Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah menggelar pertemuan dengan sejumlah organisasi pelaku usaha guna merumuskan langkah dan strategi dalam menghadapi kebijakan Pemerintah Amerika Serikat, yang akan menerapkan tarif resiprokal. Indonesia juga menggandeng negara anggota ASEAN, dan akan maju bersama dalam mengupayakan langkah negosiasi, serta menegaskan tidak akan menempuh langkah retaliasi, melainkan mendorong trade investment.
Adapun produk ekspor utama Indonesia yang selama ini masuk ke pasar Amerika Serikat antara lain, elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut.
Seperti kita ketahui, tanggal 2 April 2025 lalu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengenakan tarif resiprokal kepada seluruh negara yang memiliki hubungan perdagangan, termasuk Indonesia yang mengalami kenaikan tarif menjadi 32%. Padahal, basis tarif produk impor asal Indonesia sebelumnya ditetapkan 10%. Tarif Resiprokal sendiri akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.
Adapun produk ekspor utama Indonesia yang selama ini masuk ke pasar Amerika Serikat antara lain, elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut.
Seperti kita ketahui, tanggal 2 April 2025 lalu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengenakan tarif resiprokal kepada seluruh negara yang memiliki hubungan perdagangan, termasuk Indonesia yang mengalami kenaikan tarif menjadi 32%. Padahal, basis tarif produk impor asal Indonesia sebelumnya ditetapkan 10%. Tarif Resiprokal sendiri akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.
Category
📺
TVTranscript
00:00Intro
00:00Ya, hallo pemirsa, apa kabar anda hari ini?
00:23Langsung dari studio IDX Channel Jakarta, saya Prasetyo Wibo
00:26kembali hadir dalam Market Review, program yang mengupas isu-isu yang menjadi penggerak ekonomi di Indonesia.
00:32Live streaming kami bisa anda saksikan juga di idx.com
00:35dan langsung saja kita mulai Market Review selengkapnya.
00:47Ya, pemerintah Indonesia akan mengedepankan upaya negosiasi dalam respons kebijakan tarif resiprokal
00:53yang akan diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
00:56Indonesia bersama dengan negara anggota ASEAN tidak akan menempuh langkah retaliasi,
01:01melainkan mendorong trade investment.
01:04Indonesia sendiri akan mendorong beberapa kesepakatan
01:08dan dengan beberapa negara ASEAN, Menteri Perdagangan atau Komers,
01:13saya juga berkomunikasi selain dengan Malaysia, juga dengan DPM Singapura,
01:18dengan Kamboja dan yang lain, untuk mengkalibrasi sikap bersama ASEAN.
01:25Pemimpin atau Menteri Perdagangan akan bertemu tanggal 10,
01:29Pak Mendak mungkin akan hadir di sana,
01:32di mana ASEAN akan mengutamakan negosiasi.
01:35Jadi, ASEAN tidak mengambil angkah retaliasi,
01:40tetapi Indonesia dan Malaysia akan mendorong yang namanya trade investment tifah.
01:47Demikian pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanggar Tarto
01:55usai menggelar pertemuan dengan sejumlah organisasi pelaku usaha
01:59guna menembuskan langkah dan strategi dalam menghadapi kebijakan pemerintah Amerika Serikat
02:05yang akan menerapkan tarif resiproka.
02:07Indonesia dan ASEAN akan maju bersama dalam memupayakan langkah negosiasi
02:13terkait pengenaan kenaikan tarif impor negeri Paman Sam.
02:17Tanggal 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat secara resmi
02:21mengenakan tarif resiprokal kepada seluruh negara yang memiliki hubungan perdagangan,
02:26termasuk Indonesia yang mengalami kenaikan tarif menjadi 32 persen.
02:31Adapun basis tarif produk impor asal Indonesia sebelumnya ditetapkan 10 persen,
02:35tarif resiprokal sendiri akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025.
02:42Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan
02:45produk ekspor utama Indonesia yang selama ini masuk ke pasar Amerika Serikat
02:48antara lain elektronik, tekstil, dan produk tekstil,
02:52alas kaki, palm oil, karet, furniture, udang, dan produk-produk perikanan laut.
02:59Dari Jakarta, Tim Liputan, Aidek Channel.
03:05Ya, sementara itu Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan langkah pemerintah
03:11dalam mengedepankan negosiasi kepada pemerintahan Donald Trump.
03:14Prabowo juga berharap hubungan yang lebih baik, adil, dan setara dengan pemerintah Amerika Serikat.
03:19Ya, Presiden Prabowo menegaskan pemerintah akan mengedepankan langkah negosiasi
03:23ketimbang retaliasi dalam menghadapi penerapan tarif resiprokal
03:27atas produk impor asal Indonesia di negeri Pamansam.
03:31Namun demikian, Prabowo berharap tercipta hubungan yang lebih baik,
03:34adil, dan setara antara Indonesia dan Amerika Serikat.
03:37Sehingga pemerintah juga akan menghormati kebijakan tarif impor
03:40yang dikenakan kepada Indonesia dan berusaha untuk mencari solusi yang tepat
03:44bagi kedua negara.
03:45Perang dagang kita juga kena, ya kan, tapi kita tenang.
03:53Kita punya kekuatan, tapi kita juga nanti akan berunding.
03:58Kita akan berunding dengan semua negara, kita ingin hubungan yang baik.
04:04Kita ingin hubungan yang adil.
04:07Kita ingin hubungan yang setara.
04:11Jadi kita tidak ada masalah.
04:13Resiprokal dari apa yang mereka minta,
04:23kalau masuk akal, wajib juga kita hormati.
04:28Pemimpin-pemimpin Amerika memikirkan kepentingan rakyat Amerika.
04:33Kita memikirkan kepentingan rakyat kita.
04:35Tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu ada rasa khawatir.
04:44Kita percaya dengan kekuatan kita sendiri.
04:47Pemimpin untuk membahas tema kita kali ini, strategi meredam dampak penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat.
04:54Kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Bapak Benny Sutrisno,
04:57Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia.
05:00Ya, halo Pak Benny, apa kabar?
05:02Baik Pak, terima kasih.
05:04Terima kasih atas waktu yang disempatkan.
05:05Kemudian sudah ada Pak Aryan Kirianto, ekonom senior dan juga asosiat fakulti dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia.
05:11Halo Pak Aryan, apa kabar Pak Aryan?
05:13Kabar baik, Mas Pras.
05:14Baik, terima kasih juga atas waktu yang disempatkan.
05:17Dan sebelum membahas lebih jauh, Pak Benny Sutrisno, respons dari pelaku usaha,
05:21khususnya eksportir nasional terkait dengan penerapan kebijakan tarif resiprokal
05:25yang akan dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat.
05:29Silahkan Pak Benny.
05:35Ya, halo Pak Benny.
05:38Ya, tadi suaranya nggak jelas.
05:39Ya, silahkan Pak. Lantas bagaimana sikap dari para pelaku ekspor Indonesia begitu dalam menikapi penerapan kebijakan tarif resiprokal
05:47begitu yang akan dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat, Pak Benny?
05:52Baik, kita sebagai pengusaha tentu akan menunggu hasil daripada negosiasi pemerintah yang dipimpin oleh Pak Aryan Langga.
06:02Tapi kita juga bersiap-siap juga mencari pasar di luar Amerika tentunya,
06:09di mana proses sepa antara Uni Eropa dengan Indonesia itu harusnya selesai di bulan Juni menurut informasi pemerintah.
06:21Nah, kalau itu bisa terjadi itu bagian dari alternatif pengalian pasar ya.
06:29Kalau seandainya di Amerika itu kita digenakan cukup tinggi,
06:34walaupun kita juga tahu kita tidak lebih tinggi dibandingkan kompetitor kita yaitu China dan Vietnam.
06:39Baik, Pak Aryan, lantas bagaimana pandangan Anda terkait dengan adanya kebijakan kenaikan tarif impor dari produk Indonesia
06:48yang akan diterapkan berapunya 9 April mendatang?
06:53Ya, karena waktunya sudah semakin mendesak ya.
06:57Tentu teman-teman pengusaha kita, teman-teman Pak Benistrisnya tentu sudah menyiapkan berbagai langkah taktis
07:05yang sifatnya antisipatif ya, responsif.
07:08Karena kes mengenai pengenaan kenaikan tarif biaya masuk ke Amerika
07:13atas produk-produk impor ke negara tersebut itu sudah dilakukan setahu saat yang seri pertama itu bulan Februari
07:22dan Donald Trump atas nama pemerintah Amerika Serikat juga waktu itu sudah memberikan sinyal kuat
07:29bahwa akan melakukan pengenaan tarif biaya masuk yang baru atau seri 2
07:34yang dirilis pada Libre Sendih tanggal 2 April yang lalu.
07:39Nah, karena kes ini sudah di-expose berulang kali tentunya
07:44baik dari sisi pemerintah kita termasuk juga otoritas, otoritas keuangan utamanya
07:50bersama dengan pelaku usaha kita baik itu di Kadin maupun di HIPI dan sebagainya
07:55tentu mereka sudah melakukan semacam perembugan atau perundingan bagaimana
08:01langkah-langkah strategik yang harus dikerjakan karena waktunya sudah deadline yang sudah mepet
08:07untuk bisa kita menyiasati, yang menyiasati situasi dan kondisi seperti ini
08:13terutama dengan regulasi baru pengenaan tarif dari basic line yang 10% menjadi 32% untuk Indonesia
08:23dan tentu kita, amatan kita, betul seperti sampaikan Pak Penny, tidak hanya kita melihat Amerika itu sendiri
08:30tapi kita juga mulai menebar pandangan atau view kita ke negara-negara lain
08:36yang mungkin memiliki potensi pasar yang besar sebagai pasar non-tradisional
08:42akhirnya itu hasil dikerjakan.
08:44Last but not least tentu kemarin Pak Menko Peringguna kan sudah juga melakukan
08:49semacam perundingan atau pertemuan ya, pertemuan untuk menyikapi langkah-langkah yang akan dikerjakan
08:55dan tadi sampaikan Pak Presiden, saya sepakat kita tidak menggunakan hak retaliasi
09:01tetapi kita menggunakan hak untuk melakukan perundingan ulang atau negosiasi
09:06mudah-mudahan ini bisa ada hasil positifnya sehingga memberikan ketenangan ya
09:10bagi pasar ekonomi kita maupun pasar keuangan kita yang beberapa hari terakhir ini
09:15agak terguncang juga dengan kebijakan dari pemerintah Donald Trump ini pas-pas.
09:20Ya, betul. Dan sejauh mana sih dampak dari penerapan kenaikan tarif impor
09:23begitu yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia
09:26kita akan bahas nanti di segmen berikut ya Pak Benny dan Pak Rian
09:29kita akan jadah dulu sebentar.
09:30Pemirsa, pastikan Anda masih bersama kami.
09:41Ya, terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam Market Review.
09:44Pemirsa, berikut ini kami sampaikan data untuk Anda terkait dengan nilai ekspor non-migas Indonesia
09:48ke Amerika Serikat. Data per Februari tahun 2025 dari BPS kita akan cermati
09:53Februari 2025 nilainya mencapai 2,35 miliar dolar Amerika.
09:58Kalau kita standingkan dengan bulan sebelumnya ada kenaikan sekitar 0,74% secara bulanan.
10:03Kemudian kalau kita bandingkan dengan Februari 2024 atau secara year on year
10:08kenaikannya mencapai 11,71% nilai ekspor non-migas Indonesia ke Amerika Serikat.
10:14Berikutnya kita lihat produk ekspor utama Indonesia ke pasar Amerika Serikat apa saja.
10:18Ada elektronik, tekstil dan produk tekstil.
10:21Kemudian alas kaki, pump oil, karet, furniture, udang, dan produk-produk perikanan laut.
10:27Selanjutnya kita akan cermati bersama.
10:29Ada beberapa data terkait dengan produk impor yang tidak terkena tarif resi prokal di Amerika Serikat.
10:35Ada barang medis dan kemanusiaan, baja, aluminium, mobil, dan suku cadang mobil, tembaga, semikonduktor,
10:42kemudian produk kayu, farmasi, bulion, atau logam mulia, energi, dan mineral tertentu yang tidak tersedia di Amerika Serikat.
10:50Baik kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Pak Benny Sutrisno.
10:54Ketumum dari GPI, kemudian Pak Rian Kirianto dari LPPI.
10:57Baik kita akan lanjutkan kembali.
10:59Nah Pak Benny lantas dengan beberapa informasi yang tadi sudah disampaikan.
11:02Ini menarik nilai ekspor non-migas kita secara bulanan tahunan ini juga naik begitu, atau positif.
11:09Kemudian sejauh mana sih Pak dampak kenaikan tarif impor yang dilakukan ini terhadap kinerja ekspor Indonesia juga nantinya begitu Pak?
11:18Silahkan Pak Benny.
11:19Ya nanti kan yang akan memikul adalah masyarakat Amerika sendiri.
11:24Nah apakah itu bagian daripada persaingan dengan mereka akan juga mendapatkan tawaran dari negara-negara yang lain.
11:35Tadi di awal untuk tekstil, TPT, itu memang persaingan kita hanya berhadapan dengan China tentu yang paling berat.
11:44Yang berat nomor dua adalah Vietnam, ketiganya adalah Bangladesh.
11:48Nah kalau kita lihat beberapa yang diberikan kepada China sama Vietnam dan Bangladesh, kita masih cukup kompetitif ya.
11:58Artinya kan kenaikannya itu di harga FOB, bukan harga jual.
12:03Harga jual sampai pelabuhan sana baru dikenakan tarif 32% itu.
12:08Harga jual itu di market bisa 4 atau 5 kali harga FOB, ya tapi itu kan bagian daripada pasar ya.
12:19Nah untuk itu tentu kita akan juga mencari meningkatkan kompetitifness kita dengan kejadian rupiah kita kan lebih lemah dibanding US.
12:33Jadi tentu kita angkos-angkos dalam negeri kan nggak naik.
12:38Nah itu bukan bagian daripada, bukan windfall, tapi bagian daripada kontribusi terhadap efisiensi di biaya-biaya produksi.
12:47Oke, nah pandangan GPI sendiri terkait dengan kenaikan tarif impor dari sebelumnya 10% dasarnya menjadi 32%.
12:53Ini bagaimana Pak Benny?
12:55Ya tentu shock ya, tentu shock.
12:56Tentu kita kerunding dengan pembeli kita.
12:59Pembeli kita kan pembeli yang punya branding ya, punya brand, tentu dia akan bertahankan brand di market mereka sendiri.
13:07Mereka sendiri juga shock juga.
13:09Mereka belum bisa menghitung, yang jelas menghitungnya berapa nih kenaikannya, apakah pasar bisa serap atau tidak.
13:17Nah ini kan butuh juga, bukan eksperimen.
13:22Market research mereka harus dibuktikan apakah Indonesia lebih kompetitif nggak dibandingkan Vietnam.
13:29Baik, nah Pak Rian, menarik kalau kita selamati informasi yang sudah disampaikan Pak Benny begitu.
13:34Ternyata bukan kita saja eksportir begitu ya, mungkin shock heavy dengan adanya kelekatan menjadi 32%.
13:39Tapi pun pasar di sana, kemudian buyer-nya sendiri pun juga mungkin perlu ada penyesuaian di sana Pak Rian.
13:44Bagaimana pandangan Anda?
13:45Saya kira betul, karena setiap pelaku ekonomi, baik dari sisi seller atau buyer, importer atau eksportir,
13:53dengan kebijakan tarif yang baru ini tentu mereka harus istilah saya itu merekalkulasi.
13:59Atau menghitung ulang berbagai komponen-komponen, baik dari sisi cost, biaya, maupun dari sisi revenue atau penerimaan.
14:08Nah, yang kedua, tentu di balik rekalkulasi angka-angka ekonomi keuangan tadi,
14:15Mas Pras, Pak Pini, juga ada semacam rekonfigurasi dukaan saya.
14:20Atau relandscaping ya.
14:22Misalnya selama ini kita terlalu fokus dengan pasar Amerika,
14:26mungkin kedepannya barangkali kita, market kita, Indonesia,
14:30dan mungkin negara lain juga melakukan taktik yang sama yaitu merelokasi arah tujuan pasar ekspor kita.
14:37Yang selama ini mungkin belum kita eksploitasi, belum kita eksplorasi,
14:42tapi memberikan prospek yang baik.
14:45Yang ketiga, ada wacana yang sebetulnya menurut saya sangat ekstrim.
14:49Mungkinkah perdagangan dunia atau global trading ini tanpa Amerika Serikat?
14:54Ini ada wacana yang agak nyelana, tapi ini menjadi sesuatu.
14:58Tetapi apapun, karena kita sudah politik, ekonomi kita yang tadi disampaikan,
15:03kita akan melakukan negosiasi, saya kira harus betul-betul tim perunding kita
15:08harus betul-betul best effort, extra effort untuk bisa mengkonvince pengambil kebijakan di Amerika
15:15untuk memberikan semacam, quote-unquote, semacam relaksasi atau insentif.
15:20Karena saya ingat ini, Pak Benny, kalau nggak salah kita selama ini masih menikmati
15:24yang namanya fasilitas, yang sistem DSP ya Pak ya,
15:30generalized system preference kalau nggak salah.
15:34Kan gitu ya Pak ya, dengan kebijakan yang baru ini apakah fasilitas itu masih bisa kita nikmati atau tidak.
15:40Kalau tidak, tentu tadi Pak Benny, betul kita harus teman-teman pengusaha kita,
15:44khususnya teman-teman eksportir ya, itu harus merekalkulasi,
15:48itu menghitungan ekonomi keuangannya.
15:50Sehingga tetap memberikan imbas positif, produktivitasnya tidak turun,
15:58dan kemudian aim-nya adalah profitabilitas dari company per company juga tidak tergerus.
16:03Meskipun ini di masa transisi tentu ada sedikit shock,
16:07tapi nggak apa-apa, ini lesson-man bagi kita semua,
16:10teman-teman pengusaha dan juga para pengambil kebijakan di sisi pemerintah
16:13juga harus selalu meninggikan antenanya,
16:17harus selalu alert atau waspada dengan dinamika eksternal ini.
16:22Baik, nah Pak Benny, dengan kondisi tadi,
16:24lalu sebagaimana dengan produk-produk andalan ekspor Indonesia?
16:26Tadi ada TPT, tekstil dan produk tekstil,
16:29alas kaki, pump oil, karet, ada furniture,
16:31kemudian ada produk-produk perikanan laut begitu.
16:34Apakah nanti juga akan langsung mengerus sebagai kinerja ekspor Indonesia?
16:38Atau kita benar-benar bisa menyempatkan waktu,
16:40tidak ada waktu yang tersisa untuk kita bisa melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat?
16:45Kalau dari kelapa sawit memang yang diimpor oleh Amerika itu adalah turunannya.
16:52Jadi turunannya ada beberapa turunan yang memang tidak bisa diganti oleh minyak kedelai atau minyak yang lainnya.
17:00Karena ada efek kesehatan juga.
17:02Ada beberapa yang memang dia harus beli itu.
17:06Masalahnya kan minyak sawit ini kan bisa mereka milih Malaysia,
17:12yang di mana Malaysia juga punya turunan meyak sawit itu,
17:15di mana Malaysia dikenakan lebih rendah dibandingkan Indonesia dalam soal tarif.
17:20Nah, tapi kalau untuk tekstil, sepatu, furniture itu kan kita supply ke brand-brand di Amerika sana sebenarnya.
17:29Dan mereka yang melakukan penjualan di Amerika maupun di luar Amerika,
17:34mungkin dikirim ke Amerika Selatan bagi mereka.
17:36Nah, mereka juga harus menghitung ulang.
17:38Tentu persis Pak Dian tadi katakan, mereka rekalkulasi lagi.
17:45Nah, mereka juga minta kita juga mendakukan rekalkulasi lagi dengan adanya rupiahnya turun dibandingkan US.
17:52Tentu ini kan satu kesempatan kita merekalkulasi lagi untuk kita bisa lebih kompetitif tentunya.
18:00Ya, salah satu upaya mungkin diversifikasi negara tujuan ekspor.
18:03Dan kita tahu juga sudah sejak beberapa tahun lalu, seperti yang Perian katakan juga kan,
18:08penerapan dari resiprokal ini tidak sekali begitu.
18:10Tapi Anda melihat seperti apa dalam menyikapinya tahun ini yang teman-teman GPI lakukan begitu Pak Benny?
18:16Ya, kalau dari GPI lakukan adalah ada satu kesempatan yang sedang di depan pintu,
18:23yaitu dengan Comprehensive Economy Partnership dengan Eropa.
18:27EU itu penduduknya hampir sama dengan Amerika, kemampuan belinya juga sama, memang negaranya banyak gitu ya.
18:35Nah, itu merupakan bagian alternatif, karena itu akan diselesaikan dalam bulan Juni ini harus dibungkus,
18:44selesai dan dijalankan, karena sudah 17 kali perundingan, belum selesai, tapi tahun ini harus selesai.
18:51Oke, kita akan melihat nanti seperti apa begitu Pak yang dilakukan.
18:54Dan kita akan lihat respon dari pemerintah sendiri seperti apa begitu di segmen berikutnya.
18:58Pak Rian, Pak Benny, kita akan cedak kembali sebentar dengan pemirsa.
19:01Kami akan segera kembali, usai pariwara berikut ini.
19:03Ya, Anda masih menyaksikan market review, pemerintah.
19:14Baik, kita akan lanjutkan kembali di perbincangan bersama dengan Bapak Rian Gerianto, LPPI,
19:18kemudian juga ada Pak Benny Sutrisno dari GPI.
19:20Baik, nah, Rian, lantas kalau kita bicara mengenai strategi dan pemerintah pun hingga saat ini masih terus berupaya
19:25untuk merumuskan kebijakan, langkah negosisi seperti apa yang harus dilakukan begitu ya,
19:30untuk merespon seperti yang diminta sampai tanggal 9 April 2025.
19:35Ini Pak Rian, silakan.
19:35Saya kira dari sisi pointers-nya ya, atau poin-poin yang akan di-deliver ke tim purunding di Amerika Serikat sana nanti,
19:45sudah di-rise isu-isu yang sifatnya betul-betul memberikan impact positif kepada ekonomi Indonesia ke depan.
19:53Tadi sampaikan Pak Benny, kita punya semacam komunitas champion ya,
19:58yang selama ini membukukan surplus yang baik dengan Amerika Serikat.
20:03Nah, itu tentu harus dipertahankan.
20:05Yang kedua, kemudian tim purunding kita harus meyakinkan juga bahwa Indonesia tetap berkoneksivitas
20:16atau berrelasi dengan perdagangan Amerika Serikat.
20:20Artinya kita tidak meninggalkan Amerika Serikat begitu saja.
20:23Karena dalam konteks trading ini ya Pak Benny dan juga Mas Pras,
20:28kita tidak melihatnya dari sisi perspektif yang diluas.
20:32Bukan hanya semantah-mantah masalah perdagangan antar negara, atau bilateral, atau multilateral.
20:38Bagi Indonesia kepentingannya lebih luas.
20:40Kita juga ingin meyakinkan para investor dari Amerika Serikat,
20:45maupun negara-negara lain,
20:47bahwa Indonesia sangat berbekam dengan hadirnya investor-investor dari asing,
20:51termasuk dari Amerika Serikat.
20:53Jadi, kalau isu itu juga bisa menjadi semacam faktor positif, faktor penguat,
20:59atau kartu truf, mudah-mudahan ini bisa menjadi instrumen untuk negosiasi
21:03dengan pengambil kebijakan di Amerika Serikat.
21:07Waktunya sangat mefet, yaitu tanggal 9 April besok,
21:11mudah-mudahan bisa dikerjakan dengan baik.
21:14Intinya begini, kita mengambil jalan tengahnya adalah
21:17kepentingan kedua belah pihak, Indonesia versus Amerika itu bisa terjaga.
21:22Jadi, kesimpulan akhirnya nanti hasil perundingannya adalah,
21:26utamakan adalah win-win solution.
21:28Saya kira itu, Mas Teras.
21:29Dalam tempoh yang sangat mepet.
21:31Nah, after that, setelah itu, baru kita mulai
21:33pemerintah bersama dengan teman-teman kadin, pengusaha,
21:37merumuskan bagaimana langkah-langkah yang lebih teknis operasional ke depannya.
21:41Sehingga resiliensi atau daya tahan daripada ekonomi kita
21:46itu relatif imun ya, relatif tahan,
21:49kalau ada shock yang datang dari luar.
21:51Termasuk ini kebijakan Trump 2.0 ini,
21:55ini kan bagian dari kebijakan Donald Trump seri kedua.
21:59Itu, Mas Teras.
22:00Baik, Pak Benny, lantas Anda melihat bagaimana dengan upaya pemerintah,
22:03soliditas, kemudian koordinasi pelaku usaha dan pemerintah
22:06begitu untuk duduk bersama dalam respons kebijakan ini, Pak Benny?
22:10Ya, pemerintah akan menawarkan apa yang kita bisa import dari Amerika tentunya.
22:17Dalam hal ini menurut saya, kita akan net importir untuk BBM lah.
22:25Nah, itu kan bagian daripada bisnisnya Amerika setulnya.
22:29Oke.
22:30Mungkin sementara ini, porsi Amerika dibesarkan,
22:34porsi timur tengahnya dikecilkan,
22:37tapi barangnya sama kan, dan tiap hari kita pakai itu.
22:40Kedua, software-software itu kan buatan Amerika semua,
22:46termasuk saya pakai iPhone, itu kan Amerika semuanya.
22:50Ya kan?
22:50Starbuck Amerika, McDonald Amerika,
22:54Kentakya Amerika,
22:55belum film-film Amerika,
22:57itu kan bagian daripada,
22:59apa ya,
23:00perdagangan jasa lah.
23:02Itu kita benar-benar ngitung perdagangan jasa kita dengan Amerika.
23:05Mungkin kita minus dengan perdagangan jasa dengan Amerika.
23:08Kedua, ketiga,
23:10saya juga import kapas untuk dibikin benang dari Amerika juga.
23:14Mungkin dibikin porsi untuk Amerika lebih besar dibandingkan Brazil,
23:17kira-kira gitu lah.
23:18Jadi ini kan take and give-nya gimana kan,
23:21seperti Trump bilang,
23:23you scratch my back,
23:26now I scratch your back lah,
23:27kira-kira gitu ya.
23:29Tadi Pak Harian udah ngomong win-win lah.
23:32Ujungnya win-win gitu lah Pak.
23:35Oke.
23:36Nah, terakhir Pak Harian,
23:36nantas bagaimana melihat potensi Indonesia ke depan?
23:39Apakah nanti juga akan kita kebanjiran lah
23:41dengan produk-produk impor dari negara lain
23:43yang juga terdampak adanya kebijakan dari resipro kalah ini?
23:46Itu yang pernah kita rilis beberapa waktu lalu.
23:51Jangan sampai nanti ekses produksi barang-barang
23:54yang sama dengan buatan Indonesia itu,
23:57yang diproduksi di Tiongkok atau di China,
24:00karena terbatas masuk ke pasar Amerika,
24:03lalu dia mengalir ke di luar Amerika,
24:06termasuk Indonesia.
24:07Bagaimanapun Indonesia adalah pasar yang sangat besar,
24:10yang sangat atraktif,
24:11bagi produsen tadi,
24:13tekstil, produk tekstil,
24:15dan turunannya dan sebagainya.
24:16Yang kita bisa produksi,
24:18tetapi di market kita kalah kompetitif
24:21dibanding produk-produk buatan dari China.
24:24Yang kedua, kita juga harus tadi
24:26mulai membuka cakrawala yang lebih luas
24:29ke negara-negara yang selama ini
24:31mungkin nggak pernah kita sentuh gitu loh.
24:34Tapi di situ kebetulan
24:35membutuhkan barang-barang
24:37atau komoditas dari Indonesia.
24:39Makanya teman-teman duta besar kita
24:42yang ada di seluruh dunia itu,
24:44mereka kan juga punya
24:45punya tugas baru,
24:47yaitu menjadi semacam pemasar
24:50atau marketer bagi produk-produk
24:52made in Indonesia.
24:54Apakah itu dari primary commodities
24:55maupun dari produk-produk manufaktur.
24:58Nah, itu kalau bisa
24:59di eksplorasi,
25:02saya kira memberikan dampak yang luar biasa
25:04bagi ketahanan ekonomi kita.
25:06Karena kita tetap butuh untuk ekspor.
25:08Dengan ekspor, kita dapat prosit ekspor,
25:10cadangan divisa kita menjadi kuat,
25:12sehingga kalau cadangan kita menjadi lebih kuat,
25:14tentu daya tahan terhadap gempuran eksternal itu,
25:17kalau ada sentimen-sentimen negatif ya,
25:20itu posisi dari currency rupiah kita
25:22relatif lebih strong atau lebih kuat.
25:25Baik, itu dia beragam upaya
25:27yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
25:28Semoga tadi ada
25:29satu kebijakan yang win-win solution
25:31begitu antara pemerintah Indonesia
25:32dan juga Amerika Serikat.
25:34Pak Beni,
25:35Pak Rian, terima kasih banyak
25:36atas informasi update
25:37yang disampaikan kepada pemirsa
25:38pada hari ini.
25:39Selamat melanjutkan aktivitas Anda kembali.
25:41Salam sehat.
25:42Terima kasih, Pak Rian.
25:42Salam sehat.
25:43Terima kasih.
25:44Terima kasih, Pak Rian.
25:45Sampai ketemu, Pak.
25:46Sampai ketemu, Pak.
25:46Sampai ketemu, Pak.
25:55Sampai ketemu, Pak.