Apa yang akan kita alami tergantung persepsi dari suatu kejadian.
Kategori
🛠️
Gaya hidupTranskrip
00:00Dalam filosofi teras, ada pemisahan antara apa yang bisa ditangkap oleh indera kita atau impresi
00:06dan interpretasi atas apa yang kamu lihat dan dengar atau representasi.
00:11Manusia sering gagal memisahkan keduanya.
00:13Seringnya, manusia memberikan interpretasi dari sebuah peristiwa yang dialami,
00:17menjadikan sebuah peristiwa tersebut terlihat buruk.
00:20Sebenarnya, segala keresahan dan kekhawatiran akan suatu hal bersumber dari pikiranmu.
00:25Suatu kejadian dipandang buruk ketika persepsimu menyebutnya seperti itu.
00:30Misalnya, kamu menganggap peristiwa dipecat itu sebuah kesialan.
00:34Dalam hal ini, dipecat adalah impresi, fakta yang bisa ditangkap oleh indera.
00:39Dan sial adalah representasi, sudah ada penilaian subjektif.
00:44Tapi tenang aja, kamu punya kekuatan buat mengubah pikiran dan persepsi kapanpun kamu mau.
00:49Yang harus kamu sadari adalah perasaan susah, khawatir, cemas, iri, dan lain-lain datangnya dari pikiranmu sendiri.
00:56Dan kabar baiknya, kamu sebenarnya mampu mengubah pikiranmu tanpa harus mengubah peristiwa eksternal yang terjadi.
01:04Filosofi teras berkeyakinan bahwa kamu bukanlah sekoci kecil tak berdayung dan tak berlayar
01:09yang pasrah digoyang ke sana-sini saat diterjang badai peristiwa hidup.
01:13Kamu bukanlah makhluk pasif yang dibawa senang, sedih, dan marah oleh hal-hal eksternal.
01:18Kamu bisa aktif menentukan respon terhadap peristiwa-peristiwa dalam hidupmu.
01:23Ketika kamu mengalami suatu kejadian yang kamu anggap buruk,
01:26kamu bisa menelusuri persepsi penyebabnya.
01:29Selanjutnya, persepsimu bisa didebat, ditentang, dan diubah.
01:33Emosi negatif bukan lagi sesuatu yang harus diperangi,
01:36tapi bisa diselidiki dan dikendalikan dari sumbernya.
01:40Karena emosi negatif adalah nalar yang tersesat.
01:43Terima kasih.