasil Pilpres AS.
01:49Sementara itu terkait Pilpres AS, equity analis Indo Premier Securities Imam Gunadi menyebut Pilpres AS yang menjadi arena pertarungan Donald Trump VS Kamala Harris sebagai sentimen yang paling dinanti oleh pelaku pasar.
02:03Ia melihat pasar global akan lebih condong pada Kamala Harris yang disebut lebih mengadopsi pendekatan multilateral termasuk perjanjian perdagangan yang lebih kooperatif.
02:12Sedangkan Trump dikenal dengan pendekatan proteksionisnya terutama melalui tarif tinggi pada produk China.
02:19Ada pun sebagai informasi pemilihan Presiden AS akan digelar pada 5 November 2024.
02:24Persaingan antara Capres yang diusung partai Demokrat Kamala Harris dan Capres yang diusung partai Republik Donald Trump kian panas menjelang hari pemungutan suara.
02:33Hasil survei terbaru New York Times Sienna College menunjukkan kedua calon Presiden saling bersaing ketat di tujuh negara bagian di AS.
02:41Survei memperlihatkan Kamala Harris yang masih menjabat sebagai wakil Presiden AS unggul tipis di negara bagian Nevada, North Carolina dan Wisconsin. Sedangkan Trump unggul di negara bagian Arizona.
02:53Sekilas dari sisi program unggulan kedua Capres di bidang ekonomi, Kamala mengatakan akan melarang kenaikan harga pangan secara berlebihan dan menyediakan insentif demi menambah fasokan perumahan.
03:04Sedangkan Donald Trump berjanji akan mengakhiri inflasi dan akan membuat Amerika kembali terjangkau.