JAWA BARAT, KOMPAS.TV - Kurang dari 24 jam, seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, ditangkap polisi setelah video aksi pelecehannya terhadap pasien viral di media sosial. Pelaku masih dalam pemeriksaan polisi dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
Lagi-lagi, kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan dokter terulang. Seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, terekam melecehkan pasiennya.
Pelecehan terjadi pada 2024, saat seorang ibu hamil tengah menjalani pemeriksaan ultrasonografi atau USG di sebuah klinik.
Dalam video berdurasi 53 detik, terekam aksi pelaku dalam sebuah ruangan tanpa pendampingan perawat ataupun staf medis lainnya.
Wakil Direktur klinik membenarkan lokasi dan dokter yang ada dalam video adalah dokter yang bertugas di kliniknya. Namun saat ini, sang dokter tidak lagi praktik di klinik tersebut. Pihak klinik pun telah menyerahkan kasus ini ke polisi.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, merespons kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter. Sahroni mendesak polisi harus menangkap pelaku dalam waktu 1 x 24 jam. Sahroni bilang, jika polisi tak bisa segera menangkap pelaku, Kapolri diminta agar mengganti Kapolres Garut.
Pasca video pelecehan viral, polisi pun langsung bergerak. Kurang dari 24 jam, dokter kandungan pelaku pelecehan akhirnya ditangkap. Pelaku, dokter berinisial M.S.F, langsung diperiksa secara intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut.
Polisi menyebut, hingga Selasa malam, telah menerima dua laporan korban.
Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia buka suara soal kasus ini. Pemeriksaan terhadap kasus pelecehan seksual ini dilakukan pada 2024, namun pelaku mangkir tiga kali dari panggilan pemeriksaan.
Baca Juga Pesan Tegas Dedi Mulyadi Soal Kasus Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut di https://www.kompas.tv/nasional/587207/pesan-tegas-dedi-mulyadi-soal-kasus-dokter-kandungan-lecehkan-pasien-di-garut
#dokterlecehkanpasien #dokterkandung #garut
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587235/dokter-kandungan-di-garut-diduga-lecehkan-pasien-polisi-sigap-tangkap-pelaku-kurang-dari-24-jam
Lagi-lagi, kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan dokter terulang. Seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, terekam melecehkan pasiennya.
Pelecehan terjadi pada 2024, saat seorang ibu hamil tengah menjalani pemeriksaan ultrasonografi atau USG di sebuah klinik.
Dalam video berdurasi 53 detik, terekam aksi pelaku dalam sebuah ruangan tanpa pendampingan perawat ataupun staf medis lainnya.
Wakil Direktur klinik membenarkan lokasi dan dokter yang ada dalam video adalah dokter yang bertugas di kliniknya. Namun saat ini, sang dokter tidak lagi praktik di klinik tersebut. Pihak klinik pun telah menyerahkan kasus ini ke polisi.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, merespons kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter. Sahroni mendesak polisi harus menangkap pelaku dalam waktu 1 x 24 jam. Sahroni bilang, jika polisi tak bisa segera menangkap pelaku, Kapolri diminta agar mengganti Kapolres Garut.
Pasca video pelecehan viral, polisi pun langsung bergerak. Kurang dari 24 jam, dokter kandungan pelaku pelecehan akhirnya ditangkap. Pelaku, dokter berinisial M.S.F, langsung diperiksa secara intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut.
Polisi menyebut, hingga Selasa malam, telah menerima dua laporan korban.
Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia buka suara soal kasus ini. Pemeriksaan terhadap kasus pelecehan seksual ini dilakukan pada 2024, namun pelaku mangkir tiga kali dari panggilan pemeriksaan.
Baca Juga Pesan Tegas Dedi Mulyadi Soal Kasus Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut di https://www.kompas.tv/nasional/587207/pesan-tegas-dedi-mulyadi-soal-kasus-dokter-kandungan-lecehkan-pasien-di-garut
#dokterlecehkanpasien #dokterkandung #garut
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587235/dokter-kandungan-di-garut-diduga-lecehkan-pasien-polisi-sigap-tangkap-pelaku-kurang-dari-24-jam
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saudara, kurang dari 24 jam seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat ditangkap polisi setelah video aksi pelecehannya terhadap pasien viral di media sosial.
00:11Pelaku masih dalam pemeriksaan polisi dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
00:19Lagi-lagi, kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan dokter terulang.
00:25Seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat terekam melecehkan pasiennya.
00:30Pelecehan terjadi pada 2024 saat seorang ibu hamil tengah menjalani pemeriksaan ultrasonografi atau USG di sebuah klinik.
00:38Dalam video berdurasi 53 detik, terekam aksi pelaku dalam sebuah ruangan tanpa pendampingan perawat ataupun staf medis lainnya.
00:46Wakil Direktur Klinik membenarkan lokasi dan dokter yang ada dalam video adalah dokter yang bertugas di kliniknya.
00:53Namun, saat ini sang dokter tidak lagi praktik di klinik tersebut.
00:57Pertugasinya di sini?
00:59Sekitar 2 tahun.
01:00Oh, 2 tahun. Sejak tahun berapa?
01:022002.
01:04Sampai?
01:05Sampai sekarang, tapi kalau dari dulu sudah tidak praktik lagi di sini.
01:10Itu sempat ada keluhan nggak kini pasien yang disampaikan langsung ke pihak klinik?
01:16Ya, sempat ada keluhan. Kemudian saya juga sudah koordinasi dengan kakak polisi.
01:20Selanjutnya, kami sarankan kepada kakak polisi.
01:23Wakil Ketua Komisi 3 DPR RI, Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni merespons kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter.
01:31Sahroni mendesak polisi harus menangkap pelaku 1x24 jam.
01:36Sahroni bilang, jika polisi tidak bisa segera menangkap pelaku, kapolri diminta agar mengganti kapolres Garut.
01:42Nggak usah lagi penyelidikan, ngapain om di depan mata kelihatan kok.
01:46Harusnya segera.
01:47Bagaimana caranya?
01:49Itu yang tahu, Polres Garut.
01:51Sisi penegakan aturan hukumnya, Polres Garut yang tahu.
01:55Mestinya sih sama.
01:56Nggak perlu lagi penyelidikan lah.
01:58Ini jelas di depan mata kok.
02:00Nggak perlu, ini di depan mata.
02:02Tapi kalau dia lambat, 1x24 jam di dokter nggak ketangkap,
02:06saya minta kapolri, Polres Garut ganti.
02:08Pasca video pelecehan viral, polisi pun langsung bergerak.
02:12Kurang dari 24 jam, dokter kandungan pelaku pelecehan akhirnya ditangkap.
02:17Pelaku, dokter berinisial MSF,
02:19langsung diperiksa secara intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak
02:23atau PPS Satreskrim Polres Garut.
02:25Polisi menyebut, hingga setelah samalam, telah menerima dua laporan Kortan.
02:3024 jam kita sudah membenarkan, kita sudah mengamankan, diduga pelaku.
02:36Dan saat ini, untuk pelaku, kita di dalam ruangan kursus,
02:42dilakukan pemeriksaan indesif.
02:44Kalau korban saat ini, korban yang sudah kita dapatkan,
02:48atau kita dapatkan, dua korban.
02:51Itu sudah melakukan tambang?
02:53Ya, itu masih dalam pendalaman kami,
02:55kita juga dalam video viral tersebut juga.
02:58Kita masih cari siapa yang dikorban yang dalam video tersebut.
03:02Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
03:06buka suara soal kasus ini.
03:08Pemeriksaan terhadap kasus pelecehan seksual ini sudah dilakukan pada 2024.
03:12Namun, pelaku mangkir tiga kali dari panggilan pemeriksaan.
03:16Sementara, untuk memberi efek jerak,
03:18Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia akan mencabut izin praktik dokter
03:22yang terbukti melakukan pelanggaran.
03:24Mencabu ya, perilaku yang dilakukan oleh dokter,
03:28baikpun dokter apapun termasuk residen yang rame saat ini
03:33tentang pacaan seksual.
03:34Ini dari pengurus Pogipusat,
03:36tidak akan ragu-ragu lagi ya,
03:39untuk memberikan sanksi yang sangat berat kepada yang bersangkutan.
03:43Seperti sekarang proses hukum yang sedang berjalan oleh
03:45Polda Jabar, Polda Garut,
03:48kita akan dukung semua itu untuk memberikan efek jerak pada anggota kami semua.
03:53Oke, artinya sanksi yang terberat adalah pencabutan izin praktik.
03:56Begitu gitu.
03:57Begitu ya dok ya?
04:00Pelaku pelecehan dokter MSF merupakan alumni program pendidikan dokter spesialis
04:04PPDS Fakultas Kedokteran Unpat.
04:07Dalam satu bulan terakhir,
04:08tercatat terungkap dua kasus pelecehan seksual yang dilakukan tenaga kesehatan.
04:14Tim Liputan, Kompas TV.