Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim siswa bermasalah di Jawa Barat ke barak-barak militer untuk mengikuti program pembinaan selama enam bulan.

Program ini melibatkan TNI dan Polri, dan menyasar siswa yang sulit dibina, terindikasi pergaulan bebas, atau berpotensi terlibat tindakan kriminal.

Terkait usulan Dedi Mulyadi tersebut, mendapat respons dari sejumlah tokoh.

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengaku tak masalah dengan kebijakan pengiriman siswa nakal ke barak militer ini. Pasalnya kebijakan tersebut dibuat untuk mendukung ketertiban dan kedisiplinan siswa.

Sedangkan Mendikdasmen Abdul Mu'ti enggan berkomentar terkait rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk membina siswa bermasalah di barak militer. Mu'ti mengaku baru mengetahui rencana tersebut melalui pemberitaan media massa.

Selain itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung memiliki pendekatan tersendiri dalam menangani persoalan siswa bermasalah.

Video editor: Vila Randita

#dedimulyadi #menhan #panglimatni #pramono

Baca Juga [FULL] Amanat Dedi Mulyadi di Hardiknas 2025: Anak Bermasalah Masuk Barak TNI-Ortu Terlibat Pinjol di https://www.kompas.tv/nasional/590865/full-amanat-dedi-mulyadi-di-hardiknas-2025-anak-bermasalah-masuk-barak-tni-ortu-terlibat-pinjol



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/591008/kata-menhan-hingga-panglima-tni-soal-ide-dedi-mulyadi-kirim-anak-bermasalah-ke-barak-parasot
Transkrip
00:00Hari ini kita akan melumpuskan dengan kabupaten wali kota, nanti anak-anak yang orang tuanya sudah tidak sambung lagi untuk pendidik, nanti akan kita wajib militerkan.
00:10Udah nanti kabupaten kota ada beberapa kabupaten yang sudah siap, nanti mana sih anaknya, nanti ada anak yang tawuran di jalan, kita akan bawa.
00:17Nanti saya panggil orang tuanya bagaimana, sambung masih militer atau kita sekolahkan di sekolah militer, nanti di komplek tara atau di komplek polisi, kita sekolahkan di situ selama satu tahun, minimalnya enam bulan.
00:29Sampai dia berubah.
00:30Kekejakan, mau mendukung ketertiban disiplinnya anak-anak, ya kalau mau nitip boleh aja.
00:39Informasinya secara sistem itu sudah dikoordinasikan kepada pihak energi polisiannya seperti apa?
00:43Ya itu di tingkat provinsi dengan pangdam saja, ya titip latihan disiplin itu boleh, tapi dia bukan latihan militer.
00:52Di Rindam itu sudah ada kurikulum, apakah itu sesuaikan dengan budget dari si perusahaan atau si yang mau berkomitmen dengan TNI.
01:03Misalnya 10 hari kurikulumnya seperti ini, materinya apa saja, kebanyakan disiplin, bangun pagi, bagaimana cara membersihkan tempat tidur, gitu aja.
01:18Ya iya, seperti itu.
01:20Soal itu no comment dulu ya, no comment dulu teman-teman sama, coba cari pakar pendidikan yang lebih top dari saya, ya.
01:28Belum, belum.
01:30Belum, belum, belum.
01:31Kami juga baru tahu itu kan juga dari media saja, kan, jadi kami belum tahu.
01:35Jadi saya hanya tahu itu dari teman-teman media justru, jadi kami no comment dulu soal itu, ya.
01:39Jakarta punya kebijakan tersendiri.
01:42Terima kasih.
01:43Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
01:49Saya Rizka Klarisa, saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
01:59Kompas TV, independen, terpercaya.

Dianjurkan